Ketiduran [2]

Aku geram melihatnya dari tadi dibangunin nggak bangun-bangun. Ku dekatkan bibirku ke telinga cewek itu sambil berkata "bangun atau aku cium?" ujarku.

Seketika dia terbangun karena merasa kangen atas apa yang dilakukan cowok itu.

"apaan sih lo njeer, lagi enak-enaknya tidur malah diganggu,udah tau gue tu capek banget habis dihukum." sebal.

"kalau mau tidur di rumah sono gak usah disekolah, sekolah tu cari ilmu bukanya malah ngebo, itu mah urusan lo salah siapa terlambat." sindirnya.

"bomat bodo amat, emang guenya mikirin." ejekku.

"dih dibilangin malah ngebantah mulu, lo itu cewek gak seharusnya kayak gitu, apalagi lo itu udah kelas 12, harusnya lo berpikir lebih dewasa." ceramah.

"udah ngomongnya? gue capek nih dengerin lo ngebacot mulu." malas.

"serah lo deh pokoknya gue udah pernah bilang." ucapnya dingin sambil cemberut.

"bwahaha ya ya dasar ogeb lo gak usah masang wajah kek gitu napa geli gue lihatnya." tertawa terpingkal-pingkal sambil memegang perut.

"puas kan lo udah ngetawain gue? kalau lo udah puas masuk gih ke kelas, jangan sampai bolos lagi." perintahnya.

"males ah ngapain juga harus ke kelas mending disini daripada dengerin guru ngoceh mulu." ucapku.

"kalau lo lama-lama tidur disini eh ntar bau iler lo lagi

." ejeknya.

"gak ya enak aja lo ngatain gue bau iler." gak terima.

"makanya cepat sana keluar!! gue hitung sampai 3 kalau lo gak keluar-keluar juga gue seret lo dari tangga sampai bawah" katanya.

"emangnya gue kambing apa diseret-seret segala" kesal.

"aku hitung sekarang, kalau lo nggak keluar juga siapa-siapa gue seret" katanya sambil menghitung dan saat mau hitungan ketiga Nana pun langsung pergi dari hadapannya. Sedangkan Chakra hanya tersenyum saja sambil menggelengkan kepala melihat tingkah laku cewek tadi.

Nana turun dari ruang osis sambil lari, dia takut kalau harus diseret dari atas tangga sampai bawah.

Sesampainya di depan kelas

Nana pun langsung mengetuk pintu kelasnya sambil memberi salam kepada guru yang sedang menerangkan pelajaran.

"Assalamu'alaikum bu, maaf saya telat masuk ke kelas." katanya.

"Waalaikumsalam" ucap guru bersamaan lalu di ikuti teman-temannya.

"dari mana saja kamu dari tadi tidak masuk ke kelas." kata guru itu sambil memasang muka seram.

"habis dihukum bu, tadi suruh jalan jongkok mengitari lapangan sekolah,karena tadi gue eh saya maksutnya telat masuk sekolah." memelas.

"lain kali jangan sampai terlambat ke sekolah, sekarang kamu boleh duduk dan buka buku catatannya,karena kamu baru masuk terus ketinggalan pelajaran saya, kamu tanya materi yang tadi saya sampaikan pada teman sebangku mu." kata guru itu panjang lebar.

"iya bu siap." kataku sambil menuju bangkuku dan langsungnya duduk sambil mengeluarkan alat tulis.

"dari dulu lo telat mulu kerjaannya" kata Abibah teman sebangku nya.

"biasalah gue tadi malam habis mabar cuy" kataku sambil mengacungkan jempol.

"lah lo napa gak ngajak gue mabar sih?" kata Abibah lagi.

"iya, lo jahat banget ama teman sendiri, gak ngajak kita-kita lagi" sahut Anjie dan Sisi bersamaan.

"hehe maaf, aku kira lo semua pada asik ngebo." katanya.

"bisa ae lo Na." sahut temannya sambil tertawa terbahak-bahak. Dan mereka tidak sadar kalau dari tadi mereka di awasi oleh gurunya. Sambil berkata "kalian berempat kenapa dari tadi bicara sendiri?" kata guru itu.

"maaf bu kami tadi sedang asik membahas soal pelajaran eh tau-taunya ada gambar kepala botak" sahut Anjie sambil tertawa dan seisi kelas pun juga tertawa melihat tingkah laku Anjie berbohong.

"iya bu tau tu tadi pas kita lagi bahas eh tau-taunya ada gambar kepala botak." kata Abibah berbohong juga.

"iya bu asik loh kalau Ibu mau lihat gambarnya kesini aja ikut kita nimbrung" kata Sisi menambah-nambah. Sedangkan Nana hanya tertawa kecil melihat tingkah temannya. Dan seketika seisi kelas terdiam karena Bu Dewi mengetuk-ngetuk papan tulis dengan spidol.

"sudah cukup,kalian berempat ini sudah membuat Ibu marah, nanti sepulang sekolah kalian jangan pulang dulu, bersihkan kelas ini sampai bersih." ucap guru itu sambil keluar kelas karena bel tanda istirahat sudah berbunyi.

Anak-anak pun langsung meninggalkan kelas dan memilih ke kantin membeli makanan. Tak terkecuali Nana dan teman-temannya.

Terpopuler

Comments

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

Sasa (fb. Sasa Sungkar)

hi thor..
cerita nya baguuus..
aq mampir bawa boomlike, komen dan rate5..

feedback cerita ku yaa..

When Kama Meet Sutra..

ditunggu kunjungan nya readers.. 🤗

2020-06-06

0

ẜᮦ࿆ᷗhimboy

ẜᮦ࿆ᷗhimboy

semangat

2020-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!