Ke Supermarket

Akhir pekan yang indah, bisa melihat matahari bersinar dengan cerah. Hari ini saatnya para pekerja kantoran menikmati hari liburnya. Paman sudah sedari pagi berangkat bersepeda bersama komunitasnya. Pria paruh bayah itu memang menyukai olahraga yang satu ini. Biar tubuh bugar dan sehat katanya.

Sedangkan Kian setelah membersihkan rumah dan membantu bibi di dapur, gadis itu kembali ke kamarnya. Membuka laptop yang sudah lama dia abaikan. Karena pekerjaannya di kantor selalu berkutat didepan komputer, dia sudah tidak tertarik lagi untuk mengutak-atik laptopnya dirumah. Dia lebih senang menghabiskan waktu santai dengan tidur atau jalan-jalan diluar. Kali ini dia membuka kembali laptopnya karena ada sesuatu yang ingin dia cari. Jemari Kian mengetikkan website penyedia lowongan kerja di mesin pencarian. Yapps, Kian berniat mencari pekerjaan baru sebelum memutuskan mengundurkan diri dari perusahaan yang sekarang. Mengingat kejadian kemarin membuatnya geram dan malu. Kian merasa harga dirinya tercabik-cabik karena tuan muda sombong itu. Bagaimana bisa dia melakukan hal sekejam itu pada karyawan wanitanya. Aku harus keluar dari perusahaan itu secepatnya, batin Kian.

Kian memilah-milah lowongan pekerjaan yang cocok untuknya. Setelah mendapatkan beberapa pilihan yang dia pikir cocok, dia melanjutkan membuat surat lamaran pekerjaan. Setelah dua tahun, baru kali ini dia sibuk membuat surat lamaran pekerjaan lagi. Tak terasa sudah dua tahun dia mengabdi di perusahaan Wijaya Group. Perusahaan yang pertama kali menerimanya sebagai karyawan. Selama Kian bekerja di perusahaan itu tak pernah sekalipun ia bertemu dengan tuan muda sombong itu. Karena rumor yang beredar, dia sedang berada diluar negeri. Tapi tak pernah dibayangkan Kian bahwa pertemuannya pertama kali berakhir seperti itu.

"Kian..!" terdengar suara bibi Sumi memanggilnya. Suaranya bahkan terdengar mirip seperti ibu kandung Kian saat memanggil. Karena Bibi Sumi adalah adik kandung ibunya.

"Iya Bibi, ada apa?" tanya Kian menghampiri Bibi Sumi di dapur.

"Bisa tolong Bibi belikan ini ke Supermarket?" Bibi Sumi menyodorkan sebuah kertas ke arah gadis itu. Kian membacanya sekilas lalu menganggukkan kepalanya. Itu adalah daftar belanjaan bulanan Bibi Sumi.

"Bisa dong, Bibi," jawabnya bersemangat. Dia sudah menganggap Bibi Sumi seperti Ibunya. Oleh sebab itu, Kian hampir tidak pernah menolak permintaan Bibinya.

"Tadinya Bibi yang mau pergi, tapi barusan Bibi dapat kabar teman Bibi dirawat di rumah sakit. Jadi Bibi mau menjenguknya. Tolong Bibi ya! Ini uangnya." Sambil menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribuan. Setelah menerima uang dari Bibinya. Kian kembali ke kamar mengambil topi dan cardigannya. Lalu menunggu bemo di gerbang belakang komplek. Jangan heran, di daerah tempat tinggal Bibi Sumi masih banyak bemo yang beroperasi kok. Makanya Kian memilih berangkat naik bemo untuk mengirit ongkos. Sedangkan pulangnya baru ia akan mengendarai bajaj karena harus menenteng beberapa belanjaan.

Kian turun di halte yang tidak jauh dari Mall tempat dimana Supermarket yang ia tuju berada. Lalu ia melanjutkan dengan berjalan kaki. Namun disaat dia ingin menyeberang, tiba-tiba ada dua orang anak kecil menghampirinya. Kedua anak itu mengenakan pakaian yang lusuh serta lubang dimana-mana sambil memegangi perut mereka. Kian membungkukkan badannya setengah berlutut, berbicara sambil mengusap bahu mereka. Lalu berjalan membawa kedua anak itu ke rumah makan yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Kalian mau makan pakai apa?" tanya Kian.

Kedua bocah itu menunjuk menu ayam bakar bersamaan.

"Hmm. Baiklah." Kian memesan dua porsi nasi dengan lauk ayam bakar sesuai keinginan kedua bocah itu.

Selesai makan, Kian mengeluarkan selembar uang untuk mereka. "Simpan ini baik-baik. Gunakan untuk beli makan jika kalian lapar. Oke?!"

Kedua anak itu mengangguk riang. Lalu Kian membayar makanan yang tadi ia pesan, setelah itu keluar dari warung bersamaan.

"Jaga diri kalian baik-baik!" pesan Kian. Sebelum anak-anak itu pergi.

"Terimakasih, Kak!" balas mereka lalu meninggalkan Kian yang masih menatap nanar dari tempatnya. Sementara dari kejauhan ada sepasang mata yang mengamatinya sejak tadi.

Mobil hitam Mercy itu baru saja keluar dari tempat pengisian bahan bakar saat mata hazelnya menangkap sosok wanita bersama kedua bocah dengan pakaian lusuh. Ia menyuruh supir untuk menghentikan mobilnya.

"Bukankah dia gadis bodoh yang kemarin?" tanyanya pada Pak Dan.

"Benar Tuan, dia Kiandra Maharani. Staff dari Bagian adminstrasi," jelas Pak Dan.

Arkan tidak menanggapi. Namun, pandangannya terus tertuju ke sosok di seberang jalan sana.

"Apa Tuan ingin saya mencari tahu apa yang dilakukan gadis itu bersama dua anak kecil tadi?" tanya Pak Dan seolah memahami apa yang dipikirkan tuan mudanya.

"Terserah Pak Dan saja," sahutnya seolah tidak tertarik.

Pak Dan turun dari mobil dan berjalan memasuki rumah makan yang didatangi Kian bersama dua anak kecil tadi. Setelah kurang lebih lima menit dia kembali lagi ke dalam mobil.

"Dia mentraktir kedua anak itu makan. Lalu sebelum keluar ia sempat memberikan selembar uang seratus ribuan." Begitu penjelasan yang didapat Pak Dan dari Penjual tadi.

"Ayo jalan!" Perintah Arkan setelah mendengar penjelasan dari Pak Dan.

"Ck. Apa dia itu malaikat?" gumamnya pada diri sendiri. Sementara Pak Dan hanya meliriknya dari kaca dashboard.

***

Sudah hampir dua jam Kian berada di Supermarket, mondar mandir mencari barang sesuai catatan Bik Sumi. Setelah yakin tidak ada yang terlewat, Kian membawa belanjaanya ke kasir. Dengan cekatan petugas kasir menscan semua barang lalu menunjukkan total harga kepada Kian. Gadis itu mengeluarkan dompet dari saku lalu menghitung beberapa lembar uang di dompetnya. Dia terkejut karena uang yang dia bawa tidak cukup untuk membayar semua belanjaannya. Sebenarnya bukan dia tidak membawa cukup uang, hanya saja selembar uang seratus ribuan sudah dia berikan kepada dua anak kecil tadi.

Ya ampun. Bagaimana ini.

Malu sekali kalau aku harus mengembalikan beberapa belanjaan ini.

"Maaf mba, boleh saya membatalkan beberapa barang?" tanya Kian ragu-ragu pada petugas kasir. Sambil menyerahkan uang yang dia punya.

Setelah beberapa detik menghitung uang yang diberikan Kian, petugas kasir itu menganggukkan kepalanya. "Boleh, Mba," jawab kasir itu ramah.

"Bungkus saja semuanya Mba, tidak perlu dibatalkan," ucap seseorang dibelakang Kian sambil menyerahkan kekurangan uang yang harus Kian bayar pada kasir.

Kian menoleh untuk melihat siapa malaikat penolong yang sudah membantunya. Dia terkejut sekaligus malu melihat seseorang yang ada di belakangnya.

"Kak Rendy." Matanya berbinar saat mengucap nama pria itu.

Rendy tersenyum menanggapi. Sejak tadi, ia sudah memperhatikan Kian yang sedang mengantri dari belakang. Namun, saat melihat wanita itu dalam masalah, ia mendekat.

Petugas kasir menyerahkan struk dan kembalian pada Rendy sambil tersenyum salah tingkah. Bahkan Kian bisa melihat ia mencuri pandang saat laki-laki itu tengah berbicara dengannya. Andai saja Rendy pacarnya, ia pasti sudah menegur petugas kasir itu.

"Terimakasih, Kak Rendy," ucapnya malu mengingat kejadian tadi. "Besok di kantor uangnya aku ganti."

Lagi-lagi Rendy tersenyum. Namun melihat itu, ingin rasanya Kian mengomel. Karena senyuman itu pula setiap wanita yang melihatnya pasti akan terpesona.

"Tidak perlu, simpan saja uangnya!" jawab Rendy sambil menggoda-- menurunkan topi yang dipakai Kian, membuat mata gadis itu tidak terlihat. Sedangkan Rendy hanya terkekeh melihatnya.

"Kak Rendy," protes Kian. Sambil merapikan kembali topinya.

"Setelah ini kamu mau kemana?" tanya Rendy, meraih tas belanjaan yang Kian pegang. Dan beralih menentengnya.

"Jangan Kak, biar aku saja yang bawa," ujar Kian sambil berusaha mengambil tas belanjaannya tapi tangannya malah ditepis oleh Rendy. Hingga akhirnya Kian hanya membiarkan pria itu membawanya. "Tidak kemana-mana, Kak! kayaknya langsung pulang. Soalnya Bibi cuma minta tolong dibelikan itu saja."

"Gimana kalau nonton dulu, ada film bagus hari ini," ajak Rendy antusias.

Kian terlihat berpikir. " Tapi Kak..." berhenti melanjutkan kalimatnya.

" Tenang aku yang traktir," jawab Rendy seolah tahu apa yang akan Kian katakan. Setelah mereka menitipkan tas belanjaan ke bagian penitipan, Rendy menarik lengan Kian. Berjalan menuju gedung Bioskop di lantai atas.

Terpopuler

Comments

Little Peony

Little Peony

Semangat update Thor~~
Salam dari Serendipity ✨

2020-09-11

0

SR_Muin

SR_Muin

lanjut


mampir juga yuk di novelku LOVE STRUGGLE (PERJUANGAN CINTA) ❤️

Ditunggu🤗

2020-08-20

0

zafira

zafira

semangat💪💪

2020-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Pesona Rendy
2 Super Hero
3 Pertemuan Kian dan Tuan Muda
4 Rahasia Kepulangan Tuan Muda
5 Ke Supermarket
6 Menonton Film
7 Kopi Instan Pertama Tuan Muda
8 Gara Gara Kopi
9 Menghadiri Gathering Perusahaan
10 Kehilangan Kian
11 Kopi Rasa Kain Lap?
12 Kemeja vs Boxer
13 Bertemu Paman dan Bibi
14 Pangeran Berkuda Putih
15 Gara-Gara Steak
16 Perlawanan Kian
17 Ubi Bakar Madu
18 Makan Siang
19 Ubi Bakar Madu Terlezat
20 Hubungan Dibalik Hubungan
21 Kedatangan Tamu
22 Keberadaan Pak Dan
23 Bertemu Rekan Bisnis
24 Kedatangan Rendy
25 Drama Korea Versi Kian
26 Bertemu Viona
27 Di Ruang Istirahat
28 Apa Yang Terjadi?
29 Temani Aku Makan!
30 Sam
31 Acara Makan Malam
32 Cemas Tapi Gengsi
33 Rasanya Sakit
34 Ternyata Salah Paham
35 Jadi Korban
36 Wawancara Kerja
37 MelepasMu
38 Perpisahan
39 Pertemuan Tak Terduga
40 Seperti Hantu
41 Ternyata Kau
42 Bertemu Ibu dan Bapak
43 Kejadian di Sawah
44 Otak Gesrek
45 Uang 100 Juta
46 Kaos Couple
47 Pengakuan Tak Langsung
48 Selamat Tinggal Arya
49 Menghadiri Acara
50 Aku Tidak Bermimpi?
51 Jangan Pergi, Ku Mohon!
52 Aku Yang Akan Pergi
53 Aku MerindukanMu
54 Aku Tidak Akan Menyerah
55 Siapa Dia?
56 Rasa Bahagia
57 MerelakanMu
58 Jangan Macam-Macam
59 Ide Cemerlang
60 Kecemburuan
61 Acara Makan Malam Luar Biasa
62 Alarm Minta Tolong
63 Bertemu Rina
64 Tempe Gosong
65 Berita Heboh
66 Secepat itukah?
67 Kedatangan Keluarga Kian
68 Senjata Makan Tuan
69 Hari Bahagia
70 Pembalasan
71 Bukan Malam Pertama
72 Kejutan Dari Kian
73 Kedatangan Delia
74 Pengakuan Cinta
75 Malam Pertama ( End Part 1 )
76 Pengumuman
77 Kekonyolan Tuan Muda
78 Acara Pernikahan 2
79 Makan Malam Spesial
80 Kehamilan Kian
81 Bertemu musuh lama
82 Kepolosan Arkan
83 Jalan-jalan
84 Berkunjung ke Rumah Besar
85 Bertemu Ana
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pesona Rendy
2
Super Hero
3
Pertemuan Kian dan Tuan Muda
4
Rahasia Kepulangan Tuan Muda
5
Ke Supermarket
6
Menonton Film
7
Kopi Instan Pertama Tuan Muda
8
Gara Gara Kopi
9
Menghadiri Gathering Perusahaan
10
Kehilangan Kian
11
Kopi Rasa Kain Lap?
12
Kemeja vs Boxer
13
Bertemu Paman dan Bibi
14
Pangeran Berkuda Putih
15
Gara-Gara Steak
16
Perlawanan Kian
17
Ubi Bakar Madu
18
Makan Siang
19
Ubi Bakar Madu Terlezat
20
Hubungan Dibalik Hubungan
21
Kedatangan Tamu
22
Keberadaan Pak Dan
23
Bertemu Rekan Bisnis
24
Kedatangan Rendy
25
Drama Korea Versi Kian
26
Bertemu Viona
27
Di Ruang Istirahat
28
Apa Yang Terjadi?
29
Temani Aku Makan!
30
Sam
31
Acara Makan Malam
32
Cemas Tapi Gengsi
33
Rasanya Sakit
34
Ternyata Salah Paham
35
Jadi Korban
36
Wawancara Kerja
37
MelepasMu
38
Perpisahan
39
Pertemuan Tak Terduga
40
Seperti Hantu
41
Ternyata Kau
42
Bertemu Ibu dan Bapak
43
Kejadian di Sawah
44
Otak Gesrek
45
Uang 100 Juta
46
Kaos Couple
47
Pengakuan Tak Langsung
48
Selamat Tinggal Arya
49
Menghadiri Acara
50
Aku Tidak Bermimpi?
51
Jangan Pergi, Ku Mohon!
52
Aku Yang Akan Pergi
53
Aku MerindukanMu
54
Aku Tidak Akan Menyerah
55
Siapa Dia?
56
Rasa Bahagia
57
MerelakanMu
58
Jangan Macam-Macam
59
Ide Cemerlang
60
Kecemburuan
61
Acara Makan Malam Luar Biasa
62
Alarm Minta Tolong
63
Bertemu Rina
64
Tempe Gosong
65
Berita Heboh
66
Secepat itukah?
67
Kedatangan Keluarga Kian
68
Senjata Makan Tuan
69
Hari Bahagia
70
Pembalasan
71
Bukan Malam Pertama
72
Kejutan Dari Kian
73
Kedatangan Delia
74
Pengakuan Cinta
75
Malam Pertama ( End Part 1 )
76
Pengumuman
77
Kekonyolan Tuan Muda
78
Acara Pernikahan 2
79
Makan Malam Spesial
80
Kehamilan Kian
81
Bertemu musuh lama
82
Kepolosan Arkan
83
Jalan-jalan
84
Berkunjung ke Rumah Besar
85
Bertemu Ana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!