Pada siang hari ini Fano membawa Sophia ke butik yang sudah di tunjuki oleh Zoya tadi pagi dan Zoya pun sudah menunggu sepasang calon pengantin baru di sana.
Melihat kebersamaan Fano dengan seorang wanita tentu saja Zoya harus berusaha untuk bersikap seperti biasa walaupun hatinya sangat sedih melihat hal itu.
"Mari Pak Saputra,Nona Anggara.Silakan duduk sebentar saya akan memanggil pemilik butik ini."Ucap Zoya lalu berlalu pergi dari sana.
Tak lama kemudian Zoya datang bersama seorang wanita cantik dan ia pun memperkenalkan pemilik butik ini kepada Fano dan Sophia.
Sebenarnya pemilik butik ini juga adalah pemilik toko WO W juga,hanya saja toko untuk baju dan toko untuk melayani pelanggan di pisahkan karena sebagian dari toko WO W di pakai untuk photo indoor.
Dan setelah Sophia mengatakan gaun yang di inginkan olehnya sang pemilik butik pun membawa Sophia ke suatu ruangan untuk memilih gaun yang di inginkan oleh Sophia dan tentu saja gaun yang ada di ruangan itu adalah gaun yang baru di desain dengan model kekinian juga sesuai dengan keinginan Sophia yaitu semua gaun baru dan belum di pakai oleh siapa pun.
Lalu sekarang tinggallah Zoya dan Fano duduk di sofa sana sedang menunggu Sophia.Tanpa di sadari oleh Zoya yang lagi sedang mengecek beberapa email yang masuk di dalam iPad nya, Fano sedari tadi menatapnya.
Sebenarnya Fano juga sangat merindukan Zoya,dalam 3 tahun ini Fano tidak pernah mendekati wanita lain bahkan entah sudah berapa kali ia dengan terang-terangan menolak wanita yang di jodohkan oleh ibunya.Tetapi kali ini ibunya Fano tidak mau menerima penolakan dari Fano lagi dan ibunya Fano benar-benar melakukan ancaman yang ia katakan kepada Fano yaitu menyiksa dirinya dengan menahan lapar,oleh karena itu lah mau tidak mau kali ini Fano menerima Sophia apalagi Sophia sendiri juga tidak setuju menerima tawaran dari Fano untuk memintanya membatalkan perjodohan ini.Akan tetapi tentu saja Fano tidak akan menerima Sophia begitu saja karena nanti Fano akan meminta Sophia menanda tangani sebuah kontrack,yaitu kontrack pernikahan mereka hanya sampai 1 tahun saja.
"Apakah kamu sekarang sangat bahagia selama ini hidup dengan 1 Milliar itu."Tanya Fano tiba-tiba.
Degggg....
Zoya menghentikan jarinya yang tadi sedang bergerak di layar iPadnya.
"Kenapa... Jangan bilang kamu tidak bahagia atau ... Jangan-jangan kamu menyesal karena pada saat itu hanya menerima 1 Milliar saja."Ucap Fano lagi ketika melihat Zoya hanya diam saja.
"Tentu saja saya sangat bahagia,Pak Saputra, dan saya tidak menyesal menerima 1 Milliar itu.Mungkin 1 Milliar itu tidak ada apanya bagi mu tetapi sangat berarti bagi Ku karena uang itu bisa memberikan apa yang aku inginkan dan tentu saja sangat membahagiakan ku."Ucap Zoya dengan tersenyum.
"Begitu kah..." Tanya Fano dengan nada merendahkan Zoya.
"Tentu saja ,memangnya di dunia apa lagi yang bisa membuat kita lebih bahagia selain uang.Cinta..Ckk..Anda terlalu naif ,Pak Saputra." Ucap Zoya dengan santai walaupun hatinya sekarang sangat sakit berkata seperti itu karena ia tahu kata-kata itu juga sangat menyakiti hati Fano dan saat Fano hendak membalas perkataannya lagi tiba-tiba karyawan butik itu datang.
"Permisi.."Ucap salah satu karyawan butik lalu Fano dan Zoya pun menoleh ke sumber suara.
"Maaf mengganggu..Pak ,silakan memilih jas yang ingin bapak kenakan."Ucap karyawan butik.
"Baik..."Ucap Fano kepada karyawan butik itu.
"Kamu pergilah dulu sebentar lagi saya akan memilih jas yang akan saya kenakan."Ucap Fano lagi saat melihat karyawan butik itu belum beranjak dari sana.
"Baik Pak..Permisi."Ucap karyawan butik.Lalu Fano menoleh ke arah Zoya.
"Pilihkan saya beberapa Jas."Ucap Fano kepada Zoya dan Zoya pun mengernyitkan keningnya.
"Kenapa...Apa ada salahnya saya meminta anda membantu saya memilihkan beberapa jas."Ucap Fano lagi ketika melihat Zoya mengernyitkan kepala.
"Okey..Tentu saja tidak masalah."Ucap Zoya.Lalu Zoya pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi memilih beberapa jas untuk Fano.
Sebenarnya Fano memang sengaja meminta Zoya memilihkan ia Jas,karena ia ingin tahu apakah Zoya masih ingat ia menyukai model seperti apa.
Tak lama kemudian,Zoya pun datang membawa beberapa Jas untuknya dan saat melihat Jas yang di pilih oleh Zoya ,Fano tidak bisa menahan rasa sesak yang ada di dadanya .Apakah benar seperti ibunya katakan Zoya tidak pernah mencintainya ,Zoya hanya mencintai harta keluarganya.Jika Zoya pernah mencintainya maka Zoya pasti tahu Fano menyukai model seperti apa dan ternyata model yang Zoya pilih sekarang sama sekali bukan model kesukaannya.
"Apakah uang benar-benar membuatmu melupakan semua,hah.Begitu cintakah kamu pada uang."Ucap Fano menahan emosinya.
"Ganti."Bentak Fano dan ini pertama kalinya ia membentak Zoya.Lalu saat membalikkan badannya Sophia kebetulan keluar dari ruang baju pengantin dan berjalan mendekati Zoya dan Fano.
"Sayang.."Panggil Sophia kepada Fano dengan wajah yang ceria.
"Bagaimana menurutmu dengan gaun ini, apakah cantik,apakah cocok dengan Ku.."Tanya Sophia kepada Fano ketika ia sudah mengenakan gaun pilihannya.
"Tentu saja cantik,,Apa yang kamu kenakan selalu cantik di mata ku."Ucap Fano berjalan mendekati Sophia dan merapikan anak rambut Sophia ke belakang telinganya dan itu tentu saja Fano sengaja melakukannya di hadapan Zoya.
Dan Sophia yang mendapat pelakuan Fano seperti itu lagi membuat Sophia semakin senang.
"Benarkah.."Tanya Sophia dengan sangat senang.
"Benar.."Ucap Fano tetapi mata ekornya melihat Zoya sepertinya tidak berpengaruh dengan apa yang sedang dia lakukan dan itu membuat Fano semakin tidak senang.
Lalu Fano mendekati Sophia dan berbisik kepadanya "Cepatlah pilih gaun yang kamu inginkan,Aku tidak ingin berlama-lama di sini"
Seketika itu raut wajah Sophia berubah, tetapi dengan cepat ia tetap tersenyum agar orang-orang yang ada di sana tidak tahu perasaanya sekarang,lalu Sohpia menganggukkan kepalanya kepada Fano walaupun hatinya sangat sakit ketika mendengar Fano berkata begitu kepadanya.
Orang-orang yang melihat kedekatan mereka tadi merasa sepasang calon pengantin baru itu sangat romantik termasuk Zoya dan mereka mengira Fano sedang mencium pipi Sophia,Tetapi siapa tahu sebenarnya kedekatannya tadi sangat menyakiti hati sang ratu.
Akhirnya Sophia pun sudah selesai memilih gaun yang di inginkan olehnya setelah kurang lebih dari 1 jam Sophia memilih gaun yang di inginkan dan Fano pada akhirnya memilih sendiri satu Jas yang ia inginkan.Setelah itu mereka pun pergi dari butik itu dan saat sudah di luar butik itu Fano memanggil Zoya.
"Nona Zoya.."Panggil Fano dan Zoya pun menghentikan langkahnya.
"Ambillah ini sebagai komisi karena telah membantu saya memilihkan jas tadi walaupun pada akhirnya saya yang harus sendiri pilih."Ucap Fano dan menyerahkan 1 juta kepada Zoya.
Tetapi Zoya tidak langsung mengambilnya, Zoya menatap uang yang masih ada di tangan Fano dan Fano yang melihat Zoya hanya diam saja menatap uang yang ada di tangannya ia pun berkata lagi "Apakah 1 juta ini tidak cukup Nona Zoya atau..Mau saya tambahin lagi."
"Terima kasih Pak Saputra."Ucap Zoya dengan tersenyum lalu mengambil uang itu dari tangan Fano dan itu benar-benar membuat Fano sangat tidak menyukai sikap Zoya itu lalu tanpa berkata lagi Fano dan Sophia pun pergi dari sana.
Setelah masuk ke dalam mobilnya, Zoya tidak langsung pergi dari sana tetapi ia menatap uang yang di berikan Fano tadi di tangannya.Rasanya sangat sakit karena di mata Fano sekarang,Zoya adalah orang mata duitan ,Zoya sangat mencintai uang dari segaranya.
"Apakah begitu rendahkah Aku di mata mu sekarang."Gumam Zoya meneteskan air matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments