Hari sudah gelap Tiara pamit ke untuk pulang ke pada kedua pegawai nya.
"Sarah, intan aku pulang duluan ya."
"Iya kak hati-hati ya."
"Iya kalian juga cepet pulang nya." Tiara memasuki mobilnya.
"Iya kak."
Tiara masuk kerumahnya dan menemukan surat di atas meja.
Aku lagi pergi keluar kota, Minggu depan aku baru pulang.
Bara
"Kenapa dia gak pernah bolehin aku ikut? bahkan dia ngasih taunya juga selalu tiba-tiba." Tiara meremas surat dari Bara lalu naik keatas untuk tidur.
Keesokan paginya.
"Sekarang kan hari libur, aku gak ada kerjaan. Bosen juga seharian di rumah mendingan aku ke rumah ayah sama ibu aja."
Perjalanan yang ditempuh Tiara cukup jauh, dia menikmati pemandangan yang enak untuk dilihat sampai tak terasa sudah sampai.
"Halo pak Ujang , bapak sehat kan?" sapa Tiara ke pak Ujang yang sedang menyiram tanaman.
"Iya non sehat. Kalau non Tiara sehat, kan?"
"Iya pak, kalau gitu aku masuk dulu ya."
Tiara mengetok pintu
tok tok tok
Tak berselang lama pintu di buka
"Bi Tuti, gimana kabarnya?" Tiara memeluk Tuti. Tuti adalah orang yang sangat berarti bagi Tiara, setelah ibunya meninggal Tiara dirawat oleh bi Tuti disaat semua orang mengabaikan nya hanya bi Tuti yang mencurahkan kasih sayang kepadanya.
"Sehat non, non Tiara sehat kan?" ucap Tuti sambil mengelus lembut kepala Tiara.
"Iya bi aku sehat. Oh ya bi, ayah sama ibu dimana? Aku pengen ketemu."
"Nyonya sama tuan lagi keluar non."
"Keluar kemana bi?"
"Mungkin liburan nona. Sekarang kan lagi tanggal merah, non Tiara ada perlu apa ya non?"
"Ooh gak papa kok bi, tadi cuma pengen ketemu ayah sama ibu."
Aku mau liat kamar aku, tiba-tiba jadi kangen.
"Bi aku pengen liat-liat kamar aku bi, tiba-tiba kangen bi."
"Oh iya non kalau gitu saya lanjut kerja ya non."
"Iya bi" Bi Tuti pergi ke dapur untuk melanjutkan tugasnya.
Tiara menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di lantai atas.
ceklek
Tiara membuka pintu.
"Kamar yang menenangkan." Tiara duduk di kasur.
Ini adalah kamarnya dari kecil, banyak kenangan yang tersimpan di dalamnya.
Mulai dari ibu nya yang menyanyikan lagu setiap malam, atau tangan hangat ibunya saat mengelus kepalanya, juga tempat ibunya sangat sabar mengajarinya matematika.
" Aku sangat merindukan mu Bu"
Ibu Tiara meninggal saat Tiara kelas 1 SD, Ibunya meninggal saat menyelamatkannya. waktu itu ibunya menjemputnya dari sekolah, Tiara yang terlalu semangat berlari ke arah ibunya tanpa melihat sebuah mobil berlari ke arahnya, Ibunya mendorong nya hingga dia hanya mendapat luka ringan, sedangkan ibunya bersimbah darah dan meninggal di rumah sakit.
Saat ibu tiri nya datang dia menyuruh Tiara pindah kamar ke kamar belakang.
Tapi Tiara memohon pada ibu tirinya bahkan sujud di kaki ibunya, hingga akhirnya di perbolehkan.
Semakin aku disini, semakin hatiku sakit.
Tiara menghapuskan air matanya dan keluar dari kamar nya.
"Loh kenapa pintu kamar Selena buka" Tiara mengintip.
"Ternyata Selena gak ada disini ya" Tiara celingak-celinguk memastikan apakah ada orang.
"Ternyata aman." Tiara masuk kemar Selena. "Wah mewahnya, bajunya juga banyak sekali." Kamar Selena sangat luas, kamar nya juga dilengkapi dengan ruang ganti yang sangat luas dan di isi baju-baju mewah bergelantungan dengan harga yang tentu saja bukan main-main.
Dari dulu Tiara benar-benar ingin masuk kedalam kamar Selena, pernah suatu kali pintu kamar selena terbuka dan kebetulan Tiara lewat dia hanya memandangi nya dari luar pintu dia benar-benar sangat kagum melihatnya. Tiara kagum dia yang biasa melihat kamar nya yang sederhana dihadapkan dengan kamar yang sangat mewah seperti kamar putri dongeng. Dia ingin melihat lebih dalam tapi mendengar suara langkah kaki dia bergegas pergi. Dan kesempatan inilah yang digunakan untuk melihat-lihat kamar Selena.
"Jam tangan ini terlihat familiar. Ini kan jam tangan mas bara. Kenapa ada di sini?" Bukan maksud Tiara memegangi barang Selena tapi jam tangan tersebut sangat membuat Tiara penasaran.
Tiara melihat tumpukan baju Selena di keranjang pakaian
Tiara mencium bau baju kotor Selena.
"Ini juga bau parfum mas bara." Berbagai macam prasangka negatif berseliweran di benak Tiara.
"Gak, aku gak boleh berprasangka buruk. Lagipula Selena kan Adik aku"
Tiara turun dari kamar Selena setelah menaruh kembali barang-barang selena, begitu juga jam tangan tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Shuhairi Nafsir
Tiara kamu jangan terlalu polos lagi goblok nga peka dengan keadaan sekelilingnya. kalau nikahnya sampai Dua tahun nga disentuh namanya apa . pasti. Bara punyai kekasih gelap.
2023-01-07
0