drrrt
hp Tiara bergetar, dia mengangkat telponnya dan nama ibu mertua nya tertera dilayar hp.
"Halo Bu." ucap Tiara lembut
"Halo sayang kamu dateng ke rumah ya!" suara Ani yang begitu lembut membuat Tiara merinding, pasalnya mertuanya biasanya bicara kasar.
"Tapi Bu, aku mau berangkat kerja." ucap Tiara dengan suara selembut mungkin.
"Pokoknya ibu mau kamu datang ke rumah!" ucap Ani sambil memutuskan panggilan telepon sepihak.
"Haah, kalau aku tidak datang aku pasti akan di marahi habis-habisan"
Tiara memutar balik mobilnya dan menuju rumah mertua nya. Tiara tiba di rumah mertuanya, di dalam sepertinya banyak orang, terbukti dari suara tawa mereka yang sampai keluar.
Tiara membuka pintu
"Bu, aku datang." Ani yang mendengar suara Tiara datang menghampiri nya dengan senyum manis.
Pantesan ibu tadi ngomong nya lembut, ternyata karena teman ibu ada disini.
"Menantu ku sudah datang. Ayo sini duduk, ini menantuku yang ku ceritakan itu." Tiara duduk di samping ibu mertuanya.
" Halo nak." ucap seorang wanita yang sudah berumur tapi tetap cantik dan anggun. Sinta namanya.
"Halo bu, perkenalkan saya Tiara." Tiara memandangi teman-teman mertuanya. Ada 3 orang, tapi pandangan takjub Tiara pada seorang wanita yang sudah berumur tapi tetap anggun dan cantik tidak bisa ditutupi.
Mereka berlima berbincang, Tiara hanya menjawab ala kadarnya.
"Tapi kok Tiara belum hamil?" ucap Hana yang membuat suasana menjadi sunyi.
"Iya, kalian kan sudah lama menikah kenapa masih belum punya anak?" tambah layla.
Tiara hanya terdiam tidak tau menjawab apa. Dia memandang mertuanya yang wajahnya sudah memerah.
"Memang nya kenapa? Apa yang salah dengan itu? Saya ingat Bu layla 3 tahun baru punya anak." ucap Sinta wanita yang cantik dan elegan dimata Tiara tadi yang membuat mereka terdiam.
Bu Layla sangat marah, tapi dia menahannya karena perbedaan sosial yang tinggi, dia tidak berani menyinggung Sinta Atmaja.
Istri dari Antonio Atmaja mantan Presdir Atmaja group. Siapa yang tidak tau Atmaja group? Perusahaan paling besar di negeri ini. Sebenarnya mereka heran kenapa wanita terhormat ini mau bergaul dengan mereka? yah walaupun status mereka cukup tinggi dikalangan masyarakat, tapi di depan Sinta ini mereka bukan apa-apa.
"Maaf saya gak bermaksud begitu." ucap Bu Layla dan Bu Hana.
"Gak papa kok Bu." ucap Tiara sambil senyum. Dia memandang Sinta yang juga menatapnya dengan senyum manis. Entahlah dia heran kenapa Sinta memandang nya seperti itu.
Mereka kembali berbincang seperti biasa yang tentu saja pembicaraan yang didominasi Ani, Hana dan Layla. Sedangkan Sinta hanya bicara jika diperlukan.
"Eh udah siang ya? gak terasa karena terlalu asik ngobrol." ucap Layla
"Iya ya, kita pulang yuk!" ajak Layla
"kami pamit dulu ya Bu Ani." ucap Hana yang diikuti Layla dan Sinta untuk pulang.
Sebelum naik ke dalam mobil Sinta memandang Tiara dan tersenyum, sebelum akhirnya berlalu meninggalkan Tiara dan Ani. Senyum Sinta tadi membuat kepala Tiara dipenuhi tanda tanya.
Setelah memastikan semua orang pergi Ani menarik tangan Tiara kedalam.
"Sakit Bu, tangan aku sakit." ucap Tiara yang tangan nya ditarik secara kasar
" Kamu dengar itu, kenapa kamu belum hamil? Ibu malu sama teman-teman ibu."
Tiara yang mendengarnya hanya bisa menahan tangis.
Gimana bisa hamil mas bara aja gak pernah nyentuh aku
tapi Tiara hanya memendamnya.
"Maaf Bu."
"Kamu pikir ibu mau denger permintaan maaf kamu, kamu jadi istri gak guna banget." ucap Ani meninggal kan Tiara yang menangis sesenggukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments