Besoknya di sekolah, para siswa kelas Aiken tampak sedang membicarakan seorang gadis cantik yang nantinya akan menjadi murid baru di SMA Gravity. Dan Alvin pun juga ikut nimbrung bersama mereka karena dari info yang beredar, gadis itu adalah gadis dengan wajah cantiknya. Tapi Aiken yang mendengar itu dari Alvin hanya menanggapinya dengan biasa saja. Seperti yang dia katakan, selama itu tidak merugikannya terserah akan ada apa, dia tak akan peduli dengan hal itu.
"Aiken, hari ini murid baru yang cantik itu akan datang. Dan dia berada di kelas ini lho, aku benar-benar ingin melihat wajahnya yang cantik," ucap Alvin berharap.
"Yah lakukan apa yang kau mau selama aku tidak akan dilibatkan," ucap Aiken sembari memakai earphone nya sembari dia membaca buku novelnya.
Tidak lama kemudian Bu Hana wali kelas XI-C pun datang bersama dengan seorang gadis yang tidak lain gadis itu adalah Ayumi. Walau Aiken sudah bertemu dengan Ayumi kemarin, dia tidak terkejut jika Ayumi bersekolah di SMA yang sama dengan Aiken. Ayumi berdiri di samping Bu Hana, dan dia tersenyum saat melihat Aiken. Tapi Aiken tetap tenang dan santai saat Ayumi menatapnya.
"Murid-murid, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayumi, silakan memperkenalkan diri," pinta Bu Hana ramah pada Ayumi.
Ayumi sedikit berjalan maju dan mulai memperkenalkan diri. "Namaku Ayumi Hamasaki, salam kenal semuanya!" ucapnya tersenyum manis dan senyumannya itu langsung membuat semua siswa di sana kecuali Aiken terpesona dengan Ayumi. Dan bahkan Alvin teman Aiken.
"Aiken, lihat dia. Lebih cantik dari yang dirumorkan," ucap Alvin yang terus memandang wajah Ayumi walau saat ini dia tengah berbicara pada Aiken.
"Menurutku dia hanya gadis biasa yang sepertinya tidak punya banyak uang," ucap Aiken dengan begitu santainya.
"Kenapa yang kau pikirkan itu hanya uang sih?"
"Yah... karena uang bisa membuat hidup kita senang tanpa adanya gadis datang," jawab Aiken sembari dia mengkalungkan earphone nya di lehernya karena pelajaran akan segera di mulai setelah Ayumi mencari tempat duduknya.
Pelajaran pun dimulai. Disepanjang pelajaran, para siswa itu hanya memandangi Ayumi saja dan tidak memperhatikan pelajaran yang Bu Hana terangkan. Sampai akhirnya Bu Hana menyadarinya dan menyuruh semua siswa kecuali Aiken dihukum berdiri di depan dengan satu kaki terangkat dan kedua tangan memegang kedua telinga sampai jam istirahat. Dan hanya Aiken saja yang tidak terkena hukuman, bahkan temannya Alvin pun kena hukuman.
Saat jam istirahat, para siswa itu langsung mengerumuni Ayumi. Banyak yang ingin mengajaknya berkencan, ada juga yang meminta nomor ponselnya. Aiken sampai geleng-geleng kepala saat melihat tingkah laku temannya Alvin itu yang juga ikut-ikutan dengan mereka.
"Gadis itu, kenapa bisa seterkenal itu ya? Perasaan tidak ada yang spesial darinya," pikir Aiken sembari dia duduk santai melihat luar jendela.
Tapi tidak lama kemudian Erica datang sembari membawa kayak makannya dan seperti biasa, dia memberikan kotak makan itu pada Aiken.
"Erica, kau memberikanku makanan lagi?"
"Benar, apa kau keberatan?"
"Tentu tidak. Itu bisa menghemat uangku," batin Aiken.
"Tidak sama sekali, cantik," ucap Aiken sembari dia mengedipkan satu matanya pada Erica dan membuat Erica menjadi salah tingkah. Ayumi yang melihat itu, tiba-tiba saja wajahnya terlihat murung dan kesal.
Sedari tadi Alvin hanya sibuk memandangi Ayumi. Duduk di depan tempat duduk Ayumi, Alvin benar-benar sudah tak melihat samping kanan dan kirinya saat ini. Sepertinya Alvin memang sudah tergila-gila dengan Ayumi. Dan Ayumi hanya tersenyum manis saat para siswa itu memandangi Ayumi dan mencoba untuk mencari perhatian pada Ayumi.
Aiken berjalan pergi menuju atap sekolah. Entah kenapa saat Aiken berdiam diri di atap sekolah akan membuatnya tenang. Ditambah dia juga memakai earphone nya di kedua telinganya. Sampai tiba-tiba saja Erica juga datang ke atap sekolah.
"Aiken, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Erica sembari berjalan menghampiri Aiken yang tampak menikmati hembusan angin segar.
"Aku hanya ingin menenangkan diri di sini," jawab Aiken singkat sembari memejamkan matanya, merasakan hembusan angin yang berhembus memasuki tubuh Aiken.
Erica memandangi wajah tampan Aiken saat Aiken memejamkan matanya. Wajah Erica Sampai memerah saat hembusan angin menerpa rambut hitam Aiken dan membuat Aiken semakin terlihat tampan.
Dan tanpa sadar tiba-tiba saja salah satu tangan Erica tergerak menyentuh rambut Aiken. Aiken membuka matanya, dia terkejut saat Erica menyentuh rambutnya.
"Ada apa, Erica?" tanya Aiken dengan raut wajahnya bingung.
Dan saat itu Erica mulai tersadar dan dia melepas tangannya itu dari dia memegang rambut Aiken. "Tidak! Tadi ada debu di rambutmu," jawab Erica gugup.
"Ayo kita kembali. Sepertinya sudah jam pelajaran," ajak Aiken sembari berjalan pergi dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya.
Saat Aiken memasuki kelas bersama dengan Erica disampingnya, tiba-tiba saja yang sebelumnya wajah Ayumi terlibat berseri-seri dan senang, berubah menjadi raut wajah kesal. Dan Aiken yang melihat wajah kesal Ayumi tetap diam saja. Karena Aiken memang tidak tahu kenapa Ayumi menatapnya kesal.
Sepulang sekolah, saat Aiken merapikan buku-buku paketnya dan memasukkannya dalam tasnya, Erica berjalan menghampiri Aiken.
"Aiken, apa kau mau pulang bareng denganku?" tanya Erica malu-malu.
Dan Ayumi yang saat itu juga tengah merapikan buku-buku paketnya, pandangannya tertuju pada Aiken saat Aiken akan menjawab pertanyaan Erica. Wajah Ayumi menandakan jika dia tak ingin Aiken pulang bersama Erica.
"Aku sih tidak keberatan. Tapi aku ada urusan, jadi maaf ya," ucap Aiken sembari menggendong tasnya.
"Tidak apa," ucap Erica tersenyum manis pada Aiken.
"Oke. Aku duluan ya!" ucap Aiken sembari berjalan pergi meninggalkan kelas.
Saat Aiken tengah menunggu taxi yang dia pesan datang, tiba-tiba saja Ayumi berdiri di sampingnya. Aiken yang melihat itu tetap diam saja, karena dia berpikir jika Ayumi juga sedang menunggu taxi atau mobil jemputannya.
"Aku belum tahu namamu. Siapa namamu?" tanya Ayumi pada Aiken.
"Benarkah? Aku pikir kau sudah tahu. Aiken Takamura, itulah namaku," ucap Aiken.
Dan taxi yang sudah Aiken pesan pun datang. Aiken langsung berjalan memasuki taxi dan meninggalkan Ayumi. Ayumi masih berdiri di sana sembari melihat taxi yang Aiken naiki berjalan pergi.
Saat ini Aiken pergi ke markas agen Reco. Aiken berjalan santai menuju ruangan Alyssa dan bertemu Alyssa di sana.
"Alyssa, aku ingin menanyakan hal penting padamu," ucap Aiken.
"Tumben sekali kau datang. Ada apa?"
"Bisakah aku tahu siapa pemimpin agen Reco? Sejak saat aku menandatangani kontrak, aku belum pernah bertemu dengannya. Bukan apa-apa.
Tapi aku ingin tahu apa pendapatanya tentang makhluk gaib itu," ucap Aiken.
"Untuk saat ini kapten sedang menjalankan tugas bersama dengan organisasi Cleton. Jadi aku tidak bisa mengganggunya saat ini," ucap Alyssa sembari fokus dengan komputer yang berada di depannya.
"Kau tidak perlu menghubunginya. Beritahu aku di mana dia. Aku sendiri yang akan bertemu dengannya," ucap Aiken.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
anggita
Aiken.. 👏
2022-12-16
0
NEE-SANN
Apakah beliau cemburu 😱😱
2022-10-07
0