Lalu Aiken mencoba untuk mencari tahu kelemahan dari monster itu. Dia menatap dan menganalisis semua bagian tubuh monster itu dengan sangat teliti sementara monster itu mulai fokus pada para polisi itu. Banyak polisi itu yang terluka cukup parah karena serangan dari monster itu. Sampai akhirnya Aiken mulai menyadari sebuah titik kelemahan dari monster itu yang berada tepat pada punggung belakang monster itu. Dari semua tubuh monster itu, hanya pada bagian punggungnya yang memiliki kulit tidak sekeras bagian tubuhnya yang lain.
"Sangat mudah untuk diteliti," ucap Aiken.
Lalu tiba-tiba saja ekor dari monster itu tanpa Aiken sadari terayun ke arah tiang itu dan membuat tiang itu roboh. Aiken terjatuh dari tiang itu. Saat Aiken akan bangkit berdiri, tiba-tiba saja duri-duri tajam itu meluncur ke arahnya. Aiken tidak bisa menghindari duri-duri itu karena saat ini dia dalam keadaan terjatuh. Tapi saat duri-duri itu akan datang ke arahnya, tiba-tiba saja seorang gadis berdiri di depan Aiken dan menahan duri-duri itu dengan sebuah kekuatan tameng (perisai). Gadis itu memiliki rambut berwarna merah pendek dengan iris matanya berwarna hijau.
Lalu dengan cepat Aiken bangkit berdiri lalu dia mengambil salah satu pistol dari polisi itu. "Aku tahu bagaimana cara mengalahkannya!" ucap Aiken pada polisi itu.
Lalu Aiken dengan tenang tapi berlari cepat mengitari monster itu dan membuat monster itu bingung. Dengan cepat Aiken langsung menembaki bagian punggung monster itu dan hanya dengan satu tembakan saja monster itu langsung terjatuh.
Saat monster itu mulai terjatuh, Aiken langsung melempar pistol yang dia pegang dengan santainya dan membuat polisi-polisi itu terkejut.
"Kenapa kau tidak membunuhnya!" ucap salah satu polisi.
"Seharusnya itu tugas kalian para polisi. Aku hanya menyerang bagian kelemahannya saja. Diluar itu sudah bukan tugasku," ucap Aiken dengan nada tenang dan santai.
"Kau hebat juga. Biar aku yang menghabisi monster ini," ucap gadis itu berjalan mendekati monster itu.
"Tunggu!" lalu Aiken berlari dan melompat ke sebuah atas tiang. "Apa yang akan kau lakukan?" tanya gadis itu bingung saat melihat Aiken berdiri di atas tiang.
"Pakaianku ini harganya mahal. Siapa tahu monster itu akan mengeluarkan darah, jadi aku harus menjauhkan tubuhku agar tidak terkena darahnya," jawab Aiken.
"Hah, kau benar-benar menarik. Baiklah," lalu gadis itu mengeluarkan sebuah pedang dengan ukuran yang begitu besar lalu dia mengayunkan pedang itu pada monster itu. Darah mulai berceceran ke mana-mana dan monster itu langsung hilang meledakkan darahnya.
"Sudah kuduga. Darah pasti akan selalu ada," ucap Aiken yang merasa lega tidak terkena cipratan darah monster itu.
Lalu Aiken turun dari tiang itu dan berjalan menghampiri gadis itu. "Siapa kau? Kenapa kau mempunyai kekuatan supranatural? Atau mungkin itu adalah kekuatan gaib?"
"Namaku Ayumi Hamasaki. Aku memang mempunyai kekuatan supranatural, tapi aku bukanlah orang jahat kok," ucap gadis itu tersenyum pada Aiken.
"Kau berasal dari mana? Kau pasti bukan dari Tokyo," ucap Aiken.
"Aku berasal dari kota lain Wastaly. Aku datang ke sini karena di sini makhluk gaib mulai muncul ke Tokyo," ucapnya.
"Terserah sih. Selama aku tidak akan terlibat dengan masalah ini," ucap Aiken.
"Kau cukup hebat. Kau harus membantuku melawan makhluk gaib itu," ucap Ayumi.
Aiken tersenyum setengah dan membuat Ayumi terkejut. "Aku tidak akan bekerja jika tidak ada bayaran," ucap Aiken sembari dia berjalan pergi dengan dia melambaikan tangannya pada Ayumi.
Saat Aiken tengah santainya membaca buku komik sembari mendengarkan musik, dan tidak lupa dengan camilannya, tiba-tiba saja suara bel pintu apartemennya berbunyi. Aiken berusaha untuk tidak mendengar suara bel itu. Tapi apa boleh buat, telinganya yang sudah tertutupi oleh earphone nya pun masih saja bisa mendengar. Aiken pun mengkalungkan earphone nya di lehernya sembari dia beranjak dari sofa empuk yang dia duduki dan berjalan untuk membuka pintu.
"Kau?" Aiken cukup terkejut dengan kedatangan seseorang yang bahkan orang itu jarang sekali atau bahkan belum pernah datang ke apartemen Aiken. Dan orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Alyssa, salah satu anggota Agent Reco.
Alyssa langsung berjalan masuk dalam apartemen Aiken tanpa Aiken persilahkan masuk. Alyssa menggeleng-nggeleng terkejut saat dia melihat berantakannya apartemen Aiken. Banyak bekas wadah camilan di mana-mana, di tambah banyak buku komik, novel dan juga kartu game berserakan di lantai televisi.
"Astaga, apa kau tidak pernah bersih-bersih apartemen?"
"Tentu saja pernah. Tapi kan akan selalu seperti ini saat aku sedang ada waktu luang," jawab Aiken santai sembari kembali duduk di sofa empuknya.
Alyssa juga duduk di sofa sembari dia membersihkan bagian sofa yang berantakan. "Kenapa kau datang ke sini? Tumben sekali," ucap Aiken sembari dengan santai memakan camilannya dengan dia juga kembali membaca buku komiknya.
"Bisakah kau fokus dengan pembicaraan kita dulu?"
Aiken menghela nafas panjang lalu dia meletakkan buku komiknya di atas meja. "Oke. Jadi, kau ingin membicarakan apa padaku?"
"Kau sudah tahu kan tentang kedatangan tiba-tiba makhluk gaib?" tanya Alyssa.
"Ya, aku tadi juga melawannya," jawab Aiken santai.
"Dari yang agen Reco ketahui. Makhluk-makhluk gaib itu datang karena ada seorang misterius yang sengaja membuka gerbang Hollow," ucap Alyssa.
"Gerbang Hollow? Gerbang apa itu?" tanya Aiken.
"Sebuah pintu gerbang gaib yang menyatukan dunia manusia dengan dunia alam gaib dan dunia iblis," jawab Alyssa.
"Wah, wah. Sepertinya kau suka sekali dengan hal begituan. Sampai-sampai kau tahu semuanya tentang gerbang Hollow itu," ucap Aiken dengan nada meledek.
Wajah Alyssa langsung memerah karena kesal. "Tugas agen Reco juga mencari tahu tentang kejadian yang menimpa Tokyo," ucap Alyssa.
"Baiklah. Jadi kenapa kau membicarakan hal ini padaku? Apa untungnya untukku?" tanya Aiken.
"Begini... kita agen Reco harus mencari tahu siapa orang yang sudah membuka gerbang Hollow. Kita harus mencari cara untuk menutup kembali gerbang itu," ucap Alyssa.
"Kalian saja. Aku bukanlah anggota Agent Reco," ucap Aiken sembari dia meminum segelas jus.
"Apa benar kau tidak mau bantu kami?" lalu Alyssa mengambil sebuah koper dengan banyak uang di dalamnya. "Ini baru permulaan lho," ucap Alyssa.
Aiken langsung mengambil koper itu. "Bagaimana cara mencari tahu siapa orang yang sudah membuka Hollow?"
"Untuk sekarang ini kami agen Reco masih belum menemukan petunjuk apapun. Dan kami berharap kau akan bisa membantu kami," ucap Alyssa.
"Kalau ada bayarannya sih aku akan siap untuk membantu," ucap Aiken sembari dia beranjak berdiri dan berjalan mendekati pintu jendela.
"Agen Reco juga bertugas untuk melindungi kota Tokyo dari segala mara bahaya."
"Itu tugas kalian. Aku hanya bertugas saat ada uang datang," ucap Aiken berbangga diri.
Malam harinya, Aiken tampak fokus dengan komputernya. Ternyata dia mencari berita-berita yang membicarakan tentang makhluk gaib itu. Mungkin dia akan bisa menemukan sebuah petunjuk jika mencari tahu lewat internet. Tapi ternyata dia tak bisa menemukan petunjuk apapun saat sudah lebih setengah jam dia mencari di internet.
"Payah. Demi bayaran besar aku harus mencari tahu tentang makhluk gaib itu," ucap Aiken lalu dia meletakkan komputernya dan membaringkan tubuhnya di atas kasur empuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
NEE-SANN
Mata duitan nggak tu
2022-10-07
0
NEE-SANN
Sungguh super hemat
2022-10-07
0