Prinsip hidup Kevin jika ada orang yang akan mengusik kehidupannya dia akan memberi kesempatan untuk memperbaiki tapi jika kesempatan itu dianggap bahwa dia tidak marah pada orang itu dan membuat orang itu semakin menjadi jadi maka jalan terakhir yang harus mereka hadapi adalah kematian, Kevin bisa bersikap baik kepada orang yang memiliki kedisiplinan tapi jika orang itu menyeleweng maka dia akan berubah seperti iblis yang tidak mengenal kata ampun.
"Dan aku akan membuat kejutan saat hari pernikahan nanti, jadi mereka akan merasakan kegalauan yang teramat sangat, mereka akan menyesal karena telah salah persepsi tentang aku selama ini," ucap Kevin sambil tersenyum sinis.
"Ya Tuan aku sudah mengatakan oasa mereka hanyalah cukup menyiapkan pengantin wanita saja semuanya sudah anda sediakan dan pengantin laki-laki akan muncul saat akad nikah saja," tutur Crish.
"Bagus," ucap Kevin sambil kembali memeriksa laporan yang ada di depannya.
Sementara itu di kediaman keluarga Atmaja Afifah hanya bisa menangis dalam diam setelah keputusan yang dia ambil dari keluarganya, Afifah harus menikah dengan tuan muda dari keluarga Rayon yang perjaka tua berperut buncit badannya tambun mesum.
Afifah hanya merasa takut kalau nanti dia tidak bisa melanjutkan kembali sekolahnya saat ini dia kelas 3 SMA tinggal satu semester lagi dia bersekolah kalau sampai dia putus maka sia-sialah perjuangannya selama ini.
Sebenarnya dia masih belum cukup umur untuk melakukan pernikahan ini masih banyak yang harus dia pelajari untuk menjadi seorang istri yang baik tapi demi keluarga Atmaja dia rela melakukan apa saja, demi membalas budi pada keluarga yang telah mengadopsinya.
Afifah menerima semua kepahitan hidupnya, dia rela menjadi umpan pelunas hutang keluarga Atmaja, dan dijadikan istri entah yang nomor berapa oleh si Rayon itu.
"Tuhan semoga di pernikahanku ini aku tidak akan mengalami kepahitan yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya, semoga engkau memudahkan semuanya," doa Afifah.
Sungguh Afifah tidak sanggup jika membayangkan dirinya menjadi istri muda yang selalu di siksa setiap hari oleh istri yang lainnya. Dalam pikiran Afifah sosok tuan muda Rayon adalah orang yang haus akan sek.
Afifah berharap kali ini Tuhan memberikan kemudahan dalam setiap langkahnya walaupun selama ini dia tertatih -tatih menjalani kehidupannya sebagai anak pungut keluarga Atmaja.
Kevin melihat ponselnya yang tadi mendapatkan kiriman foto gadis yang akan menjadi istrinya, gadis itu cantik dan manis postur tubuhnya pun bisa dibilang apik, sesekali Kevin menghela nafas, haruskah dia menikahi gadis yang masih bau kencur ini? Kevin berulang kali menatap foto itu.
Tanpa Kevin sadari saat ini ibu tirinya sedang memperhatikan dirinya sejak tadi. Devi pun menghampiri putranya yang terlihat sedang ada beban.
"Ada apa Vin? kelihatannya kamu sedang memikirkan sesuatu?" tanya Devi ibu tiri Kevin yang menghampiri dirinya dan duduk di sebelah Kevin.
"Mom tidak lama lagi Kevin akan menikah," ucap Kevin masih menatap ponselnya.
Devi terkejut sekaligus bahagia mendengar ucapan Kevin karena selama ini Kevin sangat sulit jika diajak bicara tentang pernikahan.
"Serius Vin?"tanya Devi setengah tidak percaya.
"Ya Mom," jawab Kevin dengan pandangannya tidak beralih dari ponselnya.
"Mana calonnya coba mommy mau lihat," ucap Devi.
Kevin pun menyerahkan ponselnya yang terpampang jelas foto Afifah sedang menggunakan seragam sekolah.
"Kamu serius ini calonnya Vin?" tanya Devi terkejut.
Wanita berusia lima puluh tahun itu menatap putranya horor hampir saja dia tidak percaya kalau putranya saat ini serius dengan perkataannya.
"Kenapa memangnya Mom? apakah Kevin sudah setua itu hingga tidak pantas bersanding dengan anak SMa," ucap Kevin.
"Bukan begitu Vin dia masih di bawah umur loh! apa kamu sudah memikirkan semuanya?" ucap Devi.
"Aku sudah memikirkannya Mom! ini pernikahan bisnis Mom," ucap Kevin.
Devi pun menyerahkan kembali ponsel pada puteranya. Kevin terus menatap foto Afifah entah kenapa semakin dia menatap foto gadis itu semakin ada rasa ingin segera menikahinya. Seakan-akan sorot mata itu mengisyaratkan keterpurukan yang dia pendam seorang diri, seakan-akan mata itu meminta tolong pada Kevin.
"Keluarganya mengalami kebangkrutan mereka meminta aku menikah dengan salah satu keturunannya asalkan aku mau membantu bisnis mereka," ucap Kevin menjelaskan pada Devi.
"Apa-apaan ini Vin? kamu mau menikah tanpa di landasi rasa cinta? terus bagaimana ke depannya?" ucap Devi geram.
"Jangankan cinta bahkan kami belum pernah bertemu Mom! gadis ini pun belum pernah melihatku sama sekali," ucap Kevin datar.
"Jangan macam-macam kamu Vin! ini pernikahan bukan one night stand, ini hubungan seumur hidup, Mom tidak peduli jika kamu melakukan cinta semalam dengan gadis manapun tapi tolong jangan pernah mempermainkan pernikahan! karena pernikahan itu ikatan sakral Vin!" ucap Devi tegas.
"Aku tidak ada keinginan untuk mempermainkan pernikahan ini Mom! Selagi gadis ini tidak macam-macam, dia menjadi istri yang patuh aku pasti akan memperlakukannya dengan baik dan selayaknya seorang istri tapi jika dia mencoba untuk mengkhianatiku maka aku tidak akan segan-segan menyingkirkannya," ucap Kevin.
"Mom kan tahu kalau aku sudah tidak muda lagi Mom," lanjutnya.
"Mom tidak bisa melarangmu lagi Vin kalau alasanmu sudah seperti itu," ucap Devi sambil menghela nafas pasrah.
"Apakah Mom keberatan kalau aku menikahi gadis ini?" tanya Kevin lagi.
"Bukannya Mom keberatan Vin tapi Mom tidak mau kamu menikah dengan niat asal asalan saja! Mom tidak ingin kamu menikah baru seumur jagung dan berakhir perceraian," ucap Devi tegas.
"Mom tidak perlu khawatir Kevin sudah dewasa Mom, Kevin akan mengusahakan yang terbaik tidak akan pernah terjadi perceraian jika gadis ini tidak bertingkah aneh-aneh," ucap Kevin.
Devi memeluk puteranya karena dia yakin saat ini Kevin terbayang perceraian antara papinya dan mamanya, dia korban broken home, dan karena masalah itu dia kini berubah menjadi sosok yang menutup diri dari orang lain hanya orang-orang tertentu saja yang dia percayai yang bisa dekat dengannya.
"Mom tidak mau anak kesayangan Mom ini terluka, kalau sampai rumah tanggamu berantakan saat kamu sudah mulai mencintai gadis itu maka Mom juga akan merasakan sakitnya," ucap Devi saat melepaskan pelukan pada puteranya.
"Aku janji Mom sebisa mungkin akan mempertahankan pernikahan ini," ucap Kevin.
"Bagus Nak! jadilah laki-laki yang bertanggung jawab, apa yang sudah menjadi pilihanmu itu yang harus kamu tanggung konsekuensinya," ucap Devi.
"Iya Mom," sahut Kevin.
"Lalu kapan kamu akan melangsungkan proses lamarannya Nak?" tanya Devi menatap puteranya.
"Kita tidak perlu melakukan itu Mom! orang-orang Kevin sudah menghandle semuanya, Mom dan Papi akan melihatnya langsung nanti saat akad pernikahan," ucap Kevin.
"Kevin akan memberikan pelajaran pada seseorang yang berani menyepelekan Kevin Mom! Kevin ingin melihat bagaimana shock dia karena ulahnya sendiri," ucap Kevin sambil tersenyum misterius.
Devi bingung dengan apa yang dikatakan Kevin. Sebenarnya siapa orang yang berani menyepelekan sosok orang yang berkuasa seperti Kevin ini? walaupun Devi tidak begitu mengerti dengan jalan pikiran puteranya tapi Devi yakin kalau Kevin sosok pemuda yang akan mempertanggung jawabkan semua yang telah dia rencanakan, setiap langkahnya sudah di hitung matang matang.
"Mom dan Papi akan selalu mendukung semua keputusanmu Nak, selagi apa yang kamu lakukan tidak bertentangan dengan hukum dan agama," ucap Devi.
"Terima kasih Mom," jawab Kevin.
"Jangan lupa kabari juga Mamamu," ucap Devi.
"Itu soal gampang," jawab Kevin.
Devi pun mengangguk.
"Mommy ke dalam dulu mau menyiapkan keperluan papi mu sebentar lagi pulang," pamit Devi.
"Iya Mom," jawab Kevin.
Setelah kepergian Devi Kevin menghela nafas dia ragu untuk memberi tahu mamanya, Kevin sebenarnya sangat malas untuk pergi ke tempat itu, kakinya sangat berat menuju tempat di mana dia dulu tinggal hanya berteman dengan kesepian, tiada rasa kasih sayang seperti yang dikatakan orang orang di luaran sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments