Sepanjang perjalanan menuju istana.
Air mata Rubby tak henti hentinya mengalir.
Tatapannya kosong, hanya air mata nya yang mengisyaratkan bahwa dirinya tak sedang baik baik saja.
Hati nya amat terluka dengan keputusan para tetua kaum nya.
Hati nya terus bertanya tanya.
Penyihir putih...??, apakah itu arti sebenarnya dari seorang penyihir putih...??, yang di kenal dengan hati yang baik tanpa ambisi dan tanpa mementingkan kedudukan di dunia.
Tanpa mendengarkan keputusanku, mereka memutuskan secara sepihak.
Ini tak adil bagi ku...!!.
Sungguh tak adil...!!!, pekik Rubby terus bergumam dalam hati.
Musnah sudah cita cita ku menjadi penyihir handal.
Tangis Rubby kembali pecah saat memikirkan masa depannya.
Tak berselang lama.
Pekik suara seorang prajurit terdengar sampai ke dalam tandu Rubby.
"Buka gerbang nya...!!, yang Mulia Raja Vinix telah kembali bersama sang calon permaisuri..!!", teriak seorang prajurit mengabarkan kepada penjaga gerbang dan para rakyat yang bergerumbul di jalan masuk kerajaan.
Gerbang dengan cepat di buka.
Rakyat sangat antusias ingin melihat wanita yang berhasil melengserkan kedudukan permaisuri Titian.
Mereka dengan cepat memberi jalan pada rombongan Raja dengan menyingkir dari jalanan utama.
Dengan mendongakkan kepala mereka tak sabar melihat siapa yang menjadi permaisuri baru mereka.
Mereka sebenarnya tak peduli dengan Raja, tahta, kerajaan bahkan status permaisuri.
Rasa penasaran mereka hanya sebatas mengetahui seperti apa dan siapa gadis tak beruntung itu, yang akan menjadi budak nafsu Raja Vinix berikutnya.
Bahkan jika calon permaisuri itu berhati buruk maupun baik, itu juga tak ada pengaruhnya bagi kehidupan rakyat.
Mereka akan tetap di tindas oleh Raja Vinix.
"Membungkuk lah rakyat bodoh...!!, apa kamu tak melihat Raja kalian datang..!!", teriak Hang Sepuh berkacak pinggang di atas kuda nya.
Dengan penuh rasa takut.
Mereka segera membungkuk menuruti perintah Hang Sepuh, penasehat kerajaan kepercayaan Raja.
"Akan ku buka tirai nya, biarkan rakyat tak berguna itu bisa melihat wajah cantik Ratu baru mereka", ucap Hang Sepuh sama sekali tak di hiraukan oleh Rubby.
Seketika, banyak rakyat yang terkejut melihat gadis yang sekarang ini duduk termenung di dalam tandu nya.
Rakyat mengingat seorang gadis kecil yang berlari bahagia menghiasi jalanan desa di masa Raja terdahulu.
Walaupun ia sudah cukup dewasa, tapi wajahnya masih di kenal oleh sebagian rakyat.
"Bukankah itu anak penyihir putih...??", ucap lirih seorang rakyat merasa terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Bagaimana mungkin..!!, anak gadis periang itu berakhir di tangan Raja..??", bisik seorang rakyat lagi.
"Kasihan sekali, jika aku tak salah, seorang gadis penyihir jika dinikahi seorang manusia biasa, gelar penyihir nya akan sirna dan dianggap bukan kaum penyihir putih lagi", ucap seorang rakyat lagi.
"Semoga dia tak berakhir seperti para gadis anak desa kita, hanya sebagai budak nafsu Raja Vinix", bisik seorang rakyat lainnya.
Percakapan di antara mereka ternyata sampai ke telinga Rubby, telinga penyihir putih jauh lebih peka dibanding telinga manusia biasa.
Itu membuat rasa sedih nya semakin bertambah.
Bahkan tak ada yang berani membelaku, mereka hanya bisa merasa kasihan saja tanpa bisa berbuat apa apa untukku..!!, gumam Rubby dalam hati menyeka air matanya.
Seketika Tandu berhenti bergerak.
Sebuah uluran tangan kekar menjulur menawarkan diri pada Rubby.
Ia pandang pemilik tangan yang berani menawarkan diri untuknya.
Siapa lagi kalau bukan Raja Vinix sendiri.
"Mari permaisuri ku..!!", seru Raja Vinix dengan senyum nya yang penuh nafsu saat memandang Rubby.
Saat itu juga, Rubby memalingkan wajahnya dan memilih turun dari sisi lain tandu nya.
"Lancang..!!", teriak Hang Sepuh tapi di hadang oleh Raja Vinix saat ingin mendekati Rubby.
"Sudahlah..!!, biarkan dia beradaptasi, nanti malam mau tak mau dia juga akan jadi milikku..!!", ucap Raja membuat Rubby muak dan amat ketakutan mendengarnya.
Kali ini sebuah istana megah telah berada tepat di depan matanya.
Lagi lagi air mata Rubby tak bisa dibendung lagi.
Ayah...!!, jika kamu ingat, saat aku kecil aku ingin sekali masuk ke dalam istana cantik ini, tapi kali ini aku menyesal pernah menginginkan itu, gumam Rubby dalam hati.
"Dayang...!!, siapkan dia untuk pesta besar malam ini, buat dia secantik mungkin..!!", seru Raja Vinix masuk ke dalam istana.
Para dayang segera mengantar Rubby ke kamar pribadinya.
Saat di perjalanan, banyak para wanita yang menatap ke arahnya.
Mereka berdandan layaknya selir selir Raja, dan ada satu wanita yang lebih unggul dari pada yang lain.
Mungkin itu adalah permaisuri Titian..., gumam Rubby dalam hati kembali menatap salah satu dari mereka.
Mereka nampak terawat dan di kelilingi oleh para dayang.
Tapi tatapan mereka menandakan bahwa mereka tak bahagia di istana sebesar itu.
Saat Rubby semakin dekat dengan mereka, permaisuri Titian memilih pergi tanpa menyapanya.
"Ayo dayang kita pergi, dia tak penting bagiku", ucap permaisuri Titian.
"Jangan hiraukan dia, kami juga sepertimu saat pertama datang ke istana", ucap seorang selir Raja menghampiri Rubby dan tersenyum penuh paksaan, seakan ia sedang tersenyum di tengah kesedihannya.
Rubby lalu memandang ke arah pada selir yang bahkan Rubby sendiri tak bisa mengetahui jumlahnya karna memang begitu banyak jumlahnya.
Masing masing dari mereka terlihat menggandeng dan menggendong putri kecil mereka.
Seperti kabar yang pernah Rubby dengar sebelumnya.
Bahwa Raja Vinix tak memiliki seorang putra pun.
Dan itu juga yang menjadi alasan Rubby berada di istana saat itu.
Menjadi rahim pilihan untuk calon putra mahkota.
"Boleh aku bertanya...??", seru Rubby.
"Silahkan", ucap selir bernama Nadiv.
"Ini istana atau neraka..??", tanya Rubby membuat semua selir dan para dayang terdiam.
"Istana ataupun neraka itu terserah kamu, yang terpenting inilah tempat mu sekarang, jadi terbiasa lah..!!, itu saja saran dari kami, atau kamu akan gila dan mati secara perlahan", ucap selir Nadiv mengantar Rubby menuju ke kamarnya.
Apa aku ke sini hanya untuk mati secara perlahan..??, gumam Rubby dalam hati menatap lekat lekat selir Nadiv yang membimbingnya masuk menuju kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments