"Salam paduka...", ucap penyihir hitam muncul kembali di hadapan Raja dengan membawa beberapa gadis cantik keturunan dari kaum penyihir putih.
Raja seketika berjalan mendekati satu demi satu para gadis belia di depannya.
Wajah mereka yang bersinar dan cantik menambah daya tarik mereka di mata Raja Vinix.
"Cantik...!!, kalau pun boleh, aku menginginkan semuanya..", ucap Raja Vinix mengagumi kecantikan para gadis di hadapannya.
"Hanya satu Raja ku, hanya satu", ucap penyihir hitam memperingatkan.
"Jangan sentuh anak anak kami..!!", teriak para orang tua berlari menghampiri anak anak mereka yang di ambil paksa oleh penyihir hitam.
"Kalian ini kenapa..??, aku ini Raja, kenapa tak ada rasa hormat sedikitpun pada ku dan titah ku..!!", seru Raja Vinix mencoba meredam emosinya.
"Harap di dengarkan..!!, Raja mencari satu wanita untuk di jadikan permaisuri kerajaan yang baru, jika kalian setuju Raja akan bebaskan kalian menetap di seluruh penjuru kerajaan yang kalian inginkan, dan derajat kalian akan di setarakan dengan keluarga kerajaan, jika tidak...!!, wilayah ini juga akan di bumi hanguskan..!!, karna bagaimanapun wilayah ini masih milik kerajaan Laxzamor", seru Hang Sepuh menggertak kaum penyihir putih.
Para penyihir putih pun terdiam.
Mereka memikirkan penawar dari Hang Sepuh.
"Hanya satu bukan...??", bisik seorang penyihir putih pada penyihir yang lain.
"Kaum kita akan lebih di hormati keberadaanya oleh dunia", ucap penyihir putih lainnya.
Setelah para tetua berembuk.
Mereka mendekat ke arah Raja yang sedari tadi terus memandangi para gadis yang salah satu nya harus ia pilih untuk Rahim pilihan bagi calon putranya.
"Gadis mana yang menjadi pilihan Raja ku..??", ucap seorang tetua dari kaum penyihir putih.
Dengan tersenyum, sembari terus menatap salah satu gadis yamg sudah menarik perhatiannya.
Raja menunjuk gadis itu tanpa ragu sedikitpun.
"Dia...!!", seru Raja Vinix membuat gadis itu terkejut dan terbelalak tak percaya.
"Tidak..!!, aku tak akan memberikan kehormatan anak ku pada Raja sepertimu..!!", teriak seorang penyihir putih lelaki yang histeris seketika melihat anak gadis nya di pilih oleh sang Raja.
Sementara gadis itu menangis di tempatnya berdiri.
"Ayah...!!", ucap lirih gadis itu sembari terus menangis dan langsung terduduk lemas di tanah.
"Baiklah..!!, kami setuju..!!, asalkan Raja ku menepati janjinya", seru tetua yang ada.
"Ini tak adil bagi putriku Hang tua..!!", seru lelaki itu yang merupakan ayah dari gadis yang telah di pilih sang Raja.
"Pengorbanan anak mu akan selalu di ingat oleh kaum kita Jirat..!!, terlebih ia di ambil untuk di tinggikan derajatnya", ucap Hang tua.
Apakah hanya ayah yang berani membelaku..??, gumam gadis dalam hati menatap seluruh kaumnya yang seakan setuju dengan permintaan sang Raja.
Apakah seperti ini sifat asli kaum penyihir putih..??, kaum yang terkenal dengan sifat baik dan welas asih nya..!!, kenapa mereka tega merelakan aku yang juga bagian dari mereka untuk di serahkan kepada Raja kejam itu, gumam gadis itu dalam hati merasa semua tak adil bagi nya.
"Kamu tahu sendiri kan, jika gadis dari penyihir putih menikah dengan manusia, ia tak akan menjadi kaum kita lagi", seru ayah gadis itu dengan marahnya.
"Mungkin itulah pengorbanan yang harus dilakukannya di kehidupan kali ini", ucap Hang tua tak memikirkan perasaan ayah dan anak yang sedang memperjuangkan keadilan bagi mereka.
"Bagaimana Hang Tua..??", tanya sang Raja.
"Baiklah, Raja ku bisa membawa nya", ucap Hang tua tanpa bergeming sedikitpun.
Sementara gadis itu hanya bisa menangis saat prajurit menggiringnya masuk ke tandu kerajaan.
Sedangkan sang ayah berusaha menolong putrinya tapi terus di hadang oleh kaum nya sendiri.
"Siapa nama mu cantik..??", tanya sang Raja dengan tuturnya yang manis.
Gadis itu hanya terdiam sembari menyaksikan ayahnya memberontak di antara para kaum nya.
"Ayah..!!", ucap lirih gadis itu sambil terus meneteskan air matanya.
"Nama gadis itu Rubby Tandellion Raja ku, saya harap Raja tak mengubah namanya, menghormati nama pemberian dari ayahnya",, ucap Hang tua berlalu meninggalkan Raja dan para rombongannya yang bersiap pergi dari gerbang wilayah penyihir putih.
"Rubby Tandellion..??", nama yang bagus permaisuri ku", ucap sang Raja dengan tawa nya yang menggema.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments