3

Dan ketiga orang itu Shella, Kendrik dan Mari pun masuk ke mobil mewah dan menuju ke salah satu hotel bintang lima dan tentu saja mereka hanya memakai restorannya saja.

"Ohohoho.. Kalau begitu mari kita tinggalkan anak-anak ini untuk berbicara. Mari kita pindah." ucap Feng, ibu James terkekeh sambil berdiri dan mengajak Mari dan Kendrick untuk berpindah.

"Benar juga, ayo." ucap Mari menyetujui ditambah antusias karena dilihatnya jika James dari Tan Family tampan dan tampaknya cocok dengan Shella.

"Tapi mo---" ucapan Shella tentu saja dipotong oleh Feng sambil tersenyum iseng. "Sstttt.." Menyebalkan, begitu pikir Shella padahal dia baru pertama bertemu dengan Aunty Feng tapi tampaknya dia sudah sangat tidak menyukainya.

"Siapa namamu? Shella?" tanya lelaki yang sama sekali tidak menarik perhatian Shella tentunya yaitu James.

"Ya." jawabnya malas. "Kamu cantik, pasti cocok denganku. Apa hobimu?" tanya James. "Design dan bermain mahjong." balas Shella dengan malas.

"Wah mahjong ya? Kita perlu bermain." ucap James kelihatan tertarik dan sekarang mereka sudah berada di sebuah meja penuh dengan mahjong bermain bersama kedua orang asing yang ada di hotel.

Setengah jam kemudian...

"Yahh aku kalah. Kamu lihai dan cantik, jadilah kekasihku." ucap James sambil tersenyum lebar dan berdiri lalu mendekati Shella. Sedangkan kedua orang asing yang bermain dengan mereka tampak tidak peduli dan sibuk menyusun mahjongnya. Apakah mereka buta??

"E.. Tuan James, aku rasa kau tidak bisa mengatakan itu pada orang yang hanya kau temui sekali." ucap Shella mencoba mundur. "Kenapa tidak? Kalau aku suka kenapa tidak?" jawabnya. "Tapi.." bantah Shella ragu-ragu karena mengingat untuk tidak mempermalukan Chow Family.

"Sudahlah, disini tempat yang cocok. Ayok." ucap James lalu menarik Shella dari kursi mahjong dan keluar dari ruangan tempat bermain mahjong. "Hey.. kita akan kemana? Tunggu! Sakit!" seru Shella mulai tidak nyaman dan ia berencana meminta bantuan orang di sekitar seperti resepsionis dan pelayan restoran namun mereka seperti tidak melihat dirinya. Apa-apaan dengan hotel ini???

"Dimana kedua orang tuaku?? Sial! Aku tidak membawa ponselku." ucap Shella dalam hati mulai panik.

"Kita akan keatas tentunya, kau tau kan hotel ini milik keluarga Tan dan kita bebas melakukan apa saja." jawab James tanpa berhenti dan mereka pun masuk ke lift. Barulah Shella sadar tidak heran mereka tidak berani membantahnya.

"Tidak, lepaskan aku. Aku tidak mau!" seru Shella memaksa melepaskan genggaman tangan James namun James yang dibekali tubuh atletis itu tentunya kuat dibanding Shella yang hanyalah perempuan dengan postur tubuh kecil.

"Tenang lah, aku pasti tanggung jawab kok." ucap James dengan bangganya seolah itu adalah hal yang seharusnya. "No!" seru Shella ketika lift terbuka dan ia masih saja berusaha melepaskan genggaman James namun sia-sia. "Chow Family tidak akan melepaskanmu! Lepaskan aku s*alan!" ucap Shella masih memberontak walaupun setengah diseret oleh James.

KREK...

"Kau tidak dengar dia bilang apa?" ucap seseorang dengan nada dingin yang muncul dari belakang Shella dan kini ia sedang mencengkram bahu James yang seolah kelihatan kecil baginya.

"Siapa kau hah? Kau tidak tau hotel ini milik siapa??" balas James kasar masih tidak melepaskan Shella dan sama sekali tidak terpengaruh dengan genggaman yang diberikan orang itu.

"Kau.. Aaron?" Shella menoleh dan terbelalak, kenapa tidak karena tentu saja dia tidak menyangka akan bertemu dengan pria yang ia temui tadi siang.

Ketika mendengar James menjawab perkara pemilik hotel, Aaron pun mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Halo, beli hotel Shang Li Ra." ucapnya lalu menutup ponselnya.

"Sudah, hotel ini bukan milikmu. Jadi lepaskan dia." ucap Aaron dingin sambari menarik paksa tangan Shella.

"Apa?? Kau jangan menipuku! Emangnya siapa kau?" James mulai habis kesabaran karena melihat pria didepannya yang bernama Aaron ini arogan sekali.

Aaron hanya terdiam ketika James marah-marah tidak jelas, wajah menawannya tidak serupa dengan sikapnya itu dan membuat Shella sempat lega karena bisa lepas dari James.

*Ting...

Ponsel Aaron pun berbunyi, ia membukanya lalu menunjukkannya kepada James. Bukti pembayaran dan kepemilikan hotel dan dibayar lunas. Kemudian Aaron dengan tenangnya menandatangi email tersebut.

"Sudah?" ucapnya lalu menunggu atau lebih tepatnya memberikan isyarat agar James menyingkir dari hadapannya.

James yang sudah melihat dengan mata kepalanya sendiri itu pun dengan segera menelepon orang tuanya dan berita mengejutkan selanjutnya yang ia dengar adalah.. seluruh saham Tan Family sudah dibeli dengan harga berkali lipat dan ternyata Tan Family memutuskan untuk menggunakan keuntungan itu untuk memulai usaha lain.

"Aku tidak menyangka ternyata kau wanita murahan." ucap James lalu berjalan melewati Shella dan Aaron. Shella tentunya terkejut dikatakan itu dan dengan segera ia mengejar James karena emosinya sudah memuncak.

Baru saja Shella hendak membuka suaranya, Aaron sudah lebih dahulu melewatinya dan menonjok kepala James hingga ia jatuh terjerembab. Tidak hanya itu, Aaron sudah hendak maju hingga Shella mencoba menghentikannya dan James pun dengan mata terbelalak dan ketakutan dengan segera masuk lift dan turun.

Melihat James yang sudah pergi, Shella pun kembali menarik nafas lega. Phew..

"Terima kasih atas bantuannya, kau tidak perlu hingga membeli satu hotel ini hanya untuk itu." ucap Shella sambil tersenyum canggung. Pria didepannya ini masih mengenakan jas yang ia belikan tadi. Seharusnya ia menggantinya karena diliat dari kemampuannya membeli seluruh saham Tan Family maka pria itu bukan pria sembarangan atau miskin setidaknya.

Yang Shella sadar adalah bagian dalam pakaian Aaron sudah diganti, apakah ia sengaja tidak mengganti jas itu?

"Aku memang berencana menghancurkan keluarga itu. Karena sudah menggelapkan penjualan.." ucap Aaron dengan nada menggantung lalu membersihkan tenggorokannya. "Kau akan bagaimana? Pulang?" ucapnya lagi mencoba mengalihkan perhatian.

Shella yang sempat mendengar kata menggelapkan itu langsung paham sepertinya Tan Family sudah melakukan hal yang tidak senonoh. Namun ia tetap diam dan tidak menanyakan lebih lanjut karena Shella sadar tampaknya Aaron tidak ingin membicarakannya, tapi tidak apa-apa karena Chow Family juga tidak akan diam akan hal ini.

"Boleh pinjam ponselmu? Aku akan menanyakan keberadaan orang tuaku." ucap Shella pada akhirnya. Dan ia pun menelepon ibunya Mari.

Ternyata Mari dan Kendrik diajak untuk pergi ke restoran yang berada diluar hotel sehingga mereka tidak tau kejadian yang dialami Shella. Dan tak lama kemudian mereka pun tiba dan menjemput Shella. Baru saja Shella hendak memperkenalkan Aaron, Aaron sudah menghilang entah kemana.

Di sisi lain.. Aaron menatap ke layar ponselnya dan tersenyum tipis.

Ada tulisan private number disitu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!