2

"Oke, tampaknya urusan kita sudah selesai. Maafkan saya sekali lagi untuk kejadian tad---" Kata-kata Shella terpotong ketika seseorang berdiri di belakang Aaron hendak memborgor Aaron.

"Anda ditangkap atas tuduhan pencurian wanita berinisial SL" ucap orang tersebut lalu tampak ekspresi terkejut Aaron dan ia pun dengan segera menghindar dan menjatuhkan polisi itu.

"Wait! Aku tidak dicuri. Ini salah paham. Siapa yang melaporkan itu?" tanya Shella keheranan. Inilah yang ditakutinya apabila ia hilang tanpa kabar.

&&&

Ketika selesai meyakinkan manajer dan polisi itu, ia pun meminta maaf lagi kepada Aaron dan mereka pun berpisah.

"Kyla." ucap Aaron dengan nada kecil. Dan sosok yang dipanggil pun muncul entah dari sisi mana. Mereka sedang berada di depan kantor polisi setelah berpisah dengan Shella tadi.

Aaron adalah gangster kelas atas sehingga tidak heran jika ada bodyguard yang mengikutinya namun kali ini tersembunyi karena ia sedang dalam misi. Menyelidiki alur kota Singapore ini.

"Iya boss." ucap Kyla begitu ia berada di depan Aaron. "Selidiki gadis itu." ucap Aaron sambil masuk ke mobil mewah yang baru saja tiba.

"Baik boss." ucapnya lalu masuk menutup pintunya dan masuk ke mobil sisi penumpang.

&&&

"Shella, please. Kemanapun kamu. Hubungi. Aku." ucap Grace dengan nada suara menyebalkannya itu. Grace adalah manajer Shella.

"Kamu masih ingat kan dulu kamu udah pernah hilang di Australia dan Chow Family sampe menghubungi gubernur Australia untuk mencarimu?" tanya Grace lebih ke mengingatkan.

"Iya iya." hanya itu jawaban Shella dengan nada malas. Grace dipercayakan Chow Family untuk menjaga Shella ketika bekerja sehingga mau tidak mau Grace harus menjalankan tugasnya dengan benar.

"Bagaimana kamu bisa seceroboh itu sampai lupa bahwa handphonemu tertinggal?" tanya Grace memastikan.

"Aku.. Argh... pokoknya mereka memberiku Macchiato padahal aku memesan Cold Brew. Jangan mengungkitnya lagi. Aku sudah mulai emosi." ucap Shella lalu berjalan masuk ke mobil. Grace memparkirkan mobilnya cukup jauh dari kantor polisi untuk menghindari wartawan yang bisa saja lewat dan melihat mereka. Tentunya reputasi Chow Family akan buruk jika diketahui baru keluar dari suatu kantor polisi.

Grace sendiri selain diutus menjadi managernya, ia juga sudah seperti ibu kedua Shella karena Shella masih kecil dibandingkan dengan usianya itu. Bayangkan, kau bisa kehilangan handphone hanya karena kau kesal kepada seorang barista yang tidak penting dalam hidupmu. Begitu pikir Grace, dan sebentar lagi ia akan mengeluh karena ia harus membuat laporan mengenai Shella.

Seberapa naifnya Shella, ia tetap memiliki intuisi yang kuat sehingga ia mampu mengetahui kapan ia berada dalam bahaya. Shella sendiri mengingat Aaron, pria misterius itu yang tadi berpisah dengannya. Setelah mereka tiba di perusahaan, Shella memutuskan mengabaikan ingatannya tentang kejadian barusan dan fokus pada pengeditan atas karyanya di komputer.

Sementara itu....

"Hah? Kakak? Mengikuti seorang wanita? Tidak mungkin hahahahaha. Kalau pun ada, aku ingin bermain dengannya." ucap seorang pria yang sedang berada di Finlandia dan barusan ia mendengar kabar dari Singapore.

"Tapi itu benar baby. Clinton baru saja melaporkannya." ucap seorang wanita dengan paras wajah yang cantik dan gaya rambut serta pakaian yang sexy.

"Benar begitu? Suruh Clinton awasi wanita singapore itu. Selidiki dia, aku penasaran wanita macam apa yang membuat kakakku terpana." ucap Benedict, adik laki-laki Aaron.

&&&

"Aku lelah, kita langsung pulang saja." ucap Shella begitu jam menunjukkan jam pulang kantor.

"Tidak bisa, kau kan sudah berjanji akan menemui calon yang dipilih ayahmu." bantah Grace sementara itu mengecek Ipad yang berisi jadwal Shella.

"Tapi aku capek, kau sendiri tau aku tadi siang baru mendapat masalah. Aku tidak mau mengacaukan kencan buta itu." ucap Shella masih keras kepala.

"Shella. That's not blind date. Itu calon yang dipilih ayahmu." ucap Grace menjelaskan dan tentu saja Shella tidak ingin mendengarnya.

"Bagiku itu kencan buta karena aku tidak dapat memilih pasanganku." balas Shella.

"Setidaknya ayahmu tidak sembarangan menjodohkanmu. Ia memilih salah satu keluarga konglomerat dari Singapore." jelas Grace sambil membujuk agar Shella menghadiri acara yang sudah disiapkan pemimpin Chow Family.

"Baik.. baikk kepalaku sakit. Berhenti berbicara. Aku akan pergi tapi kalau aku bosan aku langsung pulang." bantah Shella dengan nada keras. Sebenarnya suara Shella bahkan lebih keras daripada suara Grace.

Grace pun menghela nafasnya sedikit lega, ia sebenarnya juga merasa paman Ken, ayah Shella terlalu terburu-buru menyiapkan calon untuk Shella. Shella masih terlalu kekanak-kanakan. Lebih tepatnya keras kepala karena tidak suka diatur. Tentu saja tidak.

Di usia 24, semua orang akan merasa sudah dewasa dan tentu saja ingin memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri.

"Nona! Selamat datang kembali, Tuan dan Nyonya hampir selesai. Nona juga harus segera---" ucap Dorris, kepala pelayan yang mengambilkan tas Shella dan menyambutnya ketika ia tiba di mansion.

"Iya iya, katakan pada mom dan dad untuk menungguku." balas Shella dengan malas. Dorris dan Grace sama saja suka mengomel dan Shella sudah lelah seharian diomeli Grace.

"Baik nona, saya akan menyuruh pelayan lain untuk membantu nona." ucap Dorris lalu segera pergi.

Setelah supir mengantar Shella, supir itu pun mengantar Grace pulang sehingga kini Shella dengan malasnya berjalan ke kamarnya dan belum sempat itu duduk, beberapa pelayan sudah izin masuk ke kamarnya untuk menyiapkan dirinya.

Shella memakai dress biru dongker dengan model sabrina yang menawan. Dress itu tentunya dipilihkan oleh ibunya, Mari sehingga memberikan nuansa yang sangat elegan dan feminim.

"Mom dad, aku tidak ingin lama-lama karena aku lelah sekali." mohon Shella kepada kedua orang tuanya ketika mereka berkumpul di ruang tengah dan hendak berangkat.

"Tidak bisa begitu. Shella, ini kan acaramu." ucap Mari sambil tersenyum. Senyuman menawan dan elegan yang dikeluarkan Mari Esmeralda La Chow yang dahulunya merupakan model dari Inggris yang menikah ke Chow Family.

"Tapi ini kencan buta. Aku bahkan tidak tau siapa itu Jimmy." bantah Shella dan kali ini ia menunjukkan sikap manjanya.

"Sudah.. sudah. Kalau Shella tidak suka, dad akan membatalkannya nanti." ucap Kendrick La Chow, ayah Shella sambil tersenyum lembut. Kendrick sangat mengasihi Shella.

"Tapi setelah kamu pergi dan bertemu dengan putra keluarga Tan ya." ucap Kendrick dan Shella pun sudah tidak tega melawan ayahnya karena ayahnya sudah tersenyum manis.

Kendrik adalah cinta pertama Shella dan tidak ada yang bisa menggantikannya sehingga mau tidak mau Shella mengikuti keinginan ayahnya.

"Oh iya Shella, catat baik-baik namanya bukan Jimmy tapi James!" ucap Mari dengan sedikit menekankan sambil menggelengkan  kepalanya karena Shella bahkan tidak mengingat nama lelaki yang akan ditemuinya nanti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!