Dikantin sekolah sekarang empat sekawan itu sedang menikmati makan siang mereka.
"Hai,. Apa aku boleh bergabung disini ?," tanya ray menghampiri Gia dan ketiga temannya.
"Tentu saja boleh duduklah," hanya anne yang menyahut ray
"Apa aku ganggu duduk disini?," tanya ray lagi sambil melihat ke arah gia nora dan diana yang sepertinya kurang ramah terhadapnya, karena hanya anne yang merespon ray disitu.
"Ah, engga ko santai ajah," jawab diana singkat
"Kalian sangat akrab sekali, sejak kapan kalian bersahabat?," ray kembali bertanya disela-sela makannya untuk mencairkan suasana.
Lagi-lagi anne lah yang dengan semangat menjawab " kami sahabatan dari SD, tentunya masih disekolah ini, tapi kalo Gia dan Nora mereka bersahabat dari dalam perut ibunya,"
"Owhh yah, hebat sekali, kalian pasti sudah saling memahami satu sama lain yaa, paham yang disuka dan ga disukai dari teman kalian,"
"Tentu saja kami paham, aku sebutin yaa, kalo Nora sukanya cuek, berhubung satu keluarga kecuali mamahnya cuek semuanya hehe, kalo Diana sukanya olahraga," ujar Anne lagi panjang lebar
"Kalo kamu dan Gia suka nya apa?"
"Kalo aku sukanya Gossip, digosok makin sippp, kalo Gia sukanya....apa guys yang di sukai Gia?,"
"Kak Kemal,!!!" Seru mereka bertiga serempak
"Heiii,, kalian ini," sembur Gia yang sangat malu teman-temannya membocorkan rahasia nya kepada anak baru itu.
"Kak Kemal , apa kakak kelas kita disini?,"
"Bukan Kak Kemal Adnan kakak tertua ku, disini ga ada siswa namanya Kemal," jawab nora singkat.
"Owhhh,, jadi penasaran seperti apa Kak Kemal itu, laki-laki yang disukai gadis cantik seperti Gia," ucap Ray dengan mimik wajah yang sedikit kecewa
Ray sebenarnya sangat tertarik dengan Gia, sejak pertama tadi bertemu, Gia sangat cantik dan anggun, pembawaan nya dewasa di usianya.
"Ok kita ajah yang jelasin nihh ya kak Kemal itu, sesuai namanya yang sangat indah, begitupun bentukannya, dia sangat indah sangat tampan,"
"Dia Jutek tapi menggoda, matanya tajam setajam silet, tajir sudah pasti, pokoknya tuhan sedang sangat bersemangat ketika menciptakan kak Kemal,"
"Udah deh segitu ajah, tar liat sendiri kalo panjang-panjang diceritain takut ngiler kita, ya kan na?," seru anne pada diana sahabatnya yang sedari tadi bergantian dengan nya menjelaskan soal Kemal.
"Bener, tar ngiler, trus ngeri juga tu yang punya takut nyekek kita dikelas," timpal Diana sambil melirik ke arah Gia.
"Ishh apa'an sih kalian ini,, udah ah aku dah selesai makannya, mau balik ke kelas," ucap Gia lalu berdiri dan akan pergi meninggalkan sahabat-sahabatnya itu
"Hei tunggu-tunggu, kita juga, duluan yaa ray kita balik ke kelas dulu," hanya anne yang berpamitan pada Ray
"Kamu apa'an sih an segala baik-baikin si Ray," seru diana pada anne dijalan menuju kelas mereka
"Iyah dah tau kan kita dari dulu ga suka ama cowo so kecakepan begitu," timpal Nora
"Ya gue juga ga suka kali, cuma seru ajah tadi pas ray nyamperin kita, tuh cewe-cewe di kantin langsung menatap tajam setajam silet,"
"Owwh yaa, masa ?," tanya Gia
"Yahh lo mah emang ga akan kelatan Gi orang yang keliatan dimata lo, kak kemal doang," seru anne
"Apa sih ann, becanda mulu,"
"Emang bener kan,," tambah Anne sambil nyengir kuda pada Gia
"Harus dong, dimata Gia harus cuma ada kak kemal doang, dia kan Kakak Ipar gue," sahut nora
Gia langsung menyenggol Nora dan bergegas membawanya ke kelas takutnya nora keceplosan, untung sajah kedua sahabnya itu sudah terbiasa mendengar Nora menyebut Gia kakak ipar, jadi mereka ga berpikir kemana-mana.
🌠🌠🌠
Semua keluarga Adnan sudah berkumpul di meja makan, mereka sedang makan malam bersama, dan tak lama kemal pun pulang dari kantornya.
"Sayang kebetulan sekali, ayo kita makan," ajak mamah Alice pada puteranya
"Engga mah, kemal sudah makan," jawab sambil melihat ke arah Gia,
"Gia kalo kamu sudah selesai makan, bisa datang ke kamar ku?, ada yang mau aku bicarakan soal rapat pemegang saham besok, kamu harus hadir,"
"Nanti aku telpon ke sekolah untuk meminta izin," ucap Kemal pada Gia lalu berlalu ke kamarnya.
"I..yah kak,"
"Aduh, gimana ini nor, aku disuruh ke kamarnya kak kemal," bisik Gia pada nora
"Yahh ga apa-apa dong buatin aku ponakan yang lucu yaa," nora malah menjawab gia dengan candaan nya.
"Ishhh, kamu ini, orang aku mau ngomongin masalah kantor,"
"Yaa kalo gituh ga usah takut, santai ajah,"
"Udah sana ke kamar kak kemal, tar dia nungguin tuh,"
"Mah, pah, Gia ke kak kemal dulu yaa," pamit Gia kemudia kepada Daud dan alice setelah dia menyelesaikan makan malam nya.
Gia pun mengetuk pintu kamar kemal, "kak, ini aku Gia," gia memanggil dan mengetuk beberapa kali, tapi kemal belum juga membuka pintu.
"Ayo masuklah,"
Tak lama kemal membuka pintu dengan hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya,
"Gia diluar dulu ajah kak, kakak pakai baju dulu ajah," Gia berbicara pada Kemal dengan panik dan menutup rapat kedua mata nya dengan kedua tangannya.
Kemal yang segera menyadari kalo Gia malu dan gugup melihatnya tanpa pakaian, malah ingin menggoda istrinya itu.
"Kenapa ayo masuk aku kan suami mu, kamu ga dosa melihatku tanpa busana begini," ucap kemal sambil menarik gia ke kamarnya dan menutup pintunya.
"Engga kak, aku tunggu diluar ajah," gia berbalik dan hendak pergi, tapi Kemal kembali menarik tangan Gia.
"Hahaha kamu ini, sampai segitu takutnya, yaudah aku ganti baju di kamar mandi ajah kamu tunggu disini,"
Setelah berganti pakaian kemal pun segera keluar dan menghampiri Gia, "Gia, apa kamu sudah siap untuk rapat besok?,"
"Siap kak,"
"Bagus, kamu tidak perlu banyak menjelaskan apapun, nanti biar aku yang membahas semuanya, aku sudah mempelajari segala detail soal perusahaan mu beberapa hari ini,"
Mendengar Kemal berbicara seperti itu Gia kemudian tersadar, pantas saja kemal akhir-akhir ini selalu pulang malam sekali.
"Terimakasih banyak kak kemal, Gia ga tau harus membalas kebaikan kakak dengan apa,"
Kemal menatap Gia, mata gadis itu berkaca-kaca mengucapkan terimakasih padanya.
"Cukup jadilah wanita yang kuat, yang hebat yang kelak akan layak menggantikan posisi ayahmu,"
"Baik kak, Gia pasti akan belajar dengan sungguh-sungguh, Gia janji,"
"Ok, sekarang aku akan mulai menjelaskan point-point penting nya,"
Gia mendengarkan kemal dengan baik, walaupun sebenarnya dia sudah mengantuk, karena tak terasa kemal sudah hampir dua jam memberikan kuliah padanya.
Kemal pun menyadari kalau Gia sudah mengantuk dia pun berinisiatif untuk membawakan Gia minuman yang bisa membuatnya kembali segar.
"Tunggu disini bacalah ini, aku akan mengambilkan mu jus dulu agar tidak mengantuk,"
"Iyah kak, makasih,"
Kemal pun turun ke bawah mengambilkan Gia jus agar Gia tidak mengantuk, saat dia melanjutkan penjelasannya.
Tak lama kemal tiba di kamarnya,
"Ya ampun, gadis ini malah tertidur, kurang waspada sekali dia tertidur di kamar pria dewasa dengan pulasnya seperti ini,"
Kemal pun bingung harus bagaimana, kalau mau dibangunkan, kemal ga tega, kalau ga dibangunkan, juga masa Gia tidur di sofa nya sepanjang malam.
Akhirnya kemal memutuskan untuk menggendong Gia dan mengantarkan nya ke kamar nora.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Hrawti
Knp Nggak Tdr Berdua Aja Malah Di Antar Ke Kamar Adeknya
2023-07-18
1