Pelatihan pun dimulai, mister mengawasi dengan ketat, pada hari pertama Dampsey hampir pingsan lari tiga jam tanpa henti, hari kedua dia sudah mulai biasa walau tubuhnya rasanya berantakan, hari ketiga menjadi hal yang normal bagi dia untuk berlari selama tiga jam, bahkan sekarang dia menambah waktu berlari menjadi lima jam, mister sangat puas sekali tanpa disuruh anak ini malah menambah jam latihan larinya.
Pelatihan kedua yaitu menebang pohon, mister mewajibkan pagi hari untuk berlari, sorenya untung menebang pohon untuk kekuatan ayunan pukulannnya, sama seperti biasa ketika golok dan mengayunkannya terasa tulang otot dilengan mati rasa, dia mengigit bibirnya dan terus coba mencoba kembali.
Malamnya dia mengeluh tanpa bisa dia tahan, keduan tangannya mati rasa san sangat sakit sekali, dia berusaha diam tidak mau mister terbangun, tapi sumpah mati ini sangat sakit sekali, airmatanya menetes tanpa dia sadar, mister yang berpura pura mengelengkan kepala melihat kekerasan hati bocah ini.
Sedang orang dewasa saja harus diobati apalagi dia masih bocah dan tentu mempunyai daya tahan terbatas, dia salute melihat kebaikan hari bocah ini yang tidak ingin dia terbangun karena mengeluh kesakitan, dia bangun dan kemudian melangkah menuju kamar Dampsey dan kemudian mengambil kedua tangan bocah ini dan memijitnya serta membalurkan dengan minyak pereda sakit.
" Sangat sakit ya, kalau sakit kenapa ditahan, lepaskan saja " kata mister dengan iba ketika melihat airmata bercucuran di mata bocah ini.
" Maafkan saya mister, saya tidak sanggup menahan rasa sakit dan pegal " kata Dampsey terdengar seperti berbisik, mister hanya menganguk dan setelah setengah jam memijit Dampsey dia melihat bocah ini tertidur lelap, mister kemudian menyelimuti bocah ini sambil memandangnya, kalau dibandingkan antara dia dengan bocah ini, maka tentu saja anak ini lebih menderita sepuluh kali lipat dibanding dirinya.
Paginya Dampsey bangun dengan segar, walau masih ada tersisa rasa pegal tapi tidak separah tadi malam, dia mulai berlari mengelilingi hutan dan kemudian menebang pohon kembali, kali ini seperti ada urat yang putus dan tidak menyebabkan sakit lagi, biasanya seperti itu ketika melakukan pertama terasa sakit dan kebas, tapi jika dilakukan berulang ulang maka semua akan terasa ringan dan tidak sakit lagi, itu yang disebut dengan penyesuaian otot.
Palatihan yang ketiga diberikan oleh master adalah ketahanan perut, mister sudah menyiapkan pohon yang ditebang dan mengikat dengan tali lalu diarahkan kepada perut Dampsey, supaya tidak luka bagian pingir pohon diberi bantalan.
Pertama kali pohon di ayunkan Dampsey ketakutan, dia mengelak dari pohon itu, tapi mister kemudian mengikat tangan dan kakinya lalu kembali mengayunkan pohon dengan pelan.
Buuuk....buuuk
Terdengar ujung pohon menghantam tubuh Dampsey, seketika dia mulai dan muntah, hal ini berkali kali dilakukan oleh mister sampai akhirnya dia tidak tahan lagi dan jatuh pingsan, mister melepaskan ikatan kaki dan tanganya, lalu membopong bocah ini ke tempat tidur, sementara dia sendiri sibuk menyiapkan berbagai ramuan untuk tubuh Dampsey supaya kuat dan prima.
Dampsey terbangun dan merasa tubuhnya sakit, semua dan tulangnya merasa retak, tapi dia tidak mengeluh dengan pelatihan ini, dia merasa efek dari latihan ini sangat bermanfaat bagi tubuhnya, sekarang dia bisa berlari dengan jauh tanpa merasa letih, pukulan tangannya juga semakin kuat, tapi ketahan perut ini yang bikin dia merasa ngeri.
Hari kedua setelah lari dan menebang pohon, malamnya dia kembali latihan ketahanan perut, kali ini dia tidak mengikat kaki dan tangannya, dia tidak akan menghindar, hanya sekitar lima belas kali hantaman dia kembali pingsan, dan kemudian dia mendapatkan dirinya berada di atas ranjang, berkali kali dia mendapatkan kondisi seperti ini.
Pelatihan sudah berjalan selama dua bulan mister tidak pernah mengingkari janjinya, uang bulanan dikirim ke keluarga Dampsey, keluarga mya sering menanyakan keadaan Damsey kepada mister mereka sangat rindu kepada putra mereka terutama adik adiknya, mister hanya menjawab dia dalam pelatihan yang sangat ketata dan dalam keadaan baik baik saja.
Latihan selanjutnya adalah cara menghindar, mister membuat lingkaran di tanah dan kemudian di empat penjuru meletakan batang pohon dan di ayunkan dengan cepat, Dampsey harus bisa menghindari ini.
Pada latihan pertama seluruh tubuhnya bengkak bengkak terkena ayunan pohon, dari samping, kiri, kanan, tengah, depan dan belakang, lagi lagi dia tidak sadarkan diri, karena kakinya sangat kaku dan daya reflek menghindarnya sangat lemah sekali, dia sangat menyadari kekurangannya ini, tidak pernah terlintas sedikitpun dalam pikirannya menyalahkan sang mister.
Hari hari selanjutnya dia sudah terbiasa dan mampu menghindar, mister membagi waktu pagi sampai siang latihan lari, siang sampai sore latihan memotong pohon, sore sampai senja latihan ketahanan perut, malam dia latihan langkah menghindar, dia hanya istirahat hanya pada malam hari dan sampai jam lima pagi.
Fisiknya sangat kokoh sekali, otot ototnya menonjol dengan kencang, walaupun masih berumur lima belas tahun tapi terlihat seperti pemuda dewasa, fitur wajah kokoh dan sangat tampan.
Mister bukan pelatih kaleng kaleng, selain melatih dengan keras dia juga melakukan perawatan pada kulit Dampsey agar tidak rusak, makanya penampilan bocah ini selalu segar dan fresh untuk ukuran seorang yang berlatih sangat keras.
Lima bulan telah berlalu, dia sekarang belajar cara memukul yaitu jab, dia harus mengetahui secara detil tentang kelebihan pukulan ini dan kekurangannya ketika dilepaskan kepada lawan.
Untuk pukulan jab ini saja dia harus melatih selama satu bulan, dia mengunakan batang kayu sebagai lawan, dan terlihat dengan jelas di tengah batang kayu itu terdapat bekas darah dan kayu yang mulai cekung ke dalam.
Setelah sangat paham dengan pukulan jab, dia belajar pukulan upercut, hook, straigth dan body blow, pukulan ini berhasil dia pelajari dengan matang dengan memakan waktu delapan bulan, total dia berada dalam kamp itu yaitu satu tahun empat bulan.
Sebenarnya dia sudah boleh keluar dari kamp pelatihan tapi dia merasa ada sesuatu yang masih kurang, ' mister bisakah saya memiliki pukulan rahasia yang bisa dijadikan sebagai senjata rahasia saya " katanya sambil berharap kepada mister.
Mister tersenyum dan kemudian berkata " baiklah saya akan mengajarkan pukulan shadow kepada anda, pukulan ini sangat susah dipelajari tapi ketika dikeluarkan maka musuh akan kelimpungan, bahkan bisa KO ditempat. Mendegar ini Dampsey sangat bersemangat sekali.
Besoknya mister mengajarkan Dampsey pukulan shadow tingkat pertama, tapi sebelumnya dia memberikan ramuan penguat tubuh untuk bocah ini, ramuan ini sudah satu tahun lebih dia konsumsi.
pukulan shadow terdiri dari empat tingkat, tingkat pertama, pukulan ini mampu melepaskan dua pukulan secara kilat dalam bentuk satu pukulan tunggal, tingkat kedua mampu melepaskan tiga pukulan secara serantak dalam bentuk satu pukulan tunggal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments