Kembalikan anakku

Mica segera meninggalkan Mansion Morganion saat itu juga. Langit yang tadinya terang Merubah menjadi mendung yang gelap.

Dengan menggunakan taksi, Mica pergi ke mansion Alexander untuk menanyakan keberadaan anaknya yang berada di tangan anak buah papanya.

"Tunggu mama Ray, mama akan menjemputmu." ucap Mica di sela tangisnya.

Sesampainya di mansion Alexander, Mica segera masuk untuk bertemu papanya yang menjadi dalang penculikan Ray.

"Pa... kembalikan Ray padaku. Kembalikan anakku. " teriak Mica sambil menggedor pintu utama yang tertutup.

"Papa... kembalikan, jangan gunakan Ray untuk mengancam ku. Aku mohon kembalikan Pa." Mica terus berteriak di iringi Isak tangisnya, meminta sang Papa mengembalikan putranya dengan terus menggedor pintu yang tak kunjung dibuka.

Tak lama, Alexander keluar bersama Diah yang tak di izinkan Alexander untuk mendekati putrinya.

Mica langsung memeluk kaki papanya dan memohon untuk mengembalikan Ray padanya.

"Papa, tolong kembalikan Ray. Aku mohon pa, Jangan pisahkan aku dengan anakku." Mica meraung dan terus memohon, memelas agar papanya mau mengembalikan anaknya.

Namun Alexander tak bergeming, tak menghiraukan raungan putrinya yang kehilangan anaknya.

"Jika kamu mau anakmu kembali, kamu harus menuruti perkataan papa untuk menikah dengan laki-laki yang sudah Papa jodohkan, atau papa akan memisahkan kamu dengan anakmu selamanya." Gertak Alexander. Mica hanya menggeleng dan terus memohon.

Diah yang melihat putrinya, tak kuasa menahan air mata. Namun ia tak bisa berbuat apa-apa untuk menolongnya.

"Tidak Pa, aku tidak mau menikah dengan siapa-siapa, aku mau Ray, Pa. Tolong kembalikan Ray padaku." tolak Mica sambil menggeleng.

"Dasar keras kepala, kalau tetap tidak mau menurut, jangan harap kamu bisa bertemu anakmu lagi." Alexander menjauhkan kakinya dan saat itu juga menarik tubuh putrinya keluar dari teras dan mendorongnya hingga terjatuh.

"Papa beri satu kali kesempatan untuk berfikir, jika kamu mau menuruti kemauan papa. Setelah pertemuan selesai kamu bisa memeluk anak haram itu, jika tidak maka akan Papa pastikan kamu tidak akan pernah bertemu dengannya lagi." Alexander langsung menutup kembali pintu rumah dan membiarkan Mica bersimpuh di halaman mengharap belas kasih dari papanya.

"Pa, tolong jangan pisahkan aku dengan Ray. Aku tidak mau menikah Pa. Aku tidak ingin di jodohkan. Aku hanya mau Ray, aku mau anakku kembali dalam pelukanku. Ma tolong Mica." ucap Mica lirih.

Akhirnya langit yang mendung, menurunkan air hujan, membuat Mica yang masih bersimpuh di halaman langsung di guyur air yang jatuh dari langit. Namun Mica tetap bertahan di tengah hujan yang semakin lebat demi mendapatkan anaknya kembali.

****

Di dalam rumah, Diah melihat putrinya yang masih bertahan di tengah hujan lebat di balik jendela. Membuat hati Diah benar-benar sakit kerena tidak bisa menolong.

"Kenapa kamu keras kepala Mica, kenapa kamu tidak menuruti kemauan papa, itu semua demi kebaikan kamu juga. " ucap Diah dalam kemarahan sekaligus kasihan melihat putrinya yang mulai kedinginan.

Setelah beberapa jam kemudian, Sebuah mobil masuk ke halaman rumah. Bayu terkejut melihat adiknya tengah bersimpuh di luar rumah dan di tengah hujan yang sangat lebat.

Bayu bergegas menghampiri Mica dan memayunginya.

"Mica apa yang kamu lakukan di tengah hujan begini, kamu bisa sakit. Ayo berdiri, kita masuk ke rumah." Bayu berusaha mengajak Mica masuk namun Mica menepis tangan Bayu, membuat Bayu terkejut.

"Tidak kak, aku tidak akan pergi dari sini sebelum papa mengembalikan Ray padaku." Jawab Mica dengan bibir bergetar kerena kedinginan.

"Apa maksudmu Mica?"

Mica menatap Bayu dengan wajah sayu, "Papa menculik Ray, untuk mengancam ku agar aku mau menerima perjodohan yang yang di inginkan papa." Jelas Mica.

'Apa?! kenapa papa tega melakukan ini pada Mica. Papa benar-benar nekat.' Gumam Bayu seraya mengepalkan tangannya, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong adiknya.

"Dengarkan aku Mica, lebih baik kamu turuti keinginan papa. Jika kamu tidak mau menikah dengannya kakak akan bantu kamu nanti. Papa hanya ingin kamu bertemu dengan keluarga teman papa. Pernikahan pun belum di tentukan masih menunggu lelaki itu mau denganmu atau tidak. Untuk saat ini kamu ikuti kemampuan papa ya demi kebaikan kamu juga, kakak janji akan membantu kamu bertemu dengan putramu." Bujuk Bayu, agar Mica mau mengalah dan juga demi kebaikannya.

Saat Mica ingin menjawab, tiba-tiba tubuhnya tidak mampu menahan dingin hingga ia pun jatuh pingsan ditubuh Bayu.

Bayu pun segera membuang payung yang sedari tadi untuk memayungi dirinya dan juga adiknya. Tubuh Mica pun segera di angkat dan di bawa masuk ke dalam rumah.

***

Beberapa jam kemudian, Perlahan mulai pulih kesadarannya, dan mendapati sedang berada di sebuah kamar yang sudah satu tahun lebih ia tinggalkan, kamar yang sama seperti sebelum ia tinggalkan. Mica duduk dan memeluk lututnya, membenamkan wajahnya dan kembali menangis, memikirkan keadaan Ray yang sudah seharian tak di lihatnya.

Pintu pun terbuka dan Bayu muncul di balik pintu, dan membawa makan malam untuk Mica.

"Akhirnya kamu sudah sadar Mica." ucap Bayu setelah meletakkan nampan dah memeriksa kening adiknya itu. Mica langsung menghambur kedalam pelukan Bayu dan tangisnya semakin nyaring.

"Kak, Ray mana?" tanya Mica yang benar-benar rindu dengan Ray, "dia pasti menangis dan kelaparan." imbuhnya.

"Mica kamu tenang dulu." Bayu duduk di sisi Mica dan segera menghapus air mata yang terus menetes di pipi adiknya.

"Kakak sudah lihat, anakmu dia baik-baik saja, dan saat ini sudah tidur." Jelas Bayu.

"Aku ingin melihatnya kak, aku ingin bertemu dengan Ray." Pinta Mica namun Bayu menggeleng, membuat Mica hampir putus asa.

"Maafkan kakak, Saat ini kakak tidak bisa membawamu menemui Ray. Papa melarang kami untuk tidak mempertemukan kalian." jelas Bayu.

"Papa jahat kak, Papa egois. Ray tidak salah dan tidak sepantasnya di benci kakeknya sendiri. Andai waktu bisa kembali ke masa lalu aku tidak ingin kejadian itu menimpaku, agar Ray tidak hadir dalam hidupku. Tapi apa yang bisa aku lakukan kak, aku tidak ingin melenyapkan apa yang sudah ada, walaupun aku harus mengorbankan masa depanku, tapi aku tidak menyesal kak, melahirkan Ray dan menjadi bagian dalam hidupku, aku tidak ingin berpisah dengan anakku, aku tidak ingin kehilangannya." tutur Mica, melampiaskan semua Beben yang ada.

Bayu sebagai kakak hanya bisa, memberikan semangat dengan mendukung keputusan Mica. Bayu pun berjanji akan membantu Mica menemukan laki-laki itu, walaupun sangat sulit. Hanya satu petunjuk yang Mica berikan, jika laki-laki itu memiliki tato di punggungnya. Agak sulit memang, tapi Bayu yakin pasti bisa menemukannya dan dia harus bertanggung jawab atas perbuatan bejatnya.

To be continued ☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

mawar hitam

mawar hitam

jika dimata yg terlihat hnya harta maka memang tidak akan ada hrganya sebuah keluarga.hrta itu akan menutup mata hati.dan akan menggiring pada penyesalan diakhr hidup.

2024-09-05

0

blecky

blecky

kakekx ngatain cucux anak Haram hemmm

2023-08-28

0

Uci Vitri

Uci Vitri

lagian kok aneh sich papanya bukannya dah ngusir mica dan gk mau tahu lagi urusannya
la kok sekarang butuh mica

2023-01-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!