Dear, Pak Andra
DISCLAIMER DULU AH BIAR SAYANG! JADI CERITA INI ADALAH VERSI TERBARU DARI DEAR, PAK ANDRA, KALAU KALIAN BACA ULANG JANGAN KAGET KALAU CERITA NYA TAK SEPERTI CERITA SEBELUMNYA.
CERITA KALI INI HANYA BERJUMLAH 20 BAB bukan 88 BAB SEPERTI NOVEL PERTAMA jadi selamat Menikmati!
DISARANKAN MEMBAWA BAB 39 DI NOVEL "I LOVE YOU PAK ARMAN" SEBELUM MEMBACA BAB 1 NOVEL INI.
AHHHH DEDEK JADI MAKIN SAYANG SAMA KALIAN EHE.
---
Setelah makan malam bersama Mamel (Mama Melati) dan Masyi (Mama Syibil) Dengan pembahasan absurd dimeja makan, Andra dan Sachinta memilih ke kamar mereka daripada mendengar ocehan dari ibu mereka itu.
"Bapak sih Mesum," sentak Sasa melirik malas suaminya itu.
"Habisnya kamu menggoda saya, saya harus apa kalau begini? Rudal saya gak bisa diajak kompromi, bagaimana kalau kita main satu ronde dulu,"
Sasa kembali menatap malas suaminya itu yang kini menatapnya dengan tatapan mesum, sampai akhirnya sebuah ide terpikir dibenak Sasa untuk mengerjai suaminya.
Sasa mendorong tubuh Andra ke ranjang dan segera naik ke atas sana dengan senyum nakalnya, bahkan kepolosannya kini wajib dipertanyakan.
"Sayang? Apa kau berniat-"
Sasa membungkam bibir Andra dengan telunjuknya dan menggoyangkan badannya diatas tubuh Andra yang membuat rudal dibawa sana tidak terkontrol untuk lepas dari sarangnya.
"Nikmati saja Pak," bisik Sasa sensasional yang membuat Andra melenguh tak karuan.
"Enak?" tanya Sasa. "Suka?"
"Ehmmph, Tentu," racau Andra mendapat rangsangan maut dari istri kecilnya itu.
Andra mengangkat tangannya hendak meraih tubuh Sasa, namun Sasa segera menangkapnya dan menaruh tangan Andra sebagai bantal untuk Andra sendiri.
"Nikmati, Alurnya," bisik Sasa kembali.
Andra memejamkan matanya sementara rudal miliknya sudah mendesak ingin dikeluarkan seirama dengan goyangan tubuh kecil Sasa diatas tubuhnya yang begitu sensional.
Tidak munafik, tidak ada kucing yang akan menolak ikan asin, begitulah pemikiran Andra saat ini, sungguh kredibilitasnya sebagai Guru dipertaruhkan.
Disaat Andra sudah diambang batas kenikmatan dan ingin segera mendapat pelayanan ke intinya, Sasa segera bangkit dari posisi dan berlari keluar dari kamar.
"Eh Sa! Ini belum selesai, Tanggung jawab!" teriak Andra melihat Sasa melengos keluar dari kamar.
"Gak mau, emang bapak hamil, jadi aku harus tanggung jawab," teriak Sasa membalas ucapan suaminya.
Andra hanya mendengus sebal dan berdecak berjalan ke kamar mandi untuk menidurkan rudalnya yang keburu bangun akibat ulah konyol istrinya itu.
"Akan kubalas nanti," batin Andra.
Sekeluarnya Andra dari dalam Toilet, ia mendapati Sasa sedang menonton sinetron kesukaannya bersama Mamel dan Masyi, Andra yang masih kesal memilih mengacuhkannya dan berjalan ke arah kamar dan sengaja membanting pintunya agar Sasa tersindir. Tapi bukan Sasa kalau tidak "bodo amat" jadi Sasa hanya melirik sesaat kemudian kembali fokus ke Sinetron nya yang sedang beralih ke adegan Pelakor bertemu Istri Pertama.
Sungguh tindakan poligami yang indah.
Setelah selesai menonton sinetron, Sasa berjalan masuk kedalam kamarnya yang tidak dikunci, diranjang sudah ada Andra dengan kaos putih dan celana pendek hitam yang biasa dia pakai untuk tidur, Andra sudah memejamkan matanya nampak sebuah buku dan kacamata dinakas sampingnya yang berarti sebelum tidur dia melakukan kegiatan berbudi baik yaitu membaca, Andra memang mesum tapi dia masih berakhlak, itulah yang membuat Sasa jatuh hati pada gurunya itu.
"Pak?" panggil Sasa tapi tidak digubris oleh Andra.
"Pak?" Satu panggilan, Dua Panggilan dan Tiga Panggilan, Sasa menyerah pada suaminya itu dan memilih tidur disampingnya karena besok adalah hari sekolah yang sibuk.
°°°°
"Astaga! Jam berapa ini?" teriak Sasa dengan muka bantalnya berjalan ke arah kamar mandi, ia sebelumnya sudah menerawang jauh dikamar namun sosok suami tercintanya tidak ada disana.
Setelah selesai berpakaian, Sasa keluar dari kamar dan berjalan ke meja makan, tampak Mamel, Maksyi, Papa Bobby dan Papa Dirga sedang menikmati sarapan mereka, dan yah tanpa Andra disana.
"Bapak Andra mana?" tanya Sasa.
"Udah berangkat, katanya kamu gak ke sekolah hari ini," jawab Mamel.
Sasa menggerutu kesal, ini pasti balasan dari Andra atas ulahnya semalam, ia berlari keluar dari kamar, mengambil helm-nya dan mengeluarkan motor yang sudah lama tidak dia gunakan dari dalam bagasi. Tidak lupa topi berlogo S yang harus dia kenakan, karena fix dia akan dijemur dibawa panas matahari kali ini.
"Sasa, sarapan dulu!" teriak Papa Bobby.
"Nanti Pa! Udah tolak!" balas Sasa menancap gas menuju sekolahnya. "Liat aja Pak Andra, rudalnya bakal kusomasi nanti malam,"
- TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
aisya_
knp jdi rudal ya, bukannya lele🤭😁
2023-02-07
0
Made Elviani
mampir Ridz
2022-06-14
0
annisa
dapet rekom dari FB, mampir ah😁
2022-01-22
0