CH. 04: Ngebet Cucu

TINGGALKAN LIKE DAN KOMENTAR TERBAIK KALIAN!

Sesampainya dirumah Sasa segera turun dari punggung Andra yang membuat Andra segera merenggangkan badannya karena pegal.

Sasa dan Andra berjalan beriringan masuk kedalam rumah dimana tampak pemandangan empat orang tua dengan mimit wajah serius menanti kehadiran mereka.

"Andra! Sasa! Duduk!" pinta Mamel melipat kedua tangannya.

Ibarat berada disidang pengadilan atas kasus maling mangga, membuat Andra dan Sasa seperti terdakwa kasus rumput tetangga yang siap di adili.

Andra dan Sasa yang bingung segera duduk disofa hadapan orang tua mereka sedangkan Nino makhluk entah berantah yang hanya muncul dalam episode ini, ternyata sudah duduk disamping Mamel dengan tatapan sok serius seolah akan ikut mengadili pasangan suami istri itu.

"Ma? Ada apa?" tanya Andra pada orang tuanya.

"Jujur sama kami, ada masalah apa kalian di sekolah tadi? Katanya kalian ciuman?" tanya Mak Syi.

Mendengar itu Sasa langsung berdiri dan menunjuk Nino yang sedang berekspresi tanpa dosa. "Siapa yang bilang Mak? Si Setan ini yah?"

Mamel dan Maksyi mengangguk bersamaan yang membuat Sasa kembali duduk. "Sudah kudugong,"

"Maka dari itu atas dasar kesalahan kalian, Mama dan Maksyi bakal ngehukum kalian," ujar Mamel yang membuat Andra dan Sasa mengerutkan keningnya.

"Apa?" tanya Andra pada Mamel.

"Harus kasih kami cucu," jawab Mamel disambut anggukkan serentak dari Papa Bobby, Maksyi dan Nino.

Melihat itu Sasa hanya tersenyum asam sementara Andra tersenyum mesum melirik Sasa yang tengah salah tingkah, dibuatnya.

"Andra sih mau-mau aja Ma, gatau tuh kalau si Sasa," jawab Andra menyenggol tubuh Andra.

"Eh Andra!"

"Pake Pak! Biar sopan!" protes Andra.

"Iya Pak Andra! Gimana mau bikin anak kalau bapak tiap goyang hardcore, kan punyaku sakit, dikira rudal bapak kecil gitu?" jawab Sasa memprotes kalimat Andra.

"Hah???" sentak semua yang ada disitu kaget kecuali Andra yang masih berekspresi biasa saja.

"Harusnya kamu bersyukur suami kamu punya yang gede, diluaran sana banyak yang mau ngerasain rudal saya," ujar Andra sombong.

"Yaudah obralin aja sana!" kesal Sasa berjalan masuk ke kamarnya meninggalkan semua yang ada disana.

Mamel, Maksyi, Nino dan Papa Bobby yang Mendengar obrolan luar biasa Andra dan Sasa hanya menganga sangking kagetnya, sejak kapan mereka mesum begitu.

"Gara-gara kalian sih," ujar Andra menyandarkan tubuhnya di punggung sofa.

"Mama gak mau tahu, pokoknya harus ada Cucu," jelas Mamel Final.

"Bener kami udah ngebet cucu, kalau sampai gaada cucu, Mak potong titid kamu!" ancam Maksyi melenggang pergi meninggalkan ruang tamu disusul Mamel dan Papa Bobby menyisakan Andra dan Nino disana.

"Sabar yah Ndra, goyang aja lagi biar enak," ujar Nino menepuk pundak Andra.

"Pake Abang, biar sopan!" protes Andra.

"Iya Bang, sabar yah,"

"Tapi kamu kenapa ada disini No? Bukannya ini masih jam pelajaran saya yang digantikan sama Pak Gani?" tanya Andra pada Nino.

Nino mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum miring. "Itu yang abang gatau, tadi aku keciduk ciuman sama Ria terus disuruh pulang, eh aku laporin aja kejadian Bang Andra sama Sasa ke Tante Melati."

"Oh," ujar Andra menanggapi ucapan Nino. "Kamu sama Ria udah sejauh apa?"

"Hmmmm, bolehlah, aku udah liat apem-nya,"

"Udah pernah dicoba?" tanya Andra memancing Nino.

"Udah pernah," jawab Nino santai.

Andra langsung memiringkan bibirnya dan berdiri duduknya. "MAMEL! LIAT NIH KEPONAKAN MAMA UDAH PERNAH INDEHOY DILUAR NIKAH!"

"HAH?" teriak Mamel dari dalam dapur.

"Selamat di deportasi ke Kanada yah Nino! Haha haha," bisik Andra melengos pergi meninggalkan Nino yang siap menghadapi jutaan tanya dari Tantenya itu.

- TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***