CDP#04

Jam istirahat pun tiba, semua murid berbondong bondong pergi ke kantin tak terkecuali ketiga murid yang suka bermalas-malasan itu.

Basri, Beno dan juga Sofia berjalan dengan cepat menuju kantin agar mereka bisa kebagian tempat duduk.

"Huh akhirnya dapat juga." lega Beno.

"Bener, emang gila sih nih sekolah muridnya banyak bener." timpal Sofia.

"Udah udah, kalian berdua mau pesen apa biar aku pesenin?" ucap Basri.

"Gw seperti biasa ya, bakso sama es teh." jawab Beno.

"Gw juga sama tapi jangan di kasih seledri ya gw gak suka." timpal Sofia.

"Oke siap, kalian tunggu di sini aja tar kalau udah selesai bakal gw bawa ke sini." balas Basri dan di angguki oleh mereka berdua.

Setelah kepergian Basri, di meja mereka sekarang hanya tinggal Beno dan Sofia saja. Ada kecanggungan di antara mereka berdua, entah mengapa bibir mereka seakan kelu untuk mengawali pembicaraan di antara mereka berdua.

Hingga akhirnya Beno mengurangi egonya dan mulai mengajak Sofia ngobrol.

"Fia." pangil Beno.

"Iya kenapa?" balas Sofia menatap Beno.

"Eemm... gw ada sesuatu buat Lo, nanti kalau mau kembali ke kelas lo ajak Basri kemana dulu ya biar nanti gw bisa masukin barangnya ke dalam tas Lo." ucap Beno.

"Emang lo mau kasih gw apa?" penasaran Sofia.

"Ada deh, nanti juga lo bakal tahu." jawab Beno yang semakin membuat Sofia penasaran.

"Ya udah nanti gw ajak Beno ke perpus aja ambil buku." balas Sofia dan di angguki Beno.

Tak lama setelah mereka berbicara, Basri datang dengan nampan yang berisi tiga es teh dan di belakangnya ada mas mas yang membawakan tiga mangkok bakso mereka bertiga.

"Yuhuu... makanan datang." seru Basri seperti anak kecil.

"Lebay banget sih lo." cibir Beno.

"Ya biarin, yang pentingkan gw happy." bodo amat Basri.

"Makasih ya mas." ucap Sofia kepada mas mas yang menghantarkan makanan mereka.

"Iya mbak sama sama." balas mas mas itu.

"Dah yuk kita makan, udah laper banget nih gw dari pagi belum sarapan." ajak Sofia.

Memang pagi tadi Sofia tidak sarapan karena tadi dia bangunnya kesiangan sehingga tidak ada waktu untuk dia makan saparapannya.

"Salah sendiri bangun kok siang banget." ucap Basri.

"Biarin." balas Sofia.

"Eehh Bas, Ben kalian mau goreng gak?" tanya Sofia pada mereka berdua.

"Enggak." jawab mereka berdua kompak.

Mendengar itu dengan antusias Sofia menggambil goreng dari mangkok mereka berdua satu persatu.

"Lah punya kita kok lu ambil?" tanya Beno.

"Iya kan kata kalian kalian gak mau goreng, jadi ya gw ambillah." jawab Sofia sambil mengunyah bakso yang berukuran kecil-kecil atau biasa di sebut bakso krikil.

Dengan kompak Basri dan Beno menepuk kening mereka, mereka tak abis pikir gimana cara berpikir Sofia yang aneh ini. Mereka kira tadi Sofia menawarkan kepada mereka goreng milik dia, ehh taunya malah berbeda dengan apa yang ada di pikiran mereka.

Basri dan Beno saling pandang seperti tengah merencanakan sesuatu.

"Ehh Fia lo mau tahu gak?" tanya Basri pada Sofia.

"Iya mau." jawab Sofia dan langsung mengambil tahu yang ada di dalam mangkok bakso Basri.

"Lo gak suka tahu juga?" tanya Sofia pada Beno yang diam melongo menatap Sofia.

"Tanpa menunggu jawaban Beno, Sofia langsung mengambil tahu yang ada di dalam mangkuk Beno.

"Makasih ya, kalian berdua emang sahabat gw yang paling baik. Kalian tahu aja kalau perut gw kelaparan." ucap Sofia setelah mangkok miliknya terlihat sangat penuh dengan isi bakso.

"Hahahaha iya, kita kan emang baik." balas Basri dan Beno dengan tawa sumbang mereka.

Sofia tak lagi menghiraukan mereka berdua, dia lanjut memakan bakso miliknya dengan sangat lahap. Sedangkan Basri dan Beno makan dengan pelan sambil sesekali melirik ke arah Sofia.

Makanan mereka bertiga pun sudah habis ludes tak tersisa. Terutama punya Sofia, mungkin kalau mangkoknya boleh di makan pasti akan di makan oleh Sofia karena saking bersihnya mangkok milik Sofia.

"Bas habis ini anterin gw pinjem buku di perpus ya." pinta Sofia pada Basri.

"Oke, yuk Ben." Basri menggajak Beno juga.

"Enggak deh kalian aja gw mau ke toilet, nanti langsung ketemu di kelas aja." tolak Beno.

"Ooh ya udah kalau gitu, kita pergi dulu ya." pamit Basri dan di angguki Beno.

Basri dan Sofia pun pergi meninggalkan Beno sendiri, sedangkan Beno setelah tidak melihat Basri dan Sofia dari pandang matanya dia pun beranjak pergi menuju kelasnya bukan ke kamar mandi.

Sampai di kelas kebetulan keadaan kelas masih sepi dengan cepat Beno melancarkan aksinya memasukkan sesuatu ke dalam tas Sofia. Dan setelah itu dia kembali duduk di tempatnya sebelum nanti ada yang melihat aksi yang dia lakukan.

Untung di kelas mereka tidak ada cctv jadi meskipun Beno melakukan apapun di sana aman aman saja tidak bakal ketahuan kalau tidak ada yang melihatnya.

Tak berapa lama kedua sahabatnya yang tak lain adalah Basri dan Sofia pun datang ke kelas dan di ikuti murid murid yang lain karena memang jam istirahat akan segera berakhir.

"Loh kok lo cepet banget udah di sini aja." ucap Basri duduk di bangkunya.

"Lah emang lo kira gw cewek apa yang lama lama di kamar mandi sambil make up. Gw mah cuma cuci tangan aja tadi habis itu pergi ke kelas deh." balas Beno.

"Ooh gw kira tadi lo mau bab."

"Ya kali gw bab di toilet sekolah, yang ada nanti malah gak bisa keluar. Orang di rumah lo aja eek gw gak bisa keluar apalagi di sekolah. Asal lo tahu ya eek gw itu pemalu kalau bukan di tempat biasanya dia keluar dia gak mau keluar." balas Beno jorok.

"Astaga kalian ngapain ngomongin eek sih, jorok tau gak." tegur Sofia yang berada di tengah tengah antara Beno dan Basri.

"Tau tuh si Beno." Basri menuduh Beno.

"Heh Bambang ngaca Sono, orang lo tadi yang mulai duluan." tak terima Beno.

"Tapi kan gw tadi gak ada ngucapin eek." balas Basri tak terima.

"Lah itu lo barusan ngomong." balas Beno.

"Lo...."

"Udah stop, kalian bisa diem gak sih, ganggu gw baca novel aja. Kalau kalian mau ribut sana di lapangan." potong Sofia yang membuat mereka berdua diam seketika.

"Lo sih." Basri menyalahkan Beno.

"Kok gw, lo yang mulai duluan." tak terima Beno.

"DIAM." tegas Sofia dengan suara yang keras sehingga membuat murid murid yang ada di kelas menatap ke arah mereka bertiga terutama ke arah Sofia.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!