Mereka bertiga pun pergi untuk mencari buku di sebuah toko buku. Sampai di sana Sofia dengan antusias masuk terlebih dahulu ke dalam toko buku itu.
Dia terlalu suka jika berhubungan dengan buku karena dia suka membaca, apalagi kalau berhubungan dengan novel.
"Ayo buruan masuk, pokoknya aku nanti mau tagih janji lo sama gw Bas." Teriak Sofia karena kedua sahabatnya itu terlalu lelet menurutnya.
"Iya iya sabar." balas Basri.
"Emang lo janji apaan Bas?" tanya Beno penasaran.
"Itu, semalam waktu kita telfonan gw janji mau beliin dia novel kalau kita ketahui toko buku. Dan sekarang kita beneran ke toko buku jadi ya mau gak mau gw harus tepatin janji gw kan?" jelas Basri.
"Ooh gitu." balas Beno.
Beno merasa dia kalah jauh jika di bandingkan sama Basri. Ternyata Basri dan Sofia sedekat itu tanpa sepengetahuannya. Bahkan tadi kata Basri mereka semalam telfonan, dan itu tanpa dirinya. Biasanya kalau mereka telfonan selalu bertiga dan semalam mereka hanya telfonan berdua saja. Beno jadi semakin yakin kalau di antara mereka ada apa apa.
"Lo kenapa, yuk masuk si nyonya nanti marah." ajak Basri karena Beno hanya bengong saja.
"Hah, iya ayo." cengoh Beno.
Mereka berdua pun berjalan memasuki toko buku menyusul Sofia yang sudah lebih dulu masuk ke sana.
Setelah berada di dalam mereka berpencar untuk mencari buku yang ingin mereka beli.
Sofia sibuk memilih novel novel yang ada di sana. Dia terlalu bingung harus membeli novel yang mana, sedangkan dirinya hanya membawa uang pas.
"Haduh pilih yang mana ya ini, ini cerita cintanya seru, kalau ini banyak ilmu pengetahuannya sedangkan yang ini terlalu banyak teka teki." bimbang Sofia harus memilih novel yang mana.
Tanpa Sofia sadari ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan Sofia, dia adalah Beno. Beno mendengarkan semua apa Sofia ucapan.
"Keknya yang ini aja deh lebih menantang, kan seru tuh mikirin teka teki nya." lanjut Sofia lagi.
Beno yang ada di sana pun berniat mendekat dan menawarkan untuk membelikan Sofia semua novel yang Sofia mau. Tapi saat dia baru mau melangkahkan kakinya tiba tiba ada Basri yang datang menghampiri Sofia terlebih dahulu.
"Gimana udah dapat belum novelnya?" tanya Basri yang di tangannya sudah memegang beberapa buku yang tebal tebal.
"Udah nih." tunjuk Sofia sambil mengangkat tangannya yang memegang sebuah novel.
"Udah cuma itu aja?" tanya Basri.
"Iya ini aja." balas Sofia.
"Ceritanya seperti apa sih?" penasaran Basri.
Sofia pun menceritakan sepenggal cerita yang sudah dia baca sebelumnya di web novel. Dan kelanjutannya ada di buku novel itu.
"Jangan beli yang itu deh saran aku, mending kamu beli yang ini aja biar pengetahuan kamu lebih banyak." suruh Basri sambil mengambil satu novel yang Sofia inginkan tadi, tapi Sofia lebih menginginkan novel yang ada di tangannya.
"Tapi aku pengen beli yang ini." memelas Sofia.
"Ini aja ya, lagian kalau kamu baca novel yang itu nanti kamu bakalan pusing memikirkan teka teki nya. Belum lagi nanti kalau cerita yang ada di novel ini menggantung atau sad ending. Mending baca yang ini aja ya endingnya kan sudah jelas akan bahagia." ucap Basri memberikan pengertian pada Sofia.
"Udah ini aja, ayo kita pergi ke kasir." ajak Basri menarik tangan Sofia setelah mengembalikan novel yang ada di tangan Sofia.
Dengan berat hati Sofia meninggalkan novel itu, mungkin nanti dia akan kembali ke sini lagi buat membeli itu novel.
Setelah selesai mendapatkan semuanya, mereka bertiga pun pulang dengan posisi yang masih sama. Yaitu dengan Sofia yang berada di boncengan Basri.
"Dah makasih ya udah anter aku pulang, kalian hati hati di jalan." ucap Sofia setelah sampai di depan rumahnya.
"Iya, udah sono lo masuk kita pergi dulu." balas Beno.
"Eemmm... makasih ya bas buat novelnya." ucap Sofia malu malu pada Basri.
"Iya, udah sana gih kamu masuk. Besok jangan lupa bangun pagi pergi ke sekolah." balas Basri.
"Siap kapten." balas Sofia.
Sofia pun masuk ke dalam rumahnya meninggalkan kedua sahabatnya yang masih berada di halaman rumahnya."Lo mau langsung pulang atau mau mampir ke rumah gw dulu?" tanya Basri pada Beno.
"Enggak deh, gw mau pulang aja." tolak Beno.
"Ya udah kita pisah di depan ya." balas Basri dan di angguki oleh Beno.
Arah menuju rumah mereka memang tidak searah, sedangkan rumah Sofia berada di tengah tengah.
Mereka berdua pun mulai menjalankan motor mereka meninggalkan halaman rumah Sofia.
Beno yang sudah sampai di rumahnya pun langsung membersihkan dirinya dan setelah itu dia pergi ke tempat laundry untuk membantu ibunya di sana.
"Sore bunda." sapa Beno pada bundanya.
"Sore juga sayang, kamu kok sudah pulang tumben?" balas bunda Beno.
"Iya bun tadi cuma pergi ke toko buku aja." jawab Beno.
"Ada yang bisa Beno bantu gak Bun?" tanya Beno sambil matanya melihat lihat sekeliling ada beberapa karyawan ibunya yang sedang sibuk.
"Kamu duduk aja di sana, sebentar lagi bunda juga sudah selesai kok. Habis ini kita langsung pulang dan bunda akan memasukkan makanan kesukaan kamu." tolak bunda Beno.
"Beno bantu bunda kemas pakaian aja ya." pinta Beno tak menghiraukan larangan bundanya.
Beno kasian melihat bundanya yang sepertinya sudah kelelahan mengurus tempat laundry dari pagi sampai sore seperti ini. Sebenarnya Beno ingin sekali membantu Bundanya, tapi bunda Beno selalu melarangnya.
"Udah gak usah, sebenar lagi juga selesai ini tinggal dikit lagi kok." larang bunda Beno.
Beno tak mendengarkan larangan bundanya, dia tetap melanjutkan mengemasi pakaian yang sudah rapi ke dalam kantung plastik untuk di ambil oleh pelanggan mereka.
...**...
Sedangkan di tempat Basri, dia baru saja sampai di rumahnya. Dia langsung masuk ke dalam rumahnya dan langsung di sambut oleh mamanya.
"Sore ma." sapa Basri mencium punggung tangan mamanya.
"Sore juga sayang, kamu baru pulang?" tanya mama Basri.
"Iya ma." balas Basri.
"Ya udah gih sana kamu bersih bersih terus setelah itu makan. Mama tahu kamu pasti belum makan siang kan?"
"Iya ma, kalau gitu Basri ke atas dulu ya." pamit Basri.
"Iya sayang." balas mama Basri.
Basri pun pergi meninggalkan mamanya yang tengah asik membaca majalah di ruang tamu, biasalah kebiasaan ibu ibu.
Basri masuk ke dalam kamarnya dan langsung melaksanakan perintah mamanya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah bau. Baru setelah itu dia turun kembali ke lantai satu untuk makan siang, ehh salah lebih tepatnya makan sore karena ini memang sudah sore hari.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments