Beberapa bulan kemudian.
"Semua anak kelas XII dinyatakan Lulus." kata kepala sekolah.
"yeayyy... " seluruh murid berteriak dengan melemparkan toga mereka.
Banyak sekali yang datang. kini saatnya mereka melihat pentas seni dari adik kelas. Key begitu tak bersemangat. bagaimana tidak. orang tuanya tak datang. dia bahkan dititipkan oleh mamanya ke tetangga sebelah yang kebetulan anaknya juga seangkatan dengan Key yaitu Rina.
"yang sabar ya Key. aku paham kok hatimu. meskipun kamu gak pernah mau deket sama aku dan gak pernah mau ngobrol sama aku, namun daripada mereka berempat yang selalu bersamamu, hanya aku disini yang tau apa yang kamu rasakan." kata Rina yang duduk disampingnya.
"makasih ya Rin. maaf kalau selama ini aku selalu cuekin kamu. bahkan disaat aku sudah mau menganggap kamu sahabatku, justru kamu dan keluargamu akan pergi ke Korea. akankah kita tetap bisa berhubungan?" kata Key sedih. dia merasa sedih terutama kehilangan kehangatan Tante Riska dan Om Roy, mama dan papa Rina yang begitu menyayanginya layaknya anaknya sendiri. karena mereka juga tahu bahwa Key tersiksa bahkan dirumahnya sendiri.
"kamu tenang saja nak, kalau kamu kangen dengan kita, tante akan kirimkan tiket untukmu dan akan tante sambut dengan senang hati disana." kata Tante Riska.
"makasih ya tante, berkat tante Key merasakan kasih sayang dari seorang ibu." kata Key memeluk tante Riska dan Rina.
Mereka terlarut dalam tangis, hingga suara kepala sekolah yang keras memisahkan mereka.
"Sebelumnya saya mau minta maaf. disini saya perwakilan dari sekolah ingin memberikan penghargaan dan sedikit hadiah untuk salah satu siswa berprestasi kita. dia seorang gadis cantik yang baik hati. meskipun terkenal dengan sifat galak dan dinginnya. dia selalu menjuarai perlombaan apa saja yang sekolah ajukan. bahkan sampai tingkat nasional. doa juga peringkat pertama dalam rangking paralel. mari kita sambut murid kebanggaan kita. Keysha Alvaro Siregar." kata Kepala sekolah memanggil nama Key.
Key maju dengan penuh haru. dia begitu bangga dengan apa yang dia capai. namun apa yang dia dapatkan ini tak pernah orang tuanya memberikan selamat.
"Selamat ya Keysha. kamu mendapat piala, Piagam, uang 5 juta dan sebuah Laptop dari kami parah guru. kami berterimakasih dengan sangat atas semua prestasimu. berkat kamu sekolah kita menjadi terkenal. silahkan berikan sepatah kata untuk sekolah ini." kata kepala sekolah.
"emmm.. sebelumnya saya berterimakasih kepada semua guru yang sudah membagikan ilmu kepada saya. saya juga berterimakasih kepada semua teman - temanku yang selama ini mendukungku. dan juga untuk om Roy dan Tante Siska yang sudah mau membagi sedikit kasih sayang untukku. Terimakasih. tak lupa untuk opa dan oma di surga. aku sangat bangga memiliki mereka selama 15tahun. merekalah yang mengajariku untuk mandiri dan berdiri sendiri dengan kakiku sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain. semoga kalian tenang disana ya oma, opa. dan untuk kedua orang tuaku... semoga... " kata Keysha menggantung. dia melihat teman - temannya. namun anaknya ke empat gengnya tak merasa sedih bahkan mengacuhkannya dipanggung membuat Key bertanya-tanya. namun pikiran itu dia hilangkan saat matanya tertuju kepada tante Riska dan Rina. dia kembali menangis dan mencoba menguatkan diri untuk melanjutkan kata - katanya.
"untuk mama dan papa, semoga kalian bangga denganku. meskipun aku anak perempuan, namun aku bisa berdiri disini sebagai yang terbaik. dimanapun kalian sekarang, aku mohon, ingatlah anak perempuanmu ini. Terimakasih." Key menghentikan pidatonya.
Suara tepuk tangan menghiasi dia turun dari panggung. bahkan tak sedikit yang ikut terharu akan pidato Key tadi. dia langsung duduk dikursi diantara tante Riska dan Rina. mereka memeluk Key dengan bangga dan juga dengan sepenuh cinta.
Setelah selesai, Key pulang bersama Rina. mereka sempat berhenti di sebuah mall untuk merayakan kelulusan mereka. saat mereka tiba ditoko perhiasan, Tante Riska membelikan kalung couple kepada Key dan Riska. untuk Key berliontin bintang dan untuk Rina berliontin bulan.
"kalianlah bulan dan bintangku.x kata Tante Riska.
" Tapi ini terlalu berharga untuk Key tante. Key tak bisa menerima ini." Key hendak melepas kalung itu. namun ditahan oleh Rina dan Tante Riska.
"gak, kamu gak boleh lepas itu kalung Key. itu hadiah dari kami sebagai kenang-kenangan kami. aku harap kamu mau menyimpan dan merawatnya ya Key." kata Rina.
"baiklah, tapi sebagai ucapan Terimakasih, aku mau tante Terima ini." Key memasangkan kalung berliontin bunga. "bagi Key, tante itu cantik seperti bunga ini. tante yang mewarnai hidup Key setelah oma dan opa Key tiada. terimakasih tante." kata Key memeluk tante Riska. Rina ikut memeluk dibelakang Key, mereka melow saat itu. penuh dengan tawa bahagia dan haru.
Setelah puas berkeliling, mereka pulang. Key menuju rumahnya. dia mencari seluruh keluarganya yang sedang makan malam.
"ma, pa, lihat. Key jadi siswa terbaik di sekolah." kata Key bangga memamerkan pialanya.
Namun tanggapan dari kedua orang tuanya membuatnya begitu sakit.
"buat apa semua piala itu, toh kamu juga bakal menjadi istri dan akan berakhir di ranjang." kata Johan.
Mendengar itu Key hanya menunduk. dia tak mau menangis dihadapan keluarga yang meremehkannya.
"ohh iya, habis ini kamu gak usah kuliah, buang-buang duit. kamu cari kerja aja buat modal kamu nikah nanti. agar tak merepotkan mama dan papamu." kata mawar lalu meninggalkan meja makan diikuti johan dan Ken.
Key menangis. dia berlari kebelakang duduk di taman dibawah langit malam. dia tak menghiraukan tubuhnya yang menggigil. dibelakangnya telah berdiri para pembantu dan pekerja rumahnya yang berjumlah sekitar 10an orang. semuanya menatap kasihan kepada nona mudanya yang baik hati itu. dia tak pernah merepotkan para pelayan dirumah ini. tidak seperti kedua tuan mudanya. ditambah menantu pertama. erek yang seorang model itu. angkuhnya minta ampun. kalau bukan karena sikap Key yang mereka anggap sebagai malaikat, mereka mungkin sudah pergi dari sini. karena mereka semua bertahan disini juga karena Key. mereka kasihan kepada Key yang tak pernah mendapat kasih sayang dari mama dan papanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Deshasnita Suprapto
ya pergi lah kmn gtu da besar juga..cari kebahagiaan buat apa bertahan bisa mandiri ini
2020-05-06
3
Asih
kok ada nya orang tua yang kayak gitu ya allah smoga di berikan kebahagiaan kamu nak😭😭
2020-04-13
8
Annisa Arfan
sedih bangdt thor,aku jadi ikutan mewek bacanya
2020-04-03
1