YTDD Bagian 4

Malam harinya saat Key sedang berkutat dengan laptopnya, Arnold menelponnya.

"Halo, ada apa nold?"

"hangout yuk babe, buat ngerayain kelulusan kita. aku tunggu ya ditempat biasanya. Anak-anak udah disini."

Belum sempat Key menjawab, Arnold sudah mematikan telfonnya. akhirnya mau tak mau dia berangkat menemui mereka ditempat biasa.

satu jam kemudian dia sudah duduk diantara keempat temannya.

"hari ini aku yang traktir." kata Arnold.

Key tanpa curiga ikut meminum apa yang ada didepannya. awalnya dia mengikuti semua ajakan temannya. namun tiba-tiba dia merasa pusing dan lama-lama gelap. dia pingsan dalam pangkuan Yudis.

"akhirnya pingsan juga kamu. kuat juga kamu menahan obat ini. biasanya gak sampai 5 menit sudah langsung jatuh." kata Yudis mengangkat tubuh Key.

"udah gak usah banyak omong, cepat kita bawa ke tempat Reinaldi. dia yang beli Key. dia asisten teman kakakku." kata Arnold.

"kasihan aku sama Key, dia kan selalu baik sama kita." kata Yuna.

"justru karena dia terlalu baik yang bikin kita jengah. awas kalau kamu bakal buka mulut." kata Siska.

Namun Yuna hanya diam saja. karena dia bakal ke Korea melanjutkan sekolah modelingnya, besok pagi dia harus take off.

"malam ini aku gak ikut-ikutan ya. cukup aku tau sampai sini saja. aku mau pulang besok aku harus take off pagi-pagi. aku gak mungkin mabuk. sukses ya buat kalian disini." kata Yuna.

"oke." kata mereka bertiga serempak.

Kini mereka bertiga membawa Key ke hotel bintang 5 yang sudah dipesan oleh Reinaldi.

"Rei, ini barangnya. ternyata kamu seleranya anak ingusan ya." kata Arnold.

"bukan buat aku, tapi buat bosku. ini uangnya." kata Reinaldi memberi segepok uang.

"oke, jangan beri tahukan ini kepada kakakku ya." kata Arnold yang dijawab anggukan oleh Reinaldi.

Arnold kembali ke mobilnya, disana ada Yudis dan Siska yang sedang bercumbu. dia hanya tersenyum melihat kekasihnya itu bercumbu dengan sahabatnya. karena selama sebulan terakhir mereka sering melakukan treesome semenjak Yudis melihat mereka berdua sedang berhubungan intim. akhirnya diajak gabung oleh Arnold dan Siska menyetujui saja karena Siska gila akan ****.

"wah wah wah.. kalian memulai tanpa denganku." kata Arnold duduk dikursi supir.

"kamu sih lama, aku sudah gak tahan tau dimasuki kalian berdua." kata Siska.

Akhirnya tanpa basa basi mereka melaju ke kontrakan Siska yang bebas. disana mereka sering melakukan bertiga. bahkan bisa sampai semalaman. dan tak ada tetangga yang tau karena Arnold melapisi kedap suara pada dinding kamar Siska agar saat mereka berhubungan tak ada gangguan dari luar.

Saat sampai dikontrakan Siska, Arnold langsung menelanjangi Siska dan dia pun juga telah menelanjangi diri sendiri. begitupun Yudis yang sudah terlihat ingin menerkam Siska. mereka menggilir Siska bergantian. mereka begitu seperti binatang yang tak malu berbagi lubang.

Diwaktu yang sama dihotel tempat Key berada. masuklah seorang pria dewasa seumuran Mike, kakak Key. sekitar umur 25tahun. dia menatap heran kenapa ada gadis yang tidur diatas ranjangnya. dia lalu menelpon asistennya.

"Hallo Reinaldi, kenapa ada gadis disini?" katanya.

"hari ini bos ulang tahun, aku bingung mau kasih bos apa. akhirnya aku kepikiran ngasih bos seorang gadis itu. selamat ulang tahun dan selamat melepas perjakamu bos Kevin."

tut tut tut.

Telponnya langsung diputus oleh Reinaldi. Kevin nama pria itu langsung mengusap mukanya dengan kasar.

"lebih baik aku mandi saja." kata Kevin.

Selesai mandi dia keluar hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya. namun siapa sangka bahwa gadis yang berada diranjang tengah sadar dari obat biusnya namun obat perangsang nya mulai bekerja dan dia melepas bajunya dan melempar ke sembarang tempat, bahkan dia kini sudah telanjang bulat.

Kevin menelan salivanya. baru kali ini dia melihat gadis telanjang diranjangnya dan berhasil membuat juniornya menegang. selama ini setiap ada wanita yang rela memberikan kehormatannya dan menggodanya diatas ranjang, dia tak berniat menyentuhnya bakal sejengkalpun. namun berbeda dengan yang ada dihadapannya ini, dia merasa tergoda.

Tanpa sadar dia kini sudah berdiri tepat disamping ranjang. ditatap nya gadis cantik itu. namun tiba-tiba..

"tolong aku, siapapun kamu, tolong aku, aku udah gak kuat." kata gadis itu, Key.

"siapa namamu, dan apa maksudmu?" kata Kevin mencoba tahan.

"aku Key, aku dijebak. mohon, tolong aku. aku udah gak kuat." katanya yang langsung meraba dada Kevin. "uhh nyaman sekali di sini." lanjutnya.

Kini gairah Kevin sudah bangkit. dia langsung menindihi Key. Key mengerang dibawah Kevin.

"jadi namamu Key, hallo Key sayang. namaku Kevin. ingat, Kevin. sebut namaku saat kita bercinta sayang." kata Kevin yang sudah tak bisa menahan gairah nafsunya.

Kevin mulai memainkan jarinya di tempat sensitif Key sembari mencium bibir manis milik Key. ini benar-benar baru pertama yang Kevin lakuin, juga pengalaman pertama bagi Key.

" akh.." sebuah lenguhan kenikmatan keluar dari bibir manis Key. tanpa sadar dia mengalungkan tangannya pada leher Kevin.

"enak sayang?" Tanya Kevin memberi jeda kepada Key. dia ingin menikmati Key dengan sentuhan yang lembut dan berniat tak ingin melukai Key.

"teruskan Kevin."

Kevin meneruskan permainannya. Semakin lama ciuman itu semakin menurun. membuat tubuh Key merasakan sensasi yang luar biasa. dia bingung mau bagaimana karena meskipun otak dan hatinya berkata jangan, tapi tubuhnya justru ingin meminta lebih dari ini. Tanpa sadar Key dengan sendirinya menekan kepala Kevin agar tak lepas dari tubuhnya.

"Ouh aku sudah tidak tahan Key sayang" dengan cepat Kevin sudah mengarahkan juniornya menuju bagian sensitif Key.

Dia mencoba sekali hentakan namun susah, hingga percobaan keempat dengan keras dia berhasil menembus selaput dara milik Key. merasakan ada yang hangat dibawah sana, Kevin melihat dan kaget melihat darah disana.

"ternyata kamu juga baru pertama kali sayang. kamu benar-benar polos." kata Kevin.

"uhh sakit Kevin. kamu harus tanggung jawab kalau aku hamil Kevin." kata Key setengah sadar masih dalam pengaruh obatnya.

"iya sayang, aku janji akan tanggung jawab. kamu akan jadi wanita pertama dan terakhirku." kata Kevin.

Perlahan, Kevin mulai menggerakkan juniornya. Dengan perlahan dan lembut, dia ingin mencapai surga dunia tanpa menyakiti Key. Menikmati setiap detik dari tubuh Key yang dirasa sudah membuatnya mabuk kepayang. Malam itu, kamar mewah president suitnya berubah menjadi kamar yang penuh gairah dan gelora nafsu keduanya yang membara. Kamar itu saksi bisu takdir menyatukan mereka dengan cara yang tak biasa.