Tanpa dua pasangan yang sedang berpelukan itu sadari, ada sepasang Mata yang menatapnya dengan tatapan tajamnya.
"awas saja kau ya," gumanya mengepalkan tanganya kuat. Dan setelahmya, berlalu dari sana.
Sementara itu, Arvino mengajak Elvita untuk pergi ke suatu tempat. Mereka menggunakan motor yang di kendarai oleh Arvino sewaktu ia menemui Elvita.
Tak lama berselang, motor yang di kendarai Arvino, telah sampai di sebuah cafe yang sangat megah dan mewah.
Mata Elvita yang mendapati pemandangan itu, tanpa sadar mrmenyenderkan kepalanya di punggun Arvino.
Hal itu membuat Arvino merasa terkejut. namun juga merasa bahagia. karena masih mendapatkan sikap romantis dari wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan kekasihnya itu.
"ayo turun," ucap Arvino yang mengelus kepala. Hal itu membuat gadis itu tersadar dari sikapnya itu.
Seketika itu, Elvita merasa malu. Dan dengan cepat menjauhkan tubuhnya. " Maaf ya," ucap Elvita menundukan kepala.
Arvino yang mendengarnya, mengangguk dan mengulas senyum.tipis. Dan setelahnya, mereka masuk kedalam restaurant itu.
"bagus banget ya, ?" Elvita yang melihatnya, menatap kagum kearah dalam restaurant yang tampak sangat cantik.
"cantik banget ya," ucap gadis itu tampak tertegun karena merasa terkagum kagum.
Arvino yang mendengarnya, hanya tersenyum tipis. Dan dengan segera, gadis itu di tuntun oleh Arvino untuk menuju sebuah ruangan yang telah di dekor oleh laki laki itu.
"Ar, ini apa,?" tanya gadis itu dengan mata berkaca kaca.
Arvino yang mendengarnya, hanya bisa mengulas senyum tipis. Tiba tiba saja. Ia berjalan mendekati meja dan mengambil kotak beludru berwarna biru.
" ini buat kamu El, anggap saja, ini adalah hadiah terakir dariku sebelum kita berpisah," jawabnya seraya menyematkan cincim itu pada jari Elvita.
Seketika itu juga, tangis gads itu pecah seketika. Saat mendengar ucapan Arvino.
"hiks hiks maafkan aku Ar, aku memang kelewatan karena menyia nyiakan kamu," ucapnya terisak.
Arvino yang mendengarnya, seketika memeluk tubuh Elvita dengan erat. Ia merasa sangat bersalah karena telah menunjukan hal yang seharusnya tak ia tunjukan pada Elvita.
"maafkan aku El, aku tidak bermaksud mengusik ketenanganmu. Karena jujur, aku telah mempersiapkan semua itu jauh sebelum kamu menerima lamaran Giovani." ucapnya dengan mengusap puncak kepala gadis itu.
Elvita yang mendengarnya, seketika mendongak dan menatap mata tegas kekasihnya.
"kamu harus bahagia tanpa aku Ar, karena aku bukan wanita baik bsik hiks hiks," ucapnya terisak.
Arvino menempelkan telunjuknya di depan bibir gadis itu. " ssstrtt, kamu ngak boleh ngomong gitu. Karena sampai kapanpun, kamu akan tetap menjadi wanita terhebat dalam.hidupku," ucapnya terswnyum tipis.
Bukannya tenang, Elvita malah semakin menjadi. untungnya, Arvino memesan ruang VVIP sehingga tak terlalu kentara.
"aku memang salah Ar, maafkan aku, hubuhu " ucapnya seraya mengusap air matanya.
Arvino mencoba menenangkan sang kekasih. dan setelah sekian lama, alhirnya usaha Arvino berhasil juga.
Saat telah tak terdengar isakan dari gadis di hadapannya itu.
Kemudian, mereka kembali berbincang bincang seperti biasa. Dan Elvita telah ceria kembali. Ia merasa beruntung karena pernah mendapatkan kasih sayang seorang laki laki sebaik Arvino.
Ia berjanji akan mengenang nama Arvino menjadi kekasih paling ia cintai dan menyematkan namanya di lubuk hatinya yang paling terdalam.
Setelah berbincang bincang cukup lama, mereka akirnya memutuskan untuk segera pulang. karena hari memang telah semakin larut.
****
Setibanya di rumah, Elvita segera masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya.
"aku tidak menyangka semua akan berakir seperti ini," gumamnya kembsli terisak. Ia kembali memejamkan mata.
Mengingat semua kenangan indah yang ia lalui bersama Arvino kekssihnya yang hampir tiga taun itu.
"ya Tuhan, kenapa jalan nasibku seoerti ini,!' gumamnya dengan memeluk bingkai foto sang kekasih bersama dirinya.
Tak lama kemudian, Elvita terlelao dalam balutan dunia mimpi yang begitu indah.
Pagi harinya,...
Elvita membuka mata dan segera bangkit dari pembaringanya. Ia baru tersadar, jika hari ini, adalah hari yang akan membuat hatinya hancur.
Berbeda dengan kebanyakan wanita yang akan menyambut hari bahagianya dengan senyuman manis.
namun, sepertinya, itu tidak berlaku bagi Elvita. karema gadis itu tak memiliki selera hidup saat ini. Apa lagi, mrngingat bahwa dirinya akan segera menikah dengan laki laki yang tidak ia kenal.
Karena memang, Elvita hanya mengenal kekasih adik tirinya itu hanya sesaat. Bahkan ia mengenali wajah calon adik tirinya itu satu hingga dua kali
Elvita memegang dadanya saat ia menyadari, bakal adik tirinya, akan menjadi suaminya.
"apa ini akan segera terjadi,?" tanya Elvita dengan mengusap air mata yang lagi lagi telah mengalir deras.
Tak.lama berselang, ada sebuah ketukan dari luar. Hal itu membuat Elvita segera mempercepat ritual mandinya.
Dan setelah lima belas menit, akhirnys gadis itu membuka pintu kamarnya. dsn disana, telah mendsoari dua orang yang tampak mwmbawa gaun dan juga oeralatan make up.
Sesaat, Elvita tertegun karena mendspati gaun yang telah ia incar hampir satu tahun itu, kini telah berada di hadapannya.
" mbsk, bisa kita mulai,?" tanya salah satu dari penata rias itu. Hal itu membuat Elvita segera tersadar dan menganggukan kepalanya.
"silahkan Mbak," Elvita dengan sikap tenangnya, mempersilahkan kedua orang itu untuk segera masuk.
walau dalam hatinya, gadis itu merasa sangat gelisah dan deg degan apakah ia benar benar mengikat janji tanpa cinta,? Terlebih dengan orang yang seharusnya menjadi calon adik iparnya sendiri.
Tak lama berselang, Elviya telah mengenakan gaun yang sangat indah dan juga riasan wajah yang juga tak kalah indahnya.
hingga terdengar suara ijab qobul yang akan segera di lantunkan.
"Saya Nikahkan engkau Giovani Ravandra bin Aris Ravandra dengan Elvita Destia Nugraha binti Setyo Nugraha, dengan maskawin seperangkat alat solat dan sebuah rumah mewah dibayar tunau,"
"saya terima nikahnya Elvita Destia Nugraha binti Setyo Nugraha dengan maskawin tersebut di bayar tunai," ucap Giovani dengan lantang.
Sah,?
Sah
Tanpa terasa, airmata yang sedari tadi di tahan oleh Elvita, akhienya luluh juga dan mengalir tanpa henti bak anak sungai.
Hal.itu membuat kedua perias itu hanya bisa saling berpandangan.
"mbaknya pasti terhatu sekali ya, sampai nangis begitu,?" tanya salah satu dari mereka.
Elvita hanya membalasnya dengan tersenyum.tipis tanpa berniat menjawabnya.
Tak lama berselang, Ratna masuk krdalam kamar dan menggandeng tangan putri sambungnya itu bersama dengan Setyo yang juga ikut mengapitnya menuju ke lantai bawah.
Di sepanjang jalan menuruni anak tangga, semua mata tamu tak ada satu yang berkedip karena terpukau dengan kecantikan dan keanggunan pengantin wanita.
Jangan lupa tinggalkan jejak.kalian ya gaes
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Neneng cinta
baik bgt ya Arvin... 😍
2023-02-21
0