Pagi harinya, Elvita bangun terlebih dahulu. Ia merasa tubuhnya remuk redam. Dan ia menyibak slimutnys.
Betapa kagetnya dia, saat melihat tubuh indahnya polos tak tertutup apapun.
"astaga, apa yang sebenarnya terjadi,?" pekik Elvita dengan keras. Hal itu mampu membuat seseorang keluarbdari kamar mandi.
Hal itu menbuat Elvita semskin terkejut dibuatnya. " ka-kamu siapa,?" tanya Elvita dengan terbata bata.
"aku suamimu lah," jawab Giovani dengan santainya mengecup kening gadis itu. Hal itu tentu saja membuat Elvita terkejut bukan kepalang.
"hey!! kenspa kau menciumku,?" tanya gadis itu menatwp tajam ke arqh Giovani.
"terus kenapa kalau aku memciummu,? Lagipula, tidak ada larangankan, untuk suami mencium istrinya,?" tanya laki laki itu.
Somtak saja, perkataan dari laki laki yang ada di depanya itu, membuat Elvita seakan tersadar dari mimpinya.
Mimpi yabg entah bisa dikatakan mimpi buruk atau mimpi baik.
"nggaj usah melamun, cepat mandi dan segera bersiap," ucap Giovani seraya memakai baju di depan Elvita dengan santainya.
hal itu membuat Elvita segera memalingkan wajahnya karena merasa malu dengan pemandangan yang ada di hadapannya itu.
"ngapain malu, bahkan kamu udah melihat semua tadi malam," goda laki laki itu.
Hal itu membuat Elvita semakin malu di buatnya. " nggak usah ngadi ngadi, aku mana mungkin melakukanya," ucapnya mrncoba menenangkan dirinya.
Padahal dalam hatinya, iapun merasa ragum karena semalam, ia tak ingat sama sekali apa yang terjadi semalam.
"kau mau lihat buktinya,? Hmm" tanya Giovani seraya memajukan wajahnya. Hingga tak ada jarak di antara mereka.
"tidak usah," jawabnya dan segera beranjak dari tempat tidur. Saat akan melangah, Elvita merintih kesakitan..
Namun , dengan segera gadis itu melanjitkan langkahnya hingga masuk kedalam.kamar mandi.
"semua akan berjalan lancar," gumamnya dengan menyerigai puas. Laki laki itu sengaja menunggu Elvita dengan terduduk di tepi ranjang.
Hanys dengan menggunakan bokser dan bertelanjang dada. Tak lama setelah tiga puluh menit, Elvita akhirnya keluar juga dari kamar mandi.
Elvita yang mendapati Giovani hanya memakai boxer saja, merasa waspada. Karena ia tau apa yang akan terjadi.
tanpa Elvita sadari, ternyata Gio telah betada di sampingnya dan segera msngangkat tubuh sang istri yang hanya terbalut handuk kimono.
"akh apa yang kau lakukan,? " tanya Elvita panik. karena suaminya itu membawanya ketengah ranjang dan merebahkanya tubuhnya.
"tentu saja memimta jatahku kembali," jawabnya santai. Dan dengan segerea langsung menumpal mulit mungil Elvita dengan bibirmya.
'hmmmph hmpph," hanya suara itu yang terdengar di dalam ruangan kamar itu
sementara itu, tangan Gio juga tak mau kalah dengan memsinkan apa yang ia sukai
Ia mengakui, jika tubuh Elvita lebih menarik dan juga me**skan di banding sang kekasih. Di tengah tengah aktivitasnya, Terdengar ponselnya yang berbunyi.
Dengan segera, ia mematikan ponselnya dengan masih menempelkan bibir mereka.
Dan setelahnya, Giovani mengulangi adegan demi adegan yang berlangsung. Bedanya, jika semalam, menggunakan obat penunjang, saat ini tak menggunakan apapun..
Dan ternyata, hal itu membuat Elvita merintih kesakitan. Karena memang, dia belum terbiasa dengan semua ini.
Hingga pukul sebelas siang, Elvita baru bangun dan merasakan tubuhnya begitu sakit. Seakan akan di hujam berapa batu secara bersamaan.
"segera bersih bersih, kita pindahan sekarang," ucap Gio. hal itu membuat Elvita semakin kesal di buatnya.
Dengan segera, wanita itu turun dari ranjang dan memasuki kamae mandi dengan tertatih tatih. Hal itu membuat Gio tersenyum tipis.
*****
Setelah satu jam berkutat di dalam kamar, Gio dan Elvita baru turun dari luar kamar. Dengan sedikit tertatih, Elvita menuruni anak tangga.
Hal.itu membuat Ratna yang melihatnya, tersenyum penuh kepuasan. Begitupun dengan Gio. Laki laki itu, juga ikut tersenyum tipis.
Entah apa yang di pikirkan sehingga tercetak senyum.lebar.
"eh, El ayo sarapan," ucap Setyo yang sedang berada di ruang keluarga. Yang langsung terhubung dengan ruang makan.
"Papa sudah makan,?" tanya Elvita dengan polosnya. Ia tidak tau saja, jika saat ini sudah menunjukan pukul sebelas siang.
Mendengar pertanyaan dari sang anak, Setyo tersenyum geli. " kamu itu ada ada aja, ya jelas kami sudah makan kan sekarang udah jam sebelas siang," jawab Setyo.
Elvita yang mendengar ucapan ayahnya itu, hanya bisa tertunduk malu.
Dengan segera, wanita itu segera melakukan ritual sarapan. Karena memang, perut Elvita sudah lapar sejak pagi.
***
Setelah selesai makan, Elvita yang telah membawa koperpun, segera pamit pada kedua orang tuanya.
"Pah, mah, aku pqmit yqma," ucap Elvita seraya menghampiri ayah kandung dan ibu tirinya itu.
Mendengar lah itu, Setyo dan Ratna segera bangkit dari duduknya. Ada raut kaget sungguhan dari wajah Ayahnya.
Sementara itu, dari wajah Ratna, yang terlihat hanya kepalsuan semata. Hal itu membuat Elvita memutar bola matanya malas.
Karena ia tau, jika Ibu tirinya itu hanya berpura pura saja. Dan Elvita sangat menyesal mengapa ia sempat menyayangi Ratna dengan sepenuh hati.
"iya pah, kan sekarang, aku sudah menikah dan aku hsrus ikut sama suami aku." jawab Elvita dengan terswnyum tipis.
"kok buru buru amat nak, kenapa nggak besok aja,?" tanya Ratna berusaha tersenyum tipis..
"iya Mah, kan harus nurut apa kata suami," ucapnya tersenyum terpaksa. Dan dengan segera, Elvita pamit pada kedua orang tuanya.
Setelah hampir satu jam, Elvita dan Giovani, telah sampai di rumah baru merka. Dan dari kejauhan, wanita cantik itu dapat melihat dengan jelas ada banyak sekali maid yang berdiri di drpan pintu..
"kenapa ada banyak Maid disini,?" tanya wanita itu kebingungan.
"karena tugasmu hanya melayaniku di kamar saja," jawab Gio dengan nada dstarnya.
Elvita yang mendengarnya,,merasa muak pada suaminya itu. Kenapa ia berfikir hanya di jadlkan alat saja.
Elvita ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa ia berfikiran lain. Hinga karena terlalu fokus melamun, wanita itu tak sadar jika sang suami ada di sampingnya.
"hey!! Turunkan aku!!" teriaknya saat mendapati jika Giovani telah mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk..
Semua Maid yang ada di sana, menundukan kwpalanya dengan hormat.
" selamat datang tuan, nyonya," sapa merka serwmpak.
Gio hanya menganggukan kepalanya dan segeea menaiki anak tangga.
"jangan lupa kuci semua pimtu dan jendela. dan kalian boleh pergi ke rumah belakang. Dan ingat, jangan masuk kedalam rumag, jika tidak saya suruy," jelasnya dsngan nada tegasnya.
Para Maid itu hanya menunduk dan segera berlalu dari sana. Dan dengan segera, Gio kembali menjalankan aksinya.
Ia tak perduli saat Elvita meminta untuk berhenti karena telah merasa kelelahan.
Hingga wanita itu betul betul tak sadarkan diri. Dan dengan segera, Gio membawanya kekamar.
Dengan masih sama sama tak tertutup benang sedikitpun.
***
Kalian bersihkan kekacauan ini, dan jaga Nyonya, jangan sampai dia kabur," ucap Gio saat laki laki itu telah turun
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya gaes.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments