Bab 5 - Tiba Di Apartemen Zafran

...༻♡༺...

"Tante!!" Chika dan Nadia kaget saat melihat Selia pingsan. Mereka segera memberitahukan apa yang terjadi kepada semua orang.

Kabar mengenai kepergian Lika terdengar sampai ke telinga keluarga Zayn. Mereka malu setengah mati. Tetapi anehnya Zayn tidak marah.

Ketika keluarganya sibuk mengomeli pihak keluarga Lika, Zayn datang dan menghentikan perselisihan yang terjadi. Apa yang dilakukan lelaki itu sontak membuat sebagian besar orang kaget.

"Zayn! Apa kau tidak sakit hati? Calon pengantinmu melarikan diri tepat sebelum akad dilaksanakan!" ujar Liliana. Ibunya Zayn sendiri.

"Tidak apa-apa, Mah. Aku paham dia melakukan ini. Aku terlalu sibuk dan tidak sempat melakukan pendekatan dengan Lika. Aku bahkan belum pernah mengajaknya bicara. Padahal dia akan tinggal seumur hidup bersamaku," sahut Zayn. Semua rasa simpati orang di sana langsung berubah menjadi decakan kagum. Termasuk Nadia dan Chika sendiri.

"Apakah di dunia nyata ada yang namanya pengantin pengganti? Aku ingin menggantikan posisi Lika untuk menjadi istrinya Zayn. Dia tidak hanya tampan dan kaya. Tapi juga pengertian," imbuh Chika sembari menyatukan dua tangannya ke depan dada. Menatap Zayn dengan penuh rasa kagum.

Nadia menepuk pundak Chika. Dia ingin temannya itu sadar diri. "Kau sebaiknya bercermin dulu jika ingin menjadi pengantin penggantinya Zayn," balasnya. Membuat raut wajah Chika langsung cemberut.

"Chika! Nadia! Tante Selia ingin bicara pada kalian. Dia baru saja siuman," seru Tama. Selaku suaminya Selia.

Chika dan Nadia reflek bertukar pandang. Keduanya bisa menduga pertanyaan apa yang akan diberikan oleh Selia.

Di waktu yang sama, Zafran dan Lika masih dalam perjalanan. Mereka perlu memakan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke apartemen.

"Aku jadi ingat apartemen kita dulu," celetuk Lika. Ketika Zafran membukakan pintu. Gadis itu segera melangkah masuk.

"Ingat bagian yang mana? Belajar? Atau..." Zafran menyelesaikan kalimatnya dengan memegangi bibir. Ia sangat ingat dirinya dan Lika pernah membeli unit apartemen agar bisa lebih sering bertemu. Selain digunakan sebagai tempat belajar bersama, di sana keduanya juga menikmati masa pacaran mereka. Zafran tidak bisa melupakan hot kiss pertamanya bersama Lika.

Melihat tanggapan Zafran, Lika memutar bola mata jengah. "Kau ternyata nggak berubah ya. Masih otak mesum," tanggapnya. Lalu duduk ke sofa. Hal yang sama juga dilakukan Zafran.

"Lik, semua manusia di dunia ini berotak mesum. Termasuk kau," balas Zafran seraya melipat tangan di dada. Menyandar dengan nyaman ke sofa.

"E-enak saja. Aku enggak--"

"Tapi kau bisa menyembunyikan kemesumanmu dengan baik. Kebanyakan wanita memang begitu. Kau tidak usah membantah. Aku pernah membaca jurnal penelitian tentang itu." Zafran memotong perkataan Lika. Dia terkekeh saat memergoki bola mata Lika yang meliar karena salah tingkah. Gadis itu sepertinya tidak bisa membantah pernyataan Zafran.

"Kira-kira gimana keadaan acara pernikahannya ya? Tanteku pasti sangat kaget. Mungkin dia pingsan saat tahu aku pergi." Lika merubah topik pembicaraan.

Zafran duduk tegak. Menatap Lika dengan penuh tanya. Mendadak ada sesuatu yang membuatnya penasaran.

"Lik, aku heran kenapa kau bisa langsung menerima ajakanku untuk melarikan diri. Apa kau bertengkar dengan tantemu? Seingatku dulu kau selalu mengutamakan keluargamu lebih dari apapun," cetus Zafran. Menyebabkan Lika membalas tatapannya dengan lekat.

"Itu karena kau pergi tanpa mengatakan apapun kepadaku. Kepergianmu membuatku menyesal, Zaf..." tutur Lika. "Demi mencarimu, aku bahkan sempat tinggal di London selama satu tahun. Aku bahkan sengaja tetap memakai nomor telepon lamaku. Berharap suatu hari kau bersedia menghubungi lagi. Aku..." ucapan Lika terhenti saat Zafran meletakkan jari telunjuknya ke depan bibir. Lika tertegun.

"Aku pikir kesalahan yang kau buat dulu dibayar lebih dari yang kubayangkan," ucap Zafran. Dia semakin mendekatkan wajahnya. Sekali lagi Zafran tergoda untuk mencium bibir Lika.

Lika tersenyum. Mulutnya dan bibir Zafran segera berpadu. Mereka saling memejamkan mata. Mengawali ciuman dengan lembut. Tidak seperti pertama kali bertemu tadi.

Lama-kelamaan pagutan Zafran mulai mengganas. Hingga membuat Lika terdorong ke belakang. Kini gadis itu telentang ke sofa. Tautan bibirnya dan Zafran terlepas untuk sesaat.

Zafran meneguk salivanya satu kali. Dia memposisikan diri berada di atas badan Lika. Berniat ingin kembali memberikan sentuhan. Nafas lelaki itu sudah mulai memburu. Tetapi tidak untuk Lika.

"Zafran!" Lika menahan bibir Zafran yang nyaris menyentuh mulutnya. "Aku tidak mau melakukannya sebelum kita menikah!" ujarnya sembari tersenyum masam.

"Ba-bagus... aku juga maunya begitu." Zafran langsung merubah posisi menjadi duduk. Dia mengambil bantal sofa. Lalu meletakkannya ke atas paha. Zafran terlihat sangat kaku. Ia juga berusaha mengatur nafas.

Lika mengerutkan dahi. "Kau tidak marah kan?" tanya-nya memastikan.

Zafran tertawa hambar. Dia menggeleng dan berkata, "Ya enggaklah!"

Zafran hanya menatap Lika sekilas. Seolah ada yang disembunyikan lelaki tersebut.

"Yakin nggak marah?" Lika mendekat sembari menatap wajah Zafran dari dekat.

"Kau sebaiknya nggak usah dekat-dekat begitu." Zafran mendorong Lika dengan pelan. "Mending kau istirahat aja ke kamar. Aku akan pesankan makanan, oke?" lanjutnya bicara dengan nada datar.

"Kita istirahat bareng aja di kamar. Aku..."

"Enggak! Itu tidak akan terjadi sebelum kita menikah. Bukankah begitu?" potong Zafran.

"Kenapa sih?" Lika memperhatikan Zafran dengan seksama. Atensinya tertuju ke arah bantal yang sedari tadi dipegang erat oleh lelaki tersebut.

Lika segera merampas bantal yang dipegang Zafran secara tiba-tiba.

"Lika!!" Zafran tidak menduga dengan ulah Lika. Tanpa pikir panjang, Zafran langsung berlari melingus ke kamar mandi.

Sementara Lika, dia mematung dengan mata yang membola. Sekarang dirinya paham kenapa Zafran tiba-tiba bersikap kikuk. Ternyata sejak tadi lelaki itu menutupi alat vitalnya yang sudah menegang.

Perlahan keterkejutan Lika berubah menjadi tawa. Dia jadi cekikikan sendiri.

Sambil menunggu, Lika melihat-lihat keadaan apartemen Zafran. Dia juga tidak lupa memeriksa bagian kamar.

Ponsel Zafran mendadak berdering. Lika segera memeriksa ponsel tersebut. Pupil matanya membesar tatkala menyaksikan nama Gamal. Lika tentu tidak berani mengangkatnya.

"Siapa?" tanya Zafran yang mendadak muncul dari belakang.

"Papah kamu," jawab Lika seraya memberikan ponsel kepada pemiliknya.

Zafran mendengus kasar. Meskipun begitu, dia mengangkat panggilan telepon dari sang ayah.

"Kenapa, Pah?" tanya Zafran dengan kening yang mengernyit.

"Bunda kamu, Zaf! Dia tadi jatuh. Kau sebaiknya ke sini sekarang!" ujar Gamal dari seberang telepon. Dia memang terdengar sangat panik.

"Bunda jatuh? Dia baik-baik saja kan?" Zafran otomatis ikut merasa panik. Hal serupa juga dirasakan Lika saat tidak sengaja mendengar.

"Pokoknya kau datang ke hotel Andriyana sekarang!" desak Gamal.

"Ho-hotel? Kenapa nggak di rumah sakit?" Zafran heran.

"Cepatlah ke sini? Apa kau tidak ingin melihat keadaan Bundamu?"

"Baiklah! Aku akan ke sana." Zafran tidak punya pilihan selain setuju. Panggilannya berakhir ketika Gamal menutuskan sambungan telepon lebih dulu.

"Kenapa, Zaf?" tanya Lika.

"Bundaku jatuh katanya." jawab Zafran.

"Pergilah! Aku harap tidak ada hal serius yang terjadi," tanggap Lika.

"Aku tidak tahu kenapa, tapi aku merasa kabar ini terasa aneh. Bukankah begitu?" Zafran meminta pendapat Lika.

"Jika kau ingin tahu, kau memang sebaiknya ke sana," saran Lika. Zafran lantas mengangguk. Lelaki itu segera bersiap untuk pergi.

Terpopuler

Comments

Neviya

Neviya

djbak tu kayakny
kbur aj zaf SM lika

2022-09-06

0

Adila Ardani

Adila Ardani

jgn sampe zafran di jodohkan dengan orang lain kasian Lika

2022-09-06

1

Kristina Sinambela

Kristina Sinambela

triple up Thor 😁

2022-09-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!