...༻♡༺...
"Maaf, salah kamar. Aku kira kamar pacarku," ucap Zafran. Dia segera keluar dari kamar lelaki yang tidak lain adalah Zayn.
"Dasar anak muda zaman sekarang. Aku kasihan sama gadis yang mau pacaran dengannya," komentar Zayn. Tepat setelah Zafran keluar.
Ketika di luar, Zafran langsung menyaksikan kemunculan Selia. Dia langsung bersembunyi ke balik dinding agar tidak ketahuan.
Selia baru keluar dari kamar Lika. Dia segera beranjak memasuki lift.
Saat Selia sudah menghilang dari penglihatan, barulah Zafran keluar dari persembunyian. Tanpa pikir panjang, dia langsung masuk ke kamar Lika. Zafran sudah tidak sabar untuk bertemu dengan gadis itu.
Deg!
Deg!
Deg!
Debaran jantung langsung bergema kala menyaksikan sosok Lika dalam balutan gaun pengantin. Gadis itu langsung berbalik badan ketika mendengar pintu terbuka.
"Kau..." Lika urung bicara saat melihat Zafran melepas topi dan masker.
Jantung Lika sontak berdegub penuh semangat. Orang yang sangat dia rindukan akhirnya ada di depan mata.
Lika tersenyum lebar. Dia mengangkat gaunnya. Lalu bergegas menghampiri Zafran. Hal serupa juga dilakukan Zafran. Keduanya saling menghamburkan pelukan.
Saking bersemangatnya, nafas Lika dan Zafran sampai sulit di atur. Mereka sama-sama tersengal-sengal. Keduanya juga saling memeluk dengan sangat erat.
Lika meletakkan dagu ke pundak Zafran. Dia dan Zafran memejamkan mata. Jelas mereka sangat menikmati pertemuan yang terjadi.
"Kamu kemana aja, Zaf? Aku mencarimu selama bertahun-tahun..." ungkap Lika. Dia perlahan melonggarkan pelukan. Menatap Zafran lamat-lamat.
"Maafin aku. Aku pikir aku bisa hidup tanpamu. Tapi kenyataannya tidak," sahut Zafran. Dia memegangi wajah Lika. Menatap Lika dengan lekat.
"Puas kamu tinggalin aku, hah?" balas Lika. Mencoba mengajak bercanda. Dia ingin mencairkan suasana.
Zafran tersenyum miring. Atensinya tertuju ke bibir Lika. Sebuah ciuman lantas diberikan Zafran. Dia dan Lika jadi lupa dengan hal utama yang harus dilakukan.
Karena sama-sama rindu, ciuman panas langsung terjadi. Zafran dan Lika saling memeluk dan memiringkan kepala. Mereka melu*mat bibir satu sama lain dengan penuh gairah.
Ceklek!
Pintu mendadak terbuka. Chika dan Nadia datang. Keduanya baru saja kembali dari balkon. Mereka sekarang kaget karena berhasil memergoki Zafran dan Lika berciuman.
"Lika! Apa yang kau lakukan? Dan siapa di..." seru Nadia. Dia mengakhiri kalimatnya ketika bisa melihat wajah Zafran lebih jelas.
Kebetulan Zafran dan Lika langsung melepas tautan bibir mereka. Terutama saat mendengar pintu terbuka. Keduanya langsung menoleh ke arah Chika dan Nadia.
"Za-Zafran?" Chika semakin terkejut ketika mengetahui lelaki yang mencium Lika adalah Zafran.
"Lik, kita terpaksa harus kasih tahu mereka yang sebenarnya," imbuh Zafran. Dia terlihat masih mengontrol nafas. Bibirnya juga tampak belepotan dengan lipstik berwarna pink. Semuanya efek dari lipstik yang dikenakan Lika.
"Mereka sudah tahu, Zaf! Tapi mereka nggak tahu sama rencana kita hari ini," ujar Lika. Tangannya sigap membersihkan mulut Zafran yang belepotan dengan lipstik.
"Kalian benar-benar gila! Sebentar lagi akad nikah akan dilaksanakan loh. Jangan main-main, Lik. Kau nggak kasihan sama Tante Selia?" tukas Nadia. Merasa tak percaya.
"Nad, kamu tahu kan kalau aku dipaksa untuk menikah? Ini bukan pernikahan yang kuharapkan. Kau dan Chika sangat mengenalku lebih dari apapun!" Lika mencoba meyakinkan kedua temannya. Jujur saja, area bibirnya juga sama berantakannya dengan Zafran.
"Jadi maksudnya kedatangan Zafran ke sini itu karena ingin menjemputmu?" tanya Chika memastikan.
"Aku akan membawa Lika pergi. Suatu hari aku dan Lika akan mengatasi masalah yang ada di antara keluarga kami. Bantulah Lika jika kalian memang sahabat dekatnya." Zafran ikut meyakinkan dua sahabat Lika.
Nadia dan Chika saling bertukar pandang. Kemudian beralih menatap Lika. Mencoba memahami masalah Lika sebaik mungkin. Mereka sadar bahwa pernikahan yang terjadi pada Lika adalah paksaan. Chika dan Nadia tahu betul kalau temannya tidak akan bahagia jika menikah dengan Zayn. Karena mencoba memahami perasaan Lika, akhirnya mereka setuju untuk membantu.
"Ya sudah. Kalau begitu, kami akan membantu," ujar Nadia. Sedangkan Chika terlihat menganggukkan kepala. Pertanda kalau dia setuju dengan keputusan Nadia.
Zafran dan Lika tersenyum lebar. Terutama Lika. Sebagai teman dekat, dia merasa terenyuh.
"Makasih sudah ngertiin aku," ungkap Lika sembari merentangkan tangan. Dia berniat memeluk Chika dan Nadia sekaligus.
"Lik, kamu mending lepas dulu gaun pengantinmu itu," tukas Chika.
"Jangan lupa bersihkan juga bibir kalian," tambah Nadia. Dia tidak nyaman dengan tampilan di area bibir Lika dan Zafran.
Ucapan Chika sukses membuat Zafran dan Lika merasa malu. Mereka segera membersihkan bibir dengan air dan tisu. Selanjutnya, barulah Lika melepas gaun pengantin. Kemudian mengganti pakaian dengan dress selutut.
"Kalian akan lari kemana?" tanya Chika.
Lika segera menatap Zafran. Sebab dia masih belum tahu dengan rencana selanjutnya.
"Masih belum tahu. Yang terpenting membawa Lika pergi dari pernikahan ini dulu," sahut Zafran.
"Kalian bisa mambawa kabar ketika ada orang yang datang ke sini! Sekali lagi terima kasih ya..." ungkap Lika. Berpisah dengan kedua sahabatnya. Dia dan Zafran segera meninggalkan kamar.
Zafran kembali memakai masker. Dia memberikan topinya untuk Lika. Dengan tujuan agar kepergian gadis itu tidak ketahuan.
Zafran dan Lika berlari sambil berpegangan tangan. Keduanya masuk ke dalam lift dan berhenti di lantai tiga. Dari sana mereka memilih berjalan melewati tangga.
Pelarian Zafran dan Lika berjalan lancar. Kini keduanya sudah berada di dalam mobil. Zafran lekas-lekas menjalankan mobil.
"Kita akan kemana?" tanya Lika. Dia diserang rasa panik semenjak berlari keluar dari kamar.
"Kita singgah ke apartemenku yang ada di luar kota," jawab Zafran.
"Oke!" Lika mengangguk. Meski sempat panik, keberadaan Zafran membuatnya bahagia. Sebuah kecupan singkat diberikan Lika ke pipi Zafran.
Ulah Lika membuat Zafran terkesiap. Lelaki itu tidak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum.
"Kangen banget ya?" timpal Zafran.
"Pakai ditanya segala lagi," tanggap Lika seraya mendengus sebal. Zafran lantas terkekeh.
Sementara di hotel The Royals, semua orang sudah siap dengan acara pernikahan. Zayn bahkan sudah menunggu dua puluh menit yang lalu. Lelaki itu bahkan tampak gelisah. Apalagi saat Pak Penghulu menanyakan keberadaan mempelai wanita.
Selia selaku pihak yang bertanggung jawab dengan keberadaan Lika, segera menghubungi gadis itu berulang kali. Namun keponakannya tersebut tidak kunjung mengangkat panggilan telepon. Alhasil Selia terpaksa mendatangi kamar Lika.
Ketika pintu lift terbuka, Selia langsung disambut dengan Chika dan Nadia. Dua sahabat Lika itu terlihat sangat panik.
"Lika, Tante! Lika!" seru Chika sambil gelagapan.
"Kenapa? Lika mana? Apa yang terjadi?!" Selia jadi tambah panik.
"Dia nggak ada di kamar pas kami kembali! Hanya ada gaun pengantinnya yang tertinggal!" ujar Nadia memberitahu. Dia berusaha keras agar ekspresinya bisa dipercaya.
"A-apa?! Nggak mungkin! Itu nggak mungkin!" pekik Selia. Dia buru-buru masuk ke kamar Lika. Memastikan kebenaran dari ucapan Chika dan Nadia.
Benar saja, Selia hanya bisa menemukan gaun pengantin yang tergeletak di lantai. Matanya membuncah hebat. Dada Selia mendadak diserang rasa sesak. Tak lama kemudian dia langsung jatuh pingsan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
zelindra
L waduhhh .. koid gk itu Tante Selian.😂😂😂 .. zafran Lika .. lari ke kampung q aja .. tak jamin kmu aman di sini ..😁😁
2022-09-05
1
Kristina Sinambela
up up
2022-09-05
1
@tyena 🌈
👏ayok pergi yang jauh biar gak ketauan 🤔🤣, lanjut lagi Thor 👍😘
2022-09-05
1