Daren nampak mengusap wajahnya gusar sambil memutar tubuhnya,sesekali wajahnya menengadah lalu kembali tertunduk dalam. Ia bertekad jika kali ini semua akan ia katakan sejelas jelasnya.
"Ayana...." Daren meraih kedua tangan Ayana dan menatap penuh harap pada gadis yang bisa membuatnya gila jika sehari saja ia tak melihatnya,"aku mohon jangan menerimanya,tak apa kau dipecat untuk mendapat jabatan yang jauh...jauh...lebih tinggi" Lanjut Daren.
"Maksudmu?"Ayana menautkan kedua alisnya bingung.
"Karena kau akan segera menjadi nyo-nya dari pemilik Bosley group" ucap Daren mantap,namun dengan tatapan ragu, tak masalah jika Ayana tak percaya karena ia bisa membuktikannya sekejap mata, yang ia takutkan adalah jika Ayana marah karena selama ini merasa ditipu.
Ayana menghempaskan tangan Daren kuat. "Omong kosong lagi!!" pekik Ayana, namun dengan sekelumit peristiwa janggal yang selama ini mereka alami satu persatu terlintas di benaknya, mulai dari mobil dan blackcard milik Daren yang ia gunakan saat berkencan katanya milik sepupunya, hingga sebuah toko yang tiba tiba dikosongkan saat ia tengah berbelanja baju setelah Daren berbisik pada managernya dan masih banyak peristiwa spesial lainnya.
"Ini bukan omong kosong Ayana, aku adalah Daren Bosley putra kedua pemilik Bosley group, Kakakku Daniel Bosley adalah Chairman, ibuku Adalah Elizabeth Bosley, dan desainer muda yang kau bilang hebat karena berhasil sukses bukan bantuan keluarganya itu adalah kakak iparku istri dari Daniel kakakku, Lauren Pettifer satu lagi ia sukses karena sokongan Dana keluarganya"
Mendengar semua penjelasan Daren ,Ayana tak bisa percaya jika selama ini Daren berbohong padanya yang mengatakan Ibunya adalah pensiunan, Ayana memundurkan langkahnya dan berlari kuat menuju pintu keluar namun segera dicegah oleh Daren.
Sial!! umpat Ayana didalam hati mendapati pintu itu macet lagi.
"Ayana aku mohon, aku belum selesai" Daren mencoba mendekap Ayana namun gadis kawai itu berontak.
"Berikan aku waktu Daren!!"
"Ayana kita harus segera menikah, aku sudah mengatakannya pada ibuku dan ia setuju" Bujuk Daren lagi, seketika sebuah tamparan melayang dipipi Daren hingga keduanya tak bisa berkata kata, Daren bisa mengerti Hal itu, dan ia masih menatap penuh harap pada ayana yang kini memandangnya dengan kedua sudut mata yang mulai basah.
"Jika kau adalan Daren Bosley dan bukan Daren smith maka kau adalah puncak menara Bosley yang tak akan pernah kugapai meski memanjat sekuat tenaga" Jawab Ayana dengan tatapan nanar lalu kembali memutar gagang pintu dengan Gusar dan tek....pintu itupun terbuka, ingin sekali rasanya menendang pintu yang selalu mencari masalah di waktu yang tidak tepat itu.
"AYANA!!!"
"AYANA KIMURA!!!" pekik daren namun sama sekali tak dihiraukan ayana, gadis itu terus saja melangkah mantap meninggalkan sang kekasih yang ternyata anak dari salah satu orang terkaya di Benua Amerika.
"ARKHHHHHH......" Daren mengerang lalu menendang memutar ke udara dengan penuh amarah.
...***...
Setelah mengurus semua berkas yang diperlukan untuk mutasinya Ayana mengambil cuti sehari untuk menetralisir fikirannya yang sangat kacau, saat ini ia hanya ingin memeluk kedua orangtuanya yeng berada di belahan benua lainnya, Ayana duduk dilantai dan menyenderkan punggunggu di tempat tidur, ia duduk sambil memeluk kedua lututnya dan membaca sebuah artikel mengenai keluarga Bosley yang misterius tidak ada jejak digital mengenai foto pribadi dari setiap keluarga meski mereka selalu tampil dipublik karena Bosley juga memiliki perusahaan yang khusus mengurus masalah cyber perusahaan sehingga setiap foto yang terbit di media selalu bisa dicegah.
Mata Ayana masih sembab tatkala pintu digedor kuat dari arah luar, ia terperangah dan menyadari belum merubah sandi apartemennya dan jika itu Daren ia bisa saja langsung masuk.
Ayana bangkit dan menahan pintu sekuat tenaga dengan tubuhnya namun kekuatan seorang wanita mungil Asia tak akan sebanding dengan tenaga Pria Bule bertubuh kekar diluar, Ayana terpelanting dan tertindih diantara dinding dan pintu, Namun Daren yang dalam keadaan mabuk tak peduli, ia menarikk tangan Ayana dan menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidurnya lalu menutup pintu dengan kasar.
Saat hendak bangkit Daren langsung menindih tubuh Ayana dan mencoba mencu*bunya dalam keadaan stengah mabuk, mata merah Daren seakan memggambarkan Hawa nafsunya yang tak tersalurkan beberapa hari ini.
Ayana memalingkan wajahnya kesamping saat bibir Daren hampir mendarat dikedua bibir merah meronanya, beberapa kali Daren mencoba Ayana tetap menolak, Ayana menangis tanpa suara saat matanya kembali bertemu dengan mata Daren, Pria itu pun sadar jika telah menyakiti bukan hanya hati tapi juga raga kekasihnya.
Daren yang masih memiliki sisa kesadaran itupun mengangkat kedua bahu Ayana dan mendudukkannya, Ayana segera merapikan linggre tipis yang dikenakannya dan mengusap air matanya. Daren menatap Ayana lalu mendekap kuat kepala Gadis itu didada bidangnya, Air mata Ayana seketika tumpah ruah membasahi kemeja Daren.
"Hikz...hu..hu..." Isakan tangis Ayana semakin menjadi, Daren hanya menepuk nepuk punggung gadis itu dan mencoba menenangkannya.
"Padahal aku sudah jujur Ayana, tapi mengapa kau mengacuhkanku? kau ingin membuatku gila?" Bisik Daren..
"A...k...u Takut deng..an mu.. Daren..aku sangat mencintaimu tapi kau bukan ditakdirkan untukku" ucap Ayana terbata dalam isakannya.
Daren lalu melepas pelukannya dan memegang kedua pipi Ayana mendongakkan wajah gadis itu dan menatapnya lekat.
"Mengapa kau bicara seperti itu? Daren hanya untuk Ayana dan begitupun sebaliknya"
Ayana menundukkan wajanya dan menggeleng kuat. "Sebaiknya kau pergi Daren aku ingin sendiri" ucapnya, hal yang diucapkan Daren itu hanya di dunia drama dan dongeng, dimana karakter sikaya diciptakan penulis hanya untuk si miskin, hal ini tidak pernah terjadi didunia nyata, apalagi untuk sekelas keluarga Bosley dan keluarga Kimura yang orang tuanya sebentar lagi akan pensiun yang artinya mereka hanya akan jadi keluarga yang mengandalkan Dana pensiun dari pemerintah yang sangat berbanding terbalik dengan keluarga Daren.
"Ayana kau meragukanku?" tanya Daren namun gadis itu hanya menggeleng.
"Kau meragukan restu keluargaku? Ibuku?"
Ayana tak menampik namun ia tetap terdiam, Diamnya Ayana membuat Daren menarik kesimpulan jika gadis yang telah ia buat sudah tak sepolos kertas putih itu lagi ragu akan keluarga besarnya yang kemungkinan akan menolaknya dikarenakan latar belakang yang tidak mentereng.
"Hei Baby..."Daren kembali mengangkat wajah Ayana dengan menaikkan Dagunya"Ibuku bahkan sudah tidak sabar bertemu denganmu, ia yang memintaku mengadakan pertemuan secepatnya dan jangan ragu, ia sudah melakukan pemeriksaan latar belakangmu"
Entah mengapa mendengar penjelasan Daren, bukannya lega justru Ayana semakin takut. Dari pemeriksaan latar belakang yang ia lakukan bisa dipastikan keluarga Bosley adalah keluarga yang mampu melakukan apapun.
"Hufht...."Daren menghela nafas ia mengecup pucuk kepala Ayana lembut "Aku akan memberimu waktu untuk menyendiri setidaknya aku sudah tahu jika kau masih mencintaiku" tutur Daren, ia lalu melangkah pergi dan meninggalkan Ayana sendiri.
Sebelum pulang Daren menelpon Daniel dan mengajaknya bertemu di sebuah Bar mewah dan memesan ruangannVvip.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
kakaika
cerita kedua yang aku baca. karya mu keren thor
2024-08-07
0
lili
aku marathon bacanya suka bgt ceritanya bagus bgt
2024-08-04
0