Masih dalam dekapan Daniel Ayana mencoba sekali lagi memutar gagang pintu dan, tek....Pintu itupun terbuka setelah sempat macet.
"Tuan pintunya sudah terbuka" ujar Ayana memelas, Daniel pun menoleh dan melihat pintu disampingnya, ia lalu melonggarkan pelukannya, dan secepat kilat Ayana melepaskan tubuhnya, sebelum berlari ia terlebih dahulu membungkuk memberi hormat.
Daniel hanya dapat menatap punggung basah gadis yang kini sudah meninggalkannya itu. Kedua sudut bibirnya ditarik keatas mengulas seutas senyuman penuh makna tersembunyi.
Di ruang istirahat khusus direksi.....
"Tuan anda dari mana saja?" tanya Adam gelisah karena sejak tadi ponsel atasannya itu tak bisa dihubungi.
"Bagaimana pertemuannya?"
"Semua direksi masih menunggu di aula"
"Baiklah ayo kesana!!"
"Tapi tuan baju anda sepertinya lembap? anda kehujanan?"
"Sudahlah ayo!!!"
Daniel berjalan keluar disusul Adam Lee yang mengikutinya dari belakang.
Setelah pertemuan, Daniel memanggil Direktur utama Bosley ponsel yang sebentar lagi akan pensiun itu, Ia memintanya untuk menyuruh sekertarisnya membawa daftar nama nama karyawan kontrak. Daniel beralasan sangat puas dengan performa perusahaan dan akan memberi hadiah untuk mengangkat beberapa karyawan kontrak menjadi pegawai tetap. Ia berusaha terlihat memilih tiga nama secara acak namun memasukkan nama Ayana Kimura diantaranya.
Adam Lee yang tengah mengemudikan mobil melihat pemandangan aneh dari balik spion, pria yang biasanya setegang tiang listrik itu kini berusaha mengulum sebuah senyuman.
"Ada apa tuan??"
"Ah!! apanya yang ada apa?" kikuk Daniel menjawab.
"Apa performa perusahaan sebagus itu?" Tebak Adam!
"Benar sekali Hari ini aku sangat puas" Jawab Daniel masih senyam senyum sendiri.
Daniel melirik jam rolex mewah edisi terbatas yang melingkar dipergelangan tangan kirinya, sudah menunjukkan pukul lima sore, itu artinya semua karyawan di Bosley Elektronik sudah pulang. Begitupun Calvin, Daniel yakin ia pasti sudah selesai bekerja.
Daniel meraih ponsel dan menghubingi Calvin.
"Halo"
"Calvin aku sedang menuju apartemenmu"
tut...
tut...
Panggilan berakhir..
Calvin hanya menatap kesal ponselnya,
"Kenapa orang itu selalu mencariku jika istrinya sedang tidak ada? bisa bisa orang menyangka jika kami ini....." Calvin bergidik ngeri, ia segera merapikan berkas diatas meja kerjanya dan bergegas pulang untuk menemui sahabat sekaligus atasannya itu.
Calvin menekan sandi rumah dan pintu kondominium mewah itupun terbuka, memperlihatkan Daniel yang tengah duduk di kursi ruang tamu dengan sebotol wine dan gelas terisi di hadapannya, Calvin tersenyum miring dan masuk dengan langkah malas hari ini ia sebenarnya tak ingin menyentuh alkohol, karena terlalu banyak pekerjaan dari perusahaan yang ia bawa pulang. Seharusnya hari ini ia akan lembur tapi karena Daniel ingin berkunjung maka ia segera pulang kerumah.
"Aku tak ingin minum adam!" ujar Calvin pada Adam yang baru datang dari mini bar milik Calvin dimana berjejer semua koleksi alkohol yang ia miliki. Adam acuh dan masih saja meletakkan dua sloki kosong diatas meja, ia lalu duduk tepat disamping Calvin yang berhadapan langsung dengan Daniel yang tengah meneguk winenya perlahan.
"Kau sepertinya sedang bahagia?" Tabak Calvin melihat cara minum Daniel yang nampak tenang dan tetatur.
"Aku ingin kau menambah stafmu!!" ucap Daniel.
"staf?" Calvin mengerutkan kening "Sejak kapan kau mengurus hal seperti ini?" Tatapan calvin mengandung sejuta tanya.
"Aku baru saja mengangkat seorang karyawan tetap di Bosley ponsel dari bagian pemasaran, aku ingin kau memintanya untuk pindah ke Bosley elektronik sebagai staf mu"
"Tunggu...tunggu....!!!"Daniel memperbaiki posisi duduknya. Adam Lee dan Calvin saling beradu pandangan bingung lalu mereka menatap Daniel yang masih nampak sangat tenang itu.
"Siapa sebenarnya karyawan ini? beruntung sekali ia bisa langsung mendapat promosi dari seorang Daniel Bosley?" tanya Calvin
"Ia kekasih Daren, aku hanya ingin ia mendapat posisi yang lebih baik"
"Ooooohhh" Calvin mengoho panjang , sementara Adam Lee mangut mangut tanda mengerti, "Tunggu!! karyawan kontrak dan Daren?? apa ia juga seorang anak konglomerat yang menyamar seperti Daren?"
"Entahlah....." Daniel menjawab bimbang, sebenarnya ia hanya ingin melindungi Ayana, karena ia tahu ibunya tak akan pernah menerimanya sebagai seorang menantu meski saat sarapan ia memberi isyarat akan merestui. ia hanya ingin perlahan bisa menjauhkan Daren dari Ayana.
"Jika wanita ini ditarik menjadi Stafku, berarti ia akan jauh Dari Daren, apa ini permintaan Daren sendiri ?"
"Bukan!! ini adalah rahasia, aku hanya ingin calon istri Daren bisa memiliki posisi yang lebih baik" ucap Daniel.
Bosley Elektronik adalah perusahaan yang paling sukses diantara perusahaan Bosley lainnya, ia adalah perusahaan elektronik terbaik di Amerika. berbeda dengan Bosley ponsel yang masih sedang merintis untuk bisa sejajar dengan Raksasa Apple, sehingga jika seorang karyawan dipindahkan ke Bosley elektronik itu menandakan jika jabatan dan gaji yang akan ia terima akan lebih tinggi dan banyak, sehingga Calvin bisa mengerti maksud Daniel yang sepertinya memang tulus ingin membantu calon adik iparnya itu.
"Tapi...Daren dengan staf pemasaran biasa? bahkan meski ia seorang manager sekalipun tidak akan pantas bersanding dengan Daren" ucap Calvin sedikit tidak percaya" Tapi melihat dari cara kau mengurusnya sepertinya ibumu sudah memberi restu, apa itu mungkin?"
"Maka dari itu kau harus membantunya agar bisa sebanding dengan seorang Daren" Ucap Daniel seraya meneguk winenya dengan sedikit gusar, seperti ada rasa sesal didirinya telah mengeluarkan perkataannya barusan.
...***...
Sudah beberapa hari ini Ayana tak menggubris Daren yang terus saja mengikutinya, ia kesal karena belum ada tindak lanjut dari lamaran Daren tempo hari, bukankan sebuah lamaran harus berakhir dengan pernikahan dan sebelum menikah ia terlebih dahulu harus bertemu dengan orang tua Daren begitu pun sebaliknya! pikir Ayana.
Sementara Daren masih bingung bagaimana harus mengatakan yang sebenatnya pada Ayana.
Ayana menatap bingung dengan email yang baru saja masuk dilayar komputernya. melihat Ekspresi Ayana seorang rekannya menarik kursi berodanya kedekat Ayana dan ikut melihat layar komputer.
"Ayana kimura!!Kau beruntung sekali" Pekik rekan Ayana membaca surat pengangkatannya sebagai karyawan tetap sekaligus pengumuman kepindahannya.
Daren yang duduk di kursi paling depanpun hanya bisa terdiam membaca email yang sama di layar komputernya, ini artinya ia dan Ayana tidak akan bertemu lagi dikantor.
Sekekita semua staf pemasaran berkumpul di depan layar komputer Ayana ada yang memberi selamat ada pula yang menatap sinis dan iri.
Ayana menelisik catatan kaki yang disematkan paling bawah, Jika ditolak maka sama saja dengan mengundurkan diri.
Seketika Daren menarik tangan Ayana dan membawanya keluar ruangan, tak ada tatapan aneh kali ini, karena hubungan mereka sudah diketahui oleh semua staf pemasaran Bosley ponsel. Daren membawa Ayana ke atas rooftoop agar bisa berbicara dengan leluasa.
Ayana menghempaskan cengkraman tangan Daren dari pergelangan tangannya lalu mengelus tangannya yang terasa nyeri.
"Kau tidak boleh menerimanya!!" Tukas Daren.
"Kenapa??" tanya Ayana, meski ia juga sebenarnya ragu untuk pindah. walaupun kali ini ia sedang marah kepada Daren namun Ayana juga tak bisa berpisah lama dari Pria itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Muna Irwan
baca novel ini kurang greget mana kala tahu Ayana sdh menyerahkan kesucianya sblm resmi jd istri daren
2024-02-06
1
🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
ga ada yg komen ya
2024-02-04
0