5

Sehari setelah menikah, Heru menghubungi Nadine. Entah hatinya terbuat dari apa, Nadine masih mau menerima telpon dari Heru, pria yang sudah meninggalkannya itu.

"Iya, aku sudah makan tadi, kamu?" Nadine menjawab pertanyaan Heru.

"Sudah, tadi dimasakin Ria" Ujar Heru santai. Nadine sontak memegang ujung bajunya, menahan rasa sakit yang seketika mampir dihatinya.

"O, by the way aku tutup telponnya ya, ada kerjaan yang harus aku selesaikan" kata Nadine bohong.

"Tunggu Nad, aku masih kangen kamu".

Mendengar ini, Nadine urung mematikan telponnya. Ia menyunggingkan senyum.

"Kamu nggak kangen sama aku?" Tanya Heru.

"Iya sama"

"Ya sudah, kita lanjut telponnya donk, ngapain berhenti"

"Iya"

Iya, mereka tetap berkomunikasi sebagaimana biasa namun tak ada canda tawa dari komunikasi tersebut. Nadine lebih banyak mendengarkan cerita Heru sambil sesekali menjawab pertanyaan Heru. Nadine masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa Heru sudah menikah. Nadine belum bisa melepaskan Heru. Masih cinta? Tentu saja. Nadine masih amat mencintai Heru. Jika bisa, ia ingin memutar waktu, agar Heru menikah dengannya saja, bukan menikah dengan gadis pilihan orangtuanya.

Keesokan malam, Heru kembali menelfon Nadine dan Nadine pun menerimanya. Malam berikutnya pun demikian, hampir setiap malam. Kalau dihitung, kira-kira, hampir 2 minggu mereka berkomunikasi setelah pernikahan Heru.

Heru lebih sering membicarakan hal yang tak penting, sedangkan Nadine, lagi-lagi memilih menjadi pendengar saja. Keadaan ini tentu tidak seperti saat mereka masih pacaran yang mana komunikasi terjalin secara dua arah, tidak berat sebelah, tidak ada yang mendominasi seperti saat ini. Nadine sadar, bahwa ia tengah berbicara dengan suami orang. Ia ingin menyudahi ini, karena ia tahu ini adalah sebuah kesalahan.

"Mas, aku rasa, kita harus berhenti sampai di sini, kamu jangan menghubungiku lagi, kalau tidak, aku saja yang pergi" pinta Nadine.

"Loh, kenapa?"

"Aku nggak mau bahagia di atas penderitaan orang lain, jika aku begitu, sama saja aku dengan kalian yang bahagia di atas penderitaan ku, aku tidak mau sama dengan kalian berdua" tegas Nadine.

"Kamu sudah ada yang lain? Secepat itu?"

"Tidak, sudah kukatakan, aku tak mau menyakiti sesama perempuan" jelas Nadine. Namun, Heru masih tetap ngeyel.

"Siapa yang sakit? Ria? Ria tidak masalah aku menghubungi kamu bahkan kalaupun aku akhirnya berpacaran kembali dengan kamu pun Ria nggak masalah, dia bilang gitu ke aku"

"Tapi tetap aku nggak mau, aku juga nggak yakin bahwa hati Ria baik baik saja saat tahu kamu masih intens berkomunikasi denganku. Sudahlah, Mas. Biarkan aku sendiri. Kamu, fokuslah pada istrimu"

"Nggak bisa, aku masih cinta sama kamu"

"Kalau gitu, lebih baik gunakan waktu sebaik mungkin untuk belajar mencintai istrimu daripada menghubungiku. Lupakan aku, dan akupun tengah berusaha melupakanmu"

"Caranya? Bagaimana cara kamu melupakanku" tanya Heru.

"Mungkin dengan memiliki kekasih yang baru, kata teman temanku, akan mampu mengatasi gagal move on dari mantan kekasih"

"Jangan, aku mohon, tetaplah di sisi aku, jangan move on dari aku Nad. Please, aku masih menyukaimu, amat"

"Hentikan ini, aku mohon, ingat jika kamu menghubungiku lagi, aku pergi".

Nadine memutuskan sambungan telfonnya setelah mengucapkan salam. Ia merasa harus melakukan pemutusan hubungan ini secara tegas. Meskipun, kalau boleh jujur, ia masih mencintai Heru. Tapi ia harus berusaha mematikan nyala rasa cintanya pada Heru demi kebaikannya sendiri dan juga keharmonisan keluarga Heru. Jangan mencla mencle, seperti umbel bayi, selentap selentap melebu metu dari hidung.

Nadine tak habis pikir, bisa-bisanya istri Heru mengizinkan Heru untuk menghubunginya lagi secara intens. Demi apa? Demi kolor Patrick mungkin. Aneh, sungguh aneh.

"Apa karena Ria belum cinta juga dengan Heru, mengingat mereka dijodohkan orangtua atau karena Ria merasa bersalah bahkan mungkin Ria merasa kasihan padaku. Tidak, aku tidak mau dikasihani dalam urusan cinta anak muda, tidak mau" batin Nadine.

Tak mau berlarut-larut, Nadine menghentikan pikirannya tentang Heru. Ia kembali akan melakukan aktivitas A, B, hingga F. Sengaja, ya Nadine sengaja menyibukkan diri demi segera lupa dengan Heru dan lalu saat Nadine akan memulai aktivitas, tiba-tiba gawainya berbunyi. Nadine melongo sebentar, membaca pesan WhatsApp dari Kian.

*from: +62xxxxxxxxxxx

to: Nadine

Assalamu'alaikum, Hai Nad, Apa kabar? Aku Kian*.

Terpopuler

Comments

Lali

Lali

5 like tambahan ❤

2020-09-22

0

Sofia NF

Sofia NF

Hai kak aku sudah mampir dan boomlike ceritanya. Mampir juga kak ke karya keduaku In Your 30's, ditunggu ya!

2020-09-03

1

Zhree

Zhree

Next, aku tunggu feedbacknya ya kak..

2020-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Jatuh Cinta Lewat Cerita
2 Cinta atau Harta?
3 Kawan Rasa Lawan
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 Aktivis Lagi Kasmaran
11 Dugaan
12 Gara-gara Buku
13 Resiko
14 Mengingatkan
15 Jalan-jalan
16 Gosip Digosok Makin Sip
17 Tentang Mantan
18 Punya Gebetan atau Pacar, Lupa Teman
19 Mimpi Apa Tadi Malam?
20 Kamu Masih Sama Seperti Dulu
21 Bucin Sama Laki Orang?
22 Nggak Sakit Hati Ditinggal Nikah, Tapi Malah Salut?
23 Berhenti Mengganggu Suami Orang!
24 Niat Melamar? Bohong atau Sungguhan?
25 Meminta untuk Berhenti
26 Menolak untuk Berhenti
27 Kesempatan Kedua
28 Fokus
29 Satu Permintaan Tak Boleh Ditolak
30 Bertemu Calon Mertua
31 Menginap Berdua
32 Setelah Kejadian di Penginapan
33 Pelakor
34 Terbuka
35 Pergi
36 Menyusahkan
37 Kecewa
38 Lamaran
39 Permintaan Seorang Ibu
40 Mempersiapkan Pernikahan
41 Mempersiapkan Pernikahan (2)
42 Pelarian 1
43 Restu
44 Mari Kawin Lari
45 Perbincangan Mantan dan Calon Suami
46 Buah Pelarian 1
47 Hari H Pernikahan
48 Ganti Baju
49 Resepsi 1
50 Resepsi 2
51 Malam Pertama 1
52 Malam Pertama 2
53 Pertama Kali
54 Nggak Ada Akhlak
55 Coba Rasakan
56 Keluar Batas Teritorial
57 Penyetan Suami
58 Cari Pahala yang Terasa Enak dan Menyenangkan
59 Hilang
60 Pelukan
61 Nempel
62 Tak Tahan
63 Ketahuan
64 Hasrat
65 Berbeda
66 Model Dadakan
67 Sakit
68 Full Power Seharian
69 Foto
70 Rumah Tangga Tidak Baik-baik Saja
71 Melihat Sendiri
72 Pergi
73 Mencari Bukti
74 Ikuti Saja
75 Pulang
76 Pemanasan
77 Honeymoon
78 Masih Honeymoon
79 Bye, Suami.
80 Buket Bunga
81 Resmi
82 Lelah
83 Bubur Kacang Hijau
84 Aneh
85 Keluarga
86 Sehangat Itu
87 Rindu
88 Semesta Mendukung
89 Maaf
90 Melemahkan
91 Si Pelaku Utama
92 Redam Rasa
93 Bahaya
94 Akhir Semua
95 Ucapan Terima Kasih
96 Bonus Chapter 1
97 Bonus Chapter 2
98 Visual
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Jatuh Cinta Lewat Cerita
2
Cinta atau Harta?
3
Kawan Rasa Lawan
4
4
5
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
Aktivis Lagi Kasmaran
11
Dugaan
12
Gara-gara Buku
13
Resiko
14
Mengingatkan
15
Jalan-jalan
16
Gosip Digosok Makin Sip
17
Tentang Mantan
18
Punya Gebetan atau Pacar, Lupa Teman
19
Mimpi Apa Tadi Malam?
20
Kamu Masih Sama Seperti Dulu
21
Bucin Sama Laki Orang?
22
Nggak Sakit Hati Ditinggal Nikah, Tapi Malah Salut?
23
Berhenti Mengganggu Suami Orang!
24
Niat Melamar? Bohong atau Sungguhan?
25
Meminta untuk Berhenti
26
Menolak untuk Berhenti
27
Kesempatan Kedua
28
Fokus
29
Satu Permintaan Tak Boleh Ditolak
30
Bertemu Calon Mertua
31
Menginap Berdua
32
Setelah Kejadian di Penginapan
33
Pelakor
34
Terbuka
35
Pergi
36
Menyusahkan
37
Kecewa
38
Lamaran
39
Permintaan Seorang Ibu
40
Mempersiapkan Pernikahan
41
Mempersiapkan Pernikahan (2)
42
Pelarian 1
43
Restu
44
Mari Kawin Lari
45
Perbincangan Mantan dan Calon Suami
46
Buah Pelarian 1
47
Hari H Pernikahan
48
Ganti Baju
49
Resepsi 1
50
Resepsi 2
51
Malam Pertama 1
52
Malam Pertama 2
53
Pertama Kali
54
Nggak Ada Akhlak
55
Coba Rasakan
56
Keluar Batas Teritorial
57
Penyetan Suami
58
Cari Pahala yang Terasa Enak dan Menyenangkan
59
Hilang
60
Pelukan
61
Nempel
62
Tak Tahan
63
Ketahuan
64
Hasrat
65
Berbeda
66
Model Dadakan
67
Sakit
68
Full Power Seharian
69
Foto
70
Rumah Tangga Tidak Baik-baik Saja
71
Melihat Sendiri
72
Pergi
73
Mencari Bukti
74
Ikuti Saja
75
Pulang
76
Pemanasan
77
Honeymoon
78
Masih Honeymoon
79
Bye, Suami.
80
Buket Bunga
81
Resmi
82
Lelah
83
Bubur Kacang Hijau
84
Aneh
85
Keluarga
86
Sehangat Itu
87
Rindu
88
Semesta Mendukung
89
Maaf
90
Melemahkan
91
Si Pelaku Utama
92
Redam Rasa
93
Bahaya
94
Akhir Semua
95
Ucapan Terima Kasih
96
Bonus Chapter 1
97
Bonus Chapter 2
98
Visual

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!