Ditinggal nikah pas lagi sayang-sayangnya, bagi Nadine, adalah cobaan yang paling berat seumur hidupnya. Ingin marah, tapi tidak bisa. Nadine tidak bisa melakukannya. Yang ada malah ia masih tetap menaruh rasa. Yang ada malah, ia memaklumi keputusan kekasihnya untuk menikah dengan orang lain. Nadine tidak bisa marah, Nadine tidak bisa membenci, manakala menyangkut orangtua.
Ya, Heru mengatakan padanya bahwa ia terpaksa menyetujui permintaan orangtuanya untuk segera menikahi wanita pilihan orangtuanya. Alasannya menerima perjodohan tersebut karena ia tidak ingin membuat kondisi ibunya yang sakit-sakitan menjadi parah.
"Aku cinta kamu. Tapi mau gimana lagi. Maaf" kata Heru.
"Iya, kapan acaranya?" Tanya Nadine sembari mengusap air matanya yang menderas.
"Besok".
Nadine menutup mulutnya. Sengaja, agar Heru tak mendengar suara tangisnya.
"Baik, kalau gitu, kita sampai di sini, aku do'akan semoga samara, semoga bahagia, selamat tinggal" ucap Nadine.
"Tungg.." Nadine buru-buru memutuskan sambungan telponnya. Ia sadar, ia akan terisak, menangis tersedu-sedu, mengharu biru.
Perih, sakit teramat sangat, di situ, tepat di hatinya. Tubuhnya luruh, lemas, kehilangan tenaga, musnah daya.
"Mas Heru..." Nadine berulang kali memanggil-manggil nama Heru sembari terisak. Nadine tak menyangka kisah cinta pertamanya akan berakhir seperti ini.
***
Keesokan harinya, pernikahan dilaksanakan di rumah keluarga mempelai wanita. Kian datang bersama dengan teman-temannya. Bukan dengan 3 wanita yang tengah dekat dengannya. Entahlah, Kian sama sekali tidak terpikir untuk mengajak salah satu dari mereka.
Kian mengikuti prosesi pernikahan Heru dari awal sampai akhir. Maklum, Heru adalah salah satu teman yang cukup dekat dengannya. Sempat terlintas dipikirannya, kondisi Nadine.
"Nad, elo gimana?" Batinnya.
Ia memikirkan gadis itu. Sungguh, ia mengkhawatirkan kondisi gadis itu. Karena yang ia tahu, Nadine dan Heru belum putus. Yang ia tahu, Heru menikah tiba-tiba. Ia sendiri cukup kaget dengan kabar pernikahan Heru dengan Ria, gadis yang jadi istrinya saat ini, yang begitu tiba-tiba. Mungkin jika Heru menikah dengan Nadine, ia tidak akan kaget hanya saja mungkin patah hati.
Sepengamatannya, Heru baru saja dekat dengan istrinya ini. Sedangkan hubungan Heru dengan Nadine, sudah berjalan lama. Seingatnya lagi, kabar pernikahan ini, setelah secara tidak sengaja Kian memergoki Heru dengan istrinya ini berduaan di dalam kamar kos Heru. Tanpa bertanya, Kian sudah bisa menyimpulkan apa yang sedang mereka berdua lakukan. Karena ada banyak warna merah di leher Ria.
"Mungkin karena Ria sudah hamil, mereka jadi tiba-tiba menikah" tebak Kian.
"Ah, biarlah, urusan mereka, bukan urusan gue" batin Kian.
Tiba, di acara ramah tamah. Heru juga Kian berikut teman-teman yang lain, duduk bersantai sambil menikmati sajian. Ngobrol ini itu. Kadang diselingi canda tawa. Hari itu, Heru begitu bahagia. Di sela-sela itu, Heru menyempatkan mengucapkan terima kasih pada Kian. Bukan, bukan karena Kian telah menyempatkan waktu untuk datang. Melainkan karena saran yang diberikan oleh Kian.
"Eh, makasih atas saran loe waktu itu" ucap Heru pada Kian.
"Saran apaan?"
"Yang waktu gue tanya elo buat milih antara cinta atau harta."
Kian mengerutkan alisnya. Ia belum paham
"Elo nyaranin ke gue buat menjatuhkan pilihan yang minim risiko."
"Oh, maksud lho ini, Nadine dan Ria?"
"Yup, gue milih Ria, masa depan gue cerah, Ria kaya."
"Kalau gue jadi elo, gue milih Nadine."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
ciber ara
kalau nadine bijak milih ya? jangan sampai salah pilih
2021-03-21
0
Radin Zakiyah Musbich
up up up.... 🎉🎉🎉
ijin promo thor 🍿🍿🍿
jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE",
kisah cinta beda agama 🍿🍿🍿
jgn lupa tinggalkan like and comment ya 🍿❤️❤️❤️
2020-10-16
0
Zhree
jejak
2020-08-28
0