kemauan aneh

kenzo sengaja membawa zero, brayen, dan Jack untuk ke rumah, dan menyuruh leka untuk menunggu diruang tamu inilah permintaan yang ia ingin kan sejak dikelas, tapi kenzo tak menyangka jika leka berani menolak perintahnya untuk yang ketiga kalinya .

kenzo menaiki anak tangga, ia berjalan cepat menuju kamar leka yang berada di lantai dua, sementara zero, brayen, dan Jack menunggu diruang tamu mereka sama sekali tak mengira jika kenzo akan membawa mereka kerumahnya mengingat kenzo tak pernah mengajak mereka untuk bermain kerumahnya yang mereka akui bak istana itu.

kenzo telah berada didepan kamar leka, ia langsung menekan kenop pintu, tapi sial pintunya tak terbuka alias terkunci sekarang terpancing sudah emosi kenzo dengan kuat kenzo mengetuk pintu kamar leka.

#-#-#-#

seolah tau siapa mengetuk pintu kamar nya, terjadilah telfon diantara mereka, hingga pada akhirnya leka yang mengakhiri telfon yang lumayan singkat namun tersirat kegeraman diantara keduanya.

telfon telah diputuskan oleh leka, kenzo benar-benar marah besar saat ini, lantas kenzo pun berjalan dengan sedikit gusar menuju ruang tamu dimana tempat temannya berada.

"kalian bisa pulang sekarang"ujar kenzo dingin

dan dari sorot matanya tampak amarah yang memuncak

"lo kenapa ken?, tadi lo yang ngajakin kita ke rumah lo dan sekarang lo malah nyuruh kita pulang?"tanya zero tak mengerti dengan maksud kenzo saat ini

"sorry zero , bukan gitu maksud gue but is there something, tenang aja gue bakal ajakin kalian happy kok"

"tapi lo harus jelas...... "

"ok, kita pulang jack, zero let's go"ajak brayen memotong ucapan jack yang belum selesai

"tapi..... "

"sudahlah, ok ken kita pulang jangan lupa ucapan lo! "seru brayen sambil tersenyum kecil.

sebelum mereka pergi kenzo memberikan kunci mobilnya pada mereka untuk pulang, setelah mereka pulang kenzo kembali ke kamar leka, pintu masih terkunci ia pun menyuruh bibi zaya mengambil kunci cadangan, sengaja ia menggunakan kunci cadangan saat teman-teman nya telah pulang disebabkan ia ingin memberi pelajaran kepada leka yang tak menepati ucapan nya.

kini kenzo pun telah berada didalam kamar leka leka yang tampak fokus membaca tanpa sadar kini kenzo telah berada tepat dibelakang nya dan.... Set!, seketika kenzo mengambil buku yang tadi tengah dibaca leka refleks leka menoleh ketika melihat kenzo mimik wajah leka hanya datar ia sungguh tak peduli

"kembalikan"pinta leka datar

"heh!, lo pikir setelah menolak kemauan gue yang ketiga kalinya gue bakal diam aja?"tanya kenzo sambil menatap leka dengan tajamnya

"huh!, kan udah gue bilang kalau kemauan lo itu yang aneh-aneh of course gue nggak akan pernah lakuin dan setuju, paham?"ucap leka dengan menekan setiap kalimat yang keluar dari bibir tipisnya

"apa salahnya kalau teman gue tau kalau lo itu adik gue"ucap kenzo masih dengan argumennya yang dingin

"adik?, hey! itu karena nyokap gue dan bokap lo nikah, dan jangan lupa tambahan untuk adik tiri kita bahkan tidak satu golongan darah jadi, jangan berharap lebih, gue udah setuju untuk satu rumah sama lo jadi jangan buat masalah, sekarang kembalikan buku gue"pinta leka sambil menyodorkan tangannya, kenzo hanya terkekeh mendengar ucapan panjang lebar leka

"lo mau buku ini gue balikin ?"tanya kenzo datar dan dingin

"....... "tak ada jawaban dari leka, ia terlihat masih tenang menunggu bukunya dikembalikan, tapi ketenangannya itu berubah menjadi panik ketika kenzo mengambil gunting yang berada di laci meja belajarnya.

"apa yang mau lo lakuin?"tanya leka datar namun tampak sedikit kepanikan dari wajahnya

"gue mau apa ya?, gue pikir tanpa gue kasih tau lo tau jelas maksud gue"jawab kenzo dengan santainya dan, Srek, Srek, Srek sekarang kenzo menggunting setiap lembaran-lembaran buku tebal itu, leka membulatkan kedua matanya spontan leka merampas buku tebal yang sekarang mulai tipis serta bentuk yang mulai tak beraturan itu dengan kuat, merasa cukup kenzo pun membiarkan leka mengambil paksa buku yang kini sudah tak layak dibaca lagi kenzo merasa puas kelihatan sekali ia tampak tersenyum miring melihat reaksi leka yang saat ini sedih tak terbayang kan

"nah, sekarang jelaskan lebih singkat dan menyenangkan jika membaca buku yang tipis"ucap kenzo tersenyum sinis kearah leka yang memandangi nya dengan sorot mata penuh kebencian.

"lo!dasar monster!keluar dari kamar gue!"teriak leka marah

"tenang gue bakalan keluar, tapi satu syarat dulu "

"gue nggak mau syarat nggak penting lo!, sekarang, GET OUT FROM MY ROOM!!!"teriak leka kali ini lebih keras

"satu syarat dulu, baby"ujar kenzo lembut tapi juga mengejek

kali ini kenzo memang benar-benar memancing amarah leka, leka tampak mengepal kan tangannya kedua mata nya memandang penuh kebencian kenzo pun mulai mendekati leka hingga jarak mereka sangat dekat ia memandang wajah leka yang terlihat menahan amarah sambil tersenyum puas, lalu mendekati wajah leka tepatnya telinga leka.

"kiss me Leka"bisik kenzo menggoda, leka langsung mendorong tubuh kenzo setelahnya iapun tak segan-segan menampar kenzo

PLAK!!!!

seketika, hening pun mulai terasa dikamar leka perlahan kenzo memegang rahangnya ia masih tersenyum sama sekali tak ada amarah diwajah tampannya, leka benar-benar muak, sekali lagi leka mendorong tubuh kenzo dengan kuat lalu berlari meninggalkan kenzo yang masih terdiam tapi tak lama ia pun berjalan menuju meja rias leka dan kini ia memandang pantulan dirinya didepan cermin

"great"gumamnya lalu keluar menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar leka.

#-#-#-#

sekarang leka tampak sedih, ia menangis dihalaman belakang dirinya duduk di ayunan taman rumah, leka memandang nanar kearah langit yang terlihat terik

"non, apa ingin saya ambilkan air? "tanya bibi zaya khawatir akan kondisi leka yang kini tampak sangat menyedihkan

".......... "leka hanya diam ia malas untuk merespon bibi zaya yang kini berada dibelakang nya

"non..... "

"pergi bi, aku ingin sendiri"tutur leka dengan nada sendu

"tapi non"

"pergi bi!kumohon pergi jangan pedulikan aku!"bentak leka kali ini tangisnya pecah sungguh sakit, sakit sampai rasanya sulit sekali untuk sekedar bernafas, ucapan bibi zaya terhenti dikala leka membentaknya tanpa membantah lagi bibi zaya pun pergi dengan perasaan yang tak sampai hati, ya bibi zaya sangat tau apa saja yang telah di alami oleh leka selama ini.

"hiks..... papa.....papa....... leka lelah, leka mau ikut papa saja, leka tau kalau leka sudah dewasa tapi ini menyakitkan pa, papa.... hiks, hiks"lirih leka dalam isak tangisnya, sungguh menyedihkan batinnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!