waktunya pulang

KRINGGG........

bel tanda pulang berdering mengema pak gana telah kembali, setelahnya ia menutup pelajaran nya untuk hari ini, semua murid berhamburan keluar dari kelas menuju parkiran tempat kendaraan mereka berada.

leya berjalan cepat, ia tampak sangat waspada saat ini, tentu saja untuk menghindari pria Playboy yang sangat dibencinya, dari kejauhan leya melihat leka sedang berjalan santai sambil membaca buku, sekilas leya tersenyum lalu ia sedikit berlarian kecil menuju leka yang masih berjalan santai menuju parkiran.

baru saja ia ingin menepuk pundak leka seseorang telah menarik tangannya, sehingga ia ter mundur beberapa langkah, leka tak menyadari hal itu, buktinya leka terus berjalan santai, leya memandang kecewa kearah leka yang makin lama semakin menjauh setelahnya lenyap dalam mobil sedan merahnya.

"huh...... kenapa lo tarik gue?"tanya leya sambil memandang maikal tidak suka, yang dipandang hanya berdecih sambil tersenyum miring

"lupa?"tanya nya menyeringai

"ya gue lupa"jawab leya sengaja

"oh sayang sekali tapi gue nggak lupa tuh, ayo pulang bareng gue"perintah maikal lalu melepaskan genggaman nya pada tangan leya dan berjalan mendahului leya yang masih diam tak bergeming sedikitpun, maikal menghentikan langkah nya ketika menyadari leya tidak mengikuti nya, maikal berbalik untuk memastikan benar saja saat ini jelas sekali jika leya masih diam, dak kini ia tampak ingin menghindari maikal, maikal yang melihat itupun hanya tersenyum miring

"mencoba kabur ya?"Gumamnya

#-#-#-#

didalam sebuah mobil sport berwarna oranye terlihat empat orang pria berseragam sekolah

"dimana maikal?"tanya zero ketika menyadari jok depan samping kenzo nyetir adalah brayen

"biasa"jawab brayen dingin

"dasar, cowok Playboy"sahut Jack terkekeh

"tapi dia itu kayak pakai tampang sok dingin nya"ujar brayen

zero, Jack spontan bertanya sementara kenzo hanya diam fokus pada menyetir nya

"wah, kemajuan deh kalau gitu benarkan, secara jarang-jarang dia pasang wajah dinginnya yang nggak seberapa itu"tanya Jack sambil tertawa girang

"bukan kemajuan"bantah brayen

"eh, apa maksud lo bray?"tanya zero penasaran

"maikal seperti itu cuma sama satu cewek "tutur brayen, membuat Jack dan zero menautkan alis mereka, bingung dan penasaran

"satu cewek? apakah itu adalah maleyaka zawa?"kali ini kenzo bertanya dengan pandangan masih fokus ke depan

"benar"jawab brayen singkat, spontan zero membulatkan kedua matanya

"oh..... cewek yang pernah dikalahkan maikal dalam kompetisi bela diri ya ?"tanya Jack memastikan, yang langsung dibalas anggukkan oleh brayen

"good girl"seru zero drastis

"oh, pantesan maikal sok cool karena ceweknya psycho sih!"seru Jack membayangkan sosok leya

"that girl one class with you bray?"tanya kenzo dingin

"yeah, with maikal soo"jawab brayen setelahnya memalingkan wajahnya kearah luar jendela mobil.

tanpa sepengetahuan Siapapun diam-diam brayen Mengagumi sosok maleyaka zawa, cewek yang Memiliki wajah blasteran, berkulit putih, bertubuh tinggi ramping, berambut lurus se pinggul, terkenal salah Satu siswi berbakat dalam bela diri, lumayan pintar namun sedikit cuek.

jujur, sebenarnya brayen merasa sedikit takut jika nanti leya menyukai maikal, tapi ia juga tak ingin menunjukkan rasa kagum yang berlebihan lebih tepatnya rasa suka terhadap leya, dan tanpa sepengetahuan siapapun brayen Diam-diam mengambil foto leya saat ia latihan bela diri dan belajar.

brayen menghela nafas, keadaan dalam mobil seketika hening, Jack dan zero sibuk pada ponsel mereka masing-masing, kenzo fokus menyetir sementara brayen ia membayangkan sosok wanita idamannya dan sekali lagi gadis itu adalah maleyaka zawa.

#-#-#-#

sementara dilain tempat, keadaan didalam mobil sport berwarna dongker terasa hening tak ada obrolan diantara keduanya, tapi keheningan itu tidak berlangsung lama ketika maikal menginjak rem tiba-tiba, hampir saja kepala leya terbentur dan untungnya ia memegangi pegangan mobil

"lo mau mati?"tanya leya kesal, maikal tampak tersenyum miring

"baru gitu aja udah panik, katanya terkenal sebagai siswi bela diri terkuat disekolah, pengecut!"seru maikal sambil senyum mengejek

"lo! lo bilang gue pengecut?sorry ya lo jangan rendahkan reputasi gue, ya jelas gue panik lo tiba-tiba ngerem mobil dijalan besar begini kalau ada truk atau lori gimana?" tanya leya semakin kesal, ingin sekali ia meninju wajah sok kegantengan si maikal yang saat ini hanya tersenyum geli, untung maikal sedang menyetir jika tidak ia tidak akan segan-segan untuk niatnya itu, leya pun memalingkan wajahnya kearah luar jendela mobil sekilas maikal melirik leya yang tampak sedang menahan amarah maikal pun tersenyum puas, ia sangat suka jika leya marah.

#-#-#-#

terlihat mobil avanza mini berwarna merah memasuki bagasi mobil, setelahnya keluarlah seorang gadis berkacamata berseragam sekolah ditangannya terdapat dua buku tebal ia menggunakan tas channel berwarna hitam.

ia berjalan santai menuju pintu rumah sambil membaca salah satu buku yang tadi dipegangnya sesampainya ia didepan pintu gadis itu langsung memasuki rumah, lalu berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua, baru tiga langkah menaiki tangga, langkahnya terhenti ketika bibi saya memanggilnya.

"non leka!"panggil bibi zaya spontan leka menoleh kearah bibi zaya berdiri

"non, kata tuan muda kenzo bentar lagi akan datang bersama teman-temannya, kalau nggak salah tuan muda zero, tuan muda brayen, dan tuan muda jack"

"Terus, apa urusannya sama aku bi"

"nona leka disuruh tuan muda kenzo untuk menjamu mereka diruang tamu "jelas bibi zaya

" Apa?"gumam leka

"baiklah non saya permisi dulu" pamit bibi zaya kemudian melanjutkan kembali pekerjaan nya

"dasar!, dia pikir gue ini siapa?"batin leka, dengan langkah cepat leka berjalan menuju kamarnya, tidak akan ia biarkan kenzo membeberkan semuanya kini leka telah berada didalam kamar, leka segera mengunci pintu kamar.

"huh"leka pun menghela nafas panjang

ia berjalan santai menuju lemari, leka mencari pakaian santai nya, tiga menit lamanya ia memilih akhirnya ia menemukan baju kaos putih sedikit longgar berlengan panjang, serta celana pendek sepaha, berwarna hitam.

leka lekas mengganti seragam sekolah nya dengan pakaian santai yang telah dipilihnya tadi setelahnya leka menggantung seragam sekolah nya ditempat yang telah tersedia dikamar nya.

leka berjalan menuju meja belajar ia kembali membuka buku tebal yang tadi belum sempat dibacanya hingga akhir, keadaan tenang, tapi ketenangan itu tak bertahan lama ketika seseorang mengetuk pintu kamarnya, dengan malas leka mengambil ponselnya yang berada di samping buku tebal yang saat ini dibacanya, seolah tau siapa mengetuk pintu kamarnya itu ya leka menelfon seseorang yang kini berada didepan pintu kamarnya.

Drttt..... Drttt..... Drtttt......

ponsel kenzo berderit, sekilas kenzo melihat siapa yang menelfon dirinya, dan di sana tertera nama leka tanpa menunda kenzo langsung menekan tombol hijau

"lo kalau mau bawa teman lo ke rumah nggak usah nyuruh gue buat jamu mereka ya, lo pikir lo siapa? seenaknya nyuruh gue ini dan itu"ujar leka diseberang sana dengan nada dinginnya

"ck !lo jangan nggak tepatin perkataan lo!, ini kemauan gue yang harus lo lakuin!"seru kenzo geram

"kan udah gue bilang kalau mau lo yang aneh-aneh jangan harap gue bakal lakuin!"balas leka tak kalah geramnya

tut...... tut..... tut........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!