Karena terlalu lama menangis tanpa disadari Kinara tertidur sambil meringkuk di atas kasur. Dia terbangun saat sebuah panggilan masuk dari handphone nya.
Matanya terasa berat dan kepalanya pusing seketika saat memaksakan untuk bangun.
Diambilnya handphone nya yang terus berbunyi itu dan di lihatnya siapa yang telah menghubungi dirinya. Saat Kinara melihat yang menelfon dirinya adalah ibunya Kinara langsung buru buru menganggat panggilan itu.
📞"Hallo Ma Assalamualaikum" ucap kinara begitu panggilan itu di angkatnya.
📞"Waalikumsalam Kinar. Kamu kapan jemput Feli nak, dari tadi Feli udah nanyain kamu terus ini" ucap Mamanya.
Seketika Kinara sadar kalau dia tadi menitipkan putrinya ke rumah Oma dan Opa nya tadi siang. Kinara melirik jam ternyata sudah jam 5 sore.
📞"Maaf Ma Kinara tadi ketiduran jadinya lupa jemput Feli. Maaf ya Ma ini Kinara bakal jemput Feli sekarang" ucap Kinara merasa menyesal.
📞"Mama sih sebenarnya nggak papa kalau Feli lama di sini bahkan kalau nginep juga nggak papa kalau Feli nya mau, tapi Feli nggak mau dan nanyain kamu terus dari tadi"
📞"Iya ini aku jemput Feli sekarang Ma. Aku tutup dulu ya telfonnya"
📞"Ehhh tunggu dulu nak, Mama mau tanya, kok suara kamu serak gitu kayak orang abis nangis gitu? kamu nggak papa kan?" tanya ibu Kinara karena dia merasa ada yang aneh dengan suara putrinya.
Kinara agak gelagapan mendengar pertanyaan Mamanya itu. Nggak mungkin kan Kinara cerita sama Mamanya kalau dia baru aja mergokin suaminya selingkuh di kantor tadi siang. Kinara tidak ingin orang tuanya syok dan terbebani dengan masalahnya.
📞"Kinar kan lagi bangun tidur Ma, jadi ya suaranya pasti serak Ma" ucap kinara berusaha menutupi kebohongan nya.
📞"Bener kamu nggak papa?" tanya Mamanya sekali lagi memastikan.
📞"Iya Ma Kinar nggak papa. Sekarang kibar tutup telfonnya ya Ma, biar bisa segera jemput Feli" ucap Kinara berusaha agar secepatnya panggilan itu terputus.
📞"Iya nak. Kalau Kamu baik baik ya, kalau ada apa apa kamu jangan sungkan minta bantuan ke Mama sama Papa, inget kami ini orang tua kamu nak. Kami akan berusaha sebisa mungkin membantu kamu kalau kamu lagi ada masalah nak. Atau hanya sekedar teman curhat kamu. Percayalah kami selalu ada buat kamu"
Ucap mama malah semakin membuat Kinara meneteskan air matanya, tapi sebisa mungkin di tahan agar suara isaknya tidak di dengar mamanya. Kinara merasa sangat beruntung memiliki orang tua sebaik mereka berdua.
📞" Iya Ma, makasih banyak ya udah selalu ada kapan pun Kinara butuh. Kinara sayang banget sama kalian"
📞"Mama sama Papa juga akan selalu sayang sama kamu nak. Inget kapan pun kamu butuh kami akan selalu ada buat kamu. Jangan merasa sendiri hanya karena kamu sudah menikah. Karena selamanya kamu akan tetap menjadi anak kami"
📞" Iya Ma sekali lagi makasih Ma. assalamualaikum"
📞"Waalikumsalam"
Setelah panggilan itu terputus Kinara baru berani mengeluarkan tangisnya lagi. Kinara memang sangat butuh dukungan keluarga saat ini. Tapi Kinara juga belum bisa bercerita tentang masalah yang tengah dihadapinya saat ini pada mereka. Kinara tidak ingin membuat mereka sedih dan syok bila mengetahui semuanya.
Biarlah Kinara pendam dulu kesedihannya sendiri dulu, sampai Kinara benar benar tau apa yang harus dia lakukan selanjutnya.
Tapi untuk sekarang yang paling penting adalah menjemput Feli pulang dulu karena tadi Mamanya bilang kalau Feli sudah mencarinya dari tadi.
Kinara bergegas mengganti pakaiannya dan segera pergi ke rumah orang tuanya untuk menjemput putrinya. Jangan sampai putrinya menunggu terlalu lama lagi.
********
Malam harinya sama seperti biasa. Suaminya pulang telat lagi, bahkan kini Feli pun sudah terlelap. Dulu waktu dia belum tau suaminya selingkuh Kinara akan berfikir positif dan menganggap pekerjaan suaminya banyak jadi tidak bisa segera pulang, tapi kini kinara paham kalau satu satunya alasan kenapa suaminya sering pulang terlambat karena dia sedang bermesraan dengan selingkuhannya yang di kantor tadi. Kinara mengusap puncak kepala putrinya dengan lembut dan sayang.
Kinara kembali teringat dengan ucapan putrinya tadi saat sebelum tidur, dia bercerita tentang temannya yang sedang sedih karena orang tuanya akan segera berpisah.
Flashback
Feli yang sudah berbaring di tempat tidur dan bersiap tidur tiba-tiba bercerita tentang temannya yang sedang sedih belakangan ini.
"Mi,, Feli mau cerita deh tentang temen Feli di sekolah" ucap Feli.
"Emang temen Feli kenapa?" tanya Kinara.
"Jadi gini Mi, temen Feli di sekolah tuh ada yang namanya Celine. Dia dulu tuh ceria banget, suka main juga sama Feli sama temen temen. Tapi sekarang dia jadi berubah pendiam Mi. Nggak mau lagi main sama Feli sama temen temen, dua sukanya sendirian aja Mi" ucap Feli bercerita.
"Terus terus Feli nanya nggak sama temen Feli itu kenapa sekarang jadi murung gitu?" tanya Kinara dan langsung di balas anggukan kepala oleh Feli.
"Iya Mi, Feli tanya sama dia kenapa kamu nggak mau main lagi sama Feli sama temen temen gitu" ujar Feli.
"Terus Celine jawab apa?" tanya Kinara.
"Celine bilang kalau dia lagi sedih karena katanya orang tuanya mau cerai dan dia nggak bisa tinggal bareng sama papanya lagi karena dia harus ikut mamahnya, terus juga katanya dia mau pindah juga dari sekolah"
"Terus Celine cerita gimana lagi sayang?" Kinara jadi tertarik mendengar cerita putrinya karena dia juga ingin mendengar pendapat anak-anak tentang perpisahan. Karena bagaimanapun yang akan menjadi korban adalah anak itu sendiri jadi sebelum membuat keputusan Kinara ingin tau bagaimana pola pikir anak kecil menanggapi masalah ini.
"Kata Celine juga tuh Mi, kalau dulu keluarga nya baik baik aja nggak ada masalah apa apa. Terus tiba tiba orang tuanya tuh sering berantem, tiap ketemu selalu berantem, terus tiba tiba Celine di ajak mamahnya pergi dari rumahnya dan mamanya bilang kalau mereka nggak bisa tinggal lagi di rumah itu karena Papa sama Mama Celine udah cerai. Celine sedih banget karena harus pisah sama papanya" ucap Feli terlihat jelas kalau putrinya itu juga turut merasa sedih atas apa yang terjadi di keluarga temannya.
Meski anak anak masih kecil tapi jangan kira mereka tidak tahu apapun. Karena terkadang anak kecil malah bisa merasakan perasaan yang lebih sensitif dari orang dewasa.
"Feli, emmm Mami mau tanya sana Feli. Kalau ini, kalau ya, kalau suatu saat nanti Mami ajak Feli keluar dari rumah ini dan kita beli rumah untuk kita berdua gimana?" Tanya Kinara berusaha mencari tahu pendapat putrinya tentang masah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments