Mengembalikan keharmonisan

waktu telah menunjukkan pukul tujuh malam tapi sepertinya suami Kinara kembali pulang larut malam ini. Kinara sudah mencoba menelfon nomer suaminya tapi tidak kunjung di angkat bahkan kini nomernya tidak aktif.

Padahal dulu mas Arya selalu pulang tepat waktu dan selalu makan malam bersama. Tapi sekarang jangankan pulang tepat waktu, makan malam saja hampir tidak pernah bersama lagi.

"Mi, Papi masih belum pulang juga ya Mi?" tanya Feli pada Maminya.

Sekarang mereka sedang bersiap untuk makan malam dan ingin menunggu mas Arya pulang agar bisa makan bersama karena Feli ingin makan bersama Papinya lagi. Tapi sepertinya malam ini itu tidak akan bisa terjadi karena sampai saat ini suaminya belum juga pulang dari kantor.

"Kayanya Papi masih ada kerjaan di kantor sayang. Feli makan dulu ya sekarang, pasti Feli udah laper" ucap kinara meminta putrinya untuk makan terlebih dulu dan tidak menunggu Papinya.

"Tapi Feli mau makan sama Papi. Feli juga pengen kayak temen temen Feli yang lain. Temen temen Feli pada di ajak papanya makan di luar, jalan jalan. Sedangkan Feli jangankan makan di luar atau jalan jalan, makan malam di meja makan sama sama aja jarang" ucap Feli lirih mengungkapkan isi hatinya.

Kinara juga ikut merasa sedih melihat putri tercintanya sedih begitu. Kinara pun segera memeluk sang putri dan mencoba memberikan pengertian pada putrinya agar putrinya tidak sedih lagi.

"Papi kan lagi sibuk sayang, nanti kalau Papi udah nggak sibuk pasti kita bisa makan bareng bareng lagi terus kita juga bisa pergi jalan jalan. Nanti Feli sendiri deh yang tentuin kita jalan jalan ke mana ok!" ucap kinara sambil memeluk putrinya dan mengelus rambut putrinya yang hitam sebahu.

"Emang kapan Papi nggak sibuk Mi?"

"Sebentar lagi Papi pasti akan ada waktu buat ajak kita jalan jalan, sekarang Feli jangan sedih lagi ya nanti Mami ikutan sedih deh. Feli senyum ok!"

"Ok Mami"

"Sekarang Feli makan dulu ya abis makan nanti tidur. Mami nanti ceritain dongeng yang bagus buat kesayangan Mami" ucapannya membujuk sang putri.

"Iya Mi" ucap Feli lesu.

"Kok masih cemberut gitu sih? senyum donk sayang"

"iya Mi" kali ini Feli menjawab dengan senyum cantik di wajahnya.

Kinara menatap sendu pada putrinya. Sepertinya dia harus melakukan sesuatu agar suaminya bisa kembali seperti dulu lagi.

"Aku harus melakukan sesuatu. Aku nggak bisa membiarkan semua ini terus berlanjut, aku harus berusaha mengembalikan keharmonisan keluarga ini" gumam Kinara dalam hati.

*******

Hari ini Kinara akan memulai misinya untuk mengembalikan keharmonisan rumah tangganya lagi.

Rencananya Kinara akan datang ke kantor suaminya dan akan membawakan makanan siang spesial kesukaan suaminya. Kinara akan ke sana setelah menjemput putrinya dan rencananya dia akan menitipkan anaknya pada neneknya dulu sebentar karena kinara ingin membangun kembali keromantisan mereka seperti yang dulu.

Huh,,,,, membayangkan saja Kinara sudah merasa malu sendiri.

Kini Kinara sudah sampai di sekolah Feli. Kali ini Kinara tidak menggunakan motor andalannya tapi Kinara memilih naik tadi saja karena jarak ke kantor cukup jauh, belum lagi kalau macet huhh Kinara paling males naik motor kalau macet.

Dari kejauhan Kinara melihat putrinya keluar kelas dan segera menghampiri dirinya.

"Hallo sayang" ucap Kinara begitu Feli sampai di depannya dan langsung memeluk Maminya.

"Halo Mami,,,,"

setelah memeluk Maminya Feli langsung mencium punggung tangan Maminya.

"Yuk kita pulang sayang" ajak Kinara.

"Yuk Mi"

Kinara membawa Feli masuk ke dalam taxi yang tadi diminta Kinara menunggu s bentar.

"Lho Mami kok kita naik taxi? tumben nggak pake motor Mi?" tanya Feli ke Maminya.

"iya sayang Mami nggak pake motor karena nanti Mami mau pergi dulu sebentar. Jadi nanti Feli Mami anter ke rumah Oma dulu ya, nggak papa kan?" tanya Kinara.

"Iya Mi nggak papa, Feli juga udah kangen sama Oma dan Opa"

Taxi yang mereka tumpangi akhirnya sampai di rumah orang tua Kinara dan Kinara mengajak sang putri untuk turun dan menitipkan sang putri pada orangtuanya.

"Mah Kinar titip Feli l ya kinar mau pergi dulu sebentar" ucapnya begitu bertemu dengan ibunya.

"Iya nggak papa kamu lama juga nggak papa kok perginya. Mama malah seneng kalau Feli main ke sini jadi Mama ada temennya"

"Makasih ya ma"

"Iya. Emang kamu mau ke mana sih?" tanya Bu Sarah pada kinara.

"Kinar mau ke kantor mas Arya nganterin makan siang buat mas Arya mah" ucap Kinar perlan dan sedikit berbisik.

"Kok Feli ngga di ajak sih kalau ke sana?"

"Ya kinar emang sengaja mah pengen menghabiskan waktu berdua sama mas Arya karna belakangan ini mas Arya tuh sibuk banget dan jarang ada waktu kita berdua jadi Kinar pengen makan berdua sama mas Arya. Yah walaupun makan di kantor ngga di luar" terang Kinara.

"Ya udah kalau gitu. Memang kamu tuh harus lebih perhatian sama suamimu agar keharmonisan rumah tangga kalian tetap terjaga" nasehat Bu Sarah.

"iya ma kalau gitu Kinara pamit dulu ya ma. Titip Feli ya ma assalamualaikum"

"Iya. Waalikumsalam"

Kini Kinara sudah sampai di depan kantor tempat suaminya bekerja. Rasanya sudah lama sekali Kinara tidak ke kantor ini lagi.

Dulu dia juga sempat bekerja di kantor ini walaupun hanya sebentar itupun untuk magang saja.

Kinara memasuki gedung itu kembali dengan menenteng rantang makanan yang dia masak sendiri dan tersenyum saat sudah sampai di lobi. Rupanya tidak ada perubahan yang besar di lobi. Kinara menuju resepsionis sebelum naik ke ruangan suaminya.

Setelah mengatakan pada Resepsionis tujuannya ke kantor ini dan mengatakan siapa suaminya akhirnya Kinara di ijinkan untuk ke ruangan suaminya. Kinara menaiki lift menuju ruang kerja suaminya.

Memang dia belum pernah ke ruangan Arya. tapi setidaknya sebagai mantan karyawan magang Kinara sedikit tau tempat tempat yang ada di kantor ini.

Ting.....

Lift terbuka dan Kinara sampai di lantai tempat ruangan suaminya. Kinara berjalan pelan sambil sedikit gugup karena ini pertama kali datang ke kantor suaminya.

"Aduh jadi deh degan nih, padahal kan cuma mau ngajakin mas Arya Mokan siang bareng aja. Tapi kayak mau ke medang perang deg degan nya" gumamnya sambil memeriksa detak jantungnya dengan tangan.

Saat sampai di depan pintu ruangan mas Arya Kinara tidak mengetuk pintu dulu karena dia ingin memberi kejutan pada suaminya.

Pelan pelan pintu itu di buka sedikit Kinara. Namun baru juga Kinara membuka sedikit pintu itu kedua bola matanya melotot dan memanas melihat apa yang ada di dalam ruangan itu.

Episodes
1 Merasa berubah
2 Gosip Ibu Ibu
3 Mengembalikan keharmonisan
4 Serasa Remuk jantungku
5 Kami Ada Untukmu
6 Mengalah
7 Berubah Lebih Menarik
8 Menunjukkan Status
9 Teman Lama
10 Kamu Tambah Cantik
11 Tawaran Bisnis
12 Kunjungan Mertua
13 Nasehat Papa
14 Ancaman Sherly
15 Cari Referensi
16 Datang Ke Kantor Lagi
17 Ketuk Dulu Sebelum Masuk
18 Butuh Teman Curhat
19 Ide Gila Raya
20 Terasa Aneh
21 Dapat Ijin
22 Bukannya Bagus?
23 Syarat Suami
24 Kamu Kekuatan Mami
25 Seperti Pernah Bertemu
26 Bukan Jalan, Tapi Bunga Yang Diwaspadai
27 Ijin Mertua
28 Jangan Sampai Krisis Komunikasi
29 Berubah Jadi Kucing Manis
30 Ambekan
31 Terpesona
32 Cinta??
33 Masak Bersama
34 Papi Kok Lama
35 Ada Apa Mas?
36 Hamil
37 Buktikan Saja
38 Tetaplah Jadi Kekuatan Ku
39 Penjelasan Dokter
40 Cepat Nikahi Aku
41 Binggo
42 Calon Suami
43 Satu Bulan Lagi
44 Cinta Yang Kalah Dengan Kenyataan
45 Dia,,,,,,,,
46 Jawab Saja
47 Tidak Bisa Ikut
48 Launching
49 Itu Memang Dia
50 Terlalu Naif
51 Keputusan
52 Supir Pribadi Sehari
53 Rollercoaster
54 Feli kangen
55 Kejujuran Kinara
56 Mencari Kinara
57 Mau Apa Kemari
58 Ayo Kita Pulang
59 Khawatir
60 Menemui Mertua
61 Tidak Tau Diri
62 Mengubur Masalalu
63 Abian Berkunjung
64 Berkaca Dulu Pada Diri Sendiri
65 Hari Pertama Sidang
66 Dia!!!!
67 Oh Ternyata
68 Ancaman
69 Biro Jodoh
70 Status Baru
71 KEJUTAN
72 Di Pecat
73 Membungkam Mulut Untuk Selamanya
74 Tamparan
75 Meminta kesempatan
76 Sah
77 Extra chapter 1
78 Extra Chapter
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Merasa berubah
2
Gosip Ibu Ibu
3
Mengembalikan keharmonisan
4
Serasa Remuk jantungku
5
Kami Ada Untukmu
6
Mengalah
7
Berubah Lebih Menarik
8
Menunjukkan Status
9
Teman Lama
10
Kamu Tambah Cantik
11
Tawaran Bisnis
12
Kunjungan Mertua
13
Nasehat Papa
14
Ancaman Sherly
15
Cari Referensi
16
Datang Ke Kantor Lagi
17
Ketuk Dulu Sebelum Masuk
18
Butuh Teman Curhat
19
Ide Gila Raya
20
Terasa Aneh
21
Dapat Ijin
22
Bukannya Bagus?
23
Syarat Suami
24
Kamu Kekuatan Mami
25
Seperti Pernah Bertemu
26
Bukan Jalan, Tapi Bunga Yang Diwaspadai
27
Ijin Mertua
28
Jangan Sampai Krisis Komunikasi
29
Berubah Jadi Kucing Manis
30
Ambekan
31
Terpesona
32
Cinta??
33
Masak Bersama
34
Papi Kok Lama
35
Ada Apa Mas?
36
Hamil
37
Buktikan Saja
38
Tetaplah Jadi Kekuatan Ku
39
Penjelasan Dokter
40
Cepat Nikahi Aku
41
Binggo
42
Calon Suami
43
Satu Bulan Lagi
44
Cinta Yang Kalah Dengan Kenyataan
45
Dia,,,,,,,,
46
Jawab Saja
47
Tidak Bisa Ikut
48
Launching
49
Itu Memang Dia
50
Terlalu Naif
51
Keputusan
52
Supir Pribadi Sehari
53
Rollercoaster
54
Feli kangen
55
Kejujuran Kinara
56
Mencari Kinara
57
Mau Apa Kemari
58
Ayo Kita Pulang
59
Khawatir
60
Menemui Mertua
61
Tidak Tau Diri
62
Mengubur Masalalu
63
Abian Berkunjung
64
Berkaca Dulu Pada Diri Sendiri
65
Hari Pertama Sidang
66
Dia!!!!
67
Oh Ternyata
68
Ancaman
69
Biro Jodoh
70
Status Baru
71
KEJUTAN
72
Di Pecat
73
Membungkam Mulut Untuk Selamanya
74
Tamparan
75
Meminta kesempatan
76
Sah
77
Extra chapter 1
78
Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!