Kinara menunggu putrinya sambil duduk di kursi taman sekolah bersama ibu ibu yang lainnya dan tak sengaja Kinara mendengar para ibu ibu itu membicarakan sesuatu.
"Ibu ibu udah tau ngga kabar tantang Bu Anya yang mau cerai itu" ucap Bu Lita yang terkenal gudangnya gosip. Gosip terbaru apapun itu pasti Bu Lita yang paling update terlebih dulu.
"Hah Bu Lita yang bener, kita nggak tau tuh berita itu?" ucap Bu Tari mempertanyakan berita dari Bu Lita tadi.
"Ih serius ibu ibu saya dapet berita dari sumber terpercaya" ucap Bu Lita meyakinkan.
"Emang kenapa Bu Anya kok bisa mau cerai sama suaminya? Bukannya mereka itu kelihatan baik baik aja ya Bu?" tanya Bu Novi mulai kepo.
"Katanya, suami Bu Anya tuh selingkuh sama temen kantornya. Makannya Bu Anya minta cerai" ucap Bu Lita.
"Hah serius Bu Lita? Wah pantesan Bu Anya minta cerai lawong suaminya aja selingkuh gitu" sahut Bu Novi.
"Iya padahal kan kalau di lihat rumah tangga mereka tuh baik baik aja ya kan Bu. Eh, ternyata suaminya tau tau selingkuh. Padahal kurang cantik apa lagi coba Bu Anya itu" ucap Bu Lita Tari agak emosi. Yah emang kalau bahas selingkuh mah ikut ikut emosi bawaannya.
"Ya namanya kita lihat cuma di luar Bu ya nggak tau itu di luar baik eh ternyata cek cok di dalem. Dan juga Bu yang nama laki laki kalau udah punya jabatan tinggi tuh godaannya banyak banget ampek Bu Anya yang cantik itu aja masih kurang pengen yang lebih terus"
"Aduh kok saya jadi khawatir ya kalau suami saya juga ikut ikutan kecantol sama pelakor pelakor di luar sana yang lagi cari mangsa" ucap Bu Novi mulai was was.
"Ya kita jangan terlalu berfikir yang enggak enggak Bu. Nanti yang ada suami kita malah merasa terkekang dan malah cari pelarian lagi. Kita tuh kasih servis yang memuaskan aja buat suami kita, manjakan dia secara lahir batin dan yang paling penting juga tetap waspada juga kalau ada anda tanda bahaya kita harus cepat bertindak biar nggak kecolongan" ucap Bu Lita.
"Wah bener banget tuh Bu Lita sarannya. Tapi kalau suami saya masih coba macem macem saya bejek bejek dua sama selingkuhan dia saya ulek di cobek kalau perlu ha ha ha ha" ucap Bu Tari sambil tertawa.
Sontak ibu ibu yang lain pun ikut tertawa pula mendengar ucapan Bu Tari tadi.
"Bu Kinar kok diem aja sih dari tadi. Menurut Bu Kinar gimana kalau suami selingkuh" Bu Lita yang melihat Kinara hanya diam dan mendengarkan akhirnya mengajak bicara Kinara.
Kinara memang jarang ikut bicara kalau ibu ibu yang lain sedang membicarakan sesuatu dia lebih suka diam dan mendengarkan saja ketimbang ikut ikut bicara.
Tapi karena Bu Lita sudah menegurnya jadi mau tidak mau Kinara ikut bicara pula mengatakan pendapatnya.
"Aduh gimana ya ibu ibu kalau saya sih coba kasih kepercayaan aja sama suami saya Bu. Saya yakin kalau suami saya nggak akan macem macem kok di luar sana. Karena kepercayaan itu juga sangat penting dalam rumah tangga kan ibu ibu. Dan juga sebagai istri memang kita di wajibkan mengurus anak dan suami dengan baik kalau memang suaminya masih mendua setelah kita melakukan semua itu ya berarti bukan salah kita sebagai istri donk itu" ucap Kinara menanggapi ucapan para ibu ibu.
"Iya itu berarti suaminya aja yang nggak tahu diri" ucap Bu Tari dan itu sontak membuat para ibu ibu kembali tertawa.
"Tapi ya Bu Kinar kalau menurut saya, kepercayaan emang penting tapi waspada itu jauh lebih penting. Kalau pak Su alis pak suami udah mulai berubah sikap nih kita juga harus bertindak yah kayak sedia payung sebelum badai lah bu" ucap Bu Lita.
kinara pun dalam hati membenarkan ucapan Bu Lita tadi memang benar kalau kita perlu juga waspada pada pelakor pelakor di luaran sana jangan sampai suaminya juga terjerat oleh godaan mereka.
Setelahnya Kinara kembali diam tak ikut bicara tapi dalam hati dia masih terus memikirkan ucapan ibu ibu tadi. Jujur hati kecilnya takut kalau sampai dia bernasip sama seperti yang dialami Bu Anya.
Ternyata cukup lama rupanya sampai mereka tak sadar kalau anak anak mereka sudah keluar kelas dan menghampiri ibu mereka masing masing.
"Mi" ucap Feli begitu sampai di samping Maminya.
"Eh iya sayang, kamu udah selesai sekolahnya, yuk kita pulang" ucap kinara pada putrinya
"Permisi ibu ibu saya duluan" pamitnya pada ibu ibu yang lain.
"Iya Bu ini saya juga mau pulang" jawab Bu Novi.
"Yuk sayang" ajak Kinara pada putrinya.
Kinara pun mengajak putrinya pulang dengan menaiki motor matic andalannya. Sebenarnya ucap peta ibu ibu tadi cukup membuat pikirannya terusik.
Kalau di pikir pikir memang suaminya itu tidak sama seperti dulu lagi. Apalagi sejak suaminya naik jabatan waktu suaminya hanya di habiskan untuk bekarja terus. Bahkan tak jarang suaminya masih bekarja begitu sampai rumah padahal pulangnya saja sudah malam tapi sampai rumah pun masih tetap kerja lagi.
Kinara masih terus kepikiran ucap ibu tadi bahkan sampai di rumah pun Kinara masih tidak bisa melupakannya.
"Mi, Mami,,,,,," panggil Feli pada Maminya karena Maminya hanya diam saja di motor dan tidak segera turun.
"Eh iya sayang ada apa?" tanya Kinara pada putrinya.
"Mami kok nggak turun sih?" tanya Feli.
"Oh astagfirullah maaf sayang. Yuk kita masuk ke rumah terus Feli ganti baju" ucap Kinara lalu segera turun dari motornya dan segera membukakan pintu.
Kinara mengajak putrinya ke kamar dan menyuruh putrinya ganti baju. Kinara memang sudah bisa menggantikan baju sendi sejak umur 3 tahun.
Sedangkan Kinara dia masuk ke kamarnya sendiri dan langsung duduk di pinggiran kasurnya.
"Kok aku malah kepikiran omongan ibu ibu tadi terus sih? Huh aku nggak boleh mikir yang aneh aneh aku harus percaya dan yakin sama mas Arya. Kan mas Arya cinta banget sama aku jadi nggak mungkin mas Arya hianatin aku. Aku yakin mas Arya pasti bakal kembali lagi seperti dulu, sekarang mas Arya hanya belum menyesuaikan dengan jabatan barunya jadi dia berubah gitu" gumam Kinara meyakinkan dirinya sendiri.
"Mending sekarang aku siapin makan siang buat Feli, pasti pelindung udah laper ini kan udah mau waktu makan siang"
Kinara pun bergegas turun ke bawah menuju dapur karena kamarnya berada di lantai dua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments