Kinara membuka pintu dengan perlahan tanpa mengetuknya terlebih dulu karena ingin memberi kejutan pada suaminya.
Baru saja pintu terbuka sedikit mata Kinara langsung membola dan memanas melihat apa yang ada di dalam sana. Jantungnya berdegup lebih kencang bahkan sampai terasa sakit. Tangannya yang masih memegang gagang pintu pun ikut bergetar.
Dia tidak menyangka tujuannya kemari ingin memberikan kejutan pada suaminya malah dirinya yang lebih di kejutkan oleh sang suami.
Di dalam sana Kinara melihat kalau suaminya sedang bermesraan dengan seorang wanita, bahkan wanita itu duduk di paha suaminya dan mereka sedang berc**man.
Kinara melihat itu langsung tersulut emosi dan ingin segera melabrak se pasang peselingkuh itu. Kinara baru saja hendak masuk kedalam ruangan tapi langkahnya berhenti dan seluruh tubuhnya terasa kaku mendengar ucapan suaminya pada perempuan itu.
"Kamu sekarang percaya kan kalau aku hanya cinta sama kamu? Aku tuh udah nggak cinta sama Kinara" ucap Arya begitu c**m*n mereka terlepas.
"Tapi aku capek mas sembunyi sembunyi terus. Aku kan butuh kepastian, kamu nggak cuma mainin aku aja kan mas? Atau jangan-jangan kamu masih cinta lagi sama istri kamu yang jelek itu" ucap perempuan itu sambil merajut manja.
"Ya nggak lah aku tuh udah bosen sama Kinara, dia itu orangnya ngebosenin malu malu gitu nggak bisa agresif kayak kamu jadinya bikin aku nggak berga*rah sama sekali" ungkap Arya.
"Yah terus kapan donk mas kamu cerai sama dia. Aku kan pengen segera nikah sama kamu, biar hubungan kita itu lebih jelas gitu nggak gini gini aja"
"Sayang kamu dengar dulu ya, kamu yang sabar ya, aku kan punya anak sama dia ada Feli. Aku harus bikin Feli ngerti juga nantinya dan sekarang aku belum bisa ceraiin Kinara hanya karena Feli, bukan karena aku masih ada rasa sama dia" ucap Arya meyakinkan pacar gelapnya itu.
"Tapi aku bapak mas gini terus, udah 7 bulan lho kita sembunyi sembunyi terus. Lama kelamaan juga bakal banyak orang yang akan tau mas"
"Kamu sabar sebentar ya, setelah aku berhasil kasih pengertian sama Feli dan buat dia faham aku pasti akan segera ceraikan Kinara aku janji"
"Serius kamu?"
"Serius sayang"
"Tapi jangan lama lama ya"
"Iya aku usahain secepatnya. Sekarang udah nggak marah kan"
wanita itu hanya mengangguk lalu mereka kembali berc**man lagi.
Kinara hanya bisa terpaku mendengar ucapan suaminya yang begitu menyakitkan hati nya. Tubuhnya serasa tidak bisa di gerakkan, air matanya pun terus mengalir tanpa bisa ia hentikan.
Dengan tubuh bergetar dia berbalik badan dan pergi dari tempat terkutuk itu. Kinara sudah tidak kuasa melihat suaminya bercumbu mesra dengan kekasih gelapnya.
Kinara berjalan menuju lift dan bergegas pergi dari kantor itu. Kantor tempat dimana dia pertama kali bertemu dengan suaminya mas Arya, tempat dimana ia dan suaminya menjalin kasih. Kini tempat ini pula yang menunjukkan perselingkuhan suaminya.
Sungguh tak pernah terlintas di benak nya kalau suatu saat nanti suaminya yang di kiranya sangat mencintainya rupanya telah berpaling darinya, bahkan dengan gamblang nya menghina dia di depan wanita simpanannya.
Lift terbuka dan segera mungkin Kinara menghapus air matanya dan berusaha sekuat tenaga untuk menahan agar air matanya tidak tumpah lagi sebelum dia keluar dari kantor ini. Kinara tidak mau dianggap aneh oleh orang lain karena menangis di dalam kantor.
Kinara berusaha bersikap seperti biasa dan segera keluar dari kantor. Sesampainya di luar Kinara segera menaiki tadi yang di berhentikan.
Kinara sebenarnya sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan air matanya tapi nggak tau kenapa air matanya tetap saja keluar nggak bisa berhenti berhenti.
Sopir taxi yang melihat Kinara seperti sedang ada masah merasa kasihan melihat Kinara yang walaupun telah berusaha tidak menangis tapi tetap aja air mata perempuan itu keluar.
"Eneng kalau mau nangis, nangis aja neng nggak papa. Mending di keluarin aja neng tangisnya daripada di pendem malah tambah sakit. Kalau udah di keluarin kan bisa jadi lebih plong rasanya" ucap sopir itu prihatin.
Mendengar ucapan sopir itu Kinara benar benar menumpahkan air matanya tanpa di tahan lagi. Hatinya benar benar sangat sakit setelah melihat secara langsung perselingkuhan suaminya.
Kinara terus menangis menumpahkan air matanya sepanjang jalan. Sopir taksi pun tidak bertanya apa pun pada kinara. Dia hanya membiarkan penumpangnya menangis sepuasnya di jok belakang mobil agar perasaannya sedikit lega. Karena dia tahu betul kalau penumpangnya itu pasti sedang dalam masalah besar.
Setelah beberapa waktu tangis Kinara pun sedikit mereda dan hatinya sedikit lega walaupun masih terasa sangat sakit tapi ini lebih baik dari pada tadi. Tak terasa kini Kinara sudah sampai di rumahnya dan Kinara pun turun dari taksi itu dan lupa pula Kinara memberikan uang lebih pada sipir itu yang telah membiarkan dia menangis di mobilnya tadi tanpa banyak tanya.
Kinara memandangi dulu rumahnya sebelum akhirnya dia masuk ke dalam rumah. Kinara masuk ke dalam dan setelah menutup pintu, kibara langsung menuju ke kamarnya.
Baru juga Kinara menginjakkan kaki di kamarnya air matanya kembali menetes tanpa dia bisa bendung. Kamar ini yang tadinya terasa penuh cinta, penuh kebahagiaan kini serasa semua ini penuh kepalsuan saja.
Kinara berjalan menuju kasur dan duduk di pinggiran kasur. Satu tangan nya meraih sebuah figura berisi foto pernikahannya dengan suaminya mas Arya lima tahun yang lalu.
Di foto itu terlihat jelas senyum kebahagiaan mereka berdua. Kinara kembali teringat waktu dimana mas Arya dulu melamarnya dan mempersunting dirinya.
Bagaimana Arya meyakinkan kedua orang tuanya agar mereka mau memberi restu untuk menikahi putri mereka yang baru saja lulus kuliah itu.
Teringat pula Blbagaimana mas Arya dulu berjanji akan selamanya menjaga, mencintai dan tidak akan pernah menduakan cintanya dulu.
Kinara tidak mengerti mengapa mas Arya tega berselingkuh darinya, padahal selama ini dia berusaha untuk menjadi istri yang sempurna untuk dia. Dia bersedia mengubur keinginannya untuk bekarja menjadi wanita karir dan lebih memilih keluarga demi memenuhi keinginan suaminya.
Kinara membanting dengan keras figura itu ke lantai dan langsung hancur berkeping keping figura itu.
"KAMU JAHAT MAS! KAMU TEGA HIANATIN AKU, BISA BISANYA KAMU SELINGKUHIN AKU MAS"
"Kurang apa aku ini mas? kamu dulu berjanji akan selamanya mencintai aku mas, kamu nggak akan pernah berpaling dari aku mas, tapi kemana semua janji janji kamu dulu mas? semua hanya omong kosong. Kamu bahkan dengan tega menghina aku di depan selingkuhan kamu tadi mas"
Kinara terus menangis dan berucap sendiri seolah Ida suaminya di sini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments