PEMBERITAHUAN RESMI
Silahkan baca cerita lain^^
4 tahun kemudian.
Eksklusif! Sang Muse, Saffir Azura Dikabarkan Hamil di Luar Nikah. Bahkan Menggugurkan Kandungan?
Dijuluki Muse! Selingkuh, Aborsi Anak, Sampai Batal Nikah?
Aktris Inspirasi, Aborsi Anak Sendiri?!
Sosok Asli Idola Negeri, Pembunuh?
**
Berita-berita itu menghebohkan seluruh negeri. Seorang aktris pendatang baru yang telah berkarir 3 tahun, aktris inspirasi, bahkan dijuluki Sang Muse, kini namanya menjadi trending topik untuk suatu alasan yang lain.
"Astaga.. ini sungguh buruk. Bahkan aku sudah tak bisa menyanggah atau memberikan klarifikasi. Publik takkan percaya jika hanya ku jawab dengan kata-kata yang manis."
Alasan berita itu heboh adalah karena pernyataan seorang dokter kandungan, membenarkan rumor tersebut.
"Sang Muse melakukan aborsi karena anak itu hasil hubungan dengan laki-laki lain dan bukan tunangannya." ucap dokter itu, memberi kesaksian dan bukti.
Tidak hanya itu, tunangannya juga segera memposting pembatalan nikah mereka di website resmi. Padahal, pernikahan itu hanya tinggal 2 hari. Membuat opini publik semakin membenarkan rumor yang beredar.
"Bagaimana bisa dia membatalkan pernikahan tanpa mengkonfirmasi kebenarannya!!"
Zura berdiri dengan gelisah. Ia tengah berjalan keluar usai syuting ketika berita pertama mulai beredar. Syukur saja dia sudah keluar. Jika belum, entah apa yang akan terjadi.
...**...
Sekarang, satu hari sudah berlalu. Dan berita itu terus melejit naik. Dan dia bahkan hanya bisa bersembunyi.
Zura kini sedang menunggu Luci, manajer sekaligus sahabatnya datang. Setelah semua itu, ia harus mencari tempat berlindung lain. Rumahnya penuh dengan reporter dan di hotel juga tidak akan aman. Sebuah mobil hitam berhenti di depannya tak lama setelah itu, Zura yang mengenalnya pun langsung masuk.
“Kemana kita pergi?” tanya Luci.
“Rumah keluarga” jawab Zura.
“Rumah keluarga?”
“Ya. Paman memanggilku.”
“Ugh.. Lalu, apa kamu bisa bertemu Andre?”
“Tidak.” Jawab Zura singkat. Mereka lantas diam. Luci tak tahu harus bilang apa lagi. Dan dia dapat melihat Zura dalam mood buruk.
Andre, anak kedua Wiarra Group, agensi tempat Zura bekerja. Dan dia juga tunangannya. Tepatnya, Andre adalah jodoh yang ditentukan oleh pamannya.
Paman sebenarnya hendak mengenalkan Zura secara resmi, namun Zura menolak. Dia akan menanganinya sendiri. Dan kebetulan Andre sendiri memang tampak menyukainya. Jadi hubungan itu terjalin begitu saja.
Ternyata, pernikahan mereka kini berakhir batal. Saat waktunya tinggal 2 hari.
"Apakah andre gila? Atau tak waras?!" Gerutu Luci.
Zura juga sudah mencoba menghubungi Andre segera kemarin, namun nomornya telah di blokir. Bahkan, semalam Andre sendiri mengupload video. Dia secara resmi mengeluarkan pernyataan bahwa pernikahan mereka dibatalkan.
Dengan terpaksa, malam itu juga Zura mendatangi rumah besar milik Andre, meski resikonya sangat tinggi. Zura masih ingin mencoba memperbaiki hubungan. Namun kunjungannya ditolak. Bahkan sepertinya Andre tidak ada di rumahnya.
...**...
Hanya segelintir orang yang tahu. Saffir Azura sebenarnya adalah keponakan dari salah satu perusahaan real estate terbesar negeri, ASeana.
ASeana atau dikenal AS mungkin memiliki sedikit property dalam negeri dibandingkan perusahaan besar lain. Namun semua properti itu tergolong kelas luxury. Sementara kebanyakan properti yang lain berkembang di luar negeri. AS merupakan salah satu perusahaan tertua yang sangat dihormati. Dan Zura adalah keponakan satu-satunya dari pemilik perusahaan itu, Andhika Ansana.
Zura menghembuskan nafasnya kasar.
Ia telah menutupi identitasnya dan keluar dari keluarga itu. Bukan untuk memutuskan hubungan. Dia hanya memilih mencoba hidup mandiri. Dia mungkin seorang yatim piatu. Namun dia tak ingin bergantung pada kekayaan pamannya.
"Aku telah berusaha. Dan aku menerima perjanjian pernikahan dengan paman." gumam Zura pelan.
Zura mulai berkarir dalam bidang fashion setelah kepergiannya dari kediaman Ansana. Lalu dia mulai mengenali permodelan sampai dia menjadi Univers Miss. Lalu tahun berikutnya dia mulai dikenal di dunia Entertainment. Dalam waktu 3 tahun karirnya melejit bahkan dijuluki sebagai sang aktris inspirator.
Sebagai ganti keputusannya hidup mandiri, Zura berjanji untuk mengikuti aturan pamannya mengenai pernikahan. Dia berjanji bahwa dia akan menikah dalam 5 tahun sejak ia keluar dari keluarga itu. Dia dijodohkan dengan Andre sejak beberapa bulan lalu setelah pertimbangan pamannya.
"Namun pernikahan itu batal. Dan tenggat 5 tahun itu akan berakhir dalam 10 hari." sambungnya.
Semua masalah seolah mendatanginya sekaligus. Apa mau dikata, sekarang seluruh negeri mengenalnya sebagai wanita j*lang.
Meski begitu, saat itu hanya 1 hal yang sebenarnya paling mengganggu Zura.
Zura adalah orang yang sangat disiplin dengan dirinya sendiri. Tidak masalah jika pernikahan batal, toh baginya itu hanya sebuah tuntutan kewajiban. Tapi ia tak mau mengingkari janjinya untuk menikah dalam 5 tahun.
'Masalahnya, bagaimana aku bisa menemukan suami dalam waktu singkat 10 hari itu?' batin Zura.
Seseorang yang akan menjadi partner seumur hidup, dan tidak keberatan dengan semua skandal tentang dirinya yang kini tengah melejit.
"Aku akan menunggu." ucap Luci. Mereka telah sampai di depan mansion.
Zura mengangguk, beranjak memasuki ruangan besar di depannya. Sebuah ruang keluarga. Pamannya tampak duduk menunggunya dengan ekspresi kaku di wajahnya. Semua yang berkumpul di sana juga sama. Tante Anna dan dua sepupunya. Kak Adam dan Selen.
Zura, berdiri tegap, lantas menunduk sekilas memberi hormat.
“Selamat pagi, paman.” Ucapnya tenang. Paman Dika hanya menatapnya tajam.
“Hidup mandiri? Apa maksudmu hamil di luar nikah dan aborsi?” Tanya paman Dhika dengan suara keras.
Zura mengerutkan dahinya dengan perasaan sedih. Tak menyangka pamannya akan langsung bertanya seperti itu. Tanpa bertanya, bahkan paman yang keluarganya saja langsung menyalahkannya. Tak heran jika Andre juga bersikap seperti itu.
“Paman tak perlu khawatir, saya tidak mencemari nama Keluarga Ansana.” Ucap Zura akhirnya. Lagipula, bukankah tidak ada yang mengenalinya sebagai putri keluarga ini?
“Kamu!!!” pamannya menaikkan suara. Ia marah besar.
“Ayah, tak mungkin Kakak melakukannya..” ucap Selen, membela. Selen telah menganggap Zura sebagai kakaknya sendiri. Dan dia sangat menyayanginya. Namun, bibi segera menyuruh Selen untuk diam. Jangan ikut campur.
Zura sedikit merasa terharu karena Selen. Namun ia juga bersedih. Paman Dhika dan keluarga ini telah memperlakukannya dengan baik. Tapi tetap saja, ada rasa hampa. Karena dia tak bisa benar-benar menjadi keluarga yang dipercaya.
Seolah sekat tipis antara anak kandung dan keponakan kini terasa begitu nyata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments