❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Happy reading guys 😘😘😘
Naina duduk dengan gelisah di depan toko kuenya, entah mengapa hatinya tidak tenang, dia terus kepikiran Beby.
Dia mengambil ponselnya menghubungi Vania,
"Halo Assalamu'alaikum Sayang,,, Bunda ganggu tidak." ucap Naina saat Vania sudah mengangkat panggilan nya.
"Waalaikum salam Tidak Bunda." jawab Vania.
"Tumben Bunda menelpon Vania ada apa?"
"Pikiran Bunda tidak tenang kamu lihat adik kamu ya nak di sekolah."
"Bukannya Tuan Nathan bilang akan mengantar jemput Beby Bun"
"Tapi Bunda masih belum tenang Nak."
"Baiklah Bunda."
"Maaf ya sayang Bunda merepotkan kamu."
"Tidaka apa apa Bunda, sebenarnya Vania juga kepikiran dengan Beby."
"Vania tutup dulu telponnya ya Bunda Assalamu'alaikum"
" Waalaikum salam Hati hati ya nak,,,"
"Baik Bun."
Naina meminum segelas air putih, Hatinya belum juga tenang sebelum melihat kalau putri nya itu baik baik saja.
"Ya Allah tolong lindungi Putri hamba."
Melihat jam sebentar lagi Beby pulang sekolah, dia memutuskan untuk datang ke sekolah Beby, memastikan kalau putri nya itu baik baik saja.
Naina sampai di depan sekolah Beby ternyata sudah banyak siswa yang berhamburan keluar, dia mencari cari keberadaan putrinya, sengaja memarkirkan mobilnya sebelah jalan, jika nanti melihat Nathan menjemput maka dia akan membiarkan Beby pulang bersama Nathan saja.
Senyum Naina mengembang melihat putrinya berjalan bersama sahabatnya, dia bersyukur putrinya itu baik baik saja, mungkin dari tadi firasatnya tidak enak karena untuk pertama kalinya Beby sekolah di antar orang lain.
"Bunda,,,!" teriak Beby saat melihat Bundanya.
Beby tersenyum senang berlari menghampiri Naina, saking senangnya Beby tidak melihat kanan kiri, dari arah depan tiba tiba ada sebuah Truk container melaju dengan cepat menuju kearah Beby.
Naina yang melihatnya pun segera berlari memeluk Beby dengan erat.
"BEBY,,,!" Teriak Naina.
Vania yang baru tiba di sekolah Adiknya begitu terkejut mendengar teriakan Bundanya yang memanggil nama sang Adik.
"BUNDA,,, BEBY,,! "Vania berteriak memanggil bunda dan Adiknya segera berlari mendorong tubuh Bunda dan Adiknya sehingga dirinya lah yang tertabrak Truk tersebut.
Tubuh Vania terpelanting jauh beberapa meter, tubuhnya di penuhi dengan darah, di tengah kesadarannya yang sisa sedikit dia menatap Bunda dan Adiknya.
Sementara Beby tetap dalam pelukan Bundanya, dia masih shok dengan Kejadian tadi, dia melihat Bundanya yang memejamkan mata nya, Kepala Naina terbentur dengan batu sehingga kepalanya terus menerus mengeluarkan darah.
Mata Naina perlahan terbuka, walau berat dia tersenyum melihat Beby, dia seperti didorong seseorang dan suaranya seperti Vania, Naina menoleh melihat keberadaan putri pertamanya seketika hatinya langsung sakit melihat keadaan Vania.
Dengan sedikit tertatih Naina berjalan kearah Vania,Beby tanpa suara mengikuti Bundanya , matanya langsung membelalak melihat kakaknya juga terluka.
"Vania,,," ucap Naina pelan, dia langsung merengkuh kepala Vania meletakkan di pahanya.
"Bunda Kakak,,,"Beby berjongkok di sebelah Bundanya, dia sudah menangis melihat keadaan Bunda dan Kakaknya.
"Maaf,,kan Va,,nia,, Bun,,da,," ucap Vania dengan terbata.
Naina menangis melihat keadaan putrinya, mengabaikan keadaan dirinya dia merengkuh kedua putrinya.
"Sayang,, tahan sebentar,, ya nak ki,,,ta kerumah,,, sakit."
"Ti,,dak,, Bun,, da,, Van,,ia,,, su,,da,,h ti,,dak,, ku,,at." nafas Vania sudah putus putus.
"Kakak,,,,," Beby menangis kencang.
"Be,,by,, ka,,ka,,k,, Min,,ta,, ma,,af,, ti,,ti,,p Bun,,da,,."
"Tidak kakak harus bangun." Beby memegang tangan Vania.
Perlahan mata Vania terpejam, pegangan di tangan Beby mengendur, banyak orang berkerumun di tempat kejadian, Sementara orang yang menabrak mereka langsung melarikan diri.
Kesadaran Naina juga ikut hilang, dia sudah tidak bisa menahan lagi sakit di kepalanya,Beby berteriak histeris memanggil manggil Bunda dan Kakaknya.
"Bunda,,, kakak,,,"
"Bunda,, kakak,, jangan tinggalin Beby sendiri, Beby takut, Bangun Bunda Kakak."
Sekitar sepuluh menitan Ambulans baru datang, petugas langsung mengangkat tubuh Vania dan Naina.
Beby sama sekali tidak melepaskan genggaman tangan nya pada Naina.
"Bunda,, jangan tinggalin Beby, Beby takutt,, Kakak juga jangan tinggalin Beby nanti Beby sama siapa hiks,,"
"Maafin Beby,, gara gara Beby Bunda jadi seperti ini."
Nathan yang mendapat kabar dari bawahannya bahwa terjadi kecelakaan menimpa Beby, segera saja dia mengendarai mobilnya menuju sekolah Beby, sampainya disana dia telat ternyata mereka sudah dibawa kerumah sakit.
Sampai dirumah sakit Nathan mencari Beby, dilihatnya Beby menangis dalam pelukan sahabatnya di depan ruang IGD.
"Beby,, " panggilnya.
Beby mendongak, saat melihat Nathan dia menghambur ke dalam pelukan Nathan, Beby bingung mau menghubungi siapa, dari kecil Keluarga yang dia punya hanya Naina dan Vania.
"Hiks,, Abang,,, Bunda,, kakak,," tangis Beby.
Nathan mengusap usap punggung Beby, memeluknya dengan erat, memberikan kekuatan pada gadis kecilnya.
"Semua ini gara gara Beby,, hiks,,Bunda dan kakak jadi seperti sekarang."
Seorang Dokter keluar dari ruang IGD wajahnya tampak kusut,Nathan bisa merasakan pasti Dokter akan menyampaikan kabar buruk.
"Bagaimana keadaan Bunda dan Kakak saya Dok?" tanya Beby.
"Mohon maaf Nona Vania tidak bisa di selamat kan , luka Nona Vania terlalu parah, kemungkinan Nona Vania sudah meninggal sebelum dibawa kemari." jelas Dokter.
"Apa,,, Kakak,," kesadaran Beby langsung hilang.
"Beby,,,!" teriak Feli dan Lia.
Nathan yang berbeda di sebelah Beby langsung menangkap tubuh Beby, kemudian di menggendong Beby membawa ke sebuah ruangan yang memang khusus untuk keluarga nya.
Saat sadar Beby kembali menangis, memanggil Bunda dan Kakaknya, dia memaksa Nathan agar mengantarkannya untuk melihat Jasad kakaknya.
Perlahan Beby membuka kain yang menutup wajah Vania, wajah cantiknya sekarang sudah pucat pasi, Beby memeluk jasad kakaknya, kakak yang selama ini sudah bekerja keras demi kebahagiaan dirinya.
"Kakak,,, kenapa ninggalin Beby, nanti siapa yang akan jaga Beby."
"Jangan tinggalin Beby kak, kalah kakak bangun Beby janji tidak akan manja lagi, Beby tidak akan bangun telat lagi."
"Bangun Kak,,,"
Beby terus memeluk jasad kakak nya sambil terus mengajak nya bicara, dia belum bisa menerima jika Vania meninggalkan dirinya untuk selama lamanya.
"Pokoknya aku mau kakak bangun,,!"
Nathan menarik tubuh Beby dengan pelan, kemudian memeluknya dengan pelan.
"Sudah ya,, jangan Nangis, relakan Vania."
"Aku tidak mau Bang,, pokoknya kakak harus bangun."
"Kakak tidak boleh meninggalkan Beby."
Feli dan Lia sudah ikut. menangis dari tadi, mereka juga merasa kehilangan sosok Vania, Vania adalah sosok yang sangat baik, mereka berdua juga sudah menganggap Vania seperti seorang kakak.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ya Allah😭😭😭😭😭😭 Siapa sih orang yg dendam sama Beby??? Semoga Nanthan dapat menemukan org yg melanggar Vania🤲🏻🤲🏻
2023-01-29
1
Qaisaa Nazarudin
OMG semoga Vania baik2 saja,mana sih Nathannya?? katanya jemput beby kok gak nyampe2 sih🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-01-29
0
Umiie'ne Naza
Seharunya jangan mati tor Vania kasihan blm bahagia kah Ya
2022-10-14
1