❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Happy reading guys 😘😘😘
"Ihh,,, om bukan patung kan?" tanpa rasa takut Beby menyentuh wajah pria tersebut menarik sudut kedua sudut bibir pria tersebut.
"Hihihi,,, patung kok tampan begini ya?"
"Saya bukan patung."
"Daebak,,,,, patung nya bisa bicara." seru Beby dengan girang.
"Maaf Nona disini bukan tempat bermain." ujar asisten pria tersebut.
" Yang bilang Beby sedang bermain siapa?"
"Ponsel Tuan,,," Asisten pria tersebut memberikan ponselnya jatuh dan di injak Beby.
Pria tersebut menatap Beby yang masih memakai seragam sekolah, dan dari seragamnya itu dia tahu kalau Beby sekolah di sekolah miliknya.
Pria yang bernama Archie Nathanael Romanov menatap tajam ponselnya yang sudah hancur layarnya, Beby yang ikut melihat ponsel Nathan menganga kok bisa sehancur itu padahal kan hanya ke injak sedikit pikir beby.
"Om,,," Cicit Beby pelan, Nathan menatap Beby tajam, dia paling tidak suka pada gadis manja, cengeng namun entah mengapa pada Beby dia merasa gemas.
"Hm,,," Nathan hanya berdehem singkat.
"Hehe,,," Beby malah nyengir.
"Om tampan , Beby suka." ucap Beby polos.
Asisten Nathan yang bernama Vano tersenyum, baru kali ada gadis yang berani blak blakan bilang suka pada Bos nya tanpa merasa takut.
Tidak ada ekspresi apapun dari wajah Nathan, wajahnya tetap datar dan dingin, membuat Beby sedikit takut.
"Om,, Maaf ya." Beby mengatupkan tangannya di depan dada, ekspresi nya benar benar menggemaskan dimata orang yang melihatnya.
"Ganti ponsel saya" ucap Nathan padat singkat dan jelas.
Vano tercengang, hanya ponsel bukan hal yang besar bagi Tuannya, biasanya tidak akan pernah mengurus hal kecil seperti ini. Namun, kali ini Tuannya benar benar ber beda.
"Beby tidak punya uang Om, kalau Beby kasih ponsel Beby nanti Beby tidak bisa main game lagi." Beby berkata sambil memanyunkan bibirnya.
Beby Nampak berpikir kemudian tiba tuba tersenyum lebar.
"Om ponselnya aku ganti pakai permen ya?" Beby mengambil permen lollipop dari saku seragamnya pemberian kakaknya tadi pagi.
"Saya tidak mau." tolak Nathan.
"Tapi Beby tidak punya Uang, kalau minta bunda kasihan, Mau ya Om Beby ganti ponselnya dengan permen ya,,,ya,,," Beby mengeluarkan jurus puppy eyesnya membuat semua orang tidak tega kepadanya, ingin sekali Vano membantunya. Namun, dia tahu tabiat bos nya bisa gawat kalau dia ikut campur.
"Saya mau kamu sebagai gantinya." bisik Nathan di telinga Beby membuat Beby sedikit merinding.
Tanpa menunggu jawaban Beby Nathan segera meninggalkan Beby sendiri yang masih mencerna ucapan Nathan.
"Sayang Beby ngapain disitu nak?" tanya Bundanya halus.
"Hehe,,, Lihat lihat saja Bun." jawab Beby.
"Sudah selesai Bunda ketemu sama kakak?" tanya Beby.
"Sudah nak, yuk pulang." ajak Naina pada Beby.
"Beli Es krim dulu ya Bun."
"Tapi jangan banyak banyak ya nak, nanti kamu pilek lagi loh."
"Oke Bundanya Beby."
"Itu bukan Bunda Beby tapi bunda Vania dek." Vania yang baru datang di belakang Bundanya, tadi dia menyusul Bundanya karena ingin bertemu dengan Adik kecilnya itu.
"Ihhh,,, Bundanya Beby bukan Bundanya kakak." Beby menghentakkan kakinya karena kesal pada Vania.
"Bukan,, Bunda ini Bundanya kakak ya." Vania makin menggoda Beby.
"Aku marah sama kakak."
"Biarin nanti kalau marah kakak tidak akan belikan Beby permen lagi."
"Bunda,,, kakak nyebelin tuh."
"Vania sudah nanti Adik kamu nangis loh." Naina memperingati Vania.
"Huwa,,,,, Bunda,,," Baru juga bilang Beby sudah menangis, dia memang manjanya tidak ketulungan.
"Maafin kakak ya dek nanti pulang dari kantor kakak bawain permen yang banyak mau?" Vania membujuk Adiknya.
"Promise,,!"
"Promise,,,"
"Baiklah Beby maafin, asal belikan Belikan Beby permen yang banyak."
"Makasih Adik kecilnya kakak." Vania Memeluk Beby.
"Beby sudah besar kak bukan anak kecil lagi " ucap Beby dengan kesal, semua orang selalu saja menganggap nya ank kecil dan dia tidak menyukai itu.
Tanpa mereka sadari ada seorang yang memperhatikan mereka dengan senyum yang tidak bisa di artikan.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Di ruangan mewah Nathan tersenyum memperhatikan layar ponselnya. "Your Mine Beby."
"Ternyata kamu adalah adik dari karyawan disini Dear "
"Vano,, atur pertemuan dengan Bunda Beby " perintah Nathan pada Vano.
"Maaf Tuan, siapa ya Bundanya Beby?" tanya Vano.
Nathan menatap Vano tajam, membuat nyali Vano menciut seketika, segera saja dia pergi dari ruangan Tuannya untuk melakukan tugas yang harus segera dia lakukan.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Beby tiba dirumah hampir jam lima sore, setelah pulang dari perusahaan tempat Naina bekerja Beby mengajak Bundanya main ke Time zone dulu.
Keasyikan bermain Beby sampai lupa pulang, diajak pulang berkali kali jawabannya selalu 'Sebentar lagi Bunda.' Sementara Naina tidak tega untuk memaksa Beby.
"Sayang langsung mandi ya nak,,biar ngantuk nya hilang." ucap Naina pada Beby sambil mengelus puncak kepala Beby yang rebahan di pahanya.
"Tapi Beby pengen bobo Bunda." rengek Beby, sekarang dia benar benar mengantuk.
"Tidak baik anak gadis tidur jam segini, nanti jodohnya di ambil orang."
"Biarin aja Beby gak punya jodoh kan bisa selamanya sama Bunda."
Naina merasa terharu dengan ucapan Putrinya, walau Beby tidak lahir dari rahimnya. Namun, dia menyayangi sama seperti dia menyayangi Vania.
Dalam hatinya dia takut, bagaimana jika seandainya beby tahu kalau dirinya bukanlah ibu kandungnya, bagaimana jika Beby tahu jika ibu kandungnya telah memberikan dirinya secara cuma cuma.
Tidak dapat dia bayangkan bagaimana sakitnya perasaan Beby, dia tidak ingin Beby merasakan sakit hati, Naina takut jika suatu saat nanti Beby akan kecewa kepada nya.Tidak terasa air mata Naina menetes, banyak ketakutan ketakutan yang dia rasakan.
Beby mendongak menatap Bundanya "Bunda Nangis?"
"Tidak sayang Bunda tidak menangis, ini hanya kelilipan saja kok." jawab Naina berbohong.
"Bunda jangan nangis, jangan sedih sedih," Beby mengusap air mata Naina,dan itu membuat air mata Naina makin deras.
"Sayang jika nanti bunda tidak ada Beby tidak boleh sedih ya nak" Naina berkata sambil menangis menatap Beby dengan penuh kasih sayang.
"Bunda mau ninggalin Beby?" suara Beby sudah mulai serak.
"Beby tidak mau pisah sama Bunda, Beby sayang Bunda."
"Bunda tidak akan meninggalkan Beby, hanya saja tidak ada yang tahu pada takdir, dan jika saat itu tiba Beby harus bisa jaga diri Baby baik baik ya saya sayang."
"Huwa,,, Beby tidak pokoknya pisah sama Bunda, pokoknya beby cuma mau sama Bunda dan kakak titik." tangis Beby sudah pecah.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
Makasih buat kalian yang sudah baca makasih banyak ya❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Tau dirinya udah besar,udah klas 3 SMA juga,Tapi masih aja cengeng kayak anak klas 3 SD 🤣🤣🤣
2023-01-29
0
bunda s'as
lanjuuut
2022-09-05
1
Itarohmawati Rohmawati
lanjut yaa
2022-09-04
1