❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Happy reading guys 😘😘😘
Naina mengajak Vania berbicara berdua dalam kamar Vania, takutnya nanti mengganggu tidurnya Beby.
"Vania,, "Naina menarik nafasnya kasar.
"Bunda ada masalah?" tanya Vania, tidak seperti biasanya, Bundanya seperti sedang menghadapi masalah besar.
"Bunda takut Vania,," tangis Naina pecah.
"Bunda takut menyakiti perasaan Beby, Adikmu itu terlalu polos untuk menghadapi kenyataan ini."
"Bunda tenang ya,, Beby tidak akan pernah tahu kalau dia bukan anak kandung Bunda, selama ini tidak ada orang yang mengetahui nya kan."
Naina menggelengkan kepalanya " Tidak Vania, tadi Bunda makan malam dengan Tuan Nathan,dan dia mengetahui semuanya."
"Tunggu, maksud Bunda Tuan Nathan bos aku di kantor?" tanya Vania.
"Iya Vania."
"Apa hubungannya dia dengan semua ini Bunda?"
"Dia meminta Beby."
"Meminta Beby?"
"Iya Vania,jika Bunda tidak memberikan nya maka dia akan memberi tahukan Beby semuanya."
"Ada hubungan apa Beby dengan Tuan Nathan ya Bun?"
"Bunda juga tidak tahu Naina, Bunda Bingung kalau sampai Beby mengetahui semuanya, Bunda tidak membayangkan bagaimana sakitnya perasaan Beby."
Vania heran seorang Tuan Archie Nathanael Romanov menginginkan Adiknya,dimana dia mengenal Adiknya, biasanya dia kan paling anti dengan perempuan apalagi perempuan cengeng dan manja, itu semua ada pada diri adiknya.
Apakah adiknya melakukan sesuatu yang membuat tuan Nathan marah, pikir Vania.
" Dimana Tuan Nathan mengenal Beby? "
"Bunda juga tidak tahu Van."
"Apakah Mungkin saat Bunda membawa Beby ke kantor?"
"Bisa jadi."
"Vania juga tidak tahu Bun, jika orang yang kita hadapi adalah Tuan Nathan, dia bukanlah orang bisa kita lawan." ucap Vania lesu.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Pagi pagi sekali Beby sudah duduk manis di meja makan, tidak seperti biasanya dia yang harus selalu Bundanya bangunkan kali ini dia bangun sendiri.
"Kok tumben Adik kecilnya Kakak ini bangun tanpa di bangunkan terlebih dahulu." Ucap Vania dari dapur sambil membawa sereal dan susu untuk Beby.
"Ish,,,kan Beby sudah bilang kalau Beby sudah besar bukan anak kecil lagi."
"Iya iya Adik kakak sekarang sudah besar."
"Beby mulai hari ini sekolahnya berangkat bersama Bang Nathan ya,,," ucap Naina pada Beby.
"Bang Nathan?" tanya Beby.
"Iya,,"
"Emm,,, aku mau sama Bunda saja." rengek Beby.
"Bunda harus mengurus toko kue sayang." Naina mencoba membujuk Beby.
Dengan sedikit terpaksa akhirnya Beby mengangguk.
"Anak Pintar,,,"
Setelah sarapan Beby keluar ternyata di depan sudah ada sebuah mobil sport berwarna hitam, orang yang ber ada di mobil itu keluar saat melihat Beby.
"Om tampan,,,!" seru Beby.
Dia segera menghampiri Nathan, Nathan memang sengaja menjemput Beby sesuai dengan ke inginan nya.
"Om kesini mau ketemu siapa?"tanya Beby.
"Hm,,, mau ketemu kamu."
"Om tahu dari mana rumah Beby?"
"Nak Nathan sudah datang?" ucap Naina yang baru datang, dia membawakan kotak bekal punya Beby.
"Hm,," dehem Nathan singkat.
"Beby berangkat sama Bang Nathan ya nak,," Naina mengelus puncak kepala Beby, kemudian mencium puncak kepala nya.
Nathan segera membukakan pintu mobilnya untuk Beby.
"Jangan Nakal, jangan jajan sembarangan, pulang tunggu Bang Nathan ya nak,,," Naina berkata dengan mata yang berkaca-kaca,entah mengapa hatinya tidak tenang, seakan akan dia tidak akan bertemu dengan putri nya lagi.
Beby keluar lagi dari mobil Nathan kemudian memeluk Bundanya dengan erat.
"Sayang,,, jaga diri baik baik ya nak, jangan percaya pada siapapun kecuali Bunda, kak Vania dan Bang Nathan ya nak."
"Apapun yang terjadi Beby harus yakin dan percaya kalau Bunda selalu menyayangi Beby." Beby mencerna setiap Ucapan Bundanya,mengapa Bundanya berkata seolah-olah akan berpisah dengannya.
"Jangan pernah tinggalkan Beby Bunda."
"Bunda tidak akan pernah meninggalkan Beby, Bunda akan selalu ada dalam hati Beby."
"Tidak Beby mau Bunda disisi Beby."
"Sudah siang sekarang kamu berangkat sekolah ya nak, nanti terlambat loh." dengan pelan Naina mendorong tubuh Beby kedalam mobil Nathan.
"Nathan,, Bunda Mohon, tolong jaga Beby, entah mengapa firasat Bunda tidak tenang, jika Bunda pergi jaga Beby, jangan biarkan orang menyakiti nya, Bunda Mohon,," Naina mengatupkan kedua tangannya memohon pada Nathan.
"Tanpa Bunda Minta aku akan menjaga Beby."
"Terimakasih."
Nathan memasuki mobilnya, kemudian meninggalkan rumah Naina, dia sedikit kepikiran dengan ucapan Naina, dia seakan menitipkan Beby kepadanya.
"Om tampan kenal Bunda?" tanya Beby.
"Hm,,"
"Ihh,,, Om sariawan ya ?" tanya Beby cemberut.
Nathan menolehkan kepalanya ke arah Beby
"Jawabnya hanya Hm,, hm,, pasti mulutnya sakit ya?"
Jadi Beby mengira dirinya Sariawan gara gara tidak banyak bicara, ada ada saja memang Beby.
"Jangan panggil Om Beby." Nathan berkata dengan pelan namun masih di dengar oleh Beby.
"Lalu Beby harus panggil apa?"
"Hm,,,"
"Ihh,, kok hm lagi sih, masak Beby harus panggil Hm,, hm sih."
Nathan yang memang tidak banyak bicara sedikit bingung menanggapi Beby, tapi dia sangat gemas dengan semua tingkah Beby.
"Abang." ucap Nathan singkat.
Beby yang memang polos, menatap Nathan dengan bingung, tidak mengerti mengapa Nathan berkata Abang.
"Beby panggil aku Abang." jelas Nathan.
"Oh,,,, Beby panggil Bang Nathan."
"Hm,,"
Sampai di depan sekolah, mata Beby langsung berbinar, Beby sangat suka sekolah karena dia akan bertemu dengan sahabatnya.
Nathan mencegah tangan Beby saat hendak keluar dari mobilnya, Beby menatap bingung Nathan.
"Ini,," Nathan memberikan Beby Black card pada Beby.
"Apa ini?" tanya Beby.
"Uang jajan buat Beby." Beby mengambil Black card yang Nathan berikan membolak balikkan nya, Nathan bilang uang jajan, ini kan kartu bukan uang pikir Beby.
"Tapi Bunda sudah memberikan uang jajan buat Beby." dia memperlihatkan uang lima puluh ribuan pada Nathan.
"Memang ini bisa dibuat jajan sama Beby." ucap Beby dengan polosnya menunjukkan Black card yang Nathan berikan.
Nathan memperhatikan Beby, kemudian mengambil sejumlah uang dalam dompetnya memberikan pada Beby.
"Ini kebanyakan Bang." Nathan memberikan Beby uang seratus ribuan sebanyak tiga puluh lembar.
"Bawa saja kalau kurang kamu hubungi Abang ya,," Beby hanya mengangguk lucu kemudian meletakkan Uang dan Black card nya kedalam tasnya.
'Cup ' Nathan mencium kening Beby.
"Ingat pulang nya tunggu Abang." ucap Nathan.
"Oke,,,dada Abang,,,"
Beby dengan semangat berlari menuju kelasnya.
"Tertawa lah dahulu sebelum Malaikat Maut menjemput mu." ucap seorang berpakaian serba hitam di dalam mobil container dengan licik.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Eliawati
semangat thor up nya
2022-09-09
0
Ludhafi Permatasari
semangat terus Thor
2022-09-08
0
bunda s'as
siapa tuh ... bikin tambah kepo ... okey lanjut ...😘😘
2022-09-08
0