SPB. Bab 5

Rosita memandang ke kanan dan ke kiri seperti orang kebingungan. Sebenarnya dia masih trauma dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Namun, Rosita tidak mau terkurung di kamar seumur hidupnya. Bersama Walter lagi. Dia harus melakukan sesuatu agar bisa mengembalikan kehidupan normalnya.

"Rosita!" Seorang sekuriti memukul pundak Rosita hingga membuatnya kaget. Sampai-sampai tas jinjingnya terlepas. Bukan hanya Rosita saja yang kaget. Sekuriti itu sendiri kaget melihat Rosita kaget seperti itu. Tidak seperti biasanya.

"Ada apa?"

"Aku lagi melamun," dustanya agar tidak ketahuan.

"Sepertinya kau sedang memikirkan pria yang ikut bersamamu tadi," sahut sekuriti tersebut.

"Anda melihatnya?"

"Sekilas. Siapa dia? Ini pertama kalinya aku melihatmu membawa pria ke kamar. Kau di ancam olehnya? Kita bisa lapor polisi jika memang benar dia pria ayang jahat."

"Tidak perlu. Dia atasan di tempatku bekerja. dia pria baik," bela Rosita. "Aku mau ke sana dulu. Permisi."

"Baiklah. Hati-hati Rosita!" teriak Sekuriti tersebut sebelum memutar tubuhnya dan pergi berlawanan arah.

Rosita berhasil tiba di mini market dan membeli beberapa sayuran dan juga ikan. Hatinya merasa lega karena tidak ada hal buruk yang terjadi.

"Mungkin hanya perasaanku saja. Mereka musuh Tuan Walter. Mereka tidak kenal denganku," gumam Rosita di dalam hati. Ia meletakkan keranjang belanja di meja kasir sebelum memandang ke jendela. Kasir di depan sibuk menghitung belanjaan Rosita yang jumlahnya lumayan banyak.

"Kenapa tiba-tiba aku merasa takut untuk menyebrang jalan ini?" gumam Rosita di dalam hati.

"Nona, ini total belanjaan anda." Kasir itu memberikan struk total belanjaan Rosita.

Rosita menerima struk tersebut dan membacanya dengan saksama. Dia tersenyum sebelum mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar belanjaannya.

"Terima kasih, Nona," ucap kasir tersebut. Rosita hanya menjawab dengan anggukan. Dia cepat-cepat pergi meninggalkan mini market agar bisa segera tiba di apartemen.

Langkah Rosita terasa berat. Ia merasa ada sosok yang mengikutinya dari belakang. Tidak mau mendapatkan masalah lagi, ia mempercepat langkah kakinya. Kedua matanya melebar ketika melihat seorang pria memegang belatih dan menatapnya dengan tatapan menakutkan.

"Aaaahhh!"

"Tenanglah." Tiba-tiba terdengar bisikan Walter. Pria itu memegang perut Rosita dengan erat.

Rosita memejamkan matanya ketika tubuhnya berputar di buat Walter. Tanpa sengaja kakinya yang mengarah ke depan itu telah membantu Walter mengajar musuhnya. Ujung high heels Rosita mendarat di wajah musuh bahkan membuat belatih pria itu terlepas.

Walter tersenyum melihat musuhnya kehilangan senjata sebelum menurunkan Rosita. "Kerja yang bagus. Lumayan juga," puji Walter sebelum menghajar pria asing tersebut.

Rosita diam memandang Walter yang kini sedang menghajar pria misterius tersebut. Rosita masih sempat-sempatnya melirik belanjaannya ketika dia merasa sesuatu menetes.

"Telurku pecah!" teriaknya histeris. "Aku rugi banyak." Rosita memeriksa semua telur yang baru saja dia beli. " Semua pecah. Huaaa."

Walter yang baru saja selesai menghajar musuh hanya bisa menghela napas panjang. "Bisa-bisanya dia memikirkan telur," gumam Walter di dalam hati.

...***...

Bantuan dari Fabio datang di saat yang tepat. Ketika musuh yang lain kembali muncul dengan jumlah yang banyak. Di saat itu mereka datang dan mengalahkan semuanya tanpa sisa. Walter sendiri tidak lagi turun tangan. Pria itu membawa Rosita masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan lokasi apartemen.

"Tuan, kita mau ke mana?" tanya Rosita ketika sudah belasan menit mereka ada di dalam mobil.

"Bukankah kau belum makan? Kita akan makan," jawab Walter tanpa memandang.

"Tapi, saya bisa masak sendiri. Sayuran dan ikan yang saya beli. Kenapa anda buang tadi?"

"Semua sudah kotor terkena telur yang pecah. Kenapa juga aku membeli telur sebanyak itu?" protes Walter. Pria itu masih tidak habis pikir ketika tadi melihat bungkus belanjaan Rosita yang dipenuhi cangkang telur.

"Saya suka buat omelet, martabak telur dan beberapa cemilan membutuhkan banyak telur. Apa salah saya membeli banyak telur?" protes Rosita gantian.

"Apa kau tinggal sendiri di apartemen itu?"

"Ya. Saya mendapatkan apartemen itu dari hasil menjual rumah orang tua saya. Hidup di desa tidak sebaik hidup di kota. Waktu itu menurut saya seperti itu. Tetapi, makin ke sini saya berpikir kalau hidup di desa jauh lebih baik dari hidup di kota. Sebagai seorang wanita, hidup di kota itu terasa berat." Rosita membuang tatapannya ke arah lain.

"Dimana kedua orang tuamu?"

"Mereka sudah tua. Mereka pergi di saat kakakku yang pertama menikah."

"Kau masih memiliki saudara?"

Rosita mengangguk pelan. "Sayangnya kakakku ikut bersama suaminya ke luar negeri. Sepertinya dia memiliki kehidupan yang nyaman di sana. Karena terlalu nyaman sampai lupa kalau dia masih memiliki adik," keluh Rosita dengan mata berkaca-kaca.

"Kisah yang menyedihkan," ujar Walter. "Lalu, dari mana kau mendapatkan uang untuk belanja?"

Rosita mengeryitkan dahinya. "Untuk apa anda mewawancarai saya, Tuan? Apa itu penting bagi anda?"

Walter tersadar. Dia sendiri tidak menyangka bisa sepeduli ini terhadap Rosita. Pria itu berdehem dan memasang ekspresi dingin ciri khasnya.

"Kau ini karyawanku. Jelas saja aku harus tahu. Jadi, jika nanti kau membawa Kabir aset penting, aku tahu kemana harus mencarimu," dusta Walter asal saja.

Rosita hanya membisu. Wanita itu melempar tatapannya keluar jendela. "Kakak. Kenapa tiba-tiba aku merindukannya. Apa kabar dia sekarang?" gumam Rosita di dalam hati.

Terpopuler

Comments

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Jadi penasaran dengan kakaknya Rosita
Siapa ssbenarnya kakak Risita?

2022-09-17

3

Riyanti

Riyanti

Ada misteri dibalik kisah hidup Rosita dan kakaknya 🤔

2022-09-10

2

Aily Nursehati

Aily Nursehati

ko aku merasa Kaka nya bukan bahagia..tp malah sebalik nya 🤭

2022-09-08

3

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 79 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!