Hari begitu cepat berlalu, tidak terasa mereka hampir menyelesaikan tugas KKN.
Dan siapa sangka juga jika dalam masa itu hubungan Nathan dan Nathalia semakin dekat. Mereka seolah tidak bisa jauh satu sama lain.
" Nathalia, apa kau serius menjalin hubungan dengan Nathan?" Tanya Bella.
" Nathan itu lucu. Dia selalu bisa membuat mood ku berubah. Aku juga tidak bisa terlalu jauh darinya. Kita seperti saudara yang terpisah dan selalu ingin bersama." Ucap Nathalia.
" Saran aku jangan kamu terlalu cepat percaya pada seseorang yang baru kamu kenal. Ya walaupun kalian sudah bersama selama 3 bulan ini. Tapi menurutku kalian terlalu cepat menyatakan cinta kan?" Imbuh Elsa.
" Hmm kau benar. Tapi jujur, aku merasa ada sesuatu dalam hatiku yang mengatakan bahwa Nathan adalah orang baik."
" Ya semoga saja apa yang dikatakan hatimu benar." Ucap Bella sambil memeluk Nathalia.
Elsa juga mendoakan hal yang sama, dia bergabung bersama dengan kedua sahabatnya itu.
Nathalia, Elsa dan Bella adalah temen sejak mereka duduk di bangku SMP. Entah kenapa mereka selalu saja masuk kedalam sekolah, bahkan selalu masuk kedalam satu kelas yang sama.
Orang tua mereka bahkan ikut menjalin hubungan persahabatan seperti anak anak mereka.
Karena lama nya persahabatan itulah, ketiga berjanji untuk saling menjaga satu sama lain. Termasuk menjaga dari makhluk yang bernama laki laki.
Di sisi lain Olaf yang tanya juga menaruh hati kepada Nathalia sedang berbincang-bincang dengan Nathan.
" Kalau aku boleh tahu sebenarnya kamu datang dari planet mana?"
" Kenapa?, jika aku menjawab aku datang dari Arendelle apa kamu akan percaya?" Tanya Nathan sambil tersenyum gila karena pertanyaan Olaf.
" Ya mana tahu jika kamu benar-benar dari sana maka aku akan sangat berbahagia dan memintamu untuk menuntunku kembali karena aku sedang dalam misi mencari Anna yang hilang."
" Uwow, bukankah kau adalah sahabatnya. Kenapa kau bisa kehilangan Ana?"
" Ya, karena saat itu ana terlalu banyak menghabiskan waktu bersama dengan Kristoff, dan Elsa yang sudah terbang ke dunia manusia dan menjadi Elsa yang sekarang bersama kita, membuat merasa kesepian sehingga aku mengikuti jalan yang dipilih oleh Elsa."
" Dan sekarang kamu merindukan Arendelle dan Ana?" Nathan mencoba menerka-nerka apa yang ada di dalam pikiran Olaf.
" Ya."
" Satu pertanyaan Olaf."
" Ehem."
" Bagaimana caranya manusia salju berubah menjadi manusia sungguhan?"
Olaf menatap tajam Nathan sebelum akhirnya dia menjitak kepala Nathan.
Pletak ...!!!!
" Dasar panci gosong. Apa dari tadi kamu menganggap perkataanku itu sebuah kebenaran?"
" Kau sendiri kan yang bilang."
" Ah dasar semvak." Keluh Olaf.
" Hahahaa..., oke oke. Sekarang begini sebenarnya tanpa aku memberitahumu pun kamu sudah tahu kalau aku dan kamu sama-sama dari planet bumi kan?"
" Aku tahu, maksud ku kamu dari belahan bumi mana sehingga dengan mudah mendapatkan hati Nathalia yang selama ini dikenal sangat sulit untuk didekati." Terang Olaf sambil mengingat momen di mana dia berusaha untuk menjadi orang yang paling dekat dengan Natalia namun berujung dengan persahabatan mereka.
" Wah kalau begitu aku harus mendapat predikat lelaki teristimewa karena sudah berhasil menaklukkan hati Natalia."
" Wuh, itu sih maunya kamu." Ucap Olaf.
" Btw, apa yang membuatmu bisa mendapatkan hati Nathalia?. Apa ada semacam mantra atau kata-kata aja biar kamu ucapkan kepada Natalia?"
" Tidak, aku hanya punya api yang dapat melelehkan hatinya yang membeku." Ucap Nathan sambil memperagakan bagaimana rupa dan wujud es yang mencair serta meleleh.
" Cih sejauh yang aku tahu tidak ada yang sakti selain Ana yang dapat membuat dirinya sendiri terbebas dari jantung beku."
" Haha tentu saja kamu membelanya bukankah dia adalah salah satu sahabatmu juga."
" Sudah lah kenapa kamu selalu saja membahas tentang film itu?"
" Apa lagi yang ingin kamu ketahui?" Tanya Nathan.
" Tidak ada, aku hanya ingin tahu itu saja. Bagaimana kamu bisa mendapatkan hati Natalia dengan mudah."
" Olaf sepedanya aku tidak tahu apa yang membuatku begitu tertarik dengan Natalia, dan bicara soal dia tiba-tiba ada kupu-kupu yang bergejolak di dalam hatiku yang menari-nari seakan-akan mewakili perasaanku yang sangat merindu padanya."
" Oh astaga apa sekarang kau menjadi buncin?"
" Kau benar Olaf. Bucin. Ah...., aku menjadi bucin." Pekik Nathan.
Olaf yang merasa bahwa Nathan akan mulai bertingkah lebai karena terkena paparan virus bucin memilih untuk pergi dan kembali ke tempat peristirahatan karena besok mereka akan kembali ke kota mereka.
" Hei Olaf kamu mau kemana?" Tanya Nathan setengah berteriak karena Olaf sudah sedikit lebih jauh darinya.
" Aku tidak ingin dekat-dekat denganmu karena aku takut akan terpapar virus bucin sepertimu."
" Hei bucin itu menyenangkan ayolah aku akan menularkan nya padamu."
" Big no.."
Olaf segera berjalan menjauh tanpa mendengarkan teriakan dari Nathan lagi.
Olaf sengaja melewati tempat dimana Nathalia dan kedua temannya beristirahat.
Dan Olaf sangat senang ketika melihat Nathalia ada di dekat jendela dan sedang tersenyum menatap bulan.
" Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan Nathalia. Dan aku akan terus mengawasi Nathan. Aku tidak akan membiarkan dia menyakitimu ataupun membuatmu terluka walaupun hanya seujung kuku saja yang dia sakiti."
Olaf kemudian memilih kembali ke rumah peristirahatan nya karena tidak ingin teman-temannya mengetahui bahwa dia sedang melihat Nathalia.
Ya sampai detik ini tidak ada yang tahu bahwa sebelumnya Olaf mencoba untuk mendekati Nathalia, tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya Olaf juga menyimpan rasa terhadap Natalia.
Namun nyatanya perasaan yang dirasakan oleh tidak terbalas dan Natalia sekarang sudah menjadi milik Nathan.
Keesokan harinya...
Semuanya berpamitan kepada seluruh penduduk desa, kepala desa sangat berterima kasih kepada mereka karena berkat kedatangan mereka segala pekerjaan di desa itu menjadi sangat terbantu dan sekarang para penduduk desa itu sudah bisa menggunakan alat-alat modern yang dibawa serta diciptakan oleh mahasiswa KKN.
Dalam perjalanan pulang tentu saja adalah hal yang paling menguntungkan bagi Nathan dan Natalia.
Mereka bisa saling berdekatan dan menghabiskan waktu bersama.
" Anggap mereka semua adalah nyamuk nyamuk nakal yang sebentar lagi akan di gigit cicak di dinding." Bisik Nathan yang membuat Natalia tertawa geli.
" Ini kan mobil, mana bisa menganggap mereka nyamuk, mereka itu besar, para cicak pasti sudah kabur dulu sebelum memakan mereka." Ucap Nathalia.
" Ya namanya juga perumpamaan." Ucap Nathan.
" Haha iya deh asal kamu senang."
" Tapi aku senang jika kamu senang."
" Kalau begitu ayo kita saling bersenang-senang."
Nathan dan Nathalia selalu menemukan cara untuk menciptakan rasa bahagia dalam hati masing masing.
" Aku akan selalu merindu mu. Kamu seperti obat dari rasa yang jauh ada di relung hati terdalam." Pekik Nathan saat melihat Nathalia tertidur.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments