"Apa Bapak tau kenapa Bapak harus jadi guru BK di sini?
"Kamu mau bilang biar saya bisa ngurusin kamu yang bandel ini, gitu?
"Dih bukan kali Pak, pede banget! Karena kalau Bapak jadi chef, pasti makannya nggak bakalan enak!"
"Kamu ngeremehin saya?"
"Manisnya gula di dapur aja udah diambil Bapak semua!"
___
"Apa ini Jill?" tanya lembut Shirleen, meski dalam hatinya sudah terselip kecurigaan.
Sekolah saja baru dimulai tiga hari, namun surat pemanggilan orang tua malah sudah dirinya dapatkan, Shirleen menghela napasnya pelan kala melihat isi surat yang dihadiahkan Jill, putri bungsunya ini memang benar-benar istimewa menurutnya.
"Baiklah, nanti Mama yang akan datang!" ucap Shirleen.
"No!" tolak Jill langsung, "Berikan itu ke Papa, aku mau Papa aja yang datang."
"Kenapa? Papamu kan harus kerja!"
"Papa harus melihat sesuatu!" sahut Jill bersemangat, kemudian ia bersenandung riang menuju kamarnya di lantai atas, semenjak pindah sekolah ini adalah kali pertamanya dia pulang ke rumah utama.
Jarak rumah utama dan sekolah Jill memang cukup jauh, jadi Jason membelikan sebuah apartemen yang lumayan mewah di pinggiran kota sebagai tempat untuk Jill beristirahat. Jadi Jill bisa pulang ke rumah ataupun pulang ke apartemen, hal itu tentunya akan memudahkan hidup putrinya itu.
"Ada apa dengannya?" gumam Shirleen yang kebingungan akan sikap Jill. Ia mengira, mungkinkah Jill berniat untuk menekan Jason lagi, mengingat putri bungsunya itu pernah berkata tidak mau lagi bersekolah jika bukan di tempat yang sama dengan Jio.
Jill sudah selesai membersihkan dirinya, saat ia keluar dari kamar mandi ia menemukan Jio yang sudah berbaring di ranjangnya dengan wajah yang tidak mengenakkan.
"Paan sih Yo?" tanyanya sembari melangkah menuju walk in closet untuk berganti pakaian.
"Jill, Papa tega banget deh misahin lo dari gue!" keluh Jio, ia sungguh rindu dengan adiknya itu, tapi mau bagaimana lagi, ia juga tidak bisa membantah keputusan Papanya.
Tidak ada jawaban meski Jill mendengar apa yang dikeluhkan Jio.
"Tiga bulan lo di Turki apa nggak cukup?"
Jio ini memang sedikit manja, dengan kedua orang tuanya, Misca, Jacob, dan bahkan Jill pun ia begitu manja, namun meski begitu Jio adalah si jenius dari keluarga Adrian.
Sedang Jill, gadis itu adalah bad girl di sekolahnya, tidak kenal takut akan apapun, dan selalu menjadi biang onar baik di rumah maupun di sekolah. Sifatnya, benar-benar berbanding terbalik dengan kembarannya Jio yang terkenal dingin di luar namun manja jika sudah bersama keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Jill menatap gemas saudara kembarnya itu saat sudah selesai berganti pakaian, lalu dengan tanpa aba-aba mencubit pipi Jio membuat sang empunya meringis sakit.
"Jiooo Jiooo!" manja Jill sembari menguyel-uyel pipi Jio. Keduanya memang sangat dekat, bahkan jika orang lain yang tidak tau kalau mereka adalah saudara kembar pasti mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih yang selalu bersama. Apa lagi dengan wajah keduanya yang tidak begitu mirip. Jill lebih mewarisi wajah Jason Papanya, dari sekian banyak yang Shirleen punya mungkin hanya mata coklat itulah yang Jill warisi dari Shirleen, bahkan sifatnya pun benar-benar persis Jason. Sementara Jio, benar-benar duplikatan Shirleen secara fisik.
"Aahhh Jill!" lalu Jio mengambil tangan Jill dan membawanya ke dalam pelukan, "Nantangin yaaa!" kali ini Jio mendekap erat tubuh Jill, sehingga adiknya itu susah untuk bergerak.
"Yo lepas, lo nggak nanggung banget gimana sih, gue kan cuma nguyel pipi, sadis emang lo jadi abang!" gerutu Jill sembari berusaha melepaskan diri dari rengkuhan Jio.
"Siapa yang mulai duluan?" tanya Jio bagai tidak mau kalah namun tetap saja ia mengurai pelukannya, kemudian menatap Jill lama seolah benar-benar merindu.
"Apa gue juga ikutan pindah yaaa?" tanya Jio tiba-tiba.
"Nggak boleh!" sahut Jill cepat. Tidak, tidak boleh Jio sampai pindah ke sekolahnya, bisa-bisa dia kembali mencetak korban, karena selama ini korban-korban yang dirinya bully rata-rata adalah ciwi-ciwi yang dengan tidak tau malunya menyukai Jio.
Dan juga, Jio tidak boleh tau kalau dia sedang menargetkan Raiz sebagai calon pacarnya, bisa-bisa Raiz malah mendapat ancaman dari saudara kembarnya ini.
Jio dan Jill itu sama, sama-sama membenci jika salah satu dari mereka ada yang mendekati, Jio cemburu karena nanti takut Jill tidak lagi memperhatikannya, dan Jill pun sama takut kalau kasih sayang Jio padanya akan terbagi. Sekilas mereka memang bagai sepasang kekasih, namun mau bagaimana lagi keduanya harus menerima kenyataan bahwa mereka adalah saudara kandung, kembar pula.
"Kenapa?"
"Eh!" gugup Jill, "Udah, keknya bagus juga kalau kita pisah sekolah, kalau barengan mulu yang ada gue nantinya malah nggak bisa liat lo diganjenin cabe!" jawab Jill beralasan, yah meski itu memang salah satu alasannya.
"Jadi lo ngakuin nih kegantengan gue?"
"Dih, pede!" Jill mendengus kesal, "Gue itu cuma nggak mau ngotorin tangan gue lagi, dasar emang kebiasaan penganut narsisme lo ya!"
"Mending gue narsisme, dari pada lo sadisme?" ledek Jio, karena memang kenyataannya Jill adalah gadis yang mengerikan, menurut sebagian cerita yang dirinya dengar, kembarannya itu persis seperti Papanya di masa lalu. Beruntung Papanya sekarang sudah tobat.
"Dasar Jio sialan!"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
nuraeinieni
benar benar jill gadis bar bar.
kangen kebersamaan shereen dan jason
2022-09-02
0
Windy Lyana
kangen Jason nya blm muncul nich ke uwuan sama Shirlen.
2022-09-02
0