Menghadapi Jilly.

"Apa tidak bisa sehari saja kamu tidak mengganggu ketentraman di sekolah ini?"

"Apa Bapak merasa terganggu? Sama, aku juga!"

"Kalau begitu hentikan!"

"Maksudku terganggu, karena Bapak juga udah ganggu pikiran aku!"

___

"Jilly!" ucap tegas Raiz, ia melihat Jilly dengan santainya berlagak tanpa dosa setelah membanting pintu, memang benar-benar tidak mempunyai sopan santun.

Bahkan Raiz tidak percaya kalau Jilly adalah anak dari Tuan Jason Ares Adrian, meski memang sering beredar rumor kalau Jason adalah orang yang hidupnya tidak suka disentuh namun melihat kelakuan anaknya yang berbanding terbalik sebagai ratunya biang masalah seperti ini, tiba-tiba saja Raiz sungguh miris.

"Apa gue ganggu? Diskusi anda..." tanya Jill dengan tanpa rasa takut.

"Jilly, jaga sikapmu, kami ini adalah gurumu!" Raiz masih sabar, ia menyuruh Winda untuk keluar ruangannya, mengisyaratkan kalau biarlah Jilly menjadi urusannya.

"Apa gue udah berhasil buat lo ngeluh?" sindir Jilly saat Winda hendak berlalu.

"Tidak sopan!" bentak Winda, ia memandang Jilly begitu muak, kalau saja Jilly bukanlah anak dari Jason Ares Adrian, mungkin dirinya sudah menghukum habis-habisan siswinya itu.

Jilly menoleh, lalu ia tersenyum smirk, mendekati Winda dan "Aarggghhh!" suara itu begitu menyakitkan terdengar kala Jilly sudah dengan cepat menjambak rambut Winda.

"Hentikan, apa kau sudah gila?" bentak Winda histeris.

"Kalau udah tau gue gila, jadi ngapain lo cari gara-gara sama orang gila?" ucap Jill santai.

"Jilly, lepas!" Raiz langsung saja menghentikan itu, ia berusaha melepaskan cengkraman tangan Jill di rambut Winda.

Winda lagi-lagi berteriak, beberapa orang yang masih belum pulang dari sekolah mendekat dan langsung membantu Raiz dan Winda.

Jilly berhasil dipegangi oleh Raiz, ia tersenyum smirk kala melihat Winda yang begitu kesakitan.

Bagaimana tidak, Winda bahkan merasakan kulit kepalanya seakan mau lepas. Benar-benar seperti rumor yang beredar, putri bungsu Jason Ares Adrian ini benar-benar mengerikan.

"Jilly!" ternyata yang membentaknya kali ini adalah kepala sekolah. Kepala sekolah baru saja berniat ingin pulang saat mendengar suara gaduh dari ruangan BK, ia langsung menghampiri dan malah mendapati kejadian mengerikan itu.

"Pak, biar saya tangani dulu!" ucap Raiz menenangkan suasana yang mulai tegang.

"Pak Raiz, ini benar-benar tidak bisa dibiarkan!" gerutu Winda yang tampak belum puas, apa lagi ada kehadiran kepala sekolah di sana, ia yakin setelah ini Jilly pasti akan mendapat hukuman untuk lebih mendisiplinkan diri, bukan hanya hukuman seperti tiga hari ini.

"Pak Raiz, saya harap Bapak bisa lebih bijak dalam menanggapi masalah ini." ucap lemah Kepala Sekolah. Dari nadanya Raiz tau, kepala sekolah tengah memberinya peringatan untuk lebih berhati-hati mengingat yang akan dirinya hadapi kali ini adalah anak dari Jason Ares Adrian.

Lalu, Kepala Sekolah membawa Winda keluar ruangan BK, tidak ingin menambah keadaan menjadi semakin rumit runyam.

Tinggallah Raiz bersama dengan Jill di dalam ruangan BK itu, Raiz menutup pintu ruangannya, ia mempersilahkan Jill untuk duduk.

Jika cara hukuman tidak bisa membuat Jill jera, kali ini ia akan mengajak Jill untuk bicara dari hati kehati. Untuk seorang guru BK sepertinya tentu saja ia tau bahwa dirinya akan menghadapi berbagai macam sifat murid-muridnya, namun tidak pernah terbayangkan kalau ia akan menghadapi sifat Jill yang menurutnya sudah diluar batas. Kejadian tadi, benar-benar tidak pantas dilakukan murid pada seorang guru. Membayangkan Winda yang kesakitan, dalam hati Raiz malah tersimpan kekesalan untuk Jill.

"Jilly, apa kau tidak menyesal melakukannya?" tanya Raiz lembut.

"Tidak!" sahut Jill pasti.

Raiz memejamkan matanya, dengan senyum paksa ia mengambil satu gelas air minum kemasan dan memberikannya pada Jilly, "Minumlah, kita harus bicara!" ucap Raiz.

Jill mengambil minuman itu dan menurut, kemudian siap mendengarkan apa yang akan dibicarakan Raiz.

"Katakan apa masalahnya?" tanya Raiz.

Jill menggeleng, "Nggak ada, aku cuma nggak suka dia mengganggu milikku!" jawab Jill yang dengan tanpa persetujuan Raiz malah sudah mengklaim Raiz sebagai miliknya.

Raiz tersenyum lagi, jawaban konyol macam apa itu, sedari tiga hari ini sebenarnya Jilly selalu saja mengatakan menyukainya, namun Raiz tidak berniat menanggapi, baginya Jilly mungkin sama seperti siswi lainnya yang menyukai sebagai seorang guru idola.

"Kau tau tindakan seperti tadi tidaklah benar?" tanya Raiz lagi.

"Saat kau masuk ke sekolah ini, kau harus berusaha untuk mentaati peraturan di sini, dan juga tindakanmu tadi, mau di bawa ke sekolah mana pun tentu saja tidak akan ada yang membenarkannya."

"Aku nggak peduli!" ucap dingin Jilly, karena dia benar-benar tidak suka ada yang mengganggu Raiznya.

"Baiklah! Karena tindakanmu tadi, maka kali ini sepertinya saya akan memanggil orang tuamu untuk yang pertama kalinya!"

"Hemmm!" Jill tampak berpikir, lalu seperdetik kemudian ia mengangguk dan berkata, "Kenapa nggak sekarang aja Bapak ke rumah? Aku bisa kok jadwalin pertemuan Bapak sama orang tuaku!" ucapnya antusias.

"Hah?"

Bersambung!

...Selamat datang di karya baru!...

...Semoga betah dan jangan lupa dukung karya ini dengan selalu like, komentar, dan berikan Vote serta hadiah ☺️...

Terpopuler

Comments

Lia Yulia

Lia Yulia

semoga Pak Guru idaman punya stok sabar yang banyak buat ngadepin si Jill

2022-09-08

0

Lita

Lita

si jill aya ku bangor budak teh 😄

2022-09-06

0

Azka Adelio

Azka Adelio

jillll.... bsa darting tu mmh ilen kalo jill bilg raiz adlh gebrtnny... prsis jason yg ngjar2 ilen ..

2022-09-02

2

lihat semua
Episodes
1 Jill
2 Kunjungan Afik.
3 Menghadapi Jilly.
4 Jio sialan!
5 Ke sekolah Jill.
6 Pertemuan Jason dan Raiz.
7 Mangsa baru.
8 Keluhan Shirleen.
9 Duduk di lantai.
10 Bukan karena Jilly?
11 Ke rumah Bunda.
12 Menemui Raiz.
13 Penolakan.
14 Kedatangan Yudha.
15 Jio.
16 Kedatangan orang tua Raiz.
17 Baperin Raiz.
18 Dia akan menikah!
19 Dilema Jill.
20 Anak gadis yang nggak mirip Bapaknya.
21 Siapa yang duyung By?
22 Saat 'Nikah' menjadi kata paling sensitif.
23 (Bukan) Salah Jio.
24 Dasar Es Batu!
25 Gadis-gadis.
26 Duo A.
27 Pagi yang berat.
28 Bertemu dia.
29 Baju couple.
30 Oliv-Jio-Celia.
31 Bapak juga! Udah pas banget buat aku!
32 Bisa melupakan tentang Raiz sebentar.
33 Jilly siapa gitu ya?
34 Emang udah siap nikah muda?
35 Pak Raiz serius nggak kenal aku?
36 Mempertimbangkan.
37 Drama subuh.
38 Jawabannya tetap enggak!
39 "Bapak salting ya?"
40 Bukan apa-apa!
41 Anisa.
42 Anisa II.
43 Ajakan nikah lagi.
44 Perkataan Jill.
45 Menghindari Raiz.
46 Sesuatu yang memuakkan.
47 Konflik ijab qobul.
48 Konflik ijab qobul II.
49 Konflik ijab qobul III.
50 Ketahuan.
51 Ditolak?
52 Panggil aku Papa!
53 Anak istimewa.
54 Kekesalan Jio.
55 Makan siang.
56 Alergi.
57 Mengapa ingin menikah denganku?
58 Jilly mau nikah!
59 Makan siang lagi.
60 Winda datang.
61 Papa ganteng.
62 Akting. (Jio dan Celia)
63 Winda mengganggu lagi.
64 Menyeret kembali ke kamar.
65 Tergoda.
66 Panggilan sayang.
67 Fitting gaun pengantin.
68 Ke Masjid.
69 Jill mau berubah.
70 Calon Imamnya Jill!
71 Sidak Celia.
72 Jio cemburu.
73 Sah!
74 Seterharu itu.
75 Menyatunya dua keluarga.
76 Perubahan Jill.
77 Lo harus jadi pacar gue! (Jio dan Celia)
78 (Bukan) Malam pertama.
79 Ke sekolah bareng.
80 Penolakan Celia.
81 Istri istimewaku.
82 Ketahuan bermain ponsel.
83 Masalah Anisa lagi.
84 Masalah Anisa lagi II.
85 Amarah Jason.
86 Titik terang masalah Anisa.
87 Cerita bagaimana Papa ganteng.
88 Kedatangan Jason ke rumah Afik.
89 Tapi dengan satu syarat.
90 Salah lagi kan!
91 Tekad Jio.
92 Undangan.
93 Istimewanya Jill.
94 Ke Bandung.
95 Bikin ulah lagi.
96 Hukuman.
97 Meyakinkan Celia.
98 Kebahagiaan Shakira.
99 Omelan Shirleen.
100 Nasihat Jason.
101 Ketakutan Shirleen.
102 Memberi pengertian.
103 Makan malam..
104 Tawaran Jason.
105 Berbagi kebahagiaan Shakira.
106 Jill dan Jio.
107 Papa mertua yang mengetahui semuanya.
108 Berangkat bareng.
109 Ungkapan perasaan Winda.
110 Diskusi
111 Kamu udah siap Ay?
112 Ben sudah menyelidikinya.
113 Kemana Jason?
114 Makasih yaaa.
115 Dinner.
116 Aku cinta kamu!
117 Berdamai.
118 Keputusan Raiz.
119 Pasca Wedding!
120 Pindah. (TAMAT)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Jill
2
Kunjungan Afik.
3
Menghadapi Jilly.
4
Jio sialan!
5
Ke sekolah Jill.
6
Pertemuan Jason dan Raiz.
7
Mangsa baru.
8
Keluhan Shirleen.
9
Duduk di lantai.
10
Bukan karena Jilly?
11
Ke rumah Bunda.
12
Menemui Raiz.
13
Penolakan.
14
Kedatangan Yudha.
15
Jio.
16
Kedatangan orang tua Raiz.
17
Baperin Raiz.
18
Dia akan menikah!
19
Dilema Jill.
20
Anak gadis yang nggak mirip Bapaknya.
21
Siapa yang duyung By?
22
Saat 'Nikah' menjadi kata paling sensitif.
23
(Bukan) Salah Jio.
24
Dasar Es Batu!
25
Gadis-gadis.
26
Duo A.
27
Pagi yang berat.
28
Bertemu dia.
29
Baju couple.
30
Oliv-Jio-Celia.
31
Bapak juga! Udah pas banget buat aku!
32
Bisa melupakan tentang Raiz sebentar.
33
Jilly siapa gitu ya?
34
Emang udah siap nikah muda?
35
Pak Raiz serius nggak kenal aku?
36
Mempertimbangkan.
37
Drama subuh.
38
Jawabannya tetap enggak!
39
"Bapak salting ya?"
40
Bukan apa-apa!
41
Anisa.
42
Anisa II.
43
Ajakan nikah lagi.
44
Perkataan Jill.
45
Menghindari Raiz.
46
Sesuatu yang memuakkan.
47
Konflik ijab qobul.
48
Konflik ijab qobul II.
49
Konflik ijab qobul III.
50
Ketahuan.
51
Ditolak?
52
Panggil aku Papa!
53
Anak istimewa.
54
Kekesalan Jio.
55
Makan siang.
56
Alergi.
57
Mengapa ingin menikah denganku?
58
Jilly mau nikah!
59
Makan siang lagi.
60
Winda datang.
61
Papa ganteng.
62
Akting. (Jio dan Celia)
63
Winda mengganggu lagi.
64
Menyeret kembali ke kamar.
65
Tergoda.
66
Panggilan sayang.
67
Fitting gaun pengantin.
68
Ke Masjid.
69
Jill mau berubah.
70
Calon Imamnya Jill!
71
Sidak Celia.
72
Jio cemburu.
73
Sah!
74
Seterharu itu.
75
Menyatunya dua keluarga.
76
Perubahan Jill.
77
Lo harus jadi pacar gue! (Jio dan Celia)
78
(Bukan) Malam pertama.
79
Ke sekolah bareng.
80
Penolakan Celia.
81
Istri istimewaku.
82
Ketahuan bermain ponsel.
83
Masalah Anisa lagi.
84
Masalah Anisa lagi II.
85
Amarah Jason.
86
Titik terang masalah Anisa.
87
Cerita bagaimana Papa ganteng.
88
Kedatangan Jason ke rumah Afik.
89
Tapi dengan satu syarat.
90
Salah lagi kan!
91
Tekad Jio.
92
Undangan.
93
Istimewanya Jill.
94
Ke Bandung.
95
Bikin ulah lagi.
96
Hukuman.
97
Meyakinkan Celia.
98
Kebahagiaan Shakira.
99
Omelan Shirleen.
100
Nasihat Jason.
101
Ketakutan Shirleen.
102
Memberi pengertian.
103
Makan malam..
104
Tawaran Jason.
105
Berbagi kebahagiaan Shakira.
106
Jill dan Jio.
107
Papa mertua yang mengetahui semuanya.
108
Berangkat bareng.
109
Ungkapan perasaan Winda.
110
Diskusi
111
Kamu udah siap Ay?
112
Ben sudah menyelidikinya.
113
Kemana Jason?
114
Makasih yaaa.
115
Dinner.
116
Aku cinta kamu!
117
Berdamai.
118
Keputusan Raiz.
119
Pasca Wedding!
120
Pindah. (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!