HT 2

“Apa sih Reno udah lah sana masuk,”

“Hihihi, pipinya kak Lea merah. Daah masuk dulu,” ledek Reno.

...----------------...

Lea melanjutkan langkahnya, sesampainya dikelas Farid masih saja mengikuti Lea. Karena merasa risih dia pun tidak sengaja berbicara keras sampai teman temannya mendengar.

“Lu kenapa hah?”

“Gak. Aku gak papa kok, ta—tadi itu cuman hm...,” jawab Lea bingung.

“Udah aneh malah makin aneh lu,” ledek salah satu temannya.

Lea hanya bisa diam mendengar perkataan dari teman temannya itu. Dia tidak berani melawan pada mereka semua. Karena orang tua mereka sangat berarti disekolahnya. Lea takut jika dia melawan maka akan mendapatkan surat teguran.

'Harusnya lu lawan mereka Lea, jangan diem doang kalo misalkan lu dibully dan lainnya.' Batin Farid.

Pukul 11:30, Lea keluar kelas. Dia duduk didepan kelasnya untuk melihat orang orang yang sedang istirahat dan bermain basket. Karena lapar, Lea pun masuk dan mengambil bekalnya yang ada di tas. Saat Lea akan mulai makan, tiba tiba saja salah satu siswi mengejek Lea dan menumpahkan minuman nya ke makanan Lea.

Hal tersebut di ketahui oleh Farid. Dia merasa kesal dengan sikap tema teman Lea.

“Udah kelewatan mereka semua, kayaknya harus gue kasih pelajaran.”

Suasana kelas seketika berubah menjadi mencekam, salah satu rambut siswi tiba tiba saja ada yang menariknya. Dia begitu terlihat ketakutan dengan semua kejadian itu. Saat mereka akan melarikan diri keluar dari kelas, tiba tiba pintu tertutup sendiri dengan sangat keras.

“Farid,” gumam Lea.

Lea melihat Farid sedang asik dan santai mengerjai teman temannya, dan Farid malah mengedipkan matanya kepada Lea.

Karena sudah merasa cukup, Farid pun berhenti mengerjai mereka. Kini tinggal Lea dan Farid yang ada didalam kelas.

“Lu tadi kenapa gak lawan mereka, dan waktu pagi juga?” tanya Farid dengan nada agak kesal.

“Dulu aku udah pernah lawan mereka, tapi malah aku yang mendapatkan surat tegur dan orang tuaku disuruh datang ke sekolah,” jawab Lea sambil menundukkan kepalanya.

“Lu jangan pernah takut, lawan terus saja mereka.”

“Tapi....,”

Farid menyimpan telunjuknya di bibir Lea. “Shuuttt, lu itu cewek kuat jangan pernah takut akan apapun itu. Gue yakin,”

Lea terkejut dengan perlakuan Farid kepadanya. “Kita baru kenal tapi kenapa kamu sangat peduli sama aku?”

Hantu itu pergi begitu saja tanpa menjawabnya, Lea hanya bisa menghempaskan napasnya dan memikirkan ucapan Farid barusan.

Merasa bosan dikelas, Lea memutuskan pergi ke lantai atas untuk menenangkan diri. Namun, langkah Lea terhenti setelah mendengar perbincangan kepala sekolah dengan salah satu orang tua murid.

“Ada apa dengan malam jum'at?” pikirnya

Takut ketahuan, Lea pun segera melanjutkan langkahnya dengan pelan agar tidak diketahui oleh kepala sekolah. Sampainya dia di atas, dirinya kembali memikirkan kata ' malam jum'at itu' .

“Lu mikirin apaan?” ucap Farid yang tiba tiba saja nongol

“Astaga!! Ngagetin aja sih, kayak hantu tahu untung aku gak jantungan,” omel Lea.

Farid menjawab perkataan Lea sambil memelaskan wajahnya. “Gue kan emang hantu”

“Eh lah iya juga ya, hehehe.”

Farid kembali bertanya pada Lea, hal apa yang sedang di pikirkan sampai dia terbengong.

“Aku tadi gak sengaja denger perbincangan pak kepala sekolah sama salah satu orang tua murid, mereka lagi ngomongin malam jum'at. Kira kira dimalam jum'at ada apa ya?” jelas Lea sambil memegang dagunya.

“Eh lu tahu gak? Tadi gue kan abis keliling lihat lihat nih sekolah. Dan ternyata disini banyak banget penunggu nya,” ucap Farid dengan wajah serius.

Lea menepuk jidatnya mendengar cerita Farid, pantas saja jika sekolahannya ini banyak penunggu. Karena sekolah ini sudah berdiri sejak ibu nya masih kecil, bahkan ibu Lea alumni dari sekolahan ini. Dan pastinya setiap sekolah mempunyai banyak penunggu.

“Gue serius Lea, penunggu disini beda. Mereka memiliki aura yang sangat kuat dan juga jahat,” ucapnya

“Maksudnya?” tanya Lea dengan mengernyitkan dahi.

“Ya makhluk itu ada yang jahat dan ada juga yang baik, jika makhluk itu baik maka auranya bakal positif tapi ini sebaliknya. Bahkan disekolahan ini aku tidak merasakan aura positif sama sekali.”

Belum sempat Lea bertanya lagi tiba tiba bel masuk sudah kembali berbunyi, dia pun segera turun.

......................

Sore hari pun tiba, kini Lea sedang membereskan alat tulisnya dan memasukan nya kedalam tas. Setelah itu dia langsung menuju post jaga untuk menemui sang adik yang telah menunggu.

“Reno maafin kakak ya, kamu jadinya harus nunggu kakak dulu kalo pulang sekolah,” kata Lea dengan memegang tangan sang adik.

“Halah kakak ini, aku kan udah terbiasa lagipula aku nunggunya gak sendirian. Aku ditemenin sama bapak satpam itu, dia baik banget eh tapi aku baru lihat dia kak,” jawab Reno.

“Pak Agus maksud kamu?” tanya Lea

“Bukan kak, pak Agus gak ada pas aku kesini dan malahan cuman ada bapak satpam itu,” jawab Reno sambil menunjuk.

“Gak ada.”

“Ya ampun kak Lea masa orang segede gitu kakak gak lihat sih,” ucapnya agak kesal.

“Udah lah mending pulang.”

Mereka hari ini tidak perlu capek capek lagi berdiri, entah kenapa sekarang angkotnya sangat cepat datang. Lea dan Reno masuk kedalam, mereka berdua melihat jika banyak sekali penumpangnya.

“Kak tumben sekarang di sore hari angkot datang cepet terus penumpangnya banyak,” tanya Reno.

“Kakak gak tahu Ren, kamu di saja gak usah banyak tanya kakak lagi capek nih.”

Seperti biasa sang hantu tampan datang secara tiba tiba, Dia berbisik pada Lea jika penumpang yang ada didalam angkot bukanlah manusia melainkan para mahluk halus.

Mendengar itu sontak saja Lea berteriak dan memeluk Reno yang ada disampingnya. Orang orang yang ada didalam angkot pun melihat ke arahnya dengan wajah pucat pasi.

“Aku harus gimana ini,” bisik Lea pada Farid.

“Kamu harus nunggu semua penumpang angkot ini turun semua, baru deh kamu sama Reno bisa sampai dirumah.”

“Penumpangnya banyak loh ini, kapan aku sampai dirumahnya? Bisa bisa nanti kedua orang tuaku khawatir jika aku dan Reno pulang malam hari.”

“Lu gak usah khawatir, cukup diam gak usah banyak bicara dan mereka semua gak bakal ganggu lu. Lagipula disini ada gue yang bakal jagain lu berdua.”

Lea hanya bisa menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Reno tertidur karena terlalu lama, dia capek sebab sejak dari sore dirinya bel sampai juga di rumahnya.

Pukul 18:15, mereka baru sampai dirumah. Kedua orang tuanya sudah menunggu didepan rumah. Mereka bertanya mengapa Lea begitu lama pulang sekolahnya. Sang anak hanya bisa tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan sang ibu. Lea mengalihkan pembicaraan itu pada Reno yang masih memejamkan mata.

“Astaga anak ibu yang tampan ini sampe ketiduran,” ucapnya dengan menggendong Reno masuk kedalam.

Terpopuler

Comments

Rinnie Erawaty

Rinnie Erawaty

wihhh ceritanya banyak hantunya ya

2022-10-04

4

Abigail Chavali

Abigail Chavali

Lanjut thorrr

2022-09-18

1

Ana

Ana

sekolah nya sampe sore kah
btw kenapa bisa banyak banget hantu nya ya eh 😁😁😁 ini kan emang cerita hantu

2022-09-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!