HT 1

Disisi lain, Reno yang sedang memakai pakaian dia kembali di kejutkan dengan kedatangan Farid.

“Aduh kakak ini kenapa sih ikutin aku mulu,” ucapnya sambil menepuk kepalanya.

...----------------...

Reno melangkahkan kakinya keluar, namun tiba tiba saja dia berhenti setelah mendengar ucapan Farid.

“Kakak ini hantu?” tanya Reno tak yakin.

“Iya,” menganggukkan kepalanya pelan.

Anak kecil berumur 8 tahun itu terdiam cukup lama. Dia tidak menyangka jika dirinya bisa melihat hantu padahal dia tidak memiliki kekuatan istimewa, seperti indera ke 6.

“Kaaa—kakk ini beneran hantu?” ucap Reno dengan gugup.

“Kenapa? Kamu takut sama aku, tadi di kamar mandi kamu biasa aja,” jawab Farid.

Reno langsung berlari dan tidak menghiraukan perkataan dari Farid. Kedua orang tua dan kakaknya heran melihat Reno yang berlari seperti ketakutan. Sang kakak pun bertanya pada adiknya itu.

Mendengar penjelasan dari Reno, mereka semua malah tertawa. Sang ibu menyangka jika anak kecil nya itu sedang berhalu saja.

“Sudah sudah, lebih baik cepat kita makan malam abis itu kalian belajar,” titah sang ibu.

“Baik Bu,” ucap Lea dan Reno barengan.

Saat sedang asik makan, mata Lea tidak sengaja teralihkan oleh seseorang yang sedang berdiri di dekat kamarnya.

Cowok itu? Apakah dia yang Reno maksud? Bagaimana bisa dia masuk kerumah ku, dan apakah yang di bilang Reno tadi benar?

“Lea mau kemana kamu?” tanya Ibu.

“Lea udah kenyang Bu, mau ke kamar duluan.”

Reno penasaran dengan tingkah sang kakak, dia pun segera menyusulnya. Disana Reno melihat sang kakak yang sedang berbicara dengan Farid, dia langsung bergidik setelah mengetahui jika yang daritadi berbicara dengannya merupakan hantu.

'Aku harus kasih tahu kak Lea kalo dia itu hantu,' gumam Reno.

Farid tahu jika Reno sedang mengintip dirinya di dekat lemari, Saat Lea tidak memerhatikan Farid. Hantu itu pun menghilang.

“Kemana cowok itu pergi? Jangan sampai ibu dan ayah lihat dia ada didalam rumah.”

“Kakak...,” teriak Reno.

“Kamu ini kenapa sih Reno, suka banget teriak sekarang ada apa?” tanya Lea dengan sedikit jengkel.

Reno memberi kode agar kakaknya mendekat, lalu setelah itu Reno pun membisikkan sesuatu yang tak lain ialah untuk memberitahu jika cowok yang berbicara dengannya tadi adalah Hantu.

Lea mengernyitkan dahinya, dia berpikir jika yang dibilang Reno ada benarnya juga. Karena hilang nya Farid yang secara tiba tiba tadi.

“Kak gimana ini sekarang dirumah kita ada hantunya,” ucap Reno ketakutan.

“Tapi kakak masih belum yakin kalo dia hantu Ren, gimana kalo kita cari aja dia terus tanya.”

“Kak Lea dia sendiri yang bilang ke aku kalo dia itu hantu makanya tadi Reno lari pas keruang makan,” jelas Reno.

Pas sekali Farid seperti biasa datang dan menghilang secara mendadak. Dia bertanya pada Lea dan Reno bagaimana bisa mereka berdua dapat melihat dirinya. Lea pun bingung mengapa dia bisa melihat Farid yang bukan manusia.

Dua adik kakak itu, Lea dan Reno. Bukanlah seorang indigo namun bagaimana bisa mereka berdua dapat melihat arwah Farid. Itulah yang Hantu tampan pikirkan.

“Kamu beneran hantu,” tanya Lea dengan wajah serius.

Farid menganggukkan kepalanya dengan berkata, “Iya”

“Ngapain kamu ngikutin aku sama Reno kerumah?”

“Gue gak tahu, mungkin kalian berdua bisa bantu buat menyelesaikan masalah gue di dunia manusia ini,” jawabnya.

Lea bingung harus menjawab apa pada Farid. Sedangkan Reno dia masih bersembunyi di belakang sang kakak. Lea mencoba berbicara dengan hantu tampan itu, dia menjelaskan jika dirinya tidak tahu harus membantu dan berbuat apa.

“Awal mula kamu meninggal gimana?” tanya Lea sambil mengangkat sebelah alisnya.

“Gue meninggal kenapa ya?” ucap Farid malah balik bertanya.

“Kamu mati aja gak tahu sebabnya apa, ckckckck.”

“Justru itu gue minta bantuan sama kalian berdua, cuman kalian yang bisa ngelihat gue. Gue mohon sama kalian bantu gue agar gue cepat tenang dan pergi ke alam selanjutnya,” Farid memohon kepada Lea dan membuat gadis berusia 18 tahun itu merasa kasian.

Lea menghela napasnya dengan kasar, “ Ughhh baiklah aku akan bantu kamu.”

Farid senang mendengar jawaban dari Lea, dan secara tiba tiba sang hantu tampan bernama Farid itu memeluk tubuh Lea yang mungil. Akan tetapi, pelukannya malah menembus. Reno yang sedari tadi dibelakang Lea tercengang melihat kakak nya yang di peluk hantu walau tidak bisa.

“Apaan sih kamu.”

“Lagipula pelukannya nembus neng,” jawab Farid.

“Thanks ya udah mau bantu gue,” ucapnya dengan gembira.

“Dan iya gue janji bakal selalu lindungi lu sama adik lu yang penakut ini,” sambungnya.

Di katain penakut oleh Farid. Reno yang tadinya sembunyi langsung memberanikan diri mendekati Farid.

“Aku gak takut.”

Lea mulai meledek adiknya itu, “Apa iya kamu gak takut? Bukannya tadi kamu lari dan bersembunyi dibelakang aku.”

“Kak Lea mah,” ucap Reno sembari cemberut.

“Adik lu lucu,” kata Farid.

“Kakak juga ganteng tapi sayang bukan orang,” timpal Reno yang masih saja cemberut.

Hari sudah semakin malam, Lea mengantarkan sang adik ke kamarnya untuk tidur. Setelah mengantar Reno, Lea pun tidur karena besok harus berangkat pagi untuk bersekolah.

•••

Keesokkan harinya. Lea dan Reno sudah siap dan rapi dengan seragamnya untuk sekolah. Tidak lupa juga sang ibu selalu memberikan bekal nasi untuk kedua anaknya makan saat istirahat. Walau Lea sudah dewasa dia tetap saja menerima bekal itu, karena dia tahu dengan keadaan ekonomi keluarga.

Lea dan Reno tidak pernah sama sekali mengeluh jika uang jajannya sedikit, mereka tetap bahagia sebab sang ibu selalu memberikan bekal nasi yang di buat dengan kasih sayang.

“Ya udah Bu, Lea sama Reno berangkat dulu.”

“Hati hati ya kalian berdua,” ucap sang ibu sambil memegang dua kepala anaknya.

Setelah berpamitan, seperti biasa sepasang kakak beradik itu menunggu angkutan umum. 10 menit sudah mereka menunggu dan akhirnya kendaraan yang mereka tunggu pun datang. Lea dan Reno masuk kedalam angkot, ternyata disana sudah ada Farid yang sedang duduk dipojokkan.

“Kamu?" ucap Lea pelan.

Farid hanya tersenyum dengan manis dan tidak menjawab perkataan Lea.

Kenapa kamu manis banget sih kalo senyum, ucap Lea di dalam hatinya.

Farid mendengar isi hati Lea lalu dia pun tersenyum.

“Apa bener kalo gue senyum manis?”

Lea diam dan berpikir bagaimana Farid mengetahui apa yang dibilang nya dalam hati. Karena banyak orang dan tidak mau di sebut aneh jadi Lea pun hanya bisa diam saja.

Mereka berdua sampai disekolahan, sekolah Reno ternyata berada disebelah sekolah Lea. Jadi mereka satu arah.

“Ya udah Ren, kamu masuk sana belajar yang pokus,” titah Lea kepada adiknya itu.

“Iya kak Lea, kakak juga belajar yang pokus jangan lihatin kakak hantu tampan ini terus.”

“Apa sih Reno udah lah sana masuk.”

“Hihihi, pipinya kak Lea merah. Daah masuk dulu ya,” ledek Reno.

Halo kak makasih ya udah mau baca novelnya, jangan lupa abis baca like dan komen. Tambah ke favorit nya dan bantu share.

Terpopuler

Comments

OtaBu

OtaBu

howw

2022-11-30

1

Keyboard Harapan

Keyboard Harapan

semangat kawan💪💪💪 siap membedah🤭

2022-11-28

1

Aishieteru

Aishieteru

seandainya semua hantu di ganteng bengini, pastilah seru ...

2022-11-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!