🌻
🌻
🌻
🌻
🌻
Setelah melihat Safira pulang dengan selamat, Demir pun segera masuk ke dalam mobilnya dan pulang ke rumahnya.
"Astaga, kenapa aku selalu lupa menanyakan namanya?" seru Demir dengan menepuk jidatnya.
Selama dalam perjalanan, Demir selalu menyunggingkan senyumannya entah kenapa gadis buta itu selalu membuat hatinya berbunga-bunga.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Demir pun sampai di rumah. Demir tampak mengerutkan keningnya saat melihat keadaan rumah yang sepi, biasanya kalau Demir masuk rumah, langsung terdengar suara bentakan dari Kakeknya.
"Bi, orang-orang tua itu ke mana? Kok rumah sepi?" tanya Demir.
"Tuan dan Nyonya pergi ke Jakarta, katanya ingin ke makam Pak Damar sekaligus ada urusan pekerjaan."
"Oh, terima kasih Bi."
"Sama-sama, Den."
Demir pun langsung menuju kamarnya, Demir segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelah selesai mandi, Demir pun segera makan siang karena perutnya sudah sangat lapar.
"Baru kali ini, aku merasakan makan dengan tenang biasanya aku akan makan dengan mendengarkan ocehan-ocehan dari pria tua itu," gumam Demir.
Setelah merasa kenyang, Demir pun kembali ke kamarnya dan membuka laptopnya. Tanpa sepengetahuan Kakek dan Neneknya, Demir memang belajar tentang bisnis. Cita-cita Demir ingin menjadi orang hebat melebihi Kakeknya dan Demir juga ingin membuat perusahaan almarhum Papanya lebih berkembang lagi.
"Pa, aku akan buktikan sama Papa kalau aku juga bisa membanggakan Papa," batin Demir dengan senyumannya.
Sementara itu di rumah Safira...
"Fira, hari ini Mama akan pulang telat soalnya hari ini Mama banyak pekerjaan, jadi kamu makan malam duluan saja ya."
"Iya Ma."
"Ingat, kamu harus kunci rumah dan jangan buka pintu untuk siapa pun."
"Iya, Mamaku sayang."
"Ya sudah, Mama berangkat dulu."
"Mama hati-hati."
"Iya sayang."
Mama Safira yang bernama Rini itu pun meninggalkan rumah untuk pergi bekerja sebagai ART.
Safira duduk termenung di kamarnya, dan Safira ingat dengan pria yang sudah menolongnya.
"Siapa orang itu? bagaimana wajahnya? Sepertinya dia tampan, soalnya dari suaranya saja terdengar bagus," seru Safira dengan senyumannya.
***
Keesokan harinya...
Demir sudah bangun dari sejak subuh, bahkan ART di rumahnya pun terlihat kaget dan heran karena Demir sudah sarapan pagi-pagi sekali, biasanya Demir susah sekali dibangunkan.
Demir menyantap sarapannya dengan senyuman yang tersungging di wajahnya, entah kenapa Demir sangat bersemangat dan tidak sabar untuk bertemu dengan Safira.
Setelah selesai sarapan, Demir segera masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan bernyanyi-nyanyi kecil. Tidak beberapa lama, mobil Demir pun sampai di dekat rumah Safira. Demir memarkirkan mobilnya tidak jauh dari rumah Safira, kemudian Demir bersembunyi di balik pohon menunggu Safira keluar dari rumahnya.
Tidak lama kemudian, Safira pun keluar dengan digandeng oleh Mamanya. Demir tersenyum, apalagi melihat wajah cantik Safira membuat jantung Demir berdetak tak karuan.
"Fira, nanti seperti biasa, Mama tunggu di sini hati-hati ya sayang."
"Iya Ma, kalau begitu Fira berangkat sekolah dulu."
Safira pun mencium tangan Mamanya, lalu mulai melangkahkan kakinya dengan tongkat yang selalu dia bawa. Mamanya melambaikan tangannya, setelah Safira pergi, Mamanya pun mulai pergi untuk berangkat bekerja.
Demir mulai keluar dari persembunyiannya dan mengikuti Safira dari belakang. Safira mengerutkan keningnya, dia merasa ada yang mengikutinya, lalu Safira pun mulai mempercepat langkahnya membuat Demir khawatir takut Safira terjatuh.
Demir mulai mempercepat langkahnya, tapi Demir tidak melihat kalau di depannya ada Ibu-ibu dan Demir pun tidak sengaja menabraknya.
"Ya ampun, maaf Bu saya tidak sengaja," seru Demir dengan membantu Ibu-ibu itu berdiri.
"Tidak apa-apa Nak, tapi lain kali kamu hati-hati jalannya."
"Iya Bu, sekali lagi saya minta maaf."
Ibu-ibu itu pun pergi, Demir hendak menyusul Safira tapi Demir terkejut karena Safira sudah tidak ada di sana.
"Lah, ke mana dia? Cepat banget menghilangnya," gumam Demir.
Demir terus saja mencari keberadaan Safira, Demir tidak tahu kalau Safira bersembunyi di dinding pas belokan ke sekolahnya. Demir mulai mendekat dan Safira bisa merasakannya, Safira mulai mengangkat tongkatnya untuk memukul Demir.
"Ke mana gadis itu?" gumam Demir.
Safira merasakan kalau Demir semakin dekat, hingga akhirnya di saat Demir semakin mendekat, Safira melayangkan tongkatnya asal-asalan membuat Demir terkejut.
"Jangan ganggu aku!" teriak Safira dengan memukul-mukulkan tongkatnya.
Demir tersenyum dan dengan cepat menangkap tongkat Safira.
"Lepaskan, kamu siapa? Kenapa kamu mengikutiku?" seru Safira ketakutan.
"Aku tidak akan menyakitimu, aku bukan orang jahat," sahut Demir.
Safira menajamkan pendengarannya, dia kenal dengan suara itu.
"Kamu? Kenapa kamu mengikutiku?" tanya Safira.
"Aku hanya ingin memastikan kalau kamu sampai di sekolah dengan selamat," sahut Demir.
"Kamu tidak perlu mengikutiku, karena aku bisa jaga diri aku sendiri," seru Safira.
Seketika tawa Demir pecah membuat Safira cemberut dan merasa kesal.
"Kenapa kamu malah tertawa?" kesal Safira.
"Bisa jaga diri bagaimana? Kemarin saja kamu digangguin brandal-brandal itu, untung ada aku kalau tidak, aku tidak tahu apa yang akan terjadi sama kamu," sahut Demir.
Seketika Safira terdiam, Safira pun hendak melangkahkan kakinya tapi Demir menahan lengan Safira.
"Kita belum kenalan," seru Demir.
Demir menjabatkan tangannya kepada tangan Safira.
"Nama aku Demir, nama kamu siapa?"
Sejenak Safira terdiam, "Safira, panggil aku Fira saja."
Safira pun melepaskan tangannya dan kembali melanjutkan langkahnya, entah kenapa Safira merasa deg-degan di sentuh oleh Demir.
Sedangkan Demir terus saja mengikuti Safira, hingga Safira pun mulai masuk ke dalam sekolahnya.
"Sampai jumpa lagi Fira," teriak Demir.
Safira menghentikan langkahnya, kemudian Safira menyunggingkan senyumannya lalu Safira kembali memasuki sekolah. Setelah Safira tidak terlihat lagi, Demir pun segera pergi dari sana menunju sekolahnya dengan senyuman yang mengembang.
Safira benar-benar sudah memikat hati Demir yang sudah membeku itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Patrick Khan
.loncat kesini😄
2023-12-31
1
Lovely
Pria Sejati kepicut Gadis Buta 😍😘
2022-11-20
3
Bunda Elsa Caca
lanjut mbk Poppy
2022-09-06
1