kau hancurkan hidupku

Disaat keadaan mulai semakin membuat ayah tiri nisa meraja lela... Tiba tiba... Tok tok tok... Suara pintu depan ada yang mengetuk ngetuk... Tentu saja ayah tiri nisa pun terkaget... " aduh... Siapa lagi..." gumamnya. Tak selang beberapa lama ada suara seorang wanita yang memanggil manggil... " pa dadang... Pa... Bapa ada di dalam kah???" suara perempuan itu memanggil ayah tiri nisa. Karena takut aksinya ketahuan akhirnya pa dadang pun keluar dan membuka pintu... "oh... Bu sarmi... Ada apa ya bu???" " maaf mengganggu pa dadang... saya cuma mau liat keadaan nisa... Gimana keadaanya pa?" "ya... Seperti yang ibu liat tadi... Dia masih bersedih di kamarnya menyendiri..." "boleh saya menemui nisa... Pa..." "iya.. boleh bu..." mau melarang bingung... Jadi dengan sangat terpaksa pa dadang pun mengizinkan nya.

Kemudian bu sarmi masuk dan mendatangi nisa, untungya nisa sudah kembali berbenah diri jadi bu sarmi tidak curiga. " nis.. " " iya bu.." "kamu ngga papa nak???" " iya bu..." "kalo kamu perlukan ibu... Kamu ngga usah segan segan ya..." "iya bu makasih..." seketika itu nisa berfikir... Mungkin ini caraku menghindari ayah tiriku... "bu... Boleh ngga aku tinggal sama ibu sementara ini?" "iya boleh... Kalau memang kamu mau..." nisa pun kemudian ikut bersama bu sarmi untuk tinggal sementara waktu dengannya.

Selang beberapa hari setelah semua acara untuk mendiang ibu nisa selesai... Nisa pun kembali ke rumah raffi untuk bekerja..."aku pamit dulu ya bu..." "iya nak hati hati ya..." "iya bu makasih..."

Gelap gelap dia berangkat, supaya pagi pagi ia sudah menyelesaikan pekerjaannya. Sesampainya dirumah raffi nisa pun mulai bekerja kembali seperti biasanya.

Tek tek tek... Suara langkah raffi menuruni tangga... "mau langsung sarapan kah pa?" tanya nisa. "iya... Ayo kita sarapan bareng..." jawab raffi. Nisa terbengong heran... Tumben sekali pa raffi ngajak aku sarapan bareng... Ada apa ya... Hatinya berkata. "ayo.." kata raffi. "i..iya pa..." jawab nisa. Kemudian merekapun mulai sarapan sambil sesekali berbincang beberapa hal... Termasuk tentang ibu nisa yang telah tiada. Setelah selesai sarapan raffi pun berangkat ke kantornya. Sedangkan nisa bersiap siap untuk berangkat kuliah...

Sesampainya di kampus nisa merasa ada yang kurang di sini... Hati nisa berkata... Biasanya rani sudah ada di sini duluan... Sekarang ko ngga ada... Kemana dia... Nisa duduk menunggu sahabatnya hingga lama... Sekali sampai waktu kuliah mulai. Sempat terfikir untuk menelfonnya tapi nisa ragu takut mengganggu... Akhirnya ngga jadi... Karena sudah mulai waktu kuliah akhirnya nisa pun masuk ke ruangan sendirian, tanpa di temani sahabatnya yang biasanya selalu barengan...

Ternyata rani sedang berada di rumah nisa... Rani pagi pagi sudah berada di rumah nisa,ia nggak tau kalau nisa bekerja di rumah raffi. rencananya sih... Rani ingin memberikan kejutan untuk nisa, karena ia tau sahabatnya itu sedang sedih semenjak di tinggal ibunya. Akan tetapi sesampainya di rumah nisa ia tidak menemukan rani... Yang ada hanya pa dadang ayah tiri nisa. " tok tok tok.... Nis... Nisa..." panggil rani. Pintu rumah pun di buka... Ternyata yang membuka pa dadang. " maaf pa... nisanya ada?" "ngga ada nak rani..." "ngga ada kemana ya pa..." melihat rani fikiran kotor pa dadang mulai datang lagi... dalam hatinya ia berkata tak ada nasi... Singkong pun jadi... Kemaren gagal dapetin nisa... Sekarang ada rani harus berhasil... Otaknya mulai merancang strategi untuk menjerat rani dalam perangkapnya... Kemudian ia berusaha menggiring rani masuk ke dalam rumah... Agar mempermudah rencananya... " anu nak rani... Nisanya sudah berangkat kuliah... Tapi dia berpesan kalau ada rani ke sini suruh mengambil buku di kamarnya..." " buku apa ya pa..." " ya kalau itu bapa ngga tau... Coba cari aja di kamarnya..." "emm... Nanti pa aku coba telfon nisa..." waduh... Dalam hati pa dadang... Gawat nih... ia pun segera berkilah.. "ngga usah telfon telfonan lagi... kan tinggal masuk sebentar... Ambil bukunya... Terus udah beres... Deh..." karena pintarnya strategi pa dadang nisa pun akhirnya terbujuk dan masuk dalam perangkapnya...

Setelah masuk ke kamar nisa... Rani pun berusaha mencari cari buku yang di maksud... Saat ia tengah serius mencari buku tanpa ia sadari pa dadang sudah mengunci pintu kamar dan kemudian langsung menyergap rani dari belakang tanpa basa basi lagi... Rani pun terkejut dan meronta ronta sambil berteriak minta tolong... tapi... Sayangnya tak ada seorangpun yang datang menolong... Karena semua orang di sekitar itu sedang berada di balai desa untuk mendapat sembako geratis... " tolong... Tolong... Tolong..." " teriaklah yang keras... Tak akan ada seorangpun yang menolongmu..." rani berusah melepaskan diri dengan segenap tenaganya... Tapi sayang seribu sayang... Dia tak mampu melawan kekuatan pa dadang yang begitu kuatnya... Sehingga mampu memporak porandakan pertahanan rani... Akhirnya rani pun ambruk dan kalah... Dia hanya bisa pasrah dengan segala perlakuan keji pa dadang... Berkali kali pa dadang memuaskan dahaganya yang lama tak terpenuhi... Hingga rani pun hanya bisa terkulai lemas sambil menangisi nasibnya yang malang... Sementara pa dadang tertawa senang karena hasratnya sudah terpenuhi... ia terus tertawa sambil sesekali mengancam rani..." silahkan kau laporkan aku ke polisi... Paling paling aku bakal di penjara beberapa tahun... Tapi kamu... Kalau orang orang tau yang terjadi padamu... Sudah pasti orang tuamu akan sangat malu...karena kehormatan mereka ternodai dan yang pasti... Masa depanmu akan hancur..." ucap pa dadang sambil tertawa girang ... " kamu memang benar benar bukan manusia... Kamu iblis !!!" teriak rani...

Terpopuler

Comments

Syarif

Syarif

wah menang banyak tuh ayah tirinyaaaa

2022-09-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!