Mawar menunggu di pintu, menunggu kekasih nya berlari pagi. Terdengar suara lantang para Tentara sambil bernyanyi saat berlari.
Mawar pun berjalan mendekati pintu pagar rumah nya, Ikhsan berhenti sambil memberikan sekuntum bunga mawar merah.
"Pagi cantik. " Sapa Ikhsan.
"Pagi kesayangan. " Balas Mawar.
"Mas lanjut lari. "
"Iya, i love you."
"I love you too. "
Mawar mencium bunga mawar dari Ikhsan yang setiap hari memberi kan pada Mawar. Mawar tersebut pun di taruh dalam botol kaca yang berisi air. Mawar mengganti bunga kemarin dengan yang baru.
"Apa jamin, cinta nya akan setia seperti dia memberikan bunga Mawar merah itu untuk kamu. " Ucap Ibu Nia yang datang tiba - tiba.
"Bibi." Ucap Mawar langsung mencium punggung tangan nya.
"Kalau dia serius, dia akan langsung menikahi kamu bukan mengulur waktu."
"Sudah lah Bi, harus sabar. Mungkin ada sesuatu yang kita tidak tahu kenapa dia mengulur waktu. Tapi saya sayang sama dia dan mencintai nya." Ucap Mawar.
"Cinta itu perlu bukti Mawar bukan hanya sekedar janji. Kamu anak gadis, bagaimana nanti tanggapan orang - orang. Bibi tidak mau suatu saat kamu menangis karena nya."
*****
"Jadi Bang Haikal sudah mengajukan pernikahan? "
"Iya, sebentar lagi saya akan jadi Persit nya." Ucap Nirmala sambil tersenyum.
"Selamat ya, semoga lancar sampai hari H." Ucap Mawar dengan perasaan iri dan sedih.
"Kalau kamu kapan, Bang Ikhsan pengajuan nikah? " Tanya Nirmala.
"Kata dia saya harus menunggu." Jawab Mawar.
"Mungkin dia sedang nabung kali ya." Ucap Nirmala.
"Mungkin." Ucap Mawar.
*****
"Mas,apa kita tidak tunangan saja dulu?" Ucap Mawar.
Ikhsan menoleh ke arah Mawar yang kini sedang menatap serius.
"Mas nggak mau tunangan." Ucap Ikhsan.
"Kenapa? " Tanya Mawar dengan penuh tanda tanya.
"Mas ingin langsung saja menikah." Jawab Ikhsan.
"Kalau langsung menikah, kapan Mas akan melamar saya?. Mas, Bang Haikal sudah pengajuan nikah, Paman Bibi selalu bertanya kapan kita menikah. Apa Mas punya seseorang di luar sana, dan tidak di ketahui oleh saya? "
"Mas hanya milik kamu, bukan milik wanita lain. Mas ini masih bujangan bukan suami orang. Apa kamu nggak percaya sama Mas, tanya Bang Haikal dia itu tahu keluarga Mas tahu asal usul Mas. "
"Saya hanya ingin kepastian bukan janji."
"Mas akan menikahi kamu, tapi tolong bersabar sedikit." Ucap Ikhsan sambil memegang tangan Mawar.
"Sayang, Mas ingin bawa kamu bila sudah menjadi suami istri. Jadi tolong bersabar, agar kamu nanti bisa nyaman disana."
"Semakin nggak mengerti alasan apa yang tidak pernah Mas ceritakan. Saya kan bilang tak perlu membawa apa - apa atau memberikan sesuatu yang lebih, saya hanya ingin Mas datang ke rumah bertemu Paman dan Bibi mengatakan niat yang serius, asal bertunangan saja dulu."
"Abang akan datang kepada mereka, bukan untuk bertunangan tapi melamar langsung menikah. "
*****
Mawar menatap bunganya mawar yang berada di atas meja, bunga yang selalu ada dan berganti dengan yang segar setiap hari nya.
"Setangkai bunga mawar selama ini Mas kirim setiap hari yang tidak pernah absen, menandakan bahwa dirinya selalu ada. Saya takut Mas bila setangkai bunga mawar ini tak pernah lagi datang Mas bawakan untuk saya lagi. "
Air mata Mawar tiba - tiba menetes, rasa takut kehilangan pun timbul. Rasa cinta yang sangat besar membuat Mawar takut dan tidak mau berpisah dengan Ikhsan.
*****
"Kamu mengundurkan diri? " Tanya Mawar.
"Iya, saya memutuskan mengundurkan diri dan fokus sama keluarga. Bang Haikal meminta saya untuk jadi ibu rumah tangga saja, karena saya nanti akan ikut kemana dia bertugas. " Jawab Nirmala.
"Saya akan kehilangan kamu nanti, kamu itu sahabat saya. " Ucap Mawar sedih.
"Kan ada Bang Ikhsan, dia akan menjadi Sahabat sekaligus. " Ucap Nirmala.
"Sekarang iya, tapi esok bila dia tugas nya di pindah lagi bagaimana saya. Dia saja nggak jelas mau di bawa kemana hubungan ini. Yang ada menyuruh menunggu dan menunggu. "
"Saya mengerti kamu itu wanita, tapi kamu turuti saja dulu. Bila merasa kamu bosan atau tidak mau menjalani hubungan yang tidak ada arah, tinggal kan dia. "
Mawar menatap kosong ke arah depan, dengan mata yang berkaca - kaca.
"Itulah yang saya tidak inginkan dan takut, meninggal kan dia atau ditinggalkan."
******
"Bu Mawar, tolong SPJ ini Ibu photo copy." Ucap Kepala sekolah.
"Baik Pak. " Ucap Mawar.
Saat sedang photo copy seorang penjaga sekolah membawa satu kantong kresek dan di letakkan di atas mejanya.
"Apa itu Pak? " Tanya Mawar.
"Tadi ada online food, ini dari Pak Ikhsan buat Ibu. " Jawab Penjaga sekolah bernama Ahmad.
"Terima kasih ya Pak. "
"Sama - sama bu. "
"Cieeee Ibu Mawar dapat kiriman dari Pak Tentara, sebentar lagi pasti di boyong seperti Ibu Nirmala dia resign jadi tenaga honorer disini. " Ucap Faul.
Mawar hanya membalas dengan senyuman namun hatinya galau.
***
"Mas, makasih tadi kirim makan siang." Ucap Mawar lewat panggilan telepon nya.
"Sama - sama sayang, enak nggak? " Ucap Ikhsan dari seberang.
"Enak, nggak bayar. " Ucap Mawar sambil tersenyum.
"Sayang, mas kangen. "
"Setiap pagi ketemu saja masih kangen."
"Mungkin rasa kangen nya akan setiap hari."
"Maksud nya Mas? "
"Mas ditugaskan di kota W, minggu depan Mas akan berangkat. "
Seketika kedua kaki Mawar terasa lemas, dan tak sadar dari sudut kelopak matanya keluar air mata.
"Mas terima?"
"Mas harus terima sayang, Mas nggak bisa menolak karena ini tugas. Tapi Mas janji akan selalu menghubungi kamu. "
"Iya, saya akan tetap menunggu."
"Makasih sayang, Mas janji kalau sudah selesai semua nya Mas akan langsung menikahi kamu. "
*****
"Apa hubungan kita akan berakhir sampai sini Mas, kenapa setelah mendapat kabar dari kamu akan pindah tugas saya menjadi ragu."
Mawar terus menatap pada photo dirinya dan Ikhsan, rasa sakit di dada membuat Mawar melepaskan tangis nya.
Hiks... hiks... hiks...
"Saya nggak mau kehilangan kamu Mas, hiks..hiks.. saya mencintai kamu. Tapi sampai kapan saya harus bersabar, semakin hari saya semakin ragu sama kamu."
*****
"Jadi Ikhsan akan pindah tugas di kota W? Itu jauh dari sini, itu di wilayah ujung paling Timur. Apa kalian sanggup LDR? " Ucap Pak Hadi.
"Insya Allah saya sanggup. " Ucap Mawar.
"Kamu yang sanggup, dia seorang pria. Bisa saja disana dia punya kekasih lagi, dan yang di jadikan istri yaitu pasangan baru nya. "
"Saya percaya Paman, dia tidak seperti itu." Ucap Mawar.
"Paman hanya tidak ingin kamu menangis karena cinta, kalau pun kamu mau Paman bisa jodoh kan dengan seorang Tentara juga, dia lebih dewasa dari Ikhsan, hanya saja dia bertugas di kota N. Paman merasakan cocok dengan dia, karena dia pun sedang mencari jodoh."
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
😔😔😔😔😔😔
2022-11-21
1
Marsha Andini Sasmita
😭😭😭😭😭😭
2022-11-21
1
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
ahhh jadi was was aq
2022-09-02
1