Mawar tak ingin melepaskan tangan Ikhsan yang akan melepaskan genggaman nya, Willy yang sudah berada di atas kapal melihat dari jauh kedua pasangan kekasih itu.
"Mas nggak akan pernah lupa sama kamu." Ucap Iksan sembari membelai pipi Mawar.
"Sering kasih kabar, saya akan tunggu Mas kembali kesini tahun depan untuk melamar saya. " Ucap Mawar.
"Iya sayang, Mas Janji akan kembali tahun depan melamar kamu dan membawa kamu kemana Mas akan bertugas nanti."
Mawar meneteskan air mata nya, Iksan mengusap air mata Mawar. Di kecup kening, kedua mata dan bibir Mawar membuat Mawar semakin terisak.
Ikhsan memeluk tubuh tubuh Mawar hingga sangat erat, dalam dekapan Mawar semakin terisak.
"Wangi ini yang akan saya rindukan, pelukan ini yang akan saya rindukan." Ucap Mawar sambil terisak.
"Tak hanya kamu sayang, Mas juga akan merindukan kamu." Ucap Ikhsan.
"Sangat merindukan kamu." Ucap Ikhsan kembali.
Mereka pun saling melepaskan pelukan nya dan Mawar melepaskan tangan Ikhsan yang kini berjalan menuju arah kapal.
Sambil terisak, Mawar melambaikan tangan nya hingga Ikhsan tak terlihat punggung tubuh nya.
Suara dering telepon terdengar, Ikhsan memanggil dan Mawar pun segera mengangkat panggilan nya.
"Hallo Mas. "
"Mas melihat kamu dari sini, jaga diri, tunggu Mas tahun depan datang untuk melamar kamu."
"Saya tunggu Mas, saya tunggu Mas sampai tahun depan. Mas jaga diri disana baik - baik, jangan lupa sholat lima waktu dan selalu kabari Mawar. "
"Pasti sayang, tunggulah setiap pagi di depan pintu rumah. Setangkai bunga Mawar akan selalu datang mewakili cinta Mas."
"Iya Mas. "
Kapal pun mulai bergerak, Mawar terus terisak dengan ponsel yang masih menyambung.
Di atas kapal yang kini telah menjauh dari dermaga, Ikhsan pun memutuskan panggilan nya.
"Cinta yang begitu sangat besar, akan sangat berat meninggalkan seseorang yang begitu sangat di cintai." Ucap Willy.
"Saya berjanji sama dia, akan kembali tahun depan untuk melamar nya. " Ucap Ikhsan.
"Jangan kecewakan dia Bang. "
"Sekarang, mungkin dia pasti kecewa. Karena saya menolak untuk menikahi nya sekarang."
"Insya Allah jodoh Bang. "
"Amin."
******
"Nah itu Mawar. "
Mawar melihat rumah Paman nya kedatangan tamu, terlihat sebuah mobil dan beberapa orang di dalam.
"Mawar, sini salim dulu sama Pak Handoko, Ibu Ratih sama anak nya Akbar. " Ucap Ibu Nia.
Mawar pun bersalaman pada kedua nya, saat bersama Akbar mereka berdua saling bertatap mata. Mawar pun langsung memalingkan wajah nya.
"Ini loh Handoko, ponakan kami satu - satu nya. Kami tidak memiliki anak, jadi Mawar sudah seperti anak kandung sendiri. Apalagi semenjak Mas Burhan sama istri nya Sari meninggal dunia, Mawar kini tanggung jawab kami." Ucap Pak Hadi.
"Iya, saya pun merasakan sangat kehilangan." Ucap Pak Handoko.
"Nak Akbar masih tugas di Kota N? " Tanya Pak Hadi.
"Masih Pak. " Ucap Akbar.
"Lumayan jauh perjalanan kesini delapan jam."
"Bulan depan sudah pindah ke kota S Pak, dekat sama orang tua. "
"Iya benar, Akbar nanti dekat sama kami. Dan tidak pindah jauh lagi. Kalau adik nya Mirza dia jauh - jauh terus, terakhir di kota ini sekarang dia sudah pergi jauh lagi ke kota W. Sampai kami nggak sempat melihat dia lama hanya sebentar. Namanya juga Mirza, serba mendadak."Ucap Ibu Ratih.
" Mirza pasti ganteng ya. " Ucap Nia.
"Yaiyalah ganteng, orang Bapak nya juga ganteng."
"Mawar, katanya honor di SMP ya? " Tanya Akbar.
"Iya Mas. " Jawab Mawar.
"Kamu cantik aslinya, kalau cantik begini ya cocok sama kamu Akbar. " Ucap Ibu Ratih.
"Ibu ini gimana, Mawar saja belum tentu mau sama saya." Ucap Akbar.
Mawar hanya dia menundukkan kepala nya, sedangkan Akbar terus menatap ke arah Mawar.
"Satu kata untuk kamu, cantik. " Ucap Akbar dalam hatinya.
*****
"Pria tadi yang Paman ingin jodoh kan sama kamu, tampan nya juga nggak kalah sama Ikhsan. Dia juga sama Tentara, kedua orang tua nya sahabat Paman dan Bibi." Ucap Pak Hadi.
"Benar mereka itu sahabat Paman sama Bibi saat sama - sama susah merantau. Kami bisa sukses usaha itu karena bantuan mereka." Ucap Ibu Nia.
"Saya menolak perjodohan ini, saya akan menunggu Mas Ikhsan sampai tahun depan. Dia sudah janji tahun depan akan kesini melamar saya. " Ucap Mawar.
"Kalau dia mengingkari janji? " Tanya Pak Hadi.
"Saya yakin dia tidak seperti itu." Jawab Mawar.
*****
Suara ponsel Mawar berdering, hati Mawar merasakan sangat bahagia saat melihat siapa yang menghubungi nya.
"Assalamu'alaikum sayang. "
"Walaikumsalam Mas. "
"Sedang apa Yank? "
"Lagi menunggu Mas nih, akhirnya telepon juga."
"Mawar nya bagaimana? "
"Terima kasih Mas, Mawar nya setiap hari selalu di kirim." Ucap Mawar sambil memegang bunga Mawar segar.
"Kalau sudah menikah nanti, kamu akan puas menikmati bunga Mawar. Karena Mas akan buatkan kamu taman bunga mawar."
"Membayangkan nya saja pasti sangat indah."
"Mas kangen. "
"Sama Mas, Mawar juga kangen."
Panggilan pun berubah menjadi panggilan video, wajahnya yang sama - sama di rindukan kini saling terbalas.
Senyum kedua nya saat saling menatap, Mawar tersipu malu saat Ikhsan memberikan ciuman dari jauh.
"Mas, kok sekarang kurus? "
"Karena nggak nafsu makan mikirin kamu."
"Masa? "
"Nggak percaya? "
"Nggak."
"Mas kangen kamu, kangen pelukan kamu, kangen semua nya. "
"Ehm... Mas. "
"Ya sayang. "
"I love you, i miss you. "
"I love you too, and miss you too."
"Mas."
"Ya sayang. "
"Tahun depan Mas nggak bohong kan? "
"Nggak, Mas janji akan kesana menemui kamu dan keluarga kamu."
"Iya Mas. "
"Sabar ya sayang, Mas sedang proses mempersiapkan semua nya. "
******
Saat sedang mengerjakan beberapa administrasi sekolah, Mawar melihat sebuah panggilan nomer asing masuk. Mawar mengabaikan nya namun nomer tersebut terus menghubungi nya kembali, hingga akhir nya Mawar menerima panggilan tersebut.
"Hallo, Assalamu'alaikum. " Ucap Mawar.
"Walaikumsalam, ini sama Mawar kan? " Sapa dari seberang.
"Ini siapa? " Tanya Mawar.
"Saya Akbar, kamu masih ingat kan? "Jawab Akbar.
"Oh.. kamu, ya saya ingat. " Ucap Mawar.
"Panggil Mas dong. "
Mawar merasakan sangat geli mendengarnya dan berasa ingin muntah.
"Iya Mas. "
"Nah, enak kan di dengar nya adem banget."
"Mau ada perlu apa Mas, dan dapat nomer saya dari siapa? "
"Dari Paman kamu, Mas ingin kenal lebih dekat boleh? "
"Boleh, tapi saya sudah punya pacar. Dia seorang Tentara sedang dinas di kota W."
"Baru pacar kan, bukan suami. Jadi masih bisa dong buat dekat? "
"Hanya teman, tidak lebih. "
"Ok, tidak masalah. Tapi saya akan dapat kan hati kamu. "
"Pede banget bicaranya, siapa tahu besok saya menikah. "
"Yang sudah menikah saja, bisa goyah. "
"Dasar Pebinor. "
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
hrs nya sblm pergi ikhsan ngadep paman dan bibinya mawar dlu yakinin mereka sbg orang tua pengganti bagi mawar niat kamu yg serius MW nikahin mawar selepas tugas berakhir
2022-10-08
1
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
hhh... ikhsan kelamaan sih makanya mau diembat sama Akbar..tapi la wong namnya hati perasaan apalagi cinta ya mana bisa dibohongi 😁....tapi penasaran jg ni ma keluarga ikhsan kayaknya tertutup sekali ya
2022-09-02
2
Reenyy Yuny Setianie
Makin penasaran saja.......
2022-09-02
2