Lili dan Andini masih berbincang dengan santainya keduanya pun samapi lupa waktu hingga pada akhirnya suara ponsel Lili membuyarkan mereka..
"Maaf ya Din,suamiku sudah menyuruhku untuk pulang dan aku harus segera sampai rumah sebelum dia." ucap Lili sembari tersenyum...
Andini pun mangangguk dan mengerti bahwa kini sahabatnya itu telah berkeluarga sehingga tak seperti dulu saat mereka SMA,mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekedar berbincang.
"Is Oke,kamu hati hati ya,aku akan menunggu pertemuan kita selanjutnya.." ucap Andini sembari tersenyum...
Setelah berpamitan kepada Andini,Lili pun pergi meninggalkan restorant dan kemudian mereka pun berpisah...
Selang beberapa bulan kemudian Rudi tak sengaja bertemu dengan Andini, Rudi merasa tertarik dengan Andini karana dia seorang model sehingga banyak orang yang begitu mengaguminya.
"Hai cantik.." ucap Rudi sembari menatap genit...
Andini pun menatap kearah Rudi yang kini sedang berada di hadapannya..
"Maaf apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Andini sembari tersenyum...
Rudi pun tersenyum kembali dan kemudian menjabat tangan Andini untuk mengajaknya berkenalan..
"Namaku Rudi Ivandra, nama kamu siapa?" tanya Rudi dengan tampang playboynya..
"Andini." ucap Andini dengan acuh tak acuh..
Rudi semakin tertarik melihat sikap Andini yang ternyata sok jual mahal..
"Kamu terlihat sangat cantik bolehkah aku meminta nomer kontak kamu? Siapa tahu suatu saat nanti aku sedang membutuhkan model untuk brand produk perusahaanku jadi aku bisa menghubungi kamu." ucap Rudi dengan nada genitnya...
Andini pun menatap kearah Rudi dan kemudian tersenyum..
"Boleh.. " ucap Andini kemudian memberikan nomer ponselnya kepada Rudi dan keduanya pun makan siang bersama....
Rudi dan Andini pun seperti layaknya sahabat yang begitu akrab keduanya pun kini semakin dekat...
"Kamu tinggal di mana?"tanya Rudi sembari pura pura baik kepada Andini..
Andini pun tersenyum.
"Aku tinggal di apartemen gak jauh dari sini,aku juga sedang mencari pekerjaan di dunia model tapi sayang sekali di sini susah." ucap Andini sedikit curhat...
Rudi pun semakin terpikat dengan pesona kecantikan Andini..
"Kamu tenang saja aku akan memberikan kamu pekerjaan asalkan kamu mau menjadi teman dekatku?" ucap Rudi dengan genitnya...
"Teman dekat?" tanya Andini pura pura polos...
"Iya kamu menjadi teman dekatku karena jujur aku menyukaimu pada pandangan pertama tadi." ucap Rudi mencoba menggunakan jurus rayuan gombalnya..
Andini pun tersenyum dan kemudian mengangguk.
"Baiklah Mas aku mau," ucap Andini lirih.
Rudi pun sangat bahagia kerana keinginannya untuk mendapatkan wanita di luar pun tercapai.
"Yes makasih honey." ucap Rudi dengan senyum nakalnya..
"Tak ada satu hatipun yang tak teluka jika orang yang di anggapnya baik justru dia tega menghiantainya di belakang punggungnya sendiri."
Setelah itu Rudi dan Andini pun tampil mesra di depan publik,bahkan Rudi sendiri tak pernah memperkenalkan Lili istrinya kepada orang banyak..
Lili yang mulai menaruh curiga pun kini semakin yakin jika suaminya itu sedang menyembunyikan sesuatu..
Ketika sedang melamun tiba tiba saja Lili di kejutkan dengan suara sang mertua yang menggelegar ibaratkan petir di siang bolong...
"Kamu di suruh masak kenapa malah kamu bengong? apa kamu ingin membunuh kita semuanya lihatlah kamu menyalakan kompor sementara otak kamu gak berada disini? kamu kenapa?" tanya Ibu Utami sang mertua..
Lili pun hanya menatap kosong kearah sang mertua yang setiap hari selalu saja menyalahkannya..
"Maaf Ma,Lili sedang?" ucap Lili terpotong sesaat ketika Ibu Utami melayangkan tamparannya di pipi mulus Lili..
Lili pun meringis kesakitan mendapatkan perlakuan yang nyaris harus di terimanya setiap harinya.
"Ma salah Lili apa? kenapa Mama memukul Lili?" tanya Lili sembari berlinang air mata..
Ibu Utami hanya tersenyum...
"Salah kamu adalah kamu telah berani menikahi Rudi putraku,kamu tak pantas berada di antara keluarga kami ingat kamu hanyalah seorang anak kampung dan kamu hanya sampah bagi keluargaku. Seharusnya Rudi mendapatkan wanita yang sepadan dengan kami,kalau kamu menyayangi Rudi tinggalkan dia." ucap Ibu Utami sembari mencengkram lengan Lili dengan keras..
Rudi sang suami yang biasanya selalu membela Lili kini pun sikapnya mulai berubah aneh...
"Awww sakit Ma." pekik Lili menahan sakit di lengannya...
"Dasar wanita manja." umpat Ibu Utami sembari pergi meninggalkan Lili di dapur...
Lili pun hanya bisa menitikan airmata menahan pedihnya rasa di hatinya...
"Kenapa sekarang semuanya menjadi seperti ini? Apa salahku ya Allah apa ini karena aku yang selalu membangkang pada kedua orang tuaku." pekik Lili dalam hatinya dia pun menangis sejadi jadinya...
❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️❣️
Sementara itu Rudi yang baru pulang dari kantor pun melihat Lili yang sedang menangis hanya menatapnya sekilas..
"Kamu kenapa lagi?" tanya Rudi tanpa menoleh kearah Lili...
Lili pun diam saja dan tak lama kemudian menatap wajah Rudi..
"Mama Mas biasa dia marah kepadaku?" ucap Lili lirih..
Rudi langsung menatap kearah Lili dan mendekatinya..
"Kenapa si kamu selalu berantem sama Mama apa kamu gak bisa mengalah sedikit sebagai seorang menantu?" ucap Rudi yang menambah rasa sakit di hati Lili semakin terasa pedih..
Dulu saja ketika Lili bercerita tentang orang tuanya Rudi selalu membela dirinya dan mengatakan bahwa sikap orang tuanya memang agak keras kenapa sekarang justru Rudi ikut menyalahkannya kenapa?
"Mas,,Aku kurang mengalah apalagi Mas? aku sudah mencoba menjadi menantu yang baik tapi selalu saja salah dimata Mama? Terus apa yang harus aku lakukan tolong katakan Mas?" tanya Lili dengan penuh rasa kecewa..
"Sudahlah aku lelah dan aku capek baru pulang kerja. Kalau kamu mau nangis ya sudah nangis aja tapi aku mohon jangan ganggu aku." ucap Rudi dengan entengnya..
Lili pun semakin merasakan kekecewaan di hatinya,Lili tak pernah menyangka jika laki laki yang di belanya di depan kedua orang tuanya tega menyakiti hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments